Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Tugas Akhir

Hipotesis Penelitian

Abstract Kompetensi
Tinjauan Pustaka menahami melakukan literatur review

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Ekonomi dan Bi Manajemen F032100018 Koordinator TA
snis
05
Tinjauan Pustaka
Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah; thesis = pendirian, pendap


at yang ditegakkan, kepastian. Hipotesis atau hipotesa merupakan suatu pernyataan yang si
fatnya sementara, atau kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suat
u populasi.

Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban ters
ebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau pro
posisi yang mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proposisi in
ilah yang akan membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian, salah
satu di antaranya, yaitu penelitian sosial.Artinya, hipotesis merupakan sebuah istilah ilmiah y
ang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berpikir biasa, s
ecara sadar, teliti, dan terarah. Ketika berpikir untuk sehari-hari, orang sering menyebut hipo
tesis sebagai sebuah anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya.

Proses pembentukan hipotesis merupakan sebuah proses penalaran, yang melalui


tahap-tahap tertentu. Hal demikian juga terjadi dalam pembuatan hipotesis ilmiah, yang dilak
ukan dengan sadar, teliti, dan terarah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sebuah Hipotesis
merupakan satu tipe proposisi yang langsung dapat diuji. Hipotesis merupakan jawaban se
mentara yang harus diuji. Pengujian itu bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis diteri
ma atau ditolak. Hipotesis berfungsi sebagai kerangka kerja bagi peneliti, memberi arah kerj
a, dan mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian.

Atas dasar definisi diatas, sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaba
n atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis penelitian adalah hi
potesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menja
wab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) deng

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


2 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
an masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapa
ngan.

Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli

1. (Fraenkel Wallen, 1990: 40) dalam Yatim Riyanto, (1996: 13) Hipotesis adalah suatu
prediksi tentang kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Lebih lanjut hipotesis ini me
rupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan yang diajuk
an di dalam penelitian. Hipotesis ini belum tentu benar. Benar atau tidaknya sebuah
hipotesis itu tergantung dari hasil pengujian data empiris.

2. Menurut Suharsimi Arikunto (1995:71) hipotesis ini didefinisikan adalah sebagai alter
native dugaan jawaban yang dibuat oleh penelitian bagi problematika yang diajukan
di dalam penelitian. Dugaan jawaban itu adalah suatu kebenaran yang sifatnya seme
ntara, yang tentu akan diuji kebenarannya itu dengan data yang dikumpulkan dengan
melalui penelitian. Dengan kedudukan tersebut maka hipotesis tersebut dapat berub
ah menjadi kebenaran, namun juga tentu dapat tumbang dari kebenaran.

3. (John W.Best, di dalam Sanapiah Faisal, 1982 serta Yatim Riyanto, 1996). Penelitian
yang dilakukan itu sebenarnya tidak semata-mata ditujukan untuk menguji hipotesis
yang diajukan, namun juga bertujuan menemukan fakta yang ada serta yang terjadi
dilapangan. Pernyataan diterima atau juga ditolaknya hipotesis itu tidak dapat atau bi
sa diidentikkan dengan pernyataan keberhasilan atas kegagalan penelitian. Perumus
an hipotesis tersebut ditujukan untuk landasan logis serta pemberi arah kepada suat
u proses pengumpulan data dan juga proses penyelidikan itu sendiri

4. Secara etimologis, hipotesis ini berasal dari dua kata yakni hypo yang berarti “kurang
dari” serta juga thesis yang artinya adalah pendapat. Jadi, hipotesis ini merupakan s
uatu pendapat atau juga kesimpulan yang belum final, yang harus diuji terlebih dahul
u kebenarannya (Djarwanto, 1994 : 13).

5. (Donald Ary, 1992 : 120) Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang dia
jukan di dalam memecahkan suatu masalah, atau juga untuk dapat menerangkan su
atu gejala

6. (Moh.Nazir, 1998: 182) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu ma


salah penelitian yang kebenarannya itu harus diuji dengan secara empiris.

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


3 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
7. (Sumadi Suryabrata, 1991 : 49) Secara teknis, hipotesis merupakan suatu pernyataa
n tentang keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya itu dengan berdasarkan d
ata yang diperoleh dari sampel penelitian

8. (Sumadi Suryabrata, 2000 : 69) Secara statistik, hipotesis merupakan suatu pernyata
an tentang keadaan parameter yang akan diuji dengan melalui statistik sampel.

9. Hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih
(Kerlinger,1973:18 dan Tuckman,1982:5). 

10. Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai su
atu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan p
engecekannya. 

11. Menurut Kerlinger, Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang berupa asumsi atau
dugaan sementara yang berkaitan dengan hubungan antara dua variabel atau lebih.

12. Menurut Mundilarso, pengertian Hipotesis adalah suatu bentuk pernyataan yang sifat
nya masih sangat lemah, sehingga perlu dilakukan pengujian lagi untuk membuktika
nnya lagi dengan teknik atau analisis tertentu.

13. Dr. S. Nasution menyatakan bahwa hipotesis adalah dugaan atau asumsi tentang se
suatu yang sedang diteliti atau diamati dengan tujuan untuk mengetahui kebenarann
ya.

14. Menurut Suharsimi Arikunto, Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suat
u permasalahan yang muncul dalam suatu penelitian hingga mencari bukti-bukti mel
alui pengumpulan data-datanya.

15. Menurut Sugiyono, Hipotesis disini gunakan membuat jawaban sementara terhadap r
umusan masalah penelitian, dimana rumusan masalahnya disusun dalam bentuk per
tanyaan.

Hipotesis hanya disusun pada jenis penelitian inferensial, yakni jenis penelitian deng
an pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji. Pengujian suatu hipotesis selalu m
elalui teknik analisis statistik inferensial. Sedangkan penelitian deskriptif tidak memerlukan s
ecara eksplisit rumusan hipotesis. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa hipotesis dapat dis
usun oleh peneliti berdasarkan landasan teori yang kuat dan didukung hasil-hasil penelitian
yang relevan. Peneliti harus memahami tentang isi dan bagaimana langkah-langkah dalam
merumuskan suatu hipotesis penelitian. Rumusan hipotesis memiliki persyaratan atau ciri-cir
i yang harus dipenuhi oleh peneliti. Adapun beberapa ciri-ciri rumusan hipotesis, menurut So
esilo (2015) sebagai berikut:

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


4 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
● Hipotesis dinyatakan dalam kalimat pernyataan (declarative statement), bukan kalim
at tanya. Statement tersebut sebagai pandangan peneliti berdasar hasil kajian teori y
ang digunakan.
● Peneliti harus konsisten (tidak berubah-ubah) mengenai isi hipotesisnya. Oleh karen
a itu, peneliti perlu melakukan kajian yang mendalam tentang teori yang digunakan d
alam menyusun hipotesisnya.
● Dalam penelitian eksperimen hipotesis berisi pernyataan mengenai efektivitas, perbe
daan atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel yang lain. Dalam hipotesis sedikit
nya ada dua variabel yang diteliti.
● Hipotesis harus dapat diuji (testable). Selain menjelaskan tentang cara (teknik) peng
ukuran masingmasing variabel yang akan diteliti, dalam bagian metodologi penelitian
juga harus menjelaskan teknik analisis yang digunakan untuk mengujia hiptesis pene
litian.

Tujuan dan Kegunaan Hipotesis

Hipotesis adalah salah satu bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Kegunaannya
meliputi:
1. Memberikan penjelasan sementara tentang gejala
2. Memudahkan perluasan pengetahuan dalam bidang tertentu
3. Memberikan pernyataan hubungan yang dapat diuji
4. Memberikan arah penelitian
5. Memberikan kerangka untuk laporan penelitian

Dalam menulis karya tulis ilmiah, adanya hipotesis ini dapat membantu sebagai peneliti dala
m hal:
1. Memberikan batasan penelitian
2. Memperkecil jangkauan penelitian. Sehingga tidak melebar kemana-mana
3. Membuat penelitian tetap pada jalur penelitian yakni meneliti fakta dan hubungan var
iabel
4. Memfokuskan penelitian
5. Memandu penelitian dalam pengujian dan penyesuain antar fakta
Dari sini, kamu bisa memahami mengapa hipotesis penting dalam sebuah penelitian. Maka
saat membuat penelitian, kamu harus rancang hipotesisnya. Agar penelitian tidak keluar dari
jalur penelitian: menemukan jawaban atas hubungan variabel.

