Anda di halaman 1dari 24

Analisis Lingkungan Internal

Dan
Matriks IFAS atau IFE

Manajemen Strategik
1. Lukman Nur Hakim 2111070010
2. Doni Iswanto 2111070012
3. Yulita Rasbina Br. Tarigan 2111070013
4. Rizky Ramadhanty 2111070015
Pengertian Lingkungan Internal
Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana
lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua
bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Faktor internal mencakup
kekuatan dan kelemahan di dalam internal
perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi
perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-
betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya
selain memperhatikan faktor eksternal.
Tujuan Analisis Lingkungan Internal
1. Dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap
setiap perubahan
2. Dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi
3. Mengetahui perkembangan organisasi perusahaan
4. Agar manajemen mempunyai kemampuan
merespon berbagai isu kritis mengenai
lingkungan yang mempunyai pengaruh yang
cukup kuat terhadap perusahaan
Pentingnya Analisis Lingkungan Internal
1. Mengidentifikasi Kekuatan
Kekuatan merupakan suatu kondisi perusahaan yang
mampu melaksanakan semua tugasnya secara baik
karena memiliki sumber daya, keterampilan atau
keunggulan – keunggulan lain yang tidak dimiliki
para pesaing dan kebutuhan pasar yang ingin
dilayani perusahaan.
2. Mengidentifikasi Kelemahan
Kelemahan merupakan kondisi dimana perusahaan
kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik
karena memiliki keterbatasan atau kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang
menghambat kinerja perusahaan.
Lingkungan internal perusahaan yang perlu
diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya
melibatkan fungsi – fungsi :
1. Manajemen
2. Pemasaran
3. Keuangan
4. Produksi
5. Penelitian dan Pengembangan
6. Sistem Informasi Manajemen
7. Budaya Perusahaan
8. Sumber Daya Manusia
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
IFE digunakan untuk meringkas informasi yang
diperoleh dari analisis lingkungan internal
perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dievaluasi dan digunakan untuk
tujuan lebih lanjut.
Langkah - Langkah tahapan kerja Matriks IFE
sebagai berikut:
1. Buat daftar critical success factor (CSF) untuk aspek internal yang
mencakup kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan
2. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih
tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0.
3. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana 1 =
Kelemahan utama; 2 = Kelemahan kecil; 3 = Kekuatan kecil; 4 =
Kekuatan utama. Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi
perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi
perusahaan.
4. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor
semua CSF.
5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi
perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
IFAS (Internal Strategic Factors Analysis
Summary)
IFAS adalah suatu bentuk analisis strategis dari faktor-faktor
internal organisasi/perusahaan. Analisis ini perlu dilakukan untuk
mendapatkan potret kekuatan dan kelemahan organisasi/
perusahaan.
Analisis faktor strategi Internal adalah pengolahan faktor-faktor
strategis pada lingkungan internal dengan memberikan
pembobotan dan rating pada setiap faktor strategis
Menganalisis lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui
berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
Penggunaan metode metode kuantitatif sangat dianjurkan untuk
membuat peramalan (forcasting) dan asumsi-asumsi secara
internal.
Langkah Penyusunan Tabel IFAS
1. Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS kolom
1. Susun 5 faktor dari kekuatan dan 5 faktor kelemahan (Freddy
Rangkuti, 2001 : 22)
 
2. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan
skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00 (Diklat
Spama, 2000 : 13). Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pengaruh
posisi strategis (Freddy Rangkuti, 2001 : 22) 

3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk setiap faktor untuk menandakan


apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan mayor (peringkat = 1),
atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3),
atau kekuatan mayor (peringkat = 4). Pada kekuatan wajib mendapatkan
peringkat 3 atau 4, dan kelemahan wajib mendapat peringkat 1 atau 2.
Jadi, peringkat yakni berdasarkan perusahaan, sedangkan nilai yakni
berdasarkan industri.
Langkah Penyusunan Tabel IFAS
4. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor
yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).

5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
bobot faktor yang dianalisis. Nilai total ini menunjukan bagaimana variabel yang
di analisis bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.
Tabel Model Analisis Faktor Strategis
Internal (IFAS)
Faktor-Faktor
No Bobot Nilai Bobot x Nilai
Strategis

  Kekuatan :      

(Jumlah perkalian bobot


(faktor faktor yang
  (Professional Judgement) (Professional Judgement) dengan nilai pada setiap
menjadi kekuatan)
faktor dari kekuatan)

(Jumlah bobot X nilai


  Jumlah (Jumlah bobot kekuatan) (Jumlah nilai kekuatan)
kekuatan)

  Kelemahan :      

(Jumlah perkalian bobot


(faktor-faktor yang
  (Professional Judgement) (Professional Judgement) dengan nilai pada setiap
menjadi kelemahan)
faktor dari kelemahan)

