Anda di halaman 1dari 3

BIOTEKNOLOGI KESEHATAN DAN PERTANIAN

1. BIOTEKNOLOGI KESEHATAN
Menurut Sudjadi dalam bukunya Bioteknologi Kesehatan, pada awalnya, bioteknologi
diartikan sebagai teknologi yang menggunakan sel hidup, yakni mikroorganisme, untuk
menghasilkan suatu produk. Contoh-contoh peranan bioteknologi dalam bidang kesehatan
yaitu: vaksin, antibiotik, interferon, antibodi monoklonal, dan pengobatan melalui terapi gen
dan lain sebagainya.
a. Pembuatan antibiotik
Antibiotik yaitu produk metabolisme yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu
dengan sifat menghambat pertumbuhan atau merusak mikroorganisme lain. Antibiotik
digunakan untuk melawan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen
(penyebab penyakit).
b. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk melindungi atau mencegah tubuh dari serangan penyakit. Secara
konvensional, vaksin dibuat dari mikroorganisme (bakteri atau virus) yang dilemahkan atau
toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme itu. Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh
seseorang akan membuat tubuh membangun sistem kekebalan tubuh dengan membentuk
antibodi.
Contoh-contoh vaksin yaitu vaksin poliomyelitis, cacar air, rabies, dan gondong.
c. Pembuatan Insulin
Insulin yaitu protein untuk mengontrol metabolisme gula dalam tubuh manusia. Apabila
kadar insulin dalam tubuh kurang, gula dalam tubuh akan meningkat dan menyebabkan
penyakit diabetes. Insulin dapat diproduksi melalui teknik rekmbinasi gen.
d. Terapi Genetik
Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Penggunaan
terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik
ke dalam sel yang memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati
penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. Selain memasukkan gen
normal ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah
melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal,
mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan melakukan mutasi balik
selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal kembali.

2. BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
a. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian
tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam
media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah
tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan
bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah
perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan
media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang
dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai
sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga
tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah
besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan
tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
b. Transgenik
Transgenik adalah tanaman dengan hasil rekayasa genetik sehingga substansi yang
dimiliki bukan dari metabolisme normalnya. Pada proses transgenik tanaman dibumbui
gen bakteri yang akan menghasilkan senyawa endotoksin. Senyawa ini membantu
tanaman untuk mengatasi hama dan penyakit yang akan menyerang. Tanaman transgenik
tentunya akan terbebas dari pestisida karena pada proses penanaman tidak perlu
penyemprotan pestisida. Contoh dari transgenik yaitu tanaman tomat dengan buah yang
tidak mudah busuk dan lebih unggul buahnya dari tomat lain.
c. DNA Rekombinan
Teknik DNA rekombinan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh tanaman padi
transgenik.Contohnya yaitu tanaman padi rojolele transgenik yang mampu mengekspresikan
laktoferin dan tanaman padi tahan terhadap cuaca dingin, maka untuk mendapatkan padi
tahan dingin dapat diperoleh dengan cara memasukan gen tahan dingin pada hewan yang
hidup di tempat dingin ke dalam kromosom tanaman padi;
d. Sapi Perah dengan Hormon Manusia
Teknologi DNA rekombinan mampu menyisipkan gen laktoferin pada manusia yang
memproduksi HLF (human Lactoferin) pada sapi merah. Dengan aplikasi/penerapan
bioteknologi tersebut maka bisa didapatkan sapi yang memproduksi susu dengan kanndungan
laktoferin. Contohnya sapi herman

Anda mungkin juga menyukai