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


5 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jenis-jenis Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni hipotesis kerja dan hipotesis nol. 
1. Hipotesis Alternatif
Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun ada kalanya hi
potesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi untuk menyata
kan hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga bisa menunjukkan adan
ya perbedaan antar dua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan
antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat ke
miskinan dan ketersediaan lowongan pekerjaan.
2. Hipotesis Nol
Sedangkan hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan Ho. Na
ma lain hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian karena sering di
pakai dalam penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik. Kebali
kannya dengan hipotesis hipotesis Ho menerangkan tidak ada hubungannya ata
u pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubunga
n antara tingkat pendidikan mahasiswa dengan peluang mencari kerja

Dalam penelitian inferensial, khususnya pada penelitian korelasi dan komparatif, hipo
tesis digolongkan menjadi 2 yakni 1) hipotesis tanpa arah yang disebut juga hipotesis dua ar
ah, dan 2) hipotesis searah, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1. Hipotesis Tanpa Arah (Dua Arah)
Hipotesis tanpa arah merupakan rumusan (kalimat) hipotesis yang berisi pern
yataan hanya mengenai adanya hubungan atau hanya ada perbedaan, tanpa
menjelaskan arah hubungan di antara variabel yang diteliti, misalnya berarah
positif (+) atau berarah negatif (-). Sebagai misal, hipotesis tanpa arah “Ada h
ubungan yang signifikan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Sis
wa”. Dalam contoh tersebut tidak dijelaskan arah hubungan (apakah berarah
hubungan positif atau negatif) di antara variabel motivasi belajar dengan prest
asi belajar siswa. Contoh lain, hipotesis yang berbunyi “Ada perbedaan yang
signifikan prestasi belajar siswa berdasar motivasi belajar”. Dalam hipotesis i
ni juga tidak disertakan penjelasan motivasi belajar yang mana yang memiliki
prestasi belajar tinggi.

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


6 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Hipotesis Searah
Hipotesis searah pada umumnya disusun sebagai pernyataan yang menunjuk
kan arah hubungan atau perbedaan dari dua variabel yang diteliti; arah menc
erminkan hubungan positif atau sebaliknya negatif. Sebagai misal hipotesis p
enelitian “Semakin tinggi motivasi belajar siswa maka diikuti semakin tinggi pr
estasi siswa”; menunjukkan arah hubungan yang positif. Contoh lain “Semaki
n tinggi konsep diri maka diikuti semakin rendah agresivitas siswa”; yang men
ggambarkan ada hubungan yang bersifat negatif.

Macam-macam Hipotesis Menurut Bentuknya

Selanjutnya adalah macam-macam hipotesis menurut bentuknya. Dibedakan menjadi tiga m


acam, hipotesis penelitian mempunyai pengertian sendiri berdasarkan macamnya. 

1. Hipotesis Relasional atau Asosiatif

Hipotesis ini diartikan sebagai jawaban sementara atas hubungan antara dua variabel atau l
ebih. jadi, hipotesis ini dirumuskan berdasarkan rumusan masalah yang asosiatif  atau meng
gambarkan suatu hubungan. Dalam pengertian lain, hipotesis asosiatif secara eksplisit atau
terang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. contoh hipotesis adalah oran
g yang telah menikah memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi ketimbang orang ya
ng belum menikah”. Contoh tersebut menunjukkan dengan jelas kalau ada hubungan antar
a status perkawinan dan tingkat kepercayaan diri seseorang. Selain itu, hipotesis tersebut te
rgolong hipotesis relasional karena hubungan kedua variabel dideskripsikan secara eksplisit.
Dengan membaca hipotesis penelitian relasional, kamu dengan mudah mengetahui adanya
hubungan antara kedua variabel tersebut.

Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan b
arang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan yang positif dan signifika
n antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual. Sementara itu, hipotesis Sta
tistik

Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.


Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari
nol berarti ada hubungan,
ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


7 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Hipotesis Deskriptif

Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif justry menunjukkan hubungan antar
variabel secara implisit. Sehingga hubungan tersebut cenderung tersembunyi, tidak jelas se
perti hipotesis penelitian. Jadi hipotesis deskriptif hanya memberi gambaran tentang sampel
penelitian. Contohnya, setengah penduduk pulau Jawa adalah petani. Contoh lainnya adala
h mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK yang tinggi. pada contoh pertama variab
el penelitian yang ditemukan yakni jumlah penduduk dan pekerjaan. Sementara itu, variabel
dari contoh kedua adalah tingkat keaktifan berorganisasi dan IPK. 

Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?

