Perkembangan dan peranan ilmu biologi pada bidang pertanian

Ilmu biologi merupakan ilmu yang sangat familiar dibidang kehidupan sesuai dari

asal kata bios dan logos, bios yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu. Jika

digabungkan maka biologi memiliki arti ilmu yang berkaitan dengan makhluk hidup. Peran

dari ilmu biologi mencangkup segala aspek dikehidupan, contoh kecilnya adalah memilih

asupan gizi yang cukup untuk manusia sangat memerlukan peran ilmu biologi, contoh lain

dari ilmu biologi sangat lah banyak seperti halnya di bidang kesehatan maupun di bidang

perindustrian. Dan yang sangat membutuhkan peran ilmu biologi dan yang dapat

meningkatkan mutu kesejahteraan bangsa adalah dalam bidang pertanian.

Pemanfaatan ilmu biologi dalam bidang pertanian misalnya saja berupa pemilihan

bibit unggul untuk memperoleh jenis tanaman yang super maupun hasil yang melimpah.

Pemilihan bibit unggul ini sangat memerlukan ilmu biologi dengan cara rekayasa genetika

pada proses pengembangan tanaman. Selain menggunakan rekayasa genetika untuk memilih

bibit unggul, pengetahuan manusia tentang biologi pun mampu menerapkan cara

pembudidayaan tanaman dengan tepat baik dalam pengelolaan lahan maupun menetapkan

waktu bercocok tanam yang tepat.

Pada zaman dahulu para petani hanya mengetahui cara-cara bertani yang sederhana

atau tradisional, yakni hanya dengan mencangkul tanah kemudian menanaminya dengan

tanaman yang diinginkan lalu disirami secukupnya. Dan hasil yang didapat terkadang tidak

sesuai dengan yang diharapkan baik mutu maupun jumlahnya. Jika hal ini tidak segera diatasi

maka kebutuhan masyarakat tidak akan terpenuhi, dan akan terjadi kekurangan pangan

(rawan pangan). Apalagi masa sekarang ini, dimana telah terjadi telah terjadi ledakan jumlah

penduduk, tentunya masalah rawan pangan masalah yang harus segera ditangani. Usaha yang
harus dilakukan tidak hanya pada membatasi jumlah penduduk, tetapi juga harus dipikirkan

bagaimana caranya meningkatkan produksi pangan.

Maka dari itulah ilmu biologi sangat berperan dalam bidang pertanian. Selain mutu

dan jumlahnya yang banyak menerapkan ilmu biologi dalam bidang pertanian juga berperan

dalam menambah kualitas tanaman dengan cara pemilihan pupuk yang berkualitas, adapun

dalam penggunaan pupuk pestisida atau insektida pada persawahan, perkebunan atau

perladangan ini, para petani harus memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem di

sekitarnya. Misalnya dengan mengikuti atau mematuhi dosis (takaran) serta intensitas yang

ditetapkan oleh setiap jenis pupuk atau pestisidanya. Jika pemakaian zat-zat kimia tersebut

melebihi aturan yang ditetapkan biasanya akan menimbulkan pencemaran air sungai disekitar

areal pertanian tersebut.

Proses bioteknologi dibedakan menjadi dua:

1. Bioteknologi klasik atau konvensional

Bioteknologi klasik atau konvensional merupakan praktik bioteknologi yang dilakukan

dengan cara sederhana, tanpa melakukan rekayasa genetika. Bionteknologi kalasik

atau konvensional, contohnya: bir, wine, sake, tempe, yoghurt, roti, keju, kecap,

tape, dan oncom.

2. Bioteknologi modern

Bioteknologi modern merupakan praktik bioteknologi yang diperkaya dengan rekayasa

genetika, yaitu suatu teknik pemanipulasian materi genetika. Pada teknik tersebut

terjadi terjadi pemindahan materi genetic (transfer gen) dari satu makhluk hidup

ke makhluk hidup lainnya. Melalui teknik tersebut manusia dapat mengontrol

produk yang dihasilkan sesuai denagn keinginannya. Contoh: dihasilkannya

tanaman tahan hama dan penyakit, dan buah-buahan bersifat tahan lama. Cara
 inilah yang dapat meningkatkan mutu, kualitas serta jumlah pangan di Negara

kita.

