Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN

“Menyusun Arah Dasar Perusahaan : Visi dan Misi, Tujuan dan Strategi”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PRESENTASI


TUGAS KELOMPOK 1

DISUSUN OLEH : KELOMPOK I


1. Sukriyadi
2. Fernandhi Dwi P.

PPAk Angkatan 26 Reguler 1

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

PENDAHULUAN

1
Drucker (bapak manajemen modern) mengatakan bahwa setiap bisnis atau
perusahaan yang didirikan akan selalu dihadapkan pada pertanyaan “apa bisnis
kita?, siapa pelanggan kita?, nilai tambah apa yang akan diberikan pada
pelanggan?, akan menjadi apa bisnis kita?”. Pertanyaan tersebut identik dengan
pertanyaan “apa misi kita?”.

Seringkali visi dan misi dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Kita
tahu bahwa untuk membangun sebuah rumah kita memerlukan dasar yang kokoh
terlebih dahulu. Agar rumah yang dibangun dapat kokoh berdiri menahan semua
rintangan hujan dan badai.

Begitu juga dengan perusahaan. Untuk membangun sebuah


perusahaan juga memerlukan dasar yang kokoh seperti halnya dalam
membangun rumah. Dasar yang sangat penting itu adalah visi dan misi. Seperti
yang dipaparkan oleh Prof. Gomes dalam situsnya, ada 5 (lima) tugas utama
dalam manajemen strategi, tugas pertama dalam manajemen tersebut adalah
membangun vision dan mission yang strategis.

Dalam suatu perusahaan biasanya ada karyawan, hampir sebahagian besar


karyawan tidak memahami visi, misi, dan slogan perusahaannya. Sepertinya para
karyawan masa bodoh soal visi misi perusahaannya, yang mereka pikirkan hanya
setiap bulan dapat bayaran yang utuh dari perusahaan. Dipertegas lagi oleh sikap
para manajernya yang tidak terlalu peduli pada sikap dan pola pikir karyawannya,
dan akhirnya perusahaan hanya berjalan sesuai mood dari para manajer.

Kesadaran para manajer untuk mengeksplorasi bakat, potensi, dan gairah


kerja dari para karyawan sama sekali tidak ditemuhkan. Semua ini disebabkan
oleh lemahnya sikap kepemimpinan, yang mana para manajer masih dalam batas
kemampuan maksimalnya sebagai seorang mandor, yang belum mampu
menunjukkan kualitas kompetensinya sebagai seorang pemimpin.

2
Pada bagian ini kelompok kami (kelompok 1) akan mencoba mengajak dan
melihat serta mempelajari bersama tentang dinamika penyusunan dan
pengimplementasian strategi perusahaan, dengan membuat tahapan – tahapan
strategi , menetukan target kinerja , memilih strategi tertentu yang diharapkan
mampu menghasilkan apa yang diharapkan, jenis keputusan manasaja dan buat
level mana saja yang paling banyak terjadi diperusahaan.

1. Apa implikasi dari proses penyusunan dan pelaksanaan strategi ?

Tahapan-tahapan tersebut yang saling berhubungan dalam proses


penyusunan serta pengimplementasian strategi perusahaan antara lain Proses
penyusunan dan pelaksanaan strategi perusahaan terdiri dari lima tugas yang
terintegrasi (Thompson et.al., 2012), diantaranya adalah :
1. Mengembangkan visi stratejik arah dasar perusahaan jangka panjang,
menentukan visi untuk mendeskripsikan tujuan-tujuan perusahaan, dan
menentukan nilai – nilai sebagai panduan dalam mengejar visi dan misi
perusahaan.

2. Menentukan tujuan-tujuan untuk menjadi tolak ukur kemajuan serta kinerja


perusahaan.

3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan dan mendorong perusahaan kepada


tahap strategik yang telah disusun oleh manajemen.

4. Mengimplementasikan strategi yang sudah dipilih secara efektif dan efisien.

5. Memonitor setiap perkembangan, mengevaluasi kinerja serta melakukan


penyusuaian yang sifatnya korektif dalam visi dan misi, tujuan dan strategi
perusahaan. atau pendekatan untuk pelaksanaan strategi yang sebenarnya,
perubahan kondisi, ide-ide baru, dan kesempatan baru yang muncul.

