Anda di halaman 1dari 2

Nama : Umi Luluk

Npm : 1811060264
Kelas : 5A
Mata Kuliah : Bioteknologi

“Produk Rekayasa Genetika Pertanian di Sekitar Kita”

Bioteknologi adalah strategi melibatkan tehnik atau metode saintifik


berdasarkan peahaman informasi genetik atau DNA untuk memperbaiki atau
meningkatkan kualitas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, ataupun
kehidupan manusia. Sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas seperti
pertanian pertenakan, ini yang disebut bioteknologi pertanian ataupun yang terkait
dengan manusia disebeut bioteknologi kesehatan. Dimulai dari kemampuan untuk
mengindetifikasi gen yang mungkin memberikan keuntungan pada
tanaman/hewan tertentu, dan kemampuan untuk bekerja dengan karakteristik/sifat
unggulan yang sangat tepat, bioteknologi meningkatkan kemampuan pemulia
untuk memperbaiki tanaman/hewan dan kehidupan.
Rekayasa genetik merupakan seperangkat teknik yang digunakan untuk
memanipulasi komponen genetik, yakni DNA genom atau gen yang dapat
dilakukan dalam satu sel atau mahluk hidup (organisme), bahkan sari satu mahluk
hidup ke mahluk hidup lain yang berbeda jenisnya. Produk rekayasa genetik
disebut mahluk transgenik atau (genetically modified organism/GMO) yang
memiliki sifat unggul dibandingkan dengan wild typenya. Produk rekayasa
genetik pada tanaman di Indonesia meliputi; jagung 20 varietas, kanola 1 varietas,
kedelai 14 varietas, kentang 1 varietas dan tebu 3 varietas.
Selain produk akhir, pemanfaatan teknologi ini juga menjadi tools bagi
pengujian dan pengembangan produk lain. Hal ini yang paling banyak dikerjakan
dengan objek tanaman, khusunya untuk oengujian gen fungsional dan penggunaan
induce dalam perakitan tanmana dobled haploid. Secara umum, konsep PRG
mulai berkembang di kaum muda, khususnya bagi para praktisi pertanian. Peneliti
muda relative mendukung program PRG, namun harus ada regulasi baik dari
keamanan pangan, pakan, lingkungan dan etika. Praktisi muda pertanian,
khusunya pengusaha, produk rekayasa memang bagus namun pada beberapa
segmen pasar menysaratkan non-GMO, sehingga perlu ada regulasi yang baik.
Kaum. muda non-pertanian relative tidak terlalu paham apa yang disebut GMO.
Hal ini mengindikasikan bahwa pekembangan GMO akan terus
bekembang menjadi lebih presisi. Namun perlu batasan dan regulasi yang jelas,
khusunya terkait hal sensitive di masyrakat. Pekembangan GMO relative terpusat
sebagai produk intermediet hal ini relative lebih aman dikalangan masyarakat
sekarang. Apabila edukasi tentang PRG semakin baik mungkin produk ini dapat
diterima dan menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai