Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH REKAYASA GENETIKA

PADA TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :
 Ade Putri Untari
 Alvina Maulina
 Asti Zaskia Agusman
 Nazlah Aulia Tanjung
 Saskia Nisa Almira
 Tengku Elyana Syahfira

SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM


T. A. 2023/2024
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REKAYASA GENETIKA


REKAYASA GENETIKA merupakan teknik yang digunakan untuk
memindahkan gen dari satu organisme ke organisme lain. Gen-gen suatu individu
di potong dari sel suatu organisme dan disisipkan ke sel organisme lain dari
spesies yang sama ataupun berbeda. Gen yang dipindahkan dapat terekspresi
dalam organisme penerima.

Secra prinsip rekayasa genetik dalam pertanian yaitu mengubah susunan


gen tanaman untuk menghasilkan sifat-sifat yan berbeda dari induknya dan
tentunya lebih memiliki banyak keuntungan. Seperti ukuran yang lebih besar,
umur yang lebih lama, buah tanpa biji, resisten/ tahan terhadap hama, tahan
terhadap kekeringan/ panas dan lain sebagainya.

Karena gen bekerja dengan mentransfer gen, tetapi gen tidak bisa secara
langsung masuk ke dalam sel, maka diperlukan suatu komponen yaitu kurir untuk
mengantarkan gen ke dalam sel, kurir tersebut bisa disebut sebagai vector. Vector
bisa berupa molekul DNA lain, bakteri, atau virus yang digunakan untuk
membawa gen-gen dari satu organisme ke organisme lain. DNA yang diperolah
dari bakteri disebut plasmid, dapat diunakan untuk memindahkan gen, plasmid
berfungsi sebagai vector.

B. TANAMAN TRANSGENIK
Transgenik adalah organisme yang telah direkayasa bentuk maupun
kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri, mikroba, atau,
virus untuk tujuan tertentu.

Tanaman transgenik adalah suatu produk/ hasil dari rekayasa genetika


melalui transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang
tujuannya untuk menghasilkan tanaman baruyang memiliki sifat unggul yang
lebih baik dari tanaman sebelumnya.
C. CONTOH REKAYASA GENETIK/ TRANSGENIK TANAMAN

JAGUNG BT

Dalam rekayasa genetik jagung, sifat unggul tidak hanya didapatkan dari
tanaman jagung itu sendiri, tetapi juga dari spesies lain sehingga dapat dihasilkan
tanaman transgenik. Jagung Bt merupakan tanaman transgenik yang mempunyai
ketahanan terhadap hama, di mana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri
Bacillus thuringiensis. Bacillus thuringiensis (Bt) merupakan bakteri gram positif
yang telah banyak digunakan dalam dunia pertanian sebagai pestisida hayati oleh
petani.

BT ( basicillus thuringensis ) merupakan bakteri yang menghasilkan protein


kristal atau bisa disebut dengan cry protein yang beracun bagi serangga atau
hama. Bakteri ini merupakan bakteri yang ditemukan di tanah yang memproduksi
Kristal (Kristal protein) sehingga jika ada serangga atau hama memakan bagian
tanaman yang memiiki bakteri thuringensis maka akan mengalami keracunan.

DNA dari jagung BT direkombinan dengan mencampurkan Gen Bacillus


Thuringiensis sehingga meghasilkan tanaman resisten hama/ tahan terhadap hama.
Metode yang digunakan pada proses rekayasa genetika pada jagung BT yaitu
mrnggunakan agrobacterium metode.
D. METODE TRANSGENIK PADA JAGUNG BT

Langkah-Langkah Rekayasa Genetika pada Jagung BT

 Pertama-tama membutuhkan Agrobacterium Tumefaciens sebagai media


untuk memasukkan gen BT ke dalam tanaman jagung. Plasmid dari
Agrobakterium Tumefaciens digunakan karena dapat menembus jaringan
tanaman dengan sendirinya.
 Gen BT akan dipotong dengan menggunakan enzim Endonuklease
Restriksi begitu pun dengan plasmid Agrobacterium Tumefaciens.

 Setelah dipotong, kedua gen tersebut akan disatukan dengan


menggunakan enzim Ligase, dan membentuk DNA rekombinan.

 Lalu kedua gen yang telah disatukan tersebut akan di taruh kembali ke
Agrobacterium Tumefaciens.
 Setelah gen BT, dengan plasmid bergabung maka akan dikultur atau
diperbanyak hingga beberapa hari.

 Di tahap selanjutnya yaitu mempersiapkan kultur jaringan untuk jagung,


selanjutnya kita akan mengambil daun dari jagung daun yang dipotong
disebut eksplan.

 Eksplan dimasukkan ke dalam suatu media yang berisi berbagai nutrisi


untuk tumbuh dan berkembang dan dibiarkan beberapa hari.
 Setelah itu eksplan akan tumbuh menjadi kalus. Pada fase inilah gen BT
yang sudah dimodifikasi itu dimasukkan dengan cara ditembakkan atau
disuntikkan.

 Setelah itu kalus akan tumbuh menjadi Flanlet/ tumbuhan yang sudah
utuh. Flanet tadi akan diperbanyak atau di germinasi.

 Setelah melewati proses germinasi, selanjutnya akan masuk ke proses


Aklimatisasi atau tanaman akan dipindahkan ke suatu pot dengan suhu
kondisi lingkungannya.

 Proses rekayasa genetika jagung sudah selesai dan bisa ditanam di suatu
lahan.
E. MANFAAT DARI JAGUNG BT
Tanaman jagung Bt yang telah ditanam di berbagai negara lain memberikan
keuntungan dan manfaat bagi para petani berupa penurunan pemakaian
insektisida,dapat menekan penggunaan pestisida. Pengurangan pestisida
berarti menurunkan biaya produksi dan ketahanan terhadap serangga
hama. Selain itu tanaman jagung Bt memiliki ketahanan terhadap jamur
toksin dari Fusarium (menyebabkan tongkol jagung busuk). Sedangkan,
jagung non-Bt tidak tahan terhadap jamur toksin tersebut sehingga mengalami
kerusakan berat.

KESIMPUAN
Jagung Bt merupakan tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan
terhadap hama, di mana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri
Bacillusthuringiensis. Bakteri B.thuringiensis menghasilkan protein kristal
Bt, atau Crystal protein (Cry) yang merupakan protein endotoksin yang
bersifat racun bagi serangga (insektisidal). Bt protein yang dihasilkan oleh
gen Bt dapat meracuni hama yang menyerang tanaman jagung.

Anda mungkin juga menyukai