3
I. Tahap 1: Pengembangan visi, misi, dan nilai inti.

Menurut Thompson et.al (2012), sebuah visi strategis melukiskan aspirasi


manajemen untuk bisnis dalam memberikan panorama yang akan meyakinkan
mengapa hal ini masuk akal dalam bisnis yang baik bagi perusahaan. Sebuah visi
strategis menunjukkan arah tertentu dalam sebuah organisasi, grafik jalur strategis
diikuti dalam mempersiapkan masa depan, dan membangun komitmen untuk
tindakan di masa depan. Sebuah visi strategis jelas diartikulasikan aspirasi
manajemen yang disampaikan kepada para pemangku kepentingan dan membantu
mengarahkan energi dari personil perusahaan dalam arah yang sama.
Tujuan sebenarnya dari pernyataan visi adalah untuk menyajikan sebagai
alat manajemen dalam memberikan arah untuk organisasi. Untuk visi strategis
berfungsi sebagai alat manajerial yang berharga dan harus menyampaikan apa
yang diinginkan manajemen bisnis untuk menyediakan manajer dengan titik acuan
dalam membuat keputusan strategis dan mempersiapkan perusahaan untuk masa
depan.
Dalam tahap awal tahap proses penyusunan strategi, para manajer harus
bergumul dengan isu arah mana yang akan dituju perusahaan. Untuk memutuskan
berkomitmen terhadap arah dasar perusahaan yang akhirnya ditentukan.
Kesimpulan – kesimpulan yang sangat beralasan tentang apakah langkah-langkah
perusahaan selama ini sudah benar dan menawarkan peluang-peluang
pertumbuhan yang menarik dan menghasilkan profit, ataukah perlu segera
dilakukan perubahan arah jangka panjang perusahaan serta strategisnya.

4
Tahap pertama (1) dari tugas manajerial diperusahaan yakni merumuskan
visi, misi, dan nilai-nilai utama perusahaan yang meliputi :
1. Mengembangkan visi stratejik, visi stratejik hanya akan berdampak bila
dipatrikan kedalam benak dan hati keseluruhan perangkat organisasi, yang
kemudian diterjemahkan kedalam tujuan dan strategi perusahaan, yang
dimana Visi Stratejik ini menggambarkan asspirasi perusahaan untuk masa
depannya.
2. Mengkomunikasikan Visi Stratejik. Visi yang dikomunikasikan secara
efektif adalah perangkat untuk mengikat komitmen para karyawan
perusahaan untuk bergerak, bertindak agar perusahaan bergerak maju
kearah yang diinginkan.
3. Menyusun pernyataan Misi. Misi perusahaan mendeskripsikan maksud
dan tujuannya, juga apa bisnis saat ini.
4. Menghubungkan Visi dan Misi dengan Nilai-Nilai Perusahaan. orma-Nilai
Utama Perusahaan adalah keyakinan, kepribadian, dan norma-norma
prilaku yang ditunjukkan oleh karyawannya. Dalam hal
tersebutdiharapkan dapat menunjukkan bagaimana bisnis perusahaan
dijalankan dalam mengejar visi stratejik dan misinya.

II. Tahap 2: Penetapan tujuan

Menurut Thompson et.al (2012), penetapan tujuan sebuah perusahaan,


tujuan keuangan dan strategis harus mencakup baik itu jangka pendek maupun
target kinerja jangka panjang.

5
 Jangka pendek (tiga bulan atau tahunan), tujuannya memusatkan perhatian dalam
memberikan peningkatan kinerja pada periode saat ini dan memenuhi harapan
pemegang saham untuk kemajuan jangka pendek.
 Jangka panjang (tiga sampai lima tahun) kekuatan manajer dalam
mempertimbangkan apa yang harus dilakukan sekarang untuk menempatkan
perusahaan dalam posisi untuk melakukan yang lebih nantinya lebih baik. Tujuan
jangka panjang sangat penting untuk mencapai kinerja jangka panjang yang
optimal.

Penetapan tujuan sebuah perusahaan, tujuan keuangan dan strategis ini yang
dipilih oleh tiga perusahaan terkemuka menyediakan dalam ilustrasi 2.3 dalam
buku Thompson et.al (2012), yaitu ;
TUJUAN KEUANGAN TUJUAN STRATEGIS
Sebuah kenaikan % dalam pendapatan Memenangkan x pangsa pasar %
tahunan Mencapai biaya keseluruhan yang lebih rendah dari
Peningkatan tahunan laba setelah pajak saingan
dari x % Menyalip pesaing utama pada kinerja produk atau
Peningkatan tahunan Dalam laba per kualitas atau layanan pelanggan
saham dari x % Berasal x % dari pendapatan dari penjualan produk
Kenaikan dividen tahunan sebesar x % baru yang diperkenalkan dalam lima tahun terakhir
Margin keuntungan x % Memiliki kemampuan teknologi yang lebih luas atau
X % pengembalian modal yang digunakan lebih dalam dari saingan
(ROCE) atau laba atas investasi ekuitas Memiliki lini produk yang lebih luas daripada
(ROE) saingan
Peningkatan nilai pemegang saham - Memiliki nama merek yang lebih terkenal atau lebih
Dalam bentuk harga saham naik-trending kuat daripada saingan
Obligasi dan kredit peringkat x Memiliki penjualan dan distribusi kemampuan
Internal kas arus x dolar untuk mendanai nasional atau global yang lebih kuat dari saingan
investasi modal baru Secara konsisten mendapatkan produk baru atau
Peningkatan memasarkan depan pesaing
Sumber : Arthur Thompson, Margaret Peteraf, John Gamble, A. J. Strickland III (2012).
Crafting and Executing Strategy. Mc Graw Hill, 18th edition.

