Anda di halaman 1dari 8

Bioteknologi

Dalam prosesnya, bioteknologi memanfaatkan peran mikroorganisme


Bioteknologi berasal dari kata bio (hidup) dan teknos (teknologi).
Bioteknologi adalah penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, ilmu rekayasa, serta ilmu lainnya
dalam pengolahan bahan yang memanfaatkan organisme untuk menghasilkan produk maupun
jasa yang bermanfaat bagi manusia
Bioteknologi terdiri dari:
a. Bioteknologi konvensional, meliputi bidang pangan, bidang lingkungan, bidang kesehatan
b. Bioteknologi modern, meliputi bidang pertanian, bidang peternakan, bidang kesehatan

Perbedaan:
a. Bioteknologi konvensional: menerapkan teknologi sederhana, prosesnya relatif belum steril,
jumlah produk yang dihasilkan berskala kecil, biaya produksi murah
b. Bioteknologi modern: peralatan/teknologi yang digunakan canggih, proses dilakukan dengan
teknik rekayasa genetika, proses dilakukan dalam keadaan steril (sehingga hasil berkualitas),
jumlah produk yang dihasilkan berskala besar, biaya produksi mahal

Bioteknologi Konvensional
A. Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan
1. Bahan susu: pembuatan yoghurt, keju (membutuhkan peran bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophilus), mentega (bakteri Streptococcus lactis)

Pembuatan yoghurt dari susu:


Susu dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai bersuhu 30°C, ditambah bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, susu disimpan di wadah tertutup kurang lebih 24 jam
pada suhu 25°C-40°C (sehingga pH turun menjadi 4)

2. Bahan non susu: tapai, roti, minuman beralkohol (jamur Saccharomyces cerevisiae)
Pembuatan tapai dari singkong atau ketela pohon:
Ubi kayu atau singkong kurang lebih 100 gram dikupas, dipotong, dicuci, direndam kurang lebih
1-2 jam, kemudian dikukus, didinginkan, dan ditaburi ragi (jamur Saccharomyces cerevisiae)
kemudian dimasukkan ke keranjang, ditutup rapat, diperam kurang lebih tiga hari tiga malam,
jadilah tapai singkong

Reaksi kimia proses fermentasi/respirasi anaerob (respirasi yang tidak membutuhkan oksigen): *
Tabel Produk Makanan Non Susu

B. Bioteknologi Konvensional Bidang Lingkungan


1. Penghasil energi, contohnya biofuell dan biogas (memanfaatkan bakteri Methanobacterium,
Methanobacillus, Methanococcus)

Biofuel: jenis bahan alternatif yang berasal dari bahan-bahan organik


Etanol: salah satu bentuk biofuel; salah satu jenis alkohol yang dapat dibuat dengan fermentasi
karbohidrat atau reaksi kimia gas alam
Biogas: jenis bahan bakar alternatif yang berasal dari proses fermentasi bahan-bahan organik
oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen)
Bakteri anaerob bekerja dengan cara mengubah zat organik menjadi gas metana dan zat sisa
(gas karbon dioksida, hidrogen, hidrogen sulfida)
Bahan organik yang biasa digunakan dalam pembuatan biogas: kotoran dan urin hewan ternak

2. Pengolah limbah, memanfaatkan bakteri Methanobacterium untuk menguraikan limbah organik


menjadi metana, karbondioksida, dan hidrogen
3. Pemisah logam dari biji, memanfaatkan bakteri Thiobacillus ferrooxidans
C. Bioteknologi Konvensional Bidang Kesehatan
1. Antibiotik, senyawa yang dihasilkan mikroorganisme untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang lain. Contoh:
a. Jamur Penicillium notatum: menghasilkan antibiotik penisilin untuk melawan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
b. Jamur Cephalosporium sp.: menghasilkan antibiotik sefalosporin untuk membunuh bakteri
yang kebal terhadap antibiotik penisilin
c. Streptomyces griseus: menghasilkan antibiotik streptomisin untuk membunuh bakteri yang
kebal terhadap antibiotik penisilin dan sefalosporin

