TUMBUHAN
Kelompok 2 - Kelas B
Auliya Afinasari - 260110190066
Alifia Zahra R - 260110190073
Anita Dewi P K - 260110190081
Paramitha Ayu Aidi - 260110190089
Annisa Khalilah - 260110190096
Qurrota Ayunina L - 260110190105
Muthia Fikri Larasati - 260110190113
Shafira Galuh P - 260110190120
Sitha Fitri Rahmadina - 260110190128
PENDAHULUAN
● Berdasarkan data Administrasi Kependudukan (Adminduk) per
Juni 2021, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak
272.229.372 jiwa (Dukcapil, 2021).
● Peningkatan jumlah populasi dapat memicu krisis pangan
● Salah satu alternatif teknologi yang dapat digunakan dalam
program pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produksi
pertanian adalah teknologi rekayasa genetika.
● Tanaman transgenik merupakan suatu tanaman yang memiliki
gen atau telah disisipi gen dari organisme lain dan dapat pula
disebut sebagai Genetically Modified Organism (GMO).
Penyisipan gen ini umumnya lebih diarahkan ke tanaman
pangan (Tando dan Juradi, 2019)
● Produk GMO semakin meningkat karena kebutuhan dan
permintaannya yang tinggi (Prianto dan Yudhasasmita, 2017)
● Tujuan utama pengembangan GMO → Mengatasi berbagai
masalah kekurangan pangan yang dihadapi penduduk dunia
yang tidak mampu dipecahkan secara konvensional karena
pertumbuhan penduduk yang begitu cepat (Mahrus, 2014).
SEJARAH Rekayasa Genetika Tumbuhan
Saat ini
rekayasa
genetik sering
digunakan
dalam
kombinasi
untuk
menghasilkan
varietas
tanaman
rekayasa
genetika yang
ada di
pasaran.
(FDA, 2020;
Angel, 2015).
SEJARAH Rekayasa Genetika Tumbuhan
8000 SM
1922
1973
Manusia masih Pertama kali diproduksi Rekayasa Genetika mulai
menggunakan metode hybrid corn dan habis dikembangkan Herbert
modifikasi tradisional dan terjual secara komersial Boyer dan Stanley Cohen
perkawinan silang untuk dengan menyisipkan DNA
membiakkan tanaman dan dari satu bakteri ke
hewan agar mendapatkan 1940 bakteri lainnya.
sifat yang diinginkan.
(Lin and Pan, 2016; Prianto dan Yudhasasmita, 2017; Ogwu, 2019)
CONTOH PRODUK DAN
MANFAATNYA, SERTA PENGGUNAAN
BIOTEKNOLOGI TANAMAN
Manfaat : Padi tergolong sebagai tanaman pangan yang paling peka
terhadap pengaruh tingkat kandungan garam dalam tanah dibandingkan
tanaman pangan lain seperti gandum, sorgum, dan jagung (Hairmansis dan
Nafisah, 2020).
Penggunaan Bioteknologi :
- Peningkatan kualitas padi
Ada beberapa penelitian mengenai pentransformasian gen-gen yang
mengendalikan sintesiscompatible solute ke dalam padi (Redillas, dkk.,
2012). Beberapa studi juga melaporkan perakitan tanaman transgenik
toleran salinitas dengan mengekspresikan faktor transkripsi seperti
dehydration-responsive element binding (DREB) (Datta, dkk., 2012).
- Teknik Agrobacterium
Menyisipkan gen asing pada plasmid DNA dari bakteri Agrobacterium
tumefacius. Keuntungan adalah bersifat tunggal atau sederhana dan
efisieni transformasi lebih tinggi, relatif lebih mudah untuk diterapkan dan
lebih ekonomis. (Slamet – Loedin, 1996).
- Gen OsGS3
Gen ini berfungsi dalam regulasi negatif pada pembelahan sel dan elongasi
dari integument. Dalam bentuk protein, protein GS3 memiliki domain VWFC
yang berperan dalam interaksi protein dan signaling. Ketika gen ini
disisipkan ke dalam tanaman padi maka diharapkan tanaman padi pada PADI (Oryza sativa)
bagian fenotip dari biji tersebut memiliki bentuk yang panjang, dan yield
(beras) yang dihasilkan meningkat (Prianto dan Yudhasasmita, 2017)
SINGKONG dengan kadar amilosa rendah
Manfaat : Sebagai sumber kalori terbesar keempat di dunia.
sumber pati kedua secara global, setelah jagung
Penggunaan Bioteknologi : Pati terdiri dari dua polimer glucan
yaitu amilosa dan amilopektin. struktur amilopektin sangat larut
dalam air, sedangkan amilosa memiliki kecenderungan kuat untuk
mengkristal kembali setelah dispersi dalam air. Teknik rekayasa
genetik dilakukan pada singkong untuk menurunkan kandungan
amilosa menggunakan gen inverted repeat cassava
granule-bound starch synthase (GBSS). Vektor p5IRTCGBa
mengandung Gen inverted repeat cassava GBSS cDNA
ditransformasikan ke genom ubi kayu melalui Agrobacterium
tumefaciens strain AGL0 dengan elektroporasi. Untuk melihat
perbedaan kandungan amilosa dalam pati antara ubi kayu
kandungan amilosa rendah dan tinggi dapat dilakukan pewarnaan
(staining) dengan iodium. Pati yang berasal dari ubi kayu
kandungan amilosa rendah terlihat berwarna terang kecoklatan,
sedangkan yang amilosa tinggi berwarna biru kehitaman (Herman,
2008;Putten, et al., 2012)
TOMAT Tomat Ungu
Tomat PRG yang mengandung anthocyanin tinggi dirakit dengan
mentransformasi tanaman tomat dengan dua gen (del dan Ros1) faktor
transkripsi (transcription factor genes) melalui mediasi vektor A.
tumefaciens. Gen del dan Ros1 dari bunga tanaman snapdragon
(Antirrhium majus). Buah tomat PRG dengan kandungan anthocyanin
tinggi menunjukkan kulit dan buah warna ungu yang akan menambah
keanekaragaman SDG tanaman. (Butelli et al. 2008)