6
Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah target kinerja perusahaan, berupa
hasil spesifik yang ingin dicapai oleh manajemen. Tujuan utama manajemen adalah
menyusun tujuan-tujuan perusahaan untuk menkonversikan visi dan misi perusahaan
menjadi target kinerja yang sangat spesifik. Spesifik dalam hal ini adalah konkrit,
dapat dikuantifikasi, dapat diukur, dan mengandung rentan waktu serta batas waktu
yang ditentukan.
Ada 3 (tiga) alasan mengapa tujuan perusahaan harus konkrit, terukur dan
memiliki deadline yang sangat bernilai bagi para manajer :
1. Tujuan-tujuan itu lebih menfokuskan daya upaya para manajer dan staff
lainnya serta menyelaraskan seluruh aktivitas dan tindakan mereka ke semua
level organisasi.
2. Tujuan-tujuan itu akan berperan sebagai tolak ukur, atau alat ukur, untuk
melihat progress dan kinerja perusahaan.
3. Tujuan-tujuan itu memberi motifasi bagi para karyawan untuk bekerja pada
tingkat optimal.
Hal lainnya yang tak kalah penting adalah peran setiap perusahaan atau manajer
untuk mengimplementasikan BALANCED SCORECARD (BSC), dengan prinsip
utamanya, yakni :
1. Kinerja Stratejik yang baik akan mempercepat kinerja financial yang lebih
baik
2. Keuntungan-keuntungan menyusun tujuan yang bisa dikembangkan lebih
lanjut.
3. Perlunya tujuan-tujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang;dan
4. Perlunya tujuan-tujuan untuk semua level organisasi di dalam perusahaan.

7
III. Tahap 3: Penyusunan strategi

Menyusun strategi adalah sebuah tugas yang harus memperhatikan hal-hal yang
sifatnya bagaimana melakukannya, bagaimana mengembangkan bisnis, bagaimana cara
menyenangkan pelanggan, bagaimana mengungguli, para pesaing, bagaimana cara
menyikapi perubahan kondisi pasar, bagimana mengelola setiap unit fungsional dalam
bisnis, bagaimana mengembangkan kemampuan yang diperlukan dan bagaimana cara
mecapai tujuan-tujuan stratejik dan financial.

Penyusunan strategi perusahaan disini memiliki beberapa tahap yang dilakukan


menurut Thompson et.al (2012), diantaranya adalah :

 Strategi Bisnis
Berkaitan dengan membangun keunggulan kompetitif dalam unit bisnis tunggal dari
perusahaan yang terdiversifikasi atau di non-diversifikasi perusahaan bisnis
tunggal. Strategi bisnis juga merupakan tanggung jawab CEO dan eksekutif senior
lainnya, namun kepala unit bisnis mungkin juga berpengaruh, terutama dalam keputusan
strategis yang mempengaruhi bisnis.
 Strategi Fungsional
Menyangkut tindakan dan pendekatan yang digunakan dalam mengelola fungsi tertentu
dalam bisnis, produksi, penjualan dan pemasaran, layanan pelanggan, dan keuangan.
 Strategi Operasi
Menyangkut inisiatif strategis yang relatif sempit dan pendekatan untuk mengelola unit
operasi dan kegiatan operasi khusus dengan makna strategis.

Hal lain juga yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi adalah :
1. Penyusunan strategi melibatkan para manajer disetiap level organisasi, dalam
perusahaan yang multi bisnis proses pembuatan strategi akan melibatkan 4

8
(empat) level strategi yang berbeda yaitu : Strategi korporat, strategi bisnis,
strategi area fungsional, dan strategi operasi pada setiap lini bisnis
2. Visi Stratejik + Tujuan Perusahaan + Strategi = Rencana Strategi, dimana hal
ini bertujuan untuk menghadapi kondisi industri, mengungguli para pesaing,
mengejar pencapaian tujuan-tujuan, dan membuat kemajuan-kemajuan
menuju visi stratejik. Dimana rencana Stratejik pada umumnya mencakup
komitmen untuk mengalokasikan sumber daya, serta menentukan batas waktu
dalam upaya mencapai tujuan.