Hipotesis Deskriptif:

Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada sa
mpel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada
populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam.
“Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

3. Hipotesis Komparatif 

Macam hipotesis yang terakhir, hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis komparati
f adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sa
mpel yang berbeda. Sedangkan menurut Ridwan hipotesis komparatif  dirumuskan untuk me
mberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Secara ringkas, hipotesi
s komparatif adalah dugaan tentatif dari rumusan masalah yang komparatif. Artinya variabel
nya sama, hanya saja populasi, sampel, atau keadaan yang berbeda.

Rumusan masalah: bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila dibandingkan den


gan PT Y? 

Hipotesis Nol:
1) Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT Y; atau
terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan Y, atau
2) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih
besar atau sama dengan)” = paling sedikit).
3) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih
kecil atau sama dengan” = paling besar).
Hipotesis Alternatif:
Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan PT Y.

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


8 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha: Produktivi
tas karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.

Cara Menyusun Hipotesis

Perlu dipahami bahwa rumusan hipotesis penelitian tidak ‘jatuh dari langit’ atau mu
ncul secara tiba-tiba tanpa dilandasi suatu teori atau kajian ilmiah. Hipotesis penelitian tidak
dirumuskan hanya sekedar mengikuti dugaan atau asumsi peneliti saja meskipun dugaan pe
neliti dapat menjadi titik tolak dalam telaah teori dan prediksi hasil penelitiannya kelak. Jadi,
hipotesis dirumuskan tidak sekedar mengikuti dugaan atau asumsi peneliti, tetapi berasal da
ri penguraian landasan teori yang disusun sebelumnya. Teori tersebut mengkaitkan keberad
aan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Oleh karena itu, telaah teoritik dan temua
n penelitian yang relevan berfungsi menjelaskan permasalahan dan menegakkan prediksi ak
an jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

Seperti yang dinyatakan oleh Azwar (1999), bahwa dalam merumuskan suatu hipot
esis, terdapat dua cara. Cara pertama, adalah dengan membaca dan menelaah ulang (mere
view) teori atau konsep-konsep yang membahas mengenai variabel-variabel penelitian bese
rta hubungan dari variabel-variabel tersebut. Cara ini sering disebut sebagai proses berpikir
deduktif. Cara kedua, adalah dengan membaca dan mereviu hasil atau temuan-temuan pen
elitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian. Hal ini yang disebut sebagai
proses berpikir induktif.

Setelah menelaah teori-teori maupun temuan-temuan hasil penelitian, peneliti dapat


merumuskan hipotesis penelitiannya. Hasil kajian teori maupun temuan hasil penelitian terse
but merupakan bekal (landasan) penting bagi peneliti dalam menyusun hipotesisnya. Oleh k
arena itu, pada umumnya hipotesis diletakkan setelah peneliti menelaah teori, konsep maup
un temuan hasil penelitian, yakni pada bagian akhir bab II dari suatu laporan penelitian.

Hipotesis harus diuji kebenarannya melalui uji statistik dengan menggunakan teknik
analisis yang tepat. Hipotesis yang telah disusun perlu dibuktikan kebenarannya dengan me
nggunakan teknik analisis statistik lanjut. Pemilihan teknik analisis statistik tersebut tergantu
ng dari beberapa hal, yakni jenis penelitian, tujuan penelitian dan jenis skala data pada masi
ngmasing variabel.

Dalam perumusan hipotesis secara statistik dinyatakan melalui simbol-simbol. Terd


apat dua macam hipotesis yakni hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), yang ditulis
selalu berpasangan. Jika salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat di

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


9 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
buat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti Ha diterima. Dengan dipasangkan it
u maka dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.

Secara ringkas, Tahap-tahap untuk melakukan uji hipotesis antara lain: 

● menentukan hipotesis; 
● menentukan nilai α dan β; 
● menentukan metode statistik yang dipakai; 
● menentukan kriteria penolakan/penerimaan
● membuat kesimpulan. 

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


10 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta:Penerbit Erlangga
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nasehudin, T.S. & Gozali, N. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV Pustaka S
etia.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Penerbit Alfab
eta
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-hipotesis/
https://penerbitdeepublish.com/hipotesis-penelitian/
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/19730/5/BOOK_Tritjahjo%20Danny_Raga
m%20dan%20Prosedur%20Penelitian%20Tindakan_Bab%205.pdf
https://raharja.ac.id/2020/11/04/hipotesis/

2021 Tugas Akhir Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU


11 Koordinator. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai