Anda di halaman 1dari 5

Nama : Widya Arnilan

Npm : 184110371
Jurusan : Agroteknologi kls G smt 4
Mata kuliah : Bioteknologi Pertanian
Dosen pengampu : Dr. Faturrahman, SP, M.,Sc

Soal :

1. Jelaskan tujuan, manfaat Transformasi genetika lebih mendalam berdasarkan bahan


kuliah terlampir.
2.  Perdalam pembahasan dari masing-masing jenis transformasi

Jawab :

A. Transformasi Genetik
a. Tujuan Transformasi Genetik
Transformasi genetik pada tanaman adalah mentransfer gen asing yang
diperoleh dari tanaman, virus, bakteri, hewan, atau manusia pada suatu spesies
tanaman tertentu. Atau bisa juga dikatakan suatu proses untuk mendapatkan tanaman
transgenik. Gen asing yang diperoleh dari mahluk hidup tertentu tersebut direkayasa
secara molekuler sehingga bisa disisipkan ke dalam genom tanaman. Gen asing hasil
rekayasa genetika yang disisipkan pada spesies tanaman tertentu disebut transgen,
sehingga tanaman yang tersisipi transgen disebut tanamantransgenik.
Dengandemikian,tanamantransgenik dapat didifinisikan sebagai tanaman yang telah
disisipi gen asing yang berasal dari mahluk hidup lainnya, bisa sesama tanaman,
hewan, ataupun bakteri.
Tujuan dari pembuatan tanaman transgenik adalah untuk mendapatkan
tanaman unggul yang lebih baik dari tanaman aslinya. Pada awal dibuatnya tanaman
transgenik sebenarnya untuk mengatasi masalah pangan dunia. Meningkatnya jumlah
penduduk menyebabkan produksi pangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan
mereka. Untuk meningkatkan luas areal pertanian tidak memungkinkan karena
semakin sempitnya luas lahan pertanian. Sementara intensifikasi budidaya pertanian
(melalui penggunaan pupuk kimia dan pestisida) menimbulkan dampak buruk pada
lingkungan dan dampak residu pada produk yang membahayakan konsumen. Di sisi

1
lain, diketahui bahwa kehilangan produksi pertanian sebagian besar disebabkan oleh
hama, penyakit dan gulma. Dengan demikian dilakukanlah upaya pembuatan tanaman
transgenik yang tahan terhadap hama, penyakit dan tahan terhadap herbisida. Jadi
tujuan awal utamanya adalah peningkatan produksi pangan.
Seiiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga
memudahkan dilakukannya metode transfer gen pada tanaman, maka penciptaan
tanaman transgenik tidak hanya untuk peningkatan produksi dan mengatasi
masalahhama,penyakitdangulma,namunmulaimengarah pada peningkatan kualitas
untuk mendapatkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik.
Demikian pula untuk jenis komoditi, tidak hanya untuk tanaman pangan utama
seperti padi, jagung, namun juga banyak dilakukan pada tanaman hias seperti tanaman
anggrek, krisan, dan lain sebagainya. Rekayasa genetika pada tanaman hias dilakukan
untuk mendapatkan kultivarkultivar baru dengan kualitas yang lebih baik, misalnya
berbunga lebih cepat ataupun warna bunga lebih cerah.
Tujuan dari pembuatan tanaman transgenik adalah untuk mendapatkan
tanaman unggul yang lebih baik dari tanaman aslinya. Pada awal dibuatnya tanaman
transgenik sebenarnya untuk mengatasi masalah pangan dunia. transgenik sebenarnya
untuk mengatasi masalah pangan dunia. Meningkatnya jumlah penduduk
menyebabkan produksi pangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Untuk meningkatkan luas areal pertanian tidak memungkinkan karena semakin
sempitnya luas lahan pertanian. Sementara intensifikasi budidaya pertanian (melalui
penggunaan pupuk kimia dan pestisida) menimbulkan dampak buruk pada lingkungan
dan dampak residu pada produk yang membahayakan konsumen. Di sisi lain,
diketahui bahwa kehilangan produksi pertanian sebagian besar disebabkan oleh hama,
penyakit dan gulma.
Dengan demikian dilakukanlah upaya pembuatan tanaman transgenik yang
tahan terhadap hama, penyakit dan tahan terhadap herbisida. Jadi tujuan awal
utamanya adalah peningkatan produksi pangan. Seiiring dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat sehingga memudahkan dilakukannya metode transfer
gen pada tanaman, maka penciptaan tanaman transgenik tidak hanya untuk
peningkatan produksi dan mengatasi masalah hama, penyakit dan gulma, namun
mulai mengarah pada peningkatan kualitas untuk mendapatkan tanaman dengan
kualitas yang lebih baik.