IV. Tahap 4: Pelaksanaan strategi

Menurut Thompson et.al (2012), mengelola pelaksanaan strategi yang


paling menuntut dan memakan waktu dari proses manajemen strategi. Agenda
aksi manajemen untuk melaksanakan strategi yang dipilih muncul dari menilai
apa yang harus perusahaan lakukan untuk mencapai kinerja keuangan dan
strategis yang ditargetkan. Pelaksanaan strategi yang baik membutuhkan
keunggulan operasi. Ini adalah pekerjaan untuk tim manajemen secara
keseluruhan perusahaan. Kesuksesan perusahaan bergantung pada keterampilan
dan kerjasama dari manajer operasi yang dapat mendorong perubahan yang
diperlukan dalam unit organisasi mereka dan secara konsisten memberikan hasil
yang baik. Penanganan manajemen dari .process implementasi strategi dapat
dianggap berhasil jika ada yang cukup lancar bahwa perusahaan memenuhi atau
mengalahkan sasaran strategis dan keuangan kinerja dan menunjukkan kemajuan
yang baik dalam mencapai visi strategis manajemen.

9
Mengimplementasikan Strategi perusahaan menjadi salah satu aktivitas
yang menuntut banyak perhatian dan menghabiskan banyak waktu. Dalam banyak
situasi proses mengelola pengimplementasian strategi perusahaan akan mencakup
beberapa aspek utama, yakni :
a) Merekrut Staff
b) Membangun dan memperkuat semua sumberdaya
c) Mengorganisir upaya kerja
d) Mengalokasikan sumber daya
e) Memastikan kebijakan dan prosudur
f) Menciptakan sistem informasi dan operasi
g) Memotifasi karyawan
h) Menciptakan budaya perusahaan serta iklim kerja kondusif
i) Menampilkan kepemimpinan internal

V. Tahap 5: Evaluasi kinerja dan inisiasi penyesuaian korektif

Pada proses ini mengelola dan mengevaluasi strategi perusahaan bertujuan


untuk memonitor perkembangan-perkembangan terbaru, mengevaluasi kemajuan-
kemajuan terbaru yang ingin dicapai, serta melakukan perbaikan – perbaikan bila
merasa perlu, hal – hal inilah yang sebenarnya menjadi dasar pertimbangan bagi
eksekutif perusahaan apakah mereka mempertahankan atau merubah visi, misi ,
tujuan, metode untuk mencapai strategi tersebut.

10
Dalam topik ini, kita akan mengetahui dan belajar bahwa sejauh strategi
perusahaan tetap melampaui 3 (tiga) ujian strategi memenangkan persaingan,
yakni :
1. Keunggulan kompetitif
2. Kinerja yang baik dan kuat
3. Serta perusahaan yang sehat
Maka para eksekutif perusahaan akan cenderung memutuskan untuk merubah
strategi, berangkali hanya diperlukan penyusuaian dalam rencana stratejik.

Mengevaluasi Kinerja Dan Memulai Penyesuaian Hasil

Komponen kelima manajemen strategi dalam proses pemantauan


perkembangan eksternal baru, mengevaluasi kemajuan perusahaan, dan membuat
adjustments korektif adalah titik pemicu untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan atau mengubah visi dan misi, tujuan, strategi perusahaan, dan / atau
metode strategi eksekusi (Thompson et.al., 2012).

Corporate Governance : Peran Dewan Direksi Dalam Proses Pelaksana


Strategi

Menurut Thompson et.al (2012), ada lima tugas yang dilakukan oleh
manajemen strategis dengan cara yang ada di kepentingan pemegang saham
terbaik dan pemangku kepentingan lainnya, seorang direktur perusahaan memiliki
empat kewajiban penting untuk dipenuhi, yaitu :

1. Mengawasi perusahaan dalam bidan akuntansi keuangan dan praktik


pelaporan keuangan.
2. Kritis menilai arah perusahaan, strategi, dan pendekatan bisnis.
3. Evaluasi keterampilan kepemimpinan strategis eksekutif senior.
4. Lembaga rencana kompensasi untuk eksekutif puncak yang memberikan
penghargaan kepada mereka atas tindakan dan hasil yang menyajikan
kepentingan pemegang saham.

11
Poin Utama

Proses manajemen strategis terdiri dari lima tugas yang saling terkait
(Thompson et.al., 2012) :

1. Mengembangkan visi strategis dari masa depan perusahaan, sebuah pernyataan


misi yang mendefinisikan tujuan perusahaan saat ini, dan satu set nilai-nilai
inti untuk memandu mengejar visi dan misi. Tugas manajerial ini dalam
memberikan arahan bagi perusahaan, menginspirasi karyawan perusahaan,
panduan tindakan seluruh organisasi, dan berkomunikasi dengan stakeholder
manajemen aspirasi untuk masa depan perusahaan.
2. Menetapkan tujuan untuk mengubah visi dan misi ke dalam target kinerja dan
menggunakan hasil yang ditargetkan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja
perusahaan.
3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan dan memindahkan perusahaan
sepanjang proses strategis. Strategi datang dari ahli yang melakukan hal-hal
berbeda dari pesaing itu penting yang menjadi lebih berdayaguna, menjadi lebih
imajinatif dan beradaptasi lebih cepat. Dalam perusahaan diversifikasi besar,
hirarki strategi pembuatan terdiri dari empat tingkat, yang masing-masing
melibatkan tingkat yang sesuai manajemen : strategi perusahaan, strategi bisnis
(strategi bisnis individu yang bersaing dalam industri tunggal), fungsional strategi
dalam setiap bisnis (misalnya, pemasaran, R & D, logistik), dan operasi
strategi. Dengan demikian, pembuatan strategi adalah kegiatan kolaboratif inklusif
yang melibatkan tidak hanya eksekutif senior perusahaan tetapi juga kepala divisi
bisnis utama, manajer fungsional daerah, dan manajer operasi utama. Semakin
besar dan lebih beragam operasi suatu perusahaan, semakin banyak poin dari
inisiatif strategis yang telah dan semakin tingkat manajemen yang memainkan
membuat peran strategi menjadi lebih penting.
4. Pelaksana strategi yang dipilih dan mengubah rencana strategis ke dalam
tindakan. Mengelola pelaksanaan strategi merupakan kegiatan operasi yang
berorientasi membentuk kinerja kegiatan bisnis inti mendukung secara
strategi. Manajemen penanganan dari proses implementasi strategi dapat dianggap
berhasil jika ada yang cukup lancar bahwa perusahaan memenuhi atau
mengalahkan sasaran strategis dan keuangan kinerja dan menunjukkan kemajuan
yang baik dalam mencapai manajemen visi strategis.

12
5. Pemantauan perkembangan, evaluasi kinerja, dan memulai menyesuaikan dalam
pengalaman nyata, perubahan kondisi, ide-ide baru dan peluang baru. Ini tugas
dari proses manajemen strategi adalah titik pemicu untuk memutuskan apakah
akan melanjutkan atau mengubah visi perusahaan dan metode misi, tujuan,
strategi, dan / atau pelaksanaan strategi.

6. Secara formil semua kebijakan, prosedur, dan peraturan perusahaan menunjukkan


kualitas yang sangat mengagumkan, tapi secara kultur semua kebijakan, prosedur,
dan peraturan itu tidak dipedulikan, baik oleh para manajer maupun oleh para
karyawan. Semua ini mengakibatkan kinerja perusahaan hanya tergantung pada
faktor eksternal, yaitu bila sektor usaha tersebut sedang boming, maka kinerja
akan naik pesat. Tetapi bila bisnis perusahaan sedang tidak boming, maka kinerja
perusahaan turun pesat juga. Kesannya perusahaan seperti sedang menjalankan
bisnis musiman, dan tidak ada upaya serius dari para manajer dan karyawan untuk
memperkuat etos kerja di internal perusahaan, termasuk tidak ada upaya untuk
menata sistem dan kultur perusahaannya dengan praktik-praktik perusahaan yang
sehat dan baik, agar perusahaan bisa tumbuh secara sehat dan kuat.

