Pemuliaan Tanaman:
Pengumpulan galur di alam
acak (mutagenesis)
Komposisi bahan genetik dirubah
rekayasa genetika
tanaman transgenik
Tanaman Transgenik
Tanaman yang kedalam komposisi bahan genetiknya ditambahkan
seperangkat gen asing yang diisolasi dari jasad lain. Sehingga tanaman
tersebut mempunyai kemampuan fisiologis baru yang tidak dimiliki
sebelumnya.
Penyebab perubahan genetik: faktor luar yang mempengaruhi bahan genetik (DNA)
jasad, atau karena penyisipan sifat genetik dari jasad lain melalui:
- Proses alami
- Diinduksi di Laboratorium
Perubahan struktural atau urutan nukleotida suatu gen dapat berupa:
1. Penggantian (substitution) nukleotida penyusun DNA
2. Penambahan nukleotida pada struktur DNA
3. Delesi/ penghilangan satu atau beberapa nukleotida
4. Penyusunan kembali (rearrangement) untuk beberapa nukleotida
mutasi diam, silent mutation AGG CGG (keduanya mempunyai kode asam amino
arginin)
mutasi netral: mutasi yang menyebabkan terbentuknya asam amino yang lain, namun
fungsinya sama dengan asam amino aslinya misalnya AAA (lisin) AGA (arginin)
yang mempunyai sifat basa tapi tidak mengubah protein
Mutasi yang berupa penambahan atau penghilangan (delesi) suatu
nukleotida merupakan mutasi yang merusak karena merubah pola baca
(reading frame)
frameshift mutation
Gen yang disisipi adalah gen pengkode enzim phytoene synthase (psy) dan lycopene
β-cyclase (Lcy) berasal dari tanaman daffodil dan gen pengkode enzim phytoene
desaturase (ctrl) yan berasal dari bakteri Erwinia carotovora.
Beras berwarna kuning keemasan dengan adanya peningkatan beta karoten yang
dapat diubah lebih lanjut menjadi vitamin A.
Pengembangan Tanaman Transgenik Resisten Hama
Cara kerja:
- gen yang mengkode protein toksin dari bakteri disisipkan ke tanaman
* A+T yang tinggi pada bakteri mRNA tidak lengkap tidak dapat
ditranslasi menjadi protein fungsional (enzim) gen sintetik
untuk mengkode protein yang sama tetapi pola kodon sesuai dengan
tanaman (maksud rekayasa).
Tanaman transgenik lain yang memanfaatkan Bakteri Bt
- Serangga kapas (Heliocoverpa armigera) dan jagung (Ostrinia
nubilalis) gen cry 1Ab
- Serangga kentang (Colorado Potato Beetle) gen cry 3A
- Serangga penggerek batang pada padi gen cry 1AB dan gen
cry 1Ac
Aplikasi Rekayasa Genetika Untuk Pengendalian Biologis
Keterangan: Gen asing adalah gen bar dari tanaman tembakau, tomat,
kentang transgenik.Gen EPSP dari Salmonella typhimurium.
3. Tanaman Transgenik yang Resisten Terhadap patogen
Keluar ujian.
. Mekanisme melalui:
. Modifikasi dinding sel, misalnya lignifikasi.
. Induksi sintesis enzim yang terlibat dalam biosintesis fitoalexin
metabolit sekunder yang toksis bagi bakteri dan fungi).
. Sintesis enzim hidrolitik, misalnya chitinase yang mendegradasi dinding
sel patogen.
. Sistesis inhibitor bermacam-macam proteinase.
B. Hibridisasi
-kromosom-kromosom yang berbeda digabungkan galur tanaman
dalam keadaan heterosigot
-untuk mendapat galur unggul
-pada tanaman yang menyerbuk sendiri (self pollinating plants)
-alur homosigot untuk dilakukan persilangan
C. Mutasi
- menggunakan agensia mutagen kimia atau fisik
- menyebabkan kerusakan pada komposisi genom tanaman,
sehingga muncul sifat-sifat yang tidak dikehendaki
D. Poliploidi
- tanaman yang mempunyai lebih dari dua ploidi
- menggunakan colchicine (u. Merusak pembentukan benang
gelendong pada saat pembelahan sel, sehingga kromosom anakan
(hasil replikasi) tetap berada dalam jaringan yang sama
Keunggulan Metode Pemuliaan Tanaman Secara Konvensional:
1. Relatif mudah dilaksanakan
2. Biaya murah
3. Sifat-sifat genetik pada galur baru umumnya stabil
4. Adaptasi pada lingkungan budidaya relatif mudah
1). Melakukan skuensing pada DNA untuk gen yang akan diubah
diidentifikasi dan diperoleh dari organisme donor (bakteri).
Skuensing ini dapat dilakukan
dengan mengacu pada informasi yang diketahui berkaitan
dengan urutan dari gen yang akan dipilih.
Selanjutnya diikuti dengan pemindahan gen dari organisme
donor.
2). Gen yang diinginkan dikeluarkan dari organisme donor
melalui penggunaan enzim spesifik yang dikenal sebagai
enzim restriksi.
3) Gen yang diinginkan kemudian dipolimer melalui
polimerase chain reaction (PCR), yaitu metode untuk
memperkuat DNA dan menghasilkan sejumlah gen yang bisa
diterapkan.
4) Setelah diperoleh, ada beberapa cara untuk mentransfer
gen donor ke dalam sel organisme target. Pada beras,
digunakan proses yang lebih canggih. Pada proses
elektroporasi ini, dimana enzim khusus pendenaturasi
dinding sel melepaskan dinding sel dari selnya. Kemudian
sel-sel akan menjadi protoplas, yaitu sel-sel tumbuhan yang
dilucut dinding selnya tetapi masih dilapisi membran
selular.
Ti Plasmid adalah vektor alamiah yang digunakan untuk
mentransfer DNA ke dalam sel tanaman. Bakteri yang membawa
plasmid Ti (contohnya Agrobacterium tumefaciens) dapat
menyebabkan tumor pada tanaman yang disebut crown gall,
terutama tanaman dikotil. Pada sebagian besar plasmid Ti,
terdapat lima kompleks gen, yaitu T-DNA (bagian yang ditransfer
dan menyatu dengan genom tanaman sehingga), gen virulen
(vir) yang terdiri dari 50 kilo-basa untuk mengatur proses
transfer T-DNA ke dalam DNA tanaman, gen tra/trb yang
mengatur perpindahan plasmid Ti antar bakteri, bagian yang
mengatur sistem replikasi plasmid, dan bagian gen yang
menyandikan molekul opin. Molekul opin ini akan dihasilkan
oleh jaringan tanaman yang terinfeksi bakteri pembawa Ti
plasmid
Ti plasmid untuk pembuatan tanaman transgenik
1. Ekstraksi DNA dari plasmid Agrobacterium tumafaciens
menggunakan teknik PCR (polymerase chain reaction)*.
Pemotongan dan Penggabungan/ penyisipan DNA yang
dipilih melibatkan enzim restriksi dan ligase
2. Pengklonan gen oleh bacteria vektor sehingga
dihasilkan DNA yang diharapkan kemudian klon gen
Agrobacterium tumafaciens diintroduksi ditransformasi ke
dalam kultur sel tumbuhan.
3. Multiplikasi dan regenerasi bagian-bagian tumbuhan
sehingga terbentuk tumbuhan dengan sifat yang baru
Agrobacterium tumefaciens (bakteri)