Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dentha Andriyanti Mawarni

NIM : 2223540050

Tugas Resume Metodologi Penelitian Pertemuan 16

“Landasan Teori, Kerangka Berfikir Dan Hipotesis”

A. Teori

Secara umum teori adalah merupakan pemikiran rasional dan kumpulan pengalaman
yang terbukti secara empiris dak konsisten sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengendalikan fenomena. Teori yang dibangun dari pemikiran yang
rasional setelah terbukti secara kinsisten menjadi teori deduktif, dan teori yang dibangun
dari sekumpulan pengalaman yang terbukti secara konsisten menjadi teori induktif.
Dengan demikian teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala.

Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan perkembangan itu terjadi apabila
teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi masalah.

Selanjutnya fokus teori dibedakan menjadi 3 yaitu teori substantif teori formal dan
middle range Theory. substantif teori is developed For A specific area of social concern
Such as delinquent gangs, Strikers divorce, or rast relation. formal Theory is developed
for a broad conceptual area in general theory, such as deviance, socialization or power.
Middle range Theory are are slightly more abstract than empirical generalization or
specific hypotheses.  middle range theories can be formal or substantive . middle range
Theory is principally used in sociology to guide empirical inquiry.Teori yang digunakan
untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan data adalah teori
substantif karena Teori ini lebih fokus berlaku untuk objek yang akan diteliti.

Fungsi teori yang pertama digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang
lingkup, atau Construct variabel yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua ( prediksi dan
pemandu untuk menemukan fakta) adalah untuk merumuskan hipotesis dan menyusun
instrumen penelitian Karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang
bersifat prediktif. selanjutnya Fungsi teori yang ketiga digunakan mencandra dan
membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran
dalam upaya pemecahan masalah. dalam landasan teori perlu dikemukakan deskripsi
teori dan kerangka berpikir, sehingga selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis dan
instrumen penelitian.

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok
Teori yang perlu dikemukakan di Deskripsikan, akan tergantung pada luasnya
permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. bila dalam
suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu dependen maka kelompok
Teori yang perlu dideskripsikan ada 4 kelompok Teori, yaitu kelompok Teori yang
berkenaan dengan 3 variabel independen dan 1 dependen. Oleh karena itu, semakin
banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.

langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:

1. tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.


2. cari sumber-sumber bacaan ( buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan
dengan setiap variabel yang diteliti.
3. lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang
akan diteliti.
4. cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bandingkan antara
satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian
yang akan dilakukan.
5. baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap
Sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang
digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam


penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. apabila penelitian hanya membahas
sebuah variabel atau lebih secara mandiri maka yang dilakukan peneliti di samping
mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel juga argumentasi
terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara
variabel yang akan diteliti. jadi Secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independen dan dependen bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening
maka juga perlu dijelaskan Mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.
pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma
penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus
didasarkan pada kerangka berpikir. 
Proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis:
1.  membaca buku dan hasil penelitian
2.  menetapkan variabel yang diteliti
3.  deskripsi teori dan hasil penelitian
4.  analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
5.  analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
6.  sintesa kesimpulan
7.  kerangka berpikir
8.  Hipotesis

C. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di


mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan titik
dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian belum jawaban yang empirik dan data.
Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik
pengertian hipotesis penelitian. Dalam suatu penelitian dapat terjadi ada hipotesis
penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh
populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis
statistik. ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah
dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. sebagai lawannya adalah
hipotesis nol atau nihil. hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang
handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih
diragukan kendalanya.

1. Bentuk-Bentuk Hipotesis

Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah


penelitian titik Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah
penelitian ada tiga yaitu: rumusan masalah deskriptif( variabel mandiri)
komparatif(perbandingan) dan asosiatif( hubungan). Oleh karena itu, maka bentuk
hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif
atau hubungan.

2. Karakteristik Hipotesis Yang Baik


a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara
dua variabel atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah. 

Anda mungkin juga menyukai