CONTOH KASUS

Whole Foods Market

13
1. Latar Belakang Perusahaan

Whole Foods Market didirikan di Austin, Texas tahun 1980, ketika empat orang
bisnis lokal memutuskan untuk menciptakan industri makanan alami yang tersedia
sebagai format supermarket. Pendiri dari Food Market adalah John Mackey dan
Renee Lawson Hardy, pemilik dari Safer Way Natural Foods, serta Craig Weller
dan Mark Skiles, pemilik dari Clarksville Natural Grocery. Whole Foods Market
termasuk sukses meskipun dengan hanya 19 pegawai. Sekarang, Whole Foods
Market menjadi pemimpin dunia dalam makanan alami dan organk, dengan
memiliki lebih dari 310 toko di Amerika Utara dan Britania Raya.
Visi dari Mackey adalah membuat Whole Foods Market menjadi salah satu merek
terkenal dalam skala Internasional bukan hanya dengan makanan alami dan
organiknya, namun juga dengan retail makanan yang terbaik di setiap komunitas
di mana Whole Foods Market berada. Bahkan Whole Foods Market sendiri
mempunyai misi yang dijadikan sebuah moto, yaitu “Whole Foods, Whole
People, Whole Planet”.
 Whole Foods: Ini berarti perusahaan selalu meningkatkan kualitasnya
secara terus menerus, melalui proses yang memungkinkan untuk memiliki
makanan beraneka rasa dan alami karena mereka percaya bahwa makanan
yang sangat murni, tanpa zat adiktif, pemanis, pewarna, dan pengawet,
adalah rasa yang sangat enak dan sangat bernutrisi.
 Whole People: Ini berarti perusahaan melihat orang-orang yang disekitar
sebagai bagian perusahaannya. Karyawan mereka sangat antusias
mengenai makanan sehat dan planet yang sehat. Karyawan juga menerima
keuntungan dari budaya tim yang desentralisasi dan mandiri, serta
menciptakan tempatkerja yang disegani dimana orang diperlakukan secara
adil dan dimotivasi agar sukses.
 Whole Planet: Perusahaan berkomitmen untuk membantu mengurus dunia
disekitar kita, dan dukungan aktif mereka dalam pertanian organik dan
berkelanjutan untuk membantu melindungi dunia ini. Seperti salah satunya
mensponsori acara lingkungan dan menyumbang dana untuk yayasan atau
organisasi lainnya yang bersifat non-profit.

14
Untuk nilai-nilai utama adalah sangat penting bagi Whole Foods Market sebagai
organisasi makanan alami dan organik. Mereka membuat fondasi yang dibentuk
berdasarkan budaya perusahaan mereka. Dengan mempertahankan nilai-nilai
utama ini, perusahaan merasa dapat melestarikan apa yang selalu spesial dan unik
untuk perusahaan. Berikut ini adalah daftar nilai-nilai utama perusahaan:
 Menjual makanan alami dan organik dengan kualitas yang terbaik
 Memuaskan dan menyenangkan pelanggan mereka
 Membantu anggota tim untuk selalu senang dan selalu dalam performa
bagus
 Menciptakan nilai melalui keuntungan dan perkembangan
 Mempedulikan komunitas dan lingkungan
 Menciptakan mitrakerja yang saling menguntungkan terhadap barang
produksi mereka
 Mempromosikan kesehatan atas pemangku kepentingan melalui
pendidikan memakan makanan sehat

2. Kejadian Penting pada Whole Foods

Pada bulan Februari tahun 2007, Whole Foods mendapatkan persetujuan merger
terhadap kompetitor terbesarnya, yaitu Wild Oats Markets. Whole Foods akan
menerima saham biasa dalam tunai sebesar $18,50 per saham. Whole Foods
mengeluarkan uang $565 juta untuk merger dan membayar utang Wild Oats
sebesar $106 juta. Merger tersebut memberikan hak terhadap Whole Foods untuk
meningkatkan operasionalnya di lebih dari 300 lokasi dan berporasi di 30 negara
bagian. Whole Foods juga memperoleh toko di Kanada dan Britania Raya. Pada
waktu bersamaan, Wild Oats juga beroperasi di 110 toko dengan penjualan
tahunan sebesar $1,2 triliun dibandingkan dengan Whole Foods yang memiliki
193 toko dan penjualan bersih sebesar $5,6 triliun.
Salah satu tantangan besar oleh Whole Foods adalah ketika menghadapi
membangun lokasi baru. Setelah merger dengan Wild Oats, Whole Foods
memiliki andil yang besar di Rocky Mountains, Pacific Northwest, dan Florida.

15
Hal tersebut memberikan Whole Foods keuntungan untuk beroperasi di tiga
negara tersebut dimana sebelumnya Whole Foods tidak memiliki keseempatan
yang besar di tiga negara tersebut. Sehingga, sekarang Whole Foods bisa
melanjutkan untuk membuka tempat baru agar meningkatkan jumlah toko yang
dimiliki Whole Foods selama ini.
Kejadian penting lainnya adalah ketika tahun 2001, dimana Whole Foods
Memperoleh aset dari Harry’s Farmer Inc sebesar $35 juta. Dimana Whole Foods
saat itu memiliki aset lancar sebesar $144,7 juta. Akuisisi tersebut meningkatkan
total aset Whole Foods sebesar 24%.

3. Strategi Whole Foods

Strategi Pertumbuhan
 Memperoleh Wild Oats, ranking kedua dibawah Whole Foods, kompetitor
terbesar dan terdekat.
 Membuka toko yang lebih besar daripada ukuran toko retail pada
umumnya.
 Membuka toko di lokasi pertokoan yang ramai dan wilayah yang
berpotensi.

