1. Pada tahun 1998, para peneliti Universitas Maryland di Baltimore berhasil melakukan
penelitian terobosan dalam produksi vaksin. Peneliti berhasil menyisipkan vaksin
kedalam tanaman pangan yang kemudian dikenal dengan nama edible vaccine. Edible
vaccine adalah tanaman yang direkayasa secara genetik untuk memproduksi vaksin.
Tanaman ini disisipi gen yang memproduksi protein sebagai epitop suatu penyakit
yag bila masuk kedalam tubuh kita dapat berfungsi sebagai vaksin. Prinsip dari
teknologi ini adalah menyisipkan vaksin kedalam tanaman pangan, sehingga ketika
dimakan akan merangsang tubuh manusia untuk menghasilkan antibodi terhadap
suatu penyakit.
Mekanisme pembuatan : Edible vaccine dibuat dengan menggunakan bakteri
Agrobacterium tumefaciens sebagai penginjeksi cetak biru genetik dari virus atau
antigen bakteri berupa protein yang memiliki respon kekebalan yang di targetkan.
Proses singkat pembuatan edible vaccinedi diawali dengan menumbuhkan sel
tanaman (kalus) dengan baktei A. tumefaciens yang membawa gen antigen dan gen
resisten antibiotik sehingga terjadi trasfer gen kedalam sel tanaman, kemudian
memindahkan sel tanaman ke media seleksi antibiotik sehingga diperoleh sel yang
dapat hidup (terindikasi sudah masuknya gen baru) lalu ditumbuhkan hingga menjadi
planlet, selanjutnya aklimatisasi planlet sehingga menjadi bibit dan kemudian ditanam
hingga menghasilkan buah yang mengandung vaksin. (Irfan Martiansyah, 2016, h.17-
18)
Berikut skema metode pembuatan vaksin edibel:
Kelemahan : Rendahnya kadar protein yang terdapat dalam vaksin edibel ini
merupakan salah satu kelemahannya. (Maskum Radji, 2004, h. 5)
Daftar pustaka
Antoro, Suci, et al. “Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan Secara “Putus dan
Sambung” pada Tiga Kelompok Ukuran Benih Ikan Kerapu Bebek, Cromilepetes
altivelis (Valenciennes 1828).” Jurnal Iktiologi Indonesia 15, no. 1 (2015)
Kurniawan, Andri, et al. “Pengaruh Pemberian Rekombinan Hormon Pertumbuhan (rGH)
Melalui Metode Oral dengan Interval Waktu Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan
Dan Kelulushidupan Benih Bawal Air Tawar.” Journal of Aquaculture Management
and Tecnology 6, no. 3 (2017).
Martiansyah, Irfan. “Edible vaccine: Cara Baru Vaksinasi Dengan Nyaman Tanpa Nyeri.”
PPBBI 4, no. 1 (2016).
Radji, Maskum. “Pemberian Vaksin Tanaman Transgenik.” Majalah Ilmu Kefarmasian 1. No
1 (2004).
Usyati, et al. “Keefektivan Padi Transgenik terhadap Hama Penggerek Batang Padi Kuning
Scitpophaga incertulas (Walker) (Lepidoptera: Crambidae).” Jurnal Entomologi
Indoneisa 6, no. 1 (2009).