Kegiatan utama dalam lingkup biteknologi:

1. Rekayasa genetika

Dalam bidang pertanian rekayasa genetika juga dapat difungsikan sebagai kegiatan

utama dalam ruang lingkup bioteknologi. Rekayasa genetika merupakan salah

satu teknlogi yang potensial sebagai alternative pemecahan masalah masalah

pangan dunia untuk menghasilkan tanaman transgenik. Tanaman transgenik

merupakan tanaman yang yang mempunyai gen asing didalam genomnya. Gen

asing pada umumnya berasal dari bakteri atau tanaman lain yang membawa

sifat tertentu. Sifat yang dibawa oleh gen asing ini merupakan sifat unggul

yang tidak dimiliki tanaman inang. Tanaman transgenik telah banyak dilepas

sebagai tanaman pangan dengan tujuan seperti tahan insekta, tahan herbisida,

mengandung vitamin dan gizi tinggi, tahan penyimpanan jangka panjang, dan

toleranterhadap lingkungan secara langsung berperan dalam meningkatkan

produktifitas. Tanaman transgenik yang tahan terhadap insektaakan

menrunkan frekuensi aplikasi pestisida. Pengurangan pemakaian pestisida

sama artinya dengan tidak memasukan bahan-bahan kimia berbahaya ke

dalam lingkungan, sehingga dampak pencemaran lingkungan dapat dikurangi.

Sehingga sampai saat ini fakta menunjukan bahwa rekayasa genetika telah

banyak member manfaat khususnya dalam bidang pertanian dalam hal mutu,

kualitas dan jumlah pangan.

 2. Kultur jaringan

Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkan jaringan atau sel menjadi individu baru

paa media khusus yang asptik. Kultur jaringan sel tumbuhan dapat tumbuh

pada kultur (media tumbuh) yang cukup mengandung nutrientbat. Dengan

menggunakan teknik kultur jaringan, tanaman yang sudah diketahui berkhasiat

sebagai obat, ataupun tanaman budidaya yang sudah diketahui keunggulan

mutunya, dapat dapat diproduksi dalam waktu singkat, dalam jumlah yang

banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan denagn kondisi steril. Teknik

kultur jaringan in termasuk salah satu usaha kloning, dimana individu-individu

baru yang dihasilkan akan sama persis atau identik dengan suatu tanaman

yang sudah diketahui manfaat maupun keunggulannya.

3. Proyek genom

Proyek genom adalah proyek menyekuan urutan DNA setiap kromosom dari ujung ke

ujung. Proyek genom pada tanaman sangat menjanjikan untuk mendapatkan

informasi terlengkap tentang seluruh sifat biologis tanaman. Informasi ini akan

membantu kita memahami bagaimana gen-gen menyebabkan tanaman mampu

melaksanakan segala aktivitasnya sebagai makhluk hidup.

4. Teknik mutasi buatan

Teknik mutasi buatan merupakan usaha merubah susunan atau jumlah materi genetic

atau DNA dengan menggunakan radiasi sinar radioaktif (sinar x, alpha, beta

dan gamma) atau dengan senyawa kimia (kolkisin). Teknik mutasi dengan

gamma biasanya ditujukan untuk menghasilkan biji-biji tanaman padi dan

palawija, agar berumur pendek( cepat dipanen), hasilnya banyak dan tahan

terhadap serangan hama wereng.Dengan menggunakan berbagai teknik diatas

masalah rawan pangan pun dapat diatasi dengan baik.

 Biologi sebagai ilmu murni sangat berperan dalam pengembangan ilmu pertanian.

Jadi, tidak mungkin menguasai ilmu terapan tersebut tanpa ilmu biologi. Biologi merupakan

ilmu yang mempelajari ilmu makhluk hidup, dan dalam biologi memiliki kekhususan bidang

dalam pendalaman materi yang merupakan cirri khusus dari cabang ilmu biologi itu sendiri.

Penerapan ilmi biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh ilmu biologi merupakan dasar

dari ilmu pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika pada

tumbuhan.

Berikut adalah contoh dari pemanfaatan ilmu biologi dalam bidang pertanian:

1. Membantu dalam menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok

manusia, terutama bahan makanan dari pertanian.

2. Menemukan berbagai penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit pada

tanaman.

3. Penemuan bibit-bibit unggul tanaman pertanian yang bisa meningkatkan produksi

pertanian sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah pangan.

4. Menyingkap rahasia-rahasia proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen sehingga

dapat digunakan untuk merubah sifat-sifat pada tanaman pertanian menjadi lebih

unggul serta menghasilkan tanaman hibrida yang banyak dengan sifat yang tetap.

5. Mampu menerapkan pembudidayaan yang tepat dan pengolahan hasilnya lebih

lanjut. Pengetahuan mengenai sifat dan karakter serangga yang berhubungan

dengan iklim atau musim membuat manusia mampu menetapkan waktu bercocok

tanam yang tepat dan metode penanggulangan hama serangga.