2
Seiiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga
memudahkan dilakukannya metode transfer gen pada tanaman, maka penciptaan
tanaman transgenik tidak hanya untuk peningkatan produksi dan mengatasi masalah
hama, penyakit dan gulma,namun mulai mengarah pada peningkatan kualitas untuk
mendapatkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik. Demikian pula untuk jenis
komoditi, tidak hanya untuk tanaman pangan utama seperti padi, jagung, namun juga
banyak dilakukan pada tanaman hias seperti tanaman anggrek, krisan, dan lain
sebagainya. Rekayasa genetika pada tanaman hias dilakukan untuk mendapatkan
kultivarkultivar baru dengan kualitas yang lebih baik, misalnya berbunga lebih cepat
ataupun warna bunga lebih cerah
Tahapan dan Metode Transformasi Proses transformasi genetik pada tanaman
melewati beberapa tahapan yaitu:Insersi transgen; integrasi transgen ke genom
tanaman; dan ekspresi transgen yang terintegrasi pada genom. Pada tahapan insersi
transgen dibutuhkan suatu metode bagaimana transgen bisa terinsersi ke sel tanaman.
Apabila transgen sudah masuk ke sel tanaman, tahapan selanjutnya adalah transgen
tersebut harus benarbenar terintegrasi ke genom tanaman. Artinya transgen benar-
benar bersatu dengan DNA kromosom yang ada di dalam inti sel tanaman. Jika
transgen benar-benar telah terintegrasi, selanjutnya akan terekspresi bersama dengan
ekspresi gen tanaman. Pada tahapan ini, DNA sudah ditranskripsi menjadi RNA dan
selanjutnya terbentuk protein yang dikode oleh gen tersebut melalui proses translasi.
Pada tahap ini suatu gen dapat dikatakan secara fungsional sudah berfungsi. Metode
Insersi transgen dapat dilakukan dengan beragam cara, diantaranya adalah :
1. Agrobacterium-mediated transformation (metode transformasi dengan
bantuan Agrobacterium)
2. Microprojectile bombardment (penembakan dengan peluru mikro)
3. Electroporation (Elektroforasi)
4. Silicon carbide-mediated transformation (transformasi dengan media
karbid silikon)
Metode 1 dan 2 adalah yang paling banyak digunakan. Namun dalam bahasan
selanjutnya akan menekankan pada metode 1 yaitu transformasi menggunakan
Agrobacterium tumefaciens sebagai mediator. Menurut Aldemita & Hodges (1996)
metode ini memiliki kelebihan dibanding metode lainnya, yaitu menghasilkan
tanaman transgenik fertil, relatif mudah dilakukan, biaya murah dan transgen yang

3
disisipkan ke genom tanaman dapat diturunkan kepada progeninya melalui hukum
Mendel.

b. Manfaat Transformasi Genetik


1. Penerapan Transformasi genetik sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan
hidup manusia, diantaranya menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan
kualitas yang lebih baik.
2. Dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui, misalnya biomass dan
biofuel yang dapat menggantikan sumber energi konvensional.
3. Kemudian perawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-obatan yang lebih
efektif. Serta efisiensi pertanian yang lebih baik dan penggunaan pestisida kimia
yang relatif lebih sedikit.
4. Tanaman hasil Transformasi genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama
serta dapat meningkatkan hasil panen.
5. Virus dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk
memberikan gen ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan penyakit
manusia.

c. Transformasi Biolistik
Tembakan partikel atau biolistik merupakan metode yang umum digunakan
untuk transformasi genetik tanaman dan organisme lain.Tembakan partikel
menggunakan mikroproyektil berkecepatan tinggi untuk memindahkan substansi ke
dalam sel atau jaringan. Untuk transformasi genetik, DNA dilapiskan di permukaan
tungsten (wolfram) berukurao mikron atau partikel emas melalui presipitasi dengan
kalsium klorida dan spermidin. Jutaan partikellogam yang dilapisi DNA ditembakkan
ke sel atau jaringan target menggunakan perangkat biolistilc atau "gene gun" (Kikkert
et 01.,2004).
Prinsip  dari  metode  ini  adalah  penembakan  partikel  DNA-coated  secara
langsung ke sel atau jaringan tanaman. Sesuai peryataan Klein “Pada metode ini
partikel DNA ditembakkan secara langsung ke dalam sel atau jaringan tanaman
(Klein et al.1988)”. Partikel DNA tersebut akan menembus dinding sel dan
membrane, kemudian partikel DNA berdifusi dan menyebar ke dalam sel secara
independen. Untuk melakukannya digunakan senjata yang dapat menembakkan
mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut

4
akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen
memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi
kerusakan sel selama penembakan berlangsung.

d. Transformasi Protoplas dengan Metode Elektroporasi


Transformasi Protoplas merupakan pemasukan DNA secara langsung ke
dalam protoplas baik dengan cara elektroporasi atau perlakuan kimia PEG (Fromm et
al. 1985; Paszkowsky et al. 1984).
Transfer DNA yang umum digunakan pada tanaman monokotil adalah
elektroporasi dari protoplas. Elektroporasi menggunakan perlakuan listrik
bervoltase tinggi menyebabkan permiabilitas tinggi pada membran sel dengan
membentuk pori-pori sehingga DNA mudah penetrasi kedalam proptoplas.
Perlakuan elektroporasi ini seringkali dikombinasikan dengan perlakuan poly
ethylene glycol (PEG) pada protoplas.
Metode elektroporasi dengan cara pemasukan DNA melalui energi listrik
dengan perlakuan getaran gelombang listrik intensitas tinggi bagi penghasilan pori
atau lubang membran sel untuk tempat sandi DNA asing diintegrasikan ke genom sel
target.

e. Pengambilan DNA Secara Langsung


Pengambilan DNA Secara Langsung merupakan memasukkan DNA asing ke
dalam sel-sel tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai