REKAYASA
GENETIKA DI
MONSANTO/
PHARMACIA
Kelompok 5:
1. Elisabet Anjela Prabadianti 2019017093
SLIDESMANIA.COM
Memutuskan:
• Para pemegang saham meminta Dewan Direksi untuk menerapkan kebijakan tidak memasarkan atau mendistribusikan produk-
produk pertanian hasil rekayasa genetika sampai pengujian jangka panjang berhasil menunjukkan bahwa tersebut tidak berbahaya
bagi manusia, binatang, dan lingkungan.
SLIDESMANIA.COM
1
Rekayasa genetika teknik-teknik mengubah gen dalam sel tumbuhan atau binatang. Rekayasa genetika mengambil gen dari
satu spesies dan memasukkannya ke dalam gen spesies lain untuk menciptakan organisme-organisme baru yang memiliki
karakteristik dari kedua spesies tersebut. Rekayasa genetika telah digunakan untuk mengembangkan jenis jenis kedelai yang
tahan terhadap serangan hama, sapi yang mampu menghasilkan lebih banyak susu, bakteri yang mengonsumsi tumpahan minyak
dalam air, dan tomat yang tidak busuk selama beberapa hari setelah dipetik.
Monsanto merupakan perusahaan pelopor dalam bioteknologi baru ini. Dua dari produk hasil rekayasa genetika pertama
adalah kedelai dan tanaman kapas Roundup Ready, yang dibuat tahun 1994 yang kebal terhadap pembasmi rumput liar
"Roundup" (sehingga rumput liar di sekitar tanaman kedelai atau kapas bisa disemprot dengan pembasmi rumput tanpa merusak
tanaman kedelai dan kapas). Monsanto juga menggunakan rekayasa genetika untuk mengembangkan jagung Bt dan kapas Bt
tahun 1995. Tanaman-tanaman itu menghasilkan bakteri (Bt) yang membunuh predator serangga. Organisme-organisme ini dan
juga yang lain yang diproduksi Monsanto disetujul penggunaannya oleh Animal and Plant Health Inspection Service (APHIS)
Departemen Pertanian Amerika. Federal Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki yurisdiksi
untuk membuat peraturan tentang bahan makanan yang dimodifikasi secara genetika.
SLIDESMANIA.COM
1
Karena merupakan pelopor penggunaan teknologi baru ini, Monsanto terlibat dalam sejumlah kontroversi. Salah satunya
Monsanto mengharuskan para petani, yang membeli benih Roundup Ready, menyetujui untuk tidak menanam benih-benih yang
dihasilkan dari tanaman ini, namun membelinya lagi dari perusahaan setiap tahun agar perusahaan tidak kehilangan pasar. Pada bulan
Maret 1998, Delta and Pine Land Company, menyatakan bahwa mereka telah menemukan cara untuk menciptakan benih "Terminator"
yang telah direkayasa secara genetika agar tidak bisa bereproduksi. Saat Monsanto mengumumkan bahwa mereka membeli Delta and
Pine Land Company, para pengamat langsung menyimpulkan bahwa Monsanto akan menggunkan teknologi baru tersebut untuk
memastikan para petani terus membeli produk mereka setiap tahun.
Kontroversi yang lebih buruk muncul berkaitan dengan ancaman lingkungan dari produk tanaman yang direkayasa secara
genetika. Sejumlah kritikus menuduh bahwa produk “Roundup Ready” Monsanto kemungkinan menyebakan terjadinya penyerbukan
silang dengan rumput liar, mentransfer kekebalannya dan menghasilkan rumput liar “super” yang kebal terhadap pembasmi rumput liar
serta tersebar dengan cepat. Para petani organik mengkhawatirkan semakin tingginya penggunaan kedelai dan kapas Bt Monsanto. Bt
adalah bakteri yang digunakan petani organik untuk melindungi tanaman mereka dari serangga, dan merupakan satu-satunya
pembunuh serangga yang mereka gunakan untuk menamgani predator. Para petani mengkhawatirkan semakin banyaknya serangga
yang “mengenal” tanaman Bt Monsanto yang menghasilkan Bt pada daun sehingga predator serangga menghindarinya serangga-
serangga tersebut pada akhirnya akan kebal terhadap Bt.
SLIDESMANIA.COM
1
Pada bulan Mei 2000, peneliti di Cornell University menerbitkan sebuah hasil penelitian yang menujukkan bahwa serbuk sari dari
jagung GE Bt berakibat fatal pada spesies kupu-kupu raja. Penelitian ini yang diterbitkan dalam Nature, dilakukan denga memberi
makan ulat kupu-kupu raja dengan daun-daun yang mengandung serbuk sari jagung Bt. Saat ini jagung Bt merupakan varietas utama
yang ditanam seluruh Amerika. EPA menyatakan bahwa mereka akan mempelajari pengaruh-pengaruh lingkungan jagung Bt dan
meminta para petani menanam jagung no-Bt bersama jagung Bt dengan tujuan agar agar serangga-serangga yang menguntungkan bisa
memperoleh tempat berlindung.
Warga Eropa, yang tetap bersikeras menentang penggunaan organisme-organisme hasil rekayasa genetiaka , menyampaikan
sebuah resolusi melalui Uni Eropa yang mewajibkan semua makanan yang mengandung organisme hasil rekayasa genetika diberi label
khusus. Pada bulan Februari 1999, parlemen inggris membahas sebuah usulan untuk menangguhkan penanaman produk-produk hasil
rekayasa genetika di lingkungan terbuka karena adanya kekhawatiran jika hal tersebut bisa menciptakan organisme baru yang lebih
berbahaya. Sejumlah perusahaan makanan di Amerika menyatakan tidak akan menggunakan bahan-bahan makan hasil rekayasa
genetika.
Dalam pembelaanya, Monsanto menegaskan bahwa produk tanaman mereka sepenuhnya aman dan terbukti sangat
menguntungkan bagi lingkungan dan masyarakat. Perusahaan memasang artikel yang berjudul “Genetically Modified Nonsense” di
websitenya, yang menyatakan bahwa para kritikus tidak paham tentang risiko-risiko yang sebenarnya tidak ada dari tanaman mereka
terhadap lingkungan. Disebutkan pula, tidak ada bukti ilmiah bahwa organisme-organisme hasil rekasaya genetika berbahaya bagi
SLIDESMANIA.COM
lingkungan atau manusia. Lebih jauh lagi menurut Monsanto, variesta tanaman baru yang mereka hasilkan akan membantu memberi
makan dunia yang kelapara.
1
PEMBAHASAN
2
Beberapa
Kontroversi:
• Monsanto mengharuskan petani yang membeli benih di Roundup Ready untuk tidak menanam benih
yang dihasilkan dari tanaman ini, melainkan harus membeli dari perusahaan.
• Produk Roundup Ready kemungkinan menyebabkan terjadinya penyerbukan silang dengan rumput liar
dan menghasilkan rumput “super” yang kebal terhadap pembasmi rumput liar.
• Serangga akan kebal terhadap Bt sehingga petani tidak mampu mempertahankan hasil panen dari
predator serangga.
• Serbuk sari jagung GE Bt berakibat fatal terhadap spesies kupu-kupu raja.
• Memiliki kemungkinan untuk mencipatakan organisme yang lebih berbahaya.
• Para aktivis lingkungan mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa organisme hasil rekayasa
SLIDESMANIA.COM