(Jumlah bobot X nilai


  Jumlah (Jumlah bobot kelemahan) (Jumlah nilai kelemahan)
kelemahan)
Contoh Kasus PT. Unilever
PT Unilever Tbk sebagai perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan dikenal sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi
berbagai kebutuhan masyarakat dituntut untuk dapat melakukan
peningkatan yang baik maka dari itu PT Unilever Tbk selalu berusaha
melakukan perbaikan dengan sistem perencanaan strategi yang tepat. Untuk
menentukan strategi yang tepat tersebut sangat penting untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada perusahaan PT Unilever Tbk
serta melihat peluang dan ancaman yang akan datang.
Maka, sangatlah penting untuk selalu menganalisis SWOT pada perusahaan
PT Unilever Tbk, karena analisis SWOT memiliki peran yang sangat penting
untuk menentukan strategi perusahaan. Analisis SWOT adalah cara untuk
melakukan perencanaan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada sebuah proyek
perusahaan.
Dengan menggunakan analisis SWOT PT unilever Tbk mampu merancang
strategi yang efektif serta dapat melihat sejauh mana strategi ini dapat
dimanfaatkan. Di dalam analisis SWOT untuk melihat perbandingan strategi
kekuatan dan kelemahan dapat dilakukan dengan metode IFAS.
CONTOH KASUS MATRIKS IFAS
Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis SWOT, PT. Unilever Tbk


pada pandemic Covid-19 berusaha
mempertahankan produk yang paling terbaik dan
yang bervariasi dan juga memanfaatkan peluang
dalam teknologi dan informasi yang semakin
berkembang.
2. Hadirnya produk unilever dengan berbagai jenis
merupakan ide kreatif dikarenakan kebutuhan
keluarga yang berbeda.
CONTOH KASUS MATRIKS IFAS
Hasil Kuesioner
Cara untuk memperoleh nilai bobot pada faktor internal sebagaimana
disajika adalah sebagai berikut :
a) Kolom Nilai dari seluruh informan didapat dari lampiran kuesioner
tahap1 yang dibagikan kepada para informan.
b) Jumlah dalam tabel IFAS didapat dari nilai yang telah diisi informan
pada setiap faktor kemudian dikali dengan jumlah informan yang memilih
nilai tersebut, kemudian di jumlahkan. Contoh: pada faktor kekuatan
pertama (2x4)+(3x1)=11.
c) Rata-rata nilai dalam tabel IFAS didapat dari kolom jumlah dibagi
dengan semua jumlah informan. Contoh: pada faktor kekuatan pertama
yaitu 11/3= 3,67.
d) Perhitungan bobot dalam tabel IFAS didapat dari rata–rata nilai setiap
faktor dibagi dengan total nilai rata-rata faktor internal. Contoh: pada
faktor kekuatan pertama yaitu 3,67/31,00= 0,12
CONTOH KASUS MATRIKS IFAS Menentukan peringkat Faktor Internal
Cara untuk melakukan pemeringkatan pada faktor internal
sebagaimana disajikan pada tabel adalah sebagai berikut :
a) Kolom peringkat didapat dari lampiran kuesioner tahap 2
yang dibagikan kepada para informan.
b) Kolom jumlah informan diisi dengan seluruh jumlah
informan yang menjadi responden dalam penelitian ini.
c) Kolom peringkat diisi dengan menentukan jumlah peringkat
terbanyak.
Analisis matriks IFAS
Tahapan perhitungannya yaitu dimulai dengan menentukan
faktor-faktor kekuatan dan kelemahan, ke mudian memberi
bobot pada setiap faktor dengan skala dari 1,0 (paling penting)
sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. Jumlah skor pada bobot
maksimal 1,00. Kemudian memberikan rating/peringkat pada
setiap faktor, adapun skala terdiri dari rating 1 sampai 4. Pada
faktor kekuatan,mulai dari rating 1 yang berarti kekuatan
perusahaan di bawah rata-rata industri dan rating 4 yang berarti
kekuatan perusahaan besar dibandingkan rata-rata industri.
Sedangkan, pada faktor kelemahan, rating 1 berarti kelemahan
perusahaan besar dibandingkan rata-rata industri dan rating 4
yang berarti kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri.
CONTOH KASUS MATRIKS IFAS Perhitungan matriks IFAS
Cara untuk memperoleh nilai Matriks IFAS sebagaimana disajikan
pada tabel 7 adalah sebagai berikut :
a) Pada kolom bobot didapat dengan memindahkan nilai bobot yang
telah di dapat dari tabel 3.
b) Pada kolom peringkat didapat dengan memindahkan peringkat yang
telah di dapat dari tabel 5.
c) Perhitungan skor didapat dengan cara bobot dikali dengan peringkat.
Contoh: pada faktor kekuatan pertama yaitu 0,13 x 4 = 0,52.
d) Pada faktor kekuatan, urutan didapat dengan cara mengurutkan
peringkat dari angka 1 yaitu nilai yang paling besar ke angka 4 yaitu
nilai yang paling kecil.
e) Pada faktor kelemahan, urutan didapat dengan cara mengurutkan
peringkat dari angka 1 yaitu nilai yang paling kecil ke angka 4 yaitu
nilai yang paling besar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai