Anda di halaman 1dari 27

Proses Penelitian

(Landasan Teori, Kerangka Berpikir & Hipotesis)

From : Kelompok 6_5A06


Anggota Kelompok 6 :
01 02
Bayu Adji Pamungkas Aleksandra Ema
(2019017210) Gala
(2019017219)

03 04
Raiviza Abdan
Rifah Ayu Syakuran
(2019017223) (2019017226)
01
Landasan Teori
Next slide...
Pengertian
Landasan teori adalah sebuah konsep dengan pernyataan yang tertata rapi dan sistematis memiliki
variabel dalam penelitian karena landasan teori menjadi landasan yang kuat dalam penelitian yang
akan dilakukan.

Dalam pengertian lain landasan teori merupakan seperangkat definisi, konsep, proposisi yang
telah disusun rapi, dan sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan
teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan.

Landasan teori merupakan bagian dari penelitian yang memuat teori-teori dan hasil-hasil
penelitian yang berasal dari studi kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai kerangka teori untuk
menyelesaikan pekerjaan penelitian.
Kerangka Landasan Teori
Kerangka landasan teori memperkuat penelitian dengan cara sebagai berikut:
1. Pernyataan eksplisit asumsi teoritis memungkinkan pembaca untuk mengevaluasi penelitian
secara kritis.
2. Kerangka teoritis menghubungkan peneliti dengan pengetahuan yang ada. Dipandu oleh teori
yang relevan, peneliti memiliki dasar untuk menyusun hipotesis dan memilih metode penelitian.
3. Mengartikulasikan asumsi teoritis dari studi penelitian yang memaksa peneliti untuk menjawab
pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana. Ini memungkinkan peneliti untuk bertransisi secara
intelektual dari hanya menggambarkan suatu fenomena yang telah diamati untuk
menggeneralisasi tentang berbagai aspek dari fenomena itu.
4. Memiliki teori membantu peneliti mengidentifikasi batasan generalisasi tersebut. Kerangka kerja
teoritis menetapkan variabel kunci mana yang memengaruhi fenomena yang diteliti dan
menyoroti kebutuhan untuk memeriksa bagaimana variabel kunci itu mungkin berbeda dan dalam
kondisi apa.
Fungsi landasan Teori
Landasan teori tidak sebatas teori-teori yang diuraikan saja, namun juga harus bisa memenuhi
fungsi dari landasan teori, yaitu:

Explanation Prediction Control


Landasan teori berfungsi Landasan teori dapat Landasan teori dapat
memperjelas masalah yang digunakan sebagai dasar digunakan untuk memberikan
akan diteliti perumusan hipotesis saran dan upaya pemecahan
masalah.
Cara menuliskan landasan teori
Dalam menuliskan landasan teori, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Terdapat nama dari pencetus teori.
2. Tuliskan tahun dan tempat pertama kali.
3. Berikan uraian ilmiah teori.
4. Hubungkan teori-teori yang ada dengan upaya penelitian guna mencapai tujuan atau target
penelitian.
Selain itu, di dalam menyusun sebuah landasan teori terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh seorang peneliti, yaitu:

1. Dalam penyusunan sebuah landasan teori, sebaiknya seorang peneliti memakai panduan yang berhubungan
dengan berbagai permasalahan yang sedang ditelitinya dan juga panduan yang berisikan hasil penelitian
sebelumnya.
2. Penulisan antar sub bab yang lainnya harus tetap saling terhubung dengan jelas serta harus memperhatikan
aturan-aturan dari penulisan pustaka.
3. Agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran
dan juga harus berhubungan dengan masalah penelitian.
Langkah-Langkah Penulisan Landasan
Teori
Mengumpulkan Menyeleksi
Menentukan teori
sumber sumber

Merumuskan Menulis landasan


kembali teori teori
02
Kerangka Berpikir
Pengertian
Menurut Polancik
Menurut Polancik (2009) kerangka berfikir diartikan sebagai diagram yang berperan sebagai
alur logika sistematika tema yang akan ditulis. Polancik menempatkan hal ini untuk kepentingan
penelitian. Dimana kerangka berpikir tersebut dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian.
pertanyaan itulah yang menggambarkan himpunan, konsep atau mempresentasikan hubungan
antara beberapa konsep. 

