Anda di halaman 1dari 31

PENDAHULUAN

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN MK
 Mahasiswa diharapkan dapat memahami
definisi, cakupan, dan peran bioteknologi
dalam bidang pertanian, kaitan bioteknologi
pertanian dengan ilmu-ilmu pendukung
seperti mikrobiologi, genetika, biokimia,
biologi molekuler, dll.
PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
PERTANIAN
 Agricultural biotechnology is a collection of
scientific techniques used to improve plants,
animals, and microorganisms.
 Agricultural biotechnology is an area
of agricultural science involving the use of
scientific tools and techniques, including
genetic engineering, molecular markers,
molecular diagnostics, vaccines, and tissue
culture, to modify living organisms: plants,
animals, and microorganisms.
PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
PERTANIAN
Bioteknologi Pertanian: Penerapan prinsip-
prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa
dalam pengolahan bahan dengan
memanfaatkan agensia jasad hidup dan
komponen-komponennya untuk
menghasilkan suatu produk.
Agricultural biotechnology is application of
biotechnological technique used to improve
the plants, microorganisms by using genetic
engineering, molecular marker and tissue
culture.

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN = applikasi


teknik-teknik rekayasa genetik dalam bidang
pertanian.
LINGKUP BIOTEKNOLOGI
PERTANIAN

Dalam konteks agroteknologi,


BIOTEKNOLOGI PERTANIAN dibatasi
lingkupnya hanya pada teknologi rekayasa
untuk perbaikan sifat tanaman budidaya
pertanian, bioremediasi lahan pertanian,
dan atau tanaman industri pertanian dan
pangan.
Bioteknologi Pertanian dan Upaya
Perbaikan Sifat Tanaman
Upaya perbaikan sifat tanaman budidaya pertanian
dapat dilakukan melalui berbagai teknik, dari hanya
dengan (1) melakukan seleksi tanaman dengan yang
diinginkan, dengan (2) metode persilangan, (3) kultur
jaringan tanaman, sampai dengan (4) rekayasa genetik
(bioteknologi tanaman/pertanian)
Selama berabad-abad, manusia telah
melakukan perubahan terhadap tanaman
budidaya melalui hibridisasi dan seleksi
menggunakan penyerbukan buatan yang
diatur sesuai keinginan pemulia tanaman.
Pada pemuliaan tanaman konvensional digunakan
persilangan yang melibatkan semua gen dalam tanaman
yang jumlahnya tidak terhitung.

Bioteknologi memungkinkan dilakukannya transfer satu


dua gen yang menjadi target tanpa harus melibatkan
semua gen yang ada dlm suatu tanaman.

Bioteknologi mempunyai tingkat akurasi yang tinggi yang


memungkinkan pemulian tanaman menciptakan varietas
baru dengan sifat BARU tertentu tanpa ada kekawatiran
sifat yang TIDAK DIINGINKAN akan ikut terbawa.
Bioteknologi tanaman merupakan
pengembangan lanjut dari pemuliaan
tanaman tradisional dengan SATU ciri
yang sangat penting yaitu — bioteknologi
tanaman memungkinkan transfer gen
(pembawa sifat) dari berbagai sumber ke
tanaman budidaya dengan tingkat akurasi
yang lebih baik dan lebih terkontrol.
REKAYASA GENETIKA TANAMAN

Gen disisipkan, dihilangkan atau dinon-aktifkan


sementara untuk menghasilkan suatu sifat tertentu.

Rekayasa genetika melibatkan pemotongan dan atau


pemindahan/penyisipan sepotong DNA dari satu
tanaman atau organisma ke genom tanaman budidaya.
Tanaman hasil rekayasa genetika disebut TANAMAN
TRANSGENIK / TANAMAN HASIL REKAYASA GENETIK
(genetically modified organism = GMO).
Bioteknologi Pertanian sangat bermanfaat baik dari
segi ekonomi maupun kemanusiaan.