Strategi Pemasaran
 Lebih banyak melakukan strategi pemasaran dibawah garis (sedikit
pemasaran, banyak dari mulut ke mulut)
 Mendidik orang mengenai makanan alami dan organik, nutrisi, dan
perubahan lingkungan ketika menkonsumsi makanan organik.
 Menciptakan event di tokonya seperti pameran rasa produknya, dan contoh
produknya.
 Komunikasi dan interaksi terhadap konsumen untuk membantu meluaskan
pasarnya seperti memperlebar jasa perusahaan untuk komunitas perkotaan
dan aktivis sosial.

Kesejahteraan Karyawan (Tim)

16
 Memberlakukan karyawan sebagai rekan tim
 Memberdayakan lingkungan kerja
 Kompensasi, insentif dan hadiah (menggunakan EVA untuk mengukur
performa kerja)
 Pengukuran kinerja dan evaluasi secara rutin
 Menciptakan standar yang dapat dimengerti, kompeten, dan bersahabat
dengan memberikan rekomendasi secara pribadi untuk tiap konsumen

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (CSR)


 Mendonasi setidaknya 5% dari laba setelah pajaknya dalam tunai atau
produk non-profit atau organisasi pendidikan.
 Menciptakan lembaga kasih sayang hewan bersifat non-profit pada Januari
2005
 Pada Oktober 2005, Whole Foods menciptakan lembaga Whole Planet
yang bersifat non-profit

Operasional Toko
 Proses dan manajemen tim yang terdesentralisasi
 Sangat terikat pada anggota tim dan asosiasi, dipimpin oleh ketua tim
 Tiap kategori produk mempunyai tim yang bertanggung tanggung jawab
yang berbeda-beda
 Ketua tim toko menerima gaji serta bonus sesuai dengan kontribusi EVA

Total Quality Management


 Menciptakan kualitas melalui penilaian bahan pembuatan, kesegaran,
keamanan, rasa, nutrisi, dan bentuk atas produk yang mereka bawa
 Menjaga daftar bahan yang tidak sesuai kualitas.

Pembelian dan Distribusi


 Whole Foods mengunakan pemasok dari lokal dan nasional sehingga
perusahaan dapat bernegosiasi mengenai diskon penjualan.

17
 Produk seperti makanan laut, datang dari sumber pemasok yang dekat agar
masih memiliki kesegaran yang maksimal
 Perusahaan mengoperasikan 9 pusat distribusi daerah untuk memasok ke
tokonya.

4. Analisis Industri

Analisis Porters’ Five Forces


ANCAMAN ATAS PESAING BARU
Rintangan masuk yang sulit, seperti: kewajiban
penyediaan modal, biaya persediaan, dll.
Skala ekonomi yang besar
Kebijakan pemerintah
Ancaman dari retail besar yang bisa masuk atas produk
spesialisasi melalui cabang
Margin laba yang tinggi

DAYA
DAYA TAWAR
TAWAR PEMBELI
PEMBELI

Tidak
Tidak ada
ada biaya
biaya pengganti
pengganti
DAYA
DAYA TAWAR
TAWAR PEMASOK
PEMASOK PESAING YANG KOMPETITIF
Produk
Produk atas
atas makanan
makanan
Sedikit
Sedikit terbatas
terbatas pemasok
pemasok  Retail penjual makanan alami alami
alami dan
dan organik
organik yang
yang
atas
atas produk
produk alami
alami dan
dan dan organik, seperti Wild Oats, lain
lain
organik
organik Fresh Market, rader Joe’s.
Perhatian
Perhatian yang
yang tinggi
tinggi dari
dari
Perusahaan
Perusahaan bisa
bisa  Pesaing dari retail lain seperti pelanggan
pelanggan untuk
untuk
mengimport
mengimport produk
produk dari
dari pasar, toko sembako, atau peningkatan
peningkatan kesehatan
kesehatan
seluruh
seluruh penjuru dunia
penjuru dunia supermarket. dan
dan kehidupan
kehidupan (daya
(daya
tawar
tawar lemah)
lemah)
Perusahaan
Perusahaan menjadi
menjadi  Produsen atau manufaktur atas
pemasok
pemasok atas
atas makanan
makanan produk alami dan organik Keinginan
Keinginan pelanggan
pelanggan
alami
alami dan
dan organik
organik terbesar
terbesar sedikit
sedikit tinggi
tinggi dan
dan naik
naik
sekitar 20% pertahun
sekitar 20% pertahun

ANCAMAN
ANCAMAN ATAS
ATAS PENGGANTI
PENGGANTI

Produk
Produk yang
yang non-organik
non-organik

Restoran
Restoran ANALISIS SWOT

Kekuatan (Strength)
 Adanya perbedaan produk alami dan organik yang mereka jual

18
 Memiliki investasi modal yang besar
 Whole Foods memiliki banyak toko dengan ukuran yang besar dari rata-
rata toko lain, dan juga tersebar di Amerika Utara dan Britania Raya
 Tujuan perusahaan adalah peduli lingkungan dan kehidupan yang sehat
 Memiliki karyawan yang dibagi menjadi beberapa tim yang berkompeten
ditiap bidangnya

Kelemahan (Weakness)
 Harga yang berkelas/premium bisa menciptakan kerugian atas permintaan
dari beberapa aspek ekonomi, yang akan berakibat pada keuntungan
perusahaan
 Produk yang dijual dibatasi pada produk alami dan organik, sehingga
perusahaan masih belum dapat bersaing dengan Walmart dan Kroger
 Karena adanya kekurangan jumlah pemasok, perusahaan jadi sangat
bergantung pada pasokan produk alami dan organik

Kesempatan (Opportunities)
 Produk yang dijual adalah produk yang spesial dan unik, sehingga tidak
banyak pesaing.
 Mulai banyak dan berkembang orang yang peduli akan kesehatan dari
makanan alami dan organik.
 Banyak segmen pasar yang bisa menjadi target pasar perusahaan.

Ancaman (Threat)
 Orang tidak peduli atas perbedaan antara makanan organik dan non-
organik
 Keuntungan yang tinggi menimbulkan pesaing baru dalam industri
makanan alami dan organik.
 Daya tawar pemasok yang tinggi atas makanan alami dan organik.

5. Rekomendasi

19
Strategi Pemasaran:
 Sebaiknya Whole Foods mencoba melakukan pemasaran melalui strategi
Above The Line marketing, seperti diiklankan melalui TV salah satunya.
 Membuat website untuk memberikan informasi dan edukasi, tentang
perusahaan dan produk yang dijual.
 Membangun merek internasional dengan duta merek-merek yang kuat
lainnya agar memperoleh visi perusahaan.
 Untuk menjaga pelanggan untuk tetap percaya pada produknya, Whole
Foods sebaiknya menciptakan beberapa event musiman di tokonya, seperti
mengadakan demo memasak masakan sehat, seminar makanan kesehatan,
dll.

Strategi Operasional
 Mempekerjakan petani lokal untuk memasok produknya, agar lebih hemat
biaya.
 Sebaiknya Whole Foods melakukan negosiasi kembali oleh para pemasok
agar diberi harga diskon, mengingat Whole Foods sendiri telah memiliki
pemasok dengan jumlah yang banyak.
 Menggunakan lebih banyak teknologi pada proses operasional untuk
mengurangi biaya operasional misalnya seperti manajemen rantai pasokan.

Strategi Keuangan
 Meminimalisir utang dan penggunaan ekuitas pendanaan untuk investasi
mereka, agar mengembalikan kesehatan keuangan perusahaan. Perusahaan
yang lebih sehat akan menarik investor lebih banyak.
 Untuk meningkatkan penjualan, Whole Foods harus menambah lagi
kategori produk yang mereka jual, tentunya dengan bahan yang
mengandung bahan alami dan organik.
 Mengurangi biaya operasional dengan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam segala aktivitas operasional perusahaan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Pierce / Robinson. 2011. Manajemen Strategis : Formulasi, Implementasi dan


Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Lawrence R. Jauch & William F. Glueck. 1988. Manajemen Strategis dan


Kebijakan Perusahaan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Allison, M & Jude Kaye. 2004. P.S Bagi Organisasi Nirlaba. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.

21
Amirullah & Sri Budi Cantika. 2002. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Graha
Ilmu

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategik Konsep, Kasus & Implementasi.


Jakarta: PT Grasindo.

http:// http://www.potretakuntansi.xyz/2015/10/evaluasi-kinerja-dan-
inisiasi.html#more/ (online ) .

http://www.slideshare.net/EscaLuine/whole-foods-market-in-2008-case-study

Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif:


Memenangkan Persaingan dengan Sistem Teknologi Informasi.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Louis, E Boone & David L Kurte. 2002. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Miller, Michael. 2005. Alpha Teach Yourself: Business Plans dalam 14 Jam:
Jakarta. Prenada.

Santoso, Hadi. 2000. Smart Strategies Management to Cope the Future. Surabaya:
CV: Citra Media.

Supratikno, Hendrawan dkk. 2003. Advanced Strategic Management: Back to


Basic Approach. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sutton, Garrett. 2006. The ABC’s of Writing Winning Business Plan: Panduan
Menyusun Perencanaan Bisnis yang Menjual. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Umum.

Wahyudi, Agustinus Sri. 1996. Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir


Strategik. Jakarta: Binarupa Aksara.

22

Anda mungkin juga menyukai