Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 1

 Aulia Nurul Isnani (02)


 I Made Dwi Cahyadi (12)
 I Wayan Taufik Sancita (17)
 Ni Komang Ayu Maharani (24)
 Ni Putu Gina Vioni Aryani (30)
Penerapan Bioteknologi

b. Bidang Pertanian
a. Bidang Pangan
dan Peternakan

c. Bidang d. Bidang
Kedokteran Lingkungan
A. Bidang Pangan
Contoh aplikasi bioteknologi konvensional di bidang pangan:
1) Protein Sel Tunggal (PST)
Protein sel tunggal (PST) adalah suatu istilah untuk
menyebut protein yang berasal dari organisme
uniseluler atau multiseluler yang strukturnya
sederhana.

Keunggulan mikroorganisme penghasil PST:


 Mempunyai berkembang biak relatif cepat.
 Mempunyai kandungan protein lebih tinggi
dibandingkan dengan sumber protein
lainnya (hewan/ tumbuhan).
 Dapat menggunakan substrat limbah sebagai
media tumbuh.
Contoh mikrob yang dapat digunakan untuk
membuat PST:

1. Saccharomyces cerevisiae

2. Candida utilis

3. Spirulina

4. Chlorella
2) Mikroprotein
Mikroprotein merupakan makanan sumber protein yang berasal
dari miselium jamur. Mikroprotein dihasilkan melalui proses
fermentasi oleh jamur Fusarium graminearum menggunakan
bahan-bahan seperti glukosa, garam amonia, serta zat hara lainnya.
Mikroprotein mengandung 47% protein, 14% lemak, 25% serat
untuk diet, 10% karbohidrat, 1% RNA, dan 3% abu.
B. Bidang Pertanian dan Peternakan

Bioteknologi modern banyak diaplikasikan di bidang pertanian dan peternakan


dengan memamfaatkan teknik DNA rekombinan. Teknik tersebut dilakukan
dengan tujuan memperoleh bibit unggul. Proses yang dilakukan dengan
memindahkan gen unggul dari satu organisme ke organisme lain melalui
perantara mikroorganisme.

Proses DNA rekombinan dimulai dengan plasmid TI diisolasi dari A.


tumefaciens, kemudian disisipi dengan gen asing yang diinginkan. Setelah itu
plasmid dimasukan kembali ke A. tumefaciens. Selanjutnya plasmid dicampur
dengan sel-sel tumbuhan. Setelah plasmid bergabung dengan sel-sel tumbuhan,
A. tumefaciens akan berkembang biak dengan menduplikasi plasmid.

Teknologi DNA rekombinan dimanfaatkan


untuk memperoleh tanaman padi transgenik.
Untuk mendapatkan tanaman padi yang tahan
1) Padi Transgenik terhadap cuaca dingin caranya dengan
memasukan gen tahan dingin dari hewan yang
hidup di tempat dingin ke dalam kromosom
tanaman padi.
2. Bunga Antilayu
Hormon pertumbuhan yang mengakibatkan bunga menjadi layu adalah
etilen. Kelayuan pada bunga terjadi akibat adanya gen yang sensitif pada
mahkota bunga. Jika gen tersebut diganti dengan gen yang kurang sensitif,
kelayuan pada bunga dapat ditunda.

3. Buah Tomat Tahan Busuk


Tomat tahan busuk atau lebih dikenal dengan nama flavr savr merupakan
buah hasil rekayasa genetik. Tomat flavr savr diciptakan dengan cara
menyisipkan gen antibeku yang diperoleh dari ikan flounder yaitu sejenis ikan
yang mampi hidup dalam perairan sedingin es. Akibatnya proses pelunakan
tomat dapat diperlambat sehingga tidak cepat busuk.

4. Tanaman Kapas Antiserangga


Tanaman kapas transgenik antiserangga diperoleh dengan memasukan gen
delta endotoksin Bacillus thuringiensis ke tanaman kapas melalui teknik DNA
rekombinan.
Beberapa contoh pemanfaatan bioteknologi
dalam bidang peternakan sebagai berikut.
1. Sapi Perah dengan 2. Bovin Somatotropin (BST)
Hormon Manusia
• Teknologi DNA rekombinan • Teknologi ini dilakukan
mampu menyisipkan gen dengan menyisipkan gen
laktoferin dari manusia yang somatotropin sapi pada
memproduksi HLF (Human plasmid Escherichia coli
Lactoferrin) pada sapi perah. untuk menghasilkan BST.
Dengan penyisipan ini akan BST yang ditambahkan
menghasilkan sapi yang pada makanan ternak
mampu memproduksi susu dapat meningkatkan
yang mengandung produksi daging dan susu
laktoferin.
ternak.
C. Bidang Kedokteran

1. Antibiotik Mikroorganisme
penghasil antibiotik
1. Jamur Cephalosporium sp.
menghasilkan antibiotik
sefalosporin: membunuh
Senyawa yang bakteri yang kebal
dihasilkan oleh terhadap antibiotik
mikroorganisme penisilin.
untuk 2. Bakteri Streptomyces
menghambat griseus menghasilkan
pertumbuhan antibiotik streptomisin:
mikroorganisme membunuh bakteri yang
lain. kebal terhadap antibiotik
penisilin dan sefalosporin.
Proses Pembentukan Antibiotik
2. Insulin

Kelenjar
Pankreas

Mengatur
kadar gula
dalam darah.
3. Vaksin
Transgenik
Siapan antigen untuk
memicu terbentuknya
sistem kekebalan
tubuh.