Teknologi tanaman transgenik sangat diharapkan akan


dapat mengatasi masalah produksi tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia karena ``rekayasa
genetika memungkinkan yang dulu dengan pemuliaan
konvesional tidak mungkin``

Di antara keuntungan yang mungkin diperoleh adalah:


Peningkatan daya hasil yang lebih signifikan, perbaikan
kualitas pangan, dan berkurangnya penggunaan
pestisida dan kemikalia lain dalam sistem produksi
pertanian.
Target utama rekayasa genetik tanaman:
1. menciptakan tanaman yang resiko dampak
lingkungannya yang kecil
2. mengurangi biaya produksi pangan
3. menciptakan tanaman yang lebih tahan
terhadap hama, penyakit, gulma dan
lingkungan ekstrim
4. menciptakan tanaman dengan kandungan
nutrisi lebih tinggi
5. menciptakan tanaman untuk produksi
bahan obat dan vaksin
Karakter/Sifat penting yang menjadi target
dalam rekayasa genetika tanaman:
• Ketahanan terhadap hama/penyakit
• Toleran herbisida
• Ketahanan terhadap virus
• Penundaan pemasakan (pada buah)
• Perubahan kandungan minyak
• kontrol polen
Di US, > 60% produk makanan olahan
mengandung bahan yang berasal dari produk
rekayasa genetika (utamanya jagung dan
kedelai).

Terdapat 12 tanaman hasil rekayasa genetik,


tetapi tidak semuanya tersedia di pasaran.
AKAN TETAPI
Dibalik kemanfaatnya, masih banyak hal-hal (negatif??)
yang tidak diketahui tentang bahan pangan hasil
rekayasa genetika

Tidak ada konfirmasi ilmiah bahwa pangan hasil


rekayasa genetika aman untuk dikonsumsi dan masih
banyak negara yang menolak dengan tegas produk
rekayasa genetika.

