Anda di halaman 1dari 2

SKRIP INFOGRAFIS BIOLOGI

Halo semuanya!
Hari ini kami akan mempresentasikan Bioteknologi pertanian dengan contoh Tanaman
transgenik.

Nah tahukah kalian apa itu bioteknologi pertanian?


Bioteknologi pertanian adalah suatu alat baru dalam ilmu perbaikan tanaman dan hewan.
Teknik ini menggunakan teknologi penggabungan/penyambungan sel dan gen (DNA) untuk
memperbaiki tanaman dan hewan, atau untuk menghasilkan produk baru. Meskipun
demikian, istilah bioteknologi pertanian juga digunakan untuk proses lain-selain
penyambungan gen

Sedangkan tanaman transgenik merupakan suatu tanaman yang memiliki gen atau telah
disisipi gen dari organisme lain, dan dapat pula disebut sebagai Genetically Modified
Organism (organisme yang termodifikasi secara genetik) Penyisipan gen ini umumnya lebih
diarahkan ke tanaman pangan untuk menciptakan kualitas pangan yang lebih baik daripada
sebelumnya. .

menurut laporan International Service for the Acquisition of Agri-Biotech


Applications(ISAAA), luas areal  tanaman transgenik di dunia mencapai 102 juta hektar pada
tahun 2006. Hal ini menunjukkan terjadi penambahan luas lahan tanaman transgenik 12 juta
ha dibanding tahun sebelumnya.  Diperkirakan nilai pasar global dari tanaman tersebut
untuk tahun 2006 sebesar US$ 1,5 milyar. Jumlah tersebut hanya 16% dari nilai pasar global
tanaman pangan sebesar  US$ 38,5 milyar. Namun dalam laporan tersebut Indonesia tidak
masuk negara yang sudah memiliki lahan tanaman transgenik. 

Adapun tahapan dalam transgenik adalah


1. Penyiapan fragmen DNA yang akan disisipkan pada DNA tanaman tertentu;
2. Penyiapan vektor (perantara) baik plasmid atau menggunakan virus;
3. Potongan DNA yang akan disisipkan tersebut digabung (rekombinasi) dengan vektor;
4. DNA gabungan akan di sisipkan pada sel-sel tanaman;
5. Tanaman akan tumbuh menjadi tanaman dengan sifat baru, sesuai dengan DNA yang
disisipkan.

Teknologi transgenik telah lama dikembangkan oleh beberapa negara di dunia. Di negara-
negara maju di Eropa dan Amerika, peengembangan teknologi ini digunakan untuk
menjawab beberapa permasalahan terkait produksi tanaman. Oleh karena itu dibuatlah
trobosan mengenai teknologi tanaman transgenik
Adapun kelebihan dari tanaman transgenik adalah:
1. Tahan Terhadap Serangan Hama
Salah satu kelebihan penerapan transgenik adalah dikarenakan tanaman akan menjadi lebih
kuat dari serangan hama. Hal ini tentu memberikan keuntungan kepada para petani karena
bisa mendapatkan hasil panen yang optimal. Seperti yang diketahui, bahwa hama adalah
salah satu ancaman terburuk untuk tanaman. Bukan hanya bisa mengurangi hasil panen tapi
tanaman juga bisa terancam gagal panen. Selain itu, penggunaan pestisida pada tanaman
juga berkurang drastis.
2. Tahan Terhadap Kondisi Lingkungan
Pada jenis tanaman ini akan memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan dengan
tanaman asli. Transgenik dapat bertahan hidup meskipun di tengah cuaca ekstrim. Rekayasa
gen pada tanaman ini telah menghasilkan tanaman yang handal menghadai faktor alam
yang berubah-ubah.
3. Hasil Panen Melimpah
Pada penerapan teknik tanaman transgenik, petani juga akan mendapatkan keuntungan
berupa hasil panen yang melimpah ruah. Hal ini dikarenakan pemindahan gen dapat
meningkatkan kualitas tanaman sehingga menjadi lebih produktif lagi. Tentunya ini akan
membawa keuntungan finansial bagi petani yang menanam tanaman transgenik.

Kekurangan dari tanaman transgenik;


1. Risiko Gangguan Kesehatan
Salah satu dampak negatif yang paling ditakuti dengan dibudidayakannya tanaman
transgenik adalah menyebabkan risiko gangguan kesehatan. Seperti yang telah dijelaskan
dalam berbagai riset, bahwa gen marker yang ada dalam tanaman bisa ditransfer ke
organisme yang lain, seperti virus dan bakteri.
2. Musnahnya Tumbuhan Asli
Dengan semakin berkembangnya budidaya tanaman transgenik, maka bisa mengancam
populasi tumbuhan asli. Alasannya sederhana saja, jenis transgenik ini memiliki kualitas
yang lebih unggul dalam hal kualitas dan hasil. Jika para petani sudah beralih ke transgenik,
maka otomatis tumbuhan asli akan ditinggalkan secara perlahan. Padahal sejatinya,
musnahnya satu spesies asli dapat mengganggu keseimbangan dalam ekosistem.
3. Transfer Gen Horizontal
Dalam proses pembuatan tanaman transgenik, umumnya menggunakan selectable marker.
Hal ini menimbulkan resiko pemindahan gen pada bakteri pada saluran pencernaan manusia
maupun hewan yang memakan tanaman ini. Jika hal ini terjadi, maka bisa memberikan
dampak buruk bagi kesehatan. Selain itu, bakteri yang terinfeksi di dalam tubuh juga
menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga penyakit sulit untuk disembuhkan.
4. merubah struktur dan tekstur tanah sehingga mempengaruhi jumlah dan mutu
produksi tanaman

sekian presentasi kami semoga membantu!

Anda mungkin juga menyukai