Pembuatan DNA
vaksin rekombinan

Mengisolasi gen pengode


senyawa penyebab
penyakit (antigen) dari
mikrob yang
bersangkutan.
4. Antibodi Proses pembuatan
Monoklonal antibodi monoklonal

Fusi Protoplasma

• Menggabungkan dua
sel jaringan yang
sama/ dua sel
organisme berbeda
dalam satu medan
listrik.
• Menghasilkan sel-sel
yang dapat
menghasilkan
antibodi sekaligus
memperbanyak diri
secara terus-menerus.
5. Interferon Proses Pembentukan
interferon

• Protein yang dibentuk


secara alami oleh sel-sel
imun,seperti sel darah putih
dan fibroblas.
• Secara komersial
diproduksi menggunakan
teknologi DNA
rekombinan.
• Senyawa protein yang
mampu memacu pertahanan
tubuh manusia untuk
melawan kuman penyakit.
D. Bidang Lingkungan
• Aplikasi bioteknologi di bidang lingkungan
digunakan untuk menangani pencemaran
lingkungan.
• Bioteknologi juga diterapkan untuk mengatasi
pencemaran akibat tumpahan minyak di laut.
Tumpahan minyak tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan bakteri Pseudomonas putida. Bakteri
tersebut mampu menguraikan ikatan hidrokarbon
pada minyak bumi.
Dampak Penerapan Bioteknologi bagi Kehidupan

Dampak
Dampak di Dampak Dampak
di Bidang
Bidang terhadap Etika
Lingkungan Sosial
Kesehatan Moral
Ekonomi
Dampak di Bidang Lingkungan
1) Dampak Positif 2) Dampak Negatif
• Bermanfaat bagi pelesratian • Rusaknya ekosistem yang
lingkungan hidup. merugikan pihak lain
• Ditemukannya tumbuhan • Berkurangnya
antiserangga yang dapat keanekaragaman mahkluk
meminimalisir pencemaran
hidup.
akibat pemakaian insektisida.
• Pembuatan tempe atau
• Dapat mengurangi pencemaran
limbah dengan penggunaan kecap dalam skala besar
Thiobacillus ferrooxidans dapat mengakibatkan
untuk memisahkan logam dari pencemaran lingkungan.
bijihnya.
Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
1. Dampak Positif
-Terjadi persaingan untuk mencari tanaman atau hewan varietas baru
melalui proses rekayasa genetika yang terjadi di kalangan industri.
-Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone/ BGH)
dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%.

2. Dampak Negatif
-Hak paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi bioteknologi pada
kelompok tertentu membuat petani tradisional tidak dapat mengadakan bibit
sendiri dan para peneliti harus mendapatkan ijin terlebih dahulu sebelum
melakukan penelitian menggunakan bibit-bibit hasil rekayasa tersebut.
-Merugikan petani kecil dan menimbulkan kesenjangan ekonomi karena
produk bioteknologi yang pada umumnya dimiliki oleh pemilik modal dapat
meningkatkan produksi hingga 50 %.
-Menimbulkan persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran
produk bioteknologi.
Dampak terhadap Kesehatan
+Berguna untuk penyembuhan kanker dan AIDS.
+Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk
memberantas penyakit secara lebih murah.
+Dihasilkannya beberapa produk seperti antibiotik, vaksin, dan hormon insulin.
+Digunakan untuk diagnosis dan penyembuhan penyakit.
+Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan.

-Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.


-Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten terhadap
antibiotik.
-Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone), disinyalir
mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
-Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebut
mengandung genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakan
manusia.
Dampak
Etika Moral
1. Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain yang tidak
berkerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit
diterima masyarakat.
2. Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa
konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
3. Pemberian hak paten atas organisme transgenik bertentangan dengan
banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup
karena pemberian hak paten pada organisme hasil rekayasa menyebabkan
pemberian hak pribadi atas organisme yang bisa disalahgunakan.
4. Kloning manusia saat ini masih dipertentangkan dan dianggap merusak
nilai etika dan moral karena merusak embrio/janin manusia untuk alasan
apapun dianggap tidak manusiawi.
Om
Shanti, Shanti, Shanti,
Om

Anda mungkin juga menyukai