Ada kekawatiran terjadinya peningkatan ketahanan


terhadap pestisida, daya adaptasi hama, dampak
lingkungan yang belum terdeteksi, dan efek
penghayutan sumber gen tanaman.
Kekhawatiran atas pengaruh GMO:
1. Kesehatan dan lingkungan buruh tani dan konsumen
2. Pengaruh produk transgenik terhadap tanaman,
hewan, dan sistem perairan
3. Perpindahan gen dari tanaman transgenik ke
tanaman liar
4. Hama/patogen/gulma mengembangkan sifat
virulensi baru untuk menyerang tanaman yang tahan
5. Bahan pangan produk transgenik dapat bersifat
alergen (menyebabkan alergi)
Bioteknologi Pertanian dan Bioremediasi
Lahan Pertanian
• Sistem pertanian modern menutut kepada
tujuan diproduksinya komoditas pertanian
dalam jumlah besar guna memenuhi
kebutuhan pangan nasional.
• Sayangnya seringkali upaya ini tidak
mengindahkan kelestarian lingkungan
yang sejatinya sangat penting bagi
pertanian berkelanjutan.
• Penggunaan pupuk sintetik dan pestisida
sintetik berlebihan untuk mendongkrak
produksi pangan menyebabkan cemaran
bahan kimia ini pada lahan pertanian.
• Akumulasi cemaran ini akan menurunkan
tingkat kesuburan tanah di masa yang
akan datang dan pada akhirnya akan
menurunkan produksi komoditas
pertanian.
• Perlu upaya perbaikan lahan pertanian
yang tercemar agar kembali sehat dan
subur.
• Bioremediasi merupakan salah satu solusi
perbaikan lahan pertanian yang tercemar
limbah bahan kimia berbahaya (pestisida
sintetik, logam berat, dll).
• Bioremediasi memanfaatkan keberadaan
mikroorganisme lokal (contoh: bakteri
tanah) yang direkayasa ataupun
ditingkatkan kemampuannya melalui
pemberian kondisi optimum
pertumbuhannya.
• Bioremediasi memberdayakan
mikroorganisme lokal untuk mengubah bahan
kimia berbahaya menjadi tidak berbahaya.
• Bioremediasi merupakan teknik perbaikan
lahan pertanian yang aman karena
menggunakan mikroorganisme lokal.
• Bioremediasi relatif lebih murah dibanding
teknik pengolahan limbah lain seperti
insenerasi dan land filling sehingga dapat
dijadikan pilihan utama untuk perbaikan lahan
pertanian yang tercemar.
Bioteknologi Pertanian dan Industri
Pertanian
• Bioteknologi pertanian turut berkontribusi
dalam industri pertanian. Sebagai contoh
biofertilizer sebagai komponen penting
dalam budidaya komoditas pertanian tidak
lepas dari peran bioteknologi dalam upaya
pembuatannya.
• Bioteknologi pertanian juga berperan penting
dalam produksi pasca panen produk
pertanian sehingga bernilai ekonomi tinggi.
• Sebagai contoh pembuatan asam sitrat dari
molase menggunakan mikroba Aspergillus
niger atau produksi protein sel tunggal (PST)
dari limbah pertanian seperti jerami padi,
ampas tebu, limbah kentang, dll.
• Aneka produk enzim (laktase, amilase,
pektinase) yang penting bagi kehidupan
manusia juga diproduksi dengan bioteknologi
dari substrat komoditas pertanian seperti
kentang, jagung, padi, dll.
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
• Bioteknologi, dalam konteks lebih luas, telah
berkembang sejak ribuan tahun silam. Pembuatan
minuman beralkohol melalui pemanfaatan mikroba
melalui teknik fermentasi telah dilakukan sejak 3000 SM.
Pada tahap ini belum diketahui dasar ilmiahnya.
• Dasar ilmiah bioteknologi mulai diketahui sejak Antonie
van Leeuwenhoek melakukan pengamatan bentuk sel
khamir sekitar tahun 1680.
• Tahun 1818, proses fermentasi oleh sel khamir mulai
diketahui oleh Erxleben, dilanjutkan penemuan
fermentasi asam laktat oleh Pasteur tahun 1857, serta
enzim yang berperan dalam fermentasi oleh Buchner
tahun 1897.
• Era ini disebut Bioteknologi Konvensional.
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
• Bioteknologi kemudian berkembang lebih lanjut
dengan penemuan-penemuan penting lainnya
seperti struktur 3 dimensi DNA oleh Watson &
Crick, enzim restriksi yang memotong rantai DNA
oleh Nathan & Smith dan enzim ligase yang
menyambung potongan DNA.
• Melalui penemuan dan penggunaan enzim
restriksi dan ligase dalam mensintesis molekul
DNA rekombinan ini merupakan titik awal
perkembangan teknologi DNA rekombinan atau
secara umum disebut rekayasa genetik.
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
• Dengan berkembangnya teknologi DNA
rekombinan, orang dapat memindahkan gen dari
suatu jasad hidup ke jasad hidup lain meskipun
hubungan kekerabatannya sangat jauh.
Teknologi DNA rekombinan adalah tulang
punggung bioteknologi modern yg
membedakan dengan bioteknologi
konvensional.
KAITAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
DENGAN ILMU PENUNJANG
• Perkembangan bioteknologi pertanian sangat
ditentukan oleh perkembangan ilmu-ilmu dasar
sebagai penunjang seperti mikrobiologi,
genetika, biokimia, dan biologi molekuler, & ilmu
dasar lain.
• Mikrobiologi memiliki peran sangat penting
karena studi awal mengenai manipulasi genetik
dilakukan terhadap kelompok mikroba
disebabkan struktur yg lebih sederhana, mudah
dan cepat ditumbuhkan, mudah dilakukan
persilangan dan analisis genetik.
Lanjutan....
• Percobaan transformasi genetik pertama kali
dilakukan menggunakan bakteri. Enzim-enzim
penting yg berperan dalam bioteknologi juga
berasal dari mikroba (restriksi, ligase).
• Ilmu genetika berperan penting dalam
pengembangan bioteknologi. Gregor Mendel
menggunakan tanaman tingkat tinggi (buncis)
untuk percobaannya terkait hukum pewarisan
sifat (Mendel I dan II) dalam genetika tumbuhan.
Ini menjadi landasan penting bagi perakitan
tanaman transgenik dalam bioteknologi
pertanian.
Lanjutan....
• Ilmu biokimia memberikan dasar pemahaman
mengenai struktur bahan genetik (DNA, RNA) dan
makromolekul lain seperti enzim, serta hubungan
antara struktur dan fungsi bahan genetik dalam
ekspresi genetik dan regulasinya.
• Teknik biokimia seperti isolasi DNA dan protein
memberikan sumbangan sangat dasar pada
perkembangan bioteknologi. Dengan teknik ini,
ilmuwan berhasil mendapatkan makromolekul
dalam keadaan murni seperti DNA, enzim restriksi-
ligase, yg dapat digunakan dlm percobaan
bioteknologi.
Lanjutan....
• Ilmu biologi molekuler melandasi studi mengenai
jasad hidup pada aras molekul sehingga sangat
mendukung dan menjadi arus utama ilmu yg
mendasari perkembangan bioteknologi modern.
• Selain itu, perkembangan bioteknologi tidak dapat
lepas dari ilmu-ilmu dasar dan teknologi seperti
teknik analisis DNA (elektroforesis, sekuensing
DNA), teknik sintesis DNA), dll.

Anda mungkin juga menyukai