Disusun Oleh :
1. Muhamad Arif Adriansyah 2016010188
2. Sakinatun Nisa 2016010204
3. Fitri Amalia 2016010176
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penyusunan kerangka berfikir ?
2. Bagaimana cara perumusan Hipotesis ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penyusunan kerangka berfikir
2. Untuk mengetahui cara perumusan Hipotesis
D. Pembahasan
1. Cara Menyusun Kerangka Berfikir
1
Prof. Drs. H. Moh. Kasiram, M.Sc, Strategi Penelitian Tesis Program Magister
By Research (Malang: Program Pascasarjana, 2002), Hlm. 64.
2
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang disusun secara singkat
untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian dilakukan dari awal,
proses pelaksanaan, hingga akhir. Selanjutnya Uma Sekaran dalam
bukunya Business Reseacrch (1992) mengemukakan bahwa, kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagaiamana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting.2
2
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&d (Bandung: Alfabeta, 2012), Hlm 91.
3
penelitian, namun variabelnya tidak dijelaskan secara
mendalam.
1. Merumuskan konsep-konsep.
2. Merumuskan proporsi.
3. Merumuskan variabel-variabel yang akan diteliti.
4. Merelevasikan teori yang dipakai dengan objek masalah.
5. Mempersiapkan rancangan hipotesis yang disusun.
6. Membuat devinisi operasional.
3
Usman Rianse, Metedologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (CV Alfabeta:2009)
, Hlm.85.
4
c. Hanya memusatkan perhatian kepada penemuan-penemuan
penelitian yang dibacanya dalam jurnal penelitian, hingga
mengabaikan informasi berharga seperti metode,
pengukurannya, dan sebagainya.
d. Mengabaikan hasil-hasil penelitian, ataupun teori-teori yang
terdapat dalam surat kabar, majalah populer
e. Gagal menetapkan batasan-batasan masalah dalam
menerapkan keputusan
f. Mencatat data biografi tidak benar dan tidak dapat dipakai
sebagai referensi yang sebenarnya dibutuhkan.
g. Terlalu banyak mencatat bahan-bahan bacaan yang sebenarnya
tidak relevan dengan masalah yang diteliti.4
Hipotesis berasal dari dua suku kata yaitu, Hypo (belum tentu benar)
dan tesis (kesimpulan). Jadi hipotesis adalah hasil atau kesimpulan yang
ditentukan dari sebuah penelitian yang belum tentu kebenarannya, dan
baru akan menjadi benar jika sudah disertai dengan bukti-bukti.
1. Hipotesis Penelitian
4
Husaini Usman dan purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian
Sosial. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Hlm.36.
5
Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) hipotesis tentang
hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan.
6
variabel yang lain. Contohnya, Ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
7
hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis
mayor (jabaran dari hipotesis mayor). Contoh hipotesis mayor :
5
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), Hlm.163-165.
8
c. Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan
dengan keadaan lainnya yang sesuai dengan kerangka teori
ilmu dan bidang yang bersangkutan.
9
a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel
atau lebih.
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau
pernyataan.
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat.
d. Hipotesis hendaklah dapat diuji.6
E. Kesimpulan
6
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) ,
Hlm.22.
10
deskripsi teori dan hasil penelitian, analisis kritis terhadap teori dan hasil
penelitian, analisis komparatif terhadap teori dan hasil peneltian. Sintesa
kesimpulan, kerangka berpikir dan hipotesis dan secara sederhana
penyusunan kerangka berpikir adalah Menentukan paradigma atau kerangka
teoretis yang akan digunakan, Memberikan penjelasan secara deduktif
mengenai hubungan antarvariabel penelitian, Memberikan argumen teoritis
mengenai hubungan antar variabel yang diteliti, Merumuskan model
penelitian.
F. Daftar Pustaka
11