Menurut Haryoko
Kerangka berpikir menurut Sapto Haryoko adalah sebuah penelitian yang akan meneliti dua
variable atau lebih. Jika peneliti akan membahas satu variable atau lebih secara mandiri, maka
peneliti hanya bisa mengemukakan deskripsi teoritik dari masing-masing variable, atau bisa juga
mengemukakan argumentasi terhadap variasi besaran variable yang diteliti. 
Cara Membuat Kerangka Berpikir :

Membuat Mengumpulkan Mendeskripsika Pembahasan teori


variabel Referensi n Penelitian berdasarkan hasil
penelitian

Membuat Kerangka
Kesimpulan Berpikir
Macam-Macam Kerangka Berpikir :

Kerangka
Kerangka Teoritis
Konseptual
Jenis yang menegaskan tentang teori yang Dikatakan kerangka konseptual apabila,
digunakan untuk landasan sekaligus untuk terdapat asumsi teoritis yg nantinya teori
menjelaskan fenomena yang sedang diteliti.  teoritis ini yg akan digunakan untuk
mengistilahkan objek yg diteliti
Kerangka
Operasional
menjelaskan variabel yang diangkat oleh peneliti
berdasarkan konsep yang diteliti. Umumnya jenis
ini sering digunakan untuk melihat apakah ada
hubungan antar variable satu dengan yang lain.
Manfaat Kerangka Berpikir :

Membantu Membantu
Memudahkan
peneliti peneliti dalam
peneliti
menempatkan menguji rumusan
menemukan
penelitian dalam masalah
konsep
konteks yg lebih
luas
03
Hipotesis
Next Slide...
Pengertian
Hipotesis adalah pernyataan sementara. Inilah praduga peneliti terhadap
masalah penelitian. Namun hipotesis ini bukanlah kebenaran. Karena praduga,
hipotesis bisa benar dan bisa juga salah.

Ditinjau dari hubungan hipotesis dan teori ilmiah, hipotesis adalah deduksi dari
teori ilmiah dalam penelitian kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian kualitatif
hipotesis adalah kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk hasilkan
teori baru.
Tujuan Hipotesis :

Memberikan Memudahkan perluasan Memberikan pernyataan


penjelasan sementara pengetahuan dalam hubungan yang dapat
tentang gejala bidang tertentu diuji

Memberikan kerangka
Memberikan arah untuk laporan
penelitian penelitian
Kegunaan / Fungsi Hipotesis :
Hipotesis ini dapat membantu sebagai peneliti dalam hal:

1. Memberikan batasan penelitian


2. Memperkecil jangkauan penelitian. Sehingga tidak melebar kemana-mana
3. Membuat penelitian tetap pada jalur penelitian yakni meneliti fakta dan
hubungan variabel
4. Memfokuskan penelitian
5. Memandu penelitian dalam pengujian dan penyesuain antar fakta
Jenis – Jenis Hipotesis :

Hipotesis Hipotesis Hipotesis


Deskriptif Komparatif Asosiatif
01 02 03

Hipotesis Statistik Hipotesis Penelitian


04 05
Hipotesis Deskriptif :
Hipotesis ini berisi dugaan sementara dari masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel
tunggal. Sebagai contoh, peneliti ingin meneliti masalah kandungan zat berbahaya dalam
makanan. Rumusan masalahnya: apakah bakso yang dijual di Pasar Sumbersari mengandung
boraks? 

Penelitian ini hanya punya satu variabel yakni bakso di pasar Sumbersari. Penelitian ini bersifat
deskriptif karena hanya menjelaskan apakah ada kandungan boraks di dalam bakso atau tidak.
Jadi dugaan sementara ada 2 yakni bakso di Pasar Sumbersari mengandung boraks (H1) atau
bakso di Pasar Sumbersari tidak mengandung boraks (H0).
Hipotesis Komparatif :
Dugaan semenara ini berisi perbandingan antara ddua variabel penelitian. Misalnya kamu akan
meneliti antara perilaku penggemar Korean Pop (K-Pop) dan perilaku penggemar Japanese Pop
(J-Pop). Kamu hendak membandingkan dua perilaku penggemar tersebut. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel. Bentuk penelitiannya adalah perbandingan dua variabel tersebut.

Lantas, rumusan masalah yang muncul adalah bagaimana perilaku dua kelompok penggemar
tersebut? Apakah terdapat persamaan dan perbedaan perilaku? Maka hipotesisnya adalah:
a) Penggemar K-Pop memiliki perilaku yang sama dengan perilaku penggemar J-Pop atau
b) Penggemar K-Pop memiliki perilaku yang berbeda dengan perilaku penggemar J-Pop. 
Hipotesis Asosiatif :
Hipotesis ini adalah dugaan atau jawaban sementara atas hubungan dua variabel atau lebih. Jadi
bila kamu meneliti hubungan (asosiasi) variabel-variabel penelitian, maka hipotesis yang
digunakan adalah Hipotesis Asosiatif. 

Sebagai contoh, kamu akan meneliti tentang hubungan antara perilaku aktor negara dengan
kebijakan luar negeri. Dalam penelitian ada dua variabel yani perilaku aktor negara dan kebijakan
luar negeri. Sebagai peneliti, kamu ingin meneliti hubungan keduanya. Pertanyaan yang muncul:
apakah perilaku aktor negara berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri? Nah, hipotesis yang
didapatkan bisa dua kemungkinan:
a) Perilaku aktor negara berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri
b) Perilaku aktor negara tidak berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri. Namun karena ini
masih hipotesis maka kebenarannya harus ditemukan melalui serangkaian penelitian. Hasil
penelitian nantinya bisa jadi mendukung hipotesis atau justru membantah hipotesis.
Hipotesis Statistik :
Hipotesis Statistik adalah pernyataan matematis tentang populasi yang diteliti. Hipotesis ini
dinyatakan dalam simbol-simbol matematika. Jadi pernyatan mengenai hubungan variabel
digambarkan dalam simbol matematika. Hipotesis Statistika terbagi menjadi Hipotesis Alternatif
( Ha) dan Hipotesis Nol (H0). Jenis ini serupa dengan hipotesis deskriptif. Namun terdapat
perbedaan dalam penyebutan hipotesisnya. Ada dua jenis hipotesis ini yakni Hipotesis Alternatif
(Ha) dan Hipotesis Nol (H0).

Hipotesis Penelitian :
Hipotesis ini disebut juga Hipotesis Substantif. mengapa? Karena hipotensi ini berisi pernyataan
mengenai relasi dua variabel atau lebih. Bila kamu perhatikan, hipotesis ini sama dengan Hipotesis
Asosiatif. Hipotesis ini tidak dinyatakan dalam bentuk simbol matematika tapi dalam bentuk
kalimat.
Ciri – Ciri Hipotesis Yang Baik :
Hipotesis yang baik adalah :

1. Harus menyatakan hubungan antar variabel


2. Sesuai fakta
3. Berhubungan dengan ilmu dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
4. Dapat diuji dengan nalar atau alat-alat statistika
5. Dinyatakan dengan sederhana dan terbatas. Tujuannya agar menghindari
kesalahpahaman pengertian
6. Dapat menerangkan hubungan fakta-fakta dan bisa dikaitkan dengan teknik
pengujian
Cara Membuat Hipotesis :
1. Peneliti harus menggali banyak sumber informasi. Jadi, peneliti harus punya informasi yang banyak
mengenai masalah yang akan dipecahkan.
2. Kedua, peneliti harus mampu membaca keterangan atau informasi yang didapatkan.
3. Ketiga, peneliti harus punya kemampuan untuk menghubungkan setiap fenomena yang ditemukan dan
menyesuaikannya dengan teori. 

Sumber informasi yang bisa dirujuk oleh peneliti untuk merumuskan hipotesis diantaranya:
4. Ilmu pengetahuan mendalam yang berkaitan dengan masalah atau fenomena yang diteliti
5. Wawasan mendalam
6. Bacaan literatur yang valid
7. Pengalaman individu
8. Data empiris
9. Analogi atau kesamaan. Bisa juga menggunakan imajinasi atas masalah atau fenomena yang hendak
diteliti
Pengujian Hipotesis :
Kewajiban peneliti tidak cuma merumuskan hipotesis. Namun ia juga harus
menguji hipotesisnya. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui apakah
hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Nah, langkah-langkah pengujian
hipotesis meliputi:
1. Merumuskan hipotesis
2. Menentukan kriteria pengujian
3. Menentukan tingkat signifikansi dan titik kritis
4. Melakukan pengujian
5. Mengambil kesimpulan
Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis :

Pertama Ketiga Kelima


Merumuskan Menentukan Mengambil
hipotesis tingkat kesimpulan
Kedua signifikansi dan Keempat
titik kritis
Menentukan kriteria Melakukan
pengujian pengujian
Thank YOU
 Thank you for your attention ...
Always Stay Safe and Be Aware With Your Health Guys ....

Anda mungkin juga menyukai