Anda di halaman 1dari 13

Tumbuhan Anti Hama

atau Serangga
KELOMPOK 3
Adjeng Cita Endu
Kensalia Yanuar Iwanda
Mufthi Rahmawati A
Ruthsita Nur Iman
Selli Wulandari


Pengertian hama:

Hama tumbuhan adalah mekanisme yang
menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan
dan perkembangannya terganggu. Hama yang
menyerang tumbuhan antara lain tikus,
walang sangit,ulat dan serangga lainnya.
Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa
gangguan, makadari itu ada beberapa
tumbuhan anti hama atau serangga.

Tumbuhan anti hama/serangga merupakan
salah satu contoh penerapan Bioteknologi
Modern. Bioteknologi modern adalah adanya
rekayasa sifat makhluk hidup. Dari hasil rekayasa
tersebut, didapatkan berbagai agen biologi
dengan sifat yang diinginkan manusia. Agen
biologi tersebut akan mengolah bahan mentah
menjadi berbagai produk yang diinginkan.
Rekayasa genetika dapat dilakukan pada
berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan
tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia
disebut tanaman transgenic. Tanaman
transgenic yaitu tanaman yang telah disisipi gen
bakteri. Contoh tanaman transgenic adalah
tanaman kebal terhadap hama dan penyakit
serta tanaman yang mampu mengikat nitrogen
sendiri.

Proses Pembuatan
Tumbuhan Anti Hama
Pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen
yang akan menghasilkan sifat anti hama. Gen yang
diinginkan dapat diambil dari tanaman
lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang
diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen
yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan
kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam
vektor kloning (agen pembawa DNA),
contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer
gen). Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke
dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring
dengan perkembangbiakan bakteri tersebut.
Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah
yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut
ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu,
salah satunya adalah bagian daun.
gen ini dapat dilakukan dengan metode yang diperantarai
oleh bakteri agro bacterium. Metode transformasi yang
diperantarai oleh Agrobacterium tumafaiens dapat
menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki plasmid
Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen
asing. Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan
sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman
tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam
tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya,
A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen
pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman.
Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat
anti hama dapat diekspresikan tumbuhan.

Kelebihan dan Kekurangan
Tumbuhan Anti Hama
Keunggulan:
1. mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang
akan memberikan produk bermutu tinggi
secara kualitas dan kuantitas
2. meningkatnya sifat resistensi tanaman
terhadap hama dan penyakit tanaman
3. Mengatasi terbatasnya lahan pertanian
4. Mengatasi produksi bibit yang sama dalam
jangka waktu singkat
5. Mengendalikan serangga perusak tanaman
budidaya

Kekurangan:
1. Pencemaran biologi, karena apabila makhluk
hidup transgenik lepas ke alam bebas dan kawin
dengan makhluk normal dapat menghasilkan
keturunan yang mutan.
2. Hasil panen lebih rendah
3. Biaya produksi lebih tinggi
4. Memicu pertanian monokultur yang tidak
berkelanjutan.
5. Hilangnya varietas lokal.
6. Peningkatan penggunaan bahan kimia
pertanian.

Contoh Tanaman Anti Hama yaitu, Jagung,
Kapas , Kentang modifikasi dari Gen toksin Bt
dari bakteri Agrobacterium tumefaciens atau
Bacillus thuringiensis ditransfer ke dalam
tanaman.

Tanaman yang dapat dikatakan resisten
apabila memiliki kondisi sebagai berikut:
Memiliki sifat yang memungkinkan
tanaman itu menghindar atau pulih
kembali dari serangan hama.
memiliki sifat genetik yang dapat
mengurangi tingkat kerusakan yang
disebabkan oleh serangan hama.
Memiliki sekumpulan sifat yang dapat
diwariskan, yang dapat meburangi
kemungkinan hama untuk
menggunakan tanaman tersebut
sebagai inang.
Mampu menghasilkan produk yang
lebih banyak dan lebih baik
dibandingkan dengan varietas lain
pada tingkat populasi hama yang
sama.

Untuk menciptakan suatu tanaman
transgenk yang tahan terhadap hama dan
penyakit, diperlukan pengetahuan
tentang pola pewarisan gen ketahanan,
mekanisme ketahanan, dan sumber
genetik ketahanan. Ketahanan suatu
tanaman dapat ditentukan oleh satu gen
atau beberapa gen mayor dan bisa juga
dikendalikan oleh gen-gen minor. Setelah
mengetahui ketahanan suatu tanaman
terhadap hama maupun penyakit
tertentu maka langkah-langkah perakitan
tanaman resisten adalah bagaimana
selanjutnya melakukan rekayasa genetika
untuk menghasilkan tanaman yang kita
kehendaki.



Thanks for
your
attention

Anda mungkin juga menyukai