2. Vaksin konvensional, vaksin merupakan suspensi mikroorganisme antigen (misalnya virus atau
bakteri patogen) yang toksinnya telah dimatikan atau dilemahkan sehingga tubuh dapat
menghasilkan antibodi untuk melawan serangan virus dan kebal terhadap infeksi patogen
a. Dari patogen yang dimatikan: vaksin influenza, kolera hepatitis A
b. Patogen yang dilemahkan: campak, gondong
c. Senyawa patogenik mikroorganisme yang dibuat tidak aktif: tetanus, difteri

Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern: memanfaatkan teknik rekayasa genetika dalam rangka pembuatan suatu
produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
Organisme hasil rekayasa genetika disebut dengan GMO (Genetically Modified Organism)
Langkah rekayasa genetika:
1. Menyiapkan fragmen DNA yang akan disisipkan pada DNA organisme tertentu
2. Menyiapkan vektor atau perantara (berupa plasmid bakteri atau virus)
3. Memotong DNA (yang akan disisipi) menggunakan enzim restriksi endonuklease. Lalu
menggabungkan fragmen DNA menggunakan enzim ligase ke vektor tersebut
4. Menyisipkan DNA gabungan pada sel-sel organisme lain.
5. Organisme tersebut akan tumbuh menjadi organisme dengan sifat baru sesuai dengan DNA
yang disisipkan

A. Bioteknologi Modern Bidang Pertanian


Tanaman transgenik, tanaman yang mengalami perubahan susunan informasi genetika dalam
tubuhnya (dilakukan melalui rekayasa genetika) dengan menerapkan teknik DNA rekombinan
(teknik mengubah susunan DNA suatu organisme dengan cara menyisipkan gen asing ke
organisme tersebut sehingga diperoleh sifat yang tidak dimiliki sebelumnya)

Tujuan pengembangan tanaman transgenik:


1. Membuat tanaman tahan lama
2. Meningkatkan nilai gizi tanaman
3. Meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ekstrim
4. Menghambat pelunakan buah
Langkah pembuatan tanaman transgenik:
Menerapkan proses DNA rekombinan

Bakteri Agrobacterium tumefaciens

Tahapan:
1. Menyiapkan potongan/fragmen DNA yang mengandung gen tertentu dan akan disisipkan pada
tanaman, misalnya gen “tahan serangan hama” dari makhluk hidup lain. Pemotongan DNA
dibantu oleh enzim restriksi (enzim pemotong)
2. Menyiapkan vektor (perantara) misalnya menggunakan plasmid Ti yang diambil dari bakteri
Agrobacterium tumefaciens atau menggunakan virus tertentu.
Plasmid adalah suatu DNA dalam bakteri yang berbentuk sirkuler dan mampu melakukan
duplikasi secara mandiri. Secara alami plasmid dapat ditransfer ke dalam sel lain dengan
membawa gen tertentu
3. Menggabung (merekombinasi) potongan DNA yang mengandung gen tertentu dengan plasmid
Ti (vector) menggunakan enzim ligase, sehingga dihasilkan plasmid Ti yang telah mengandung
gen “tahan serangan hama”
4. Memasukkan plasmid Ti yang telah mengandung gen “tahan serangan hama” (DNA gabungan)
pada sel-sel tanaman
5. Tanaman akan mendapatkan DNA yang mengandung gen “tahan serangan hama” dan tumbuh
menjadi tanaman baru, sesuai dengan DNA yang disisipkan (memiliki sifat tahan terhadap
serangan hama

Contoh tanaman transgenik:


1. Padi golden rice
- bulir padi berwarna kuning keemasan disebabkan oleh kandungan betakaroten dalam bijinya
(provitamin A diubah dalam tubuh menjadi vitamin A)
- mengatasi defisiensi atau kekurangan vitamin A
- cara: mengisolasi gen yang dapat mensintesis betakaroten dan ditambah bakteri Erwinia
oredovora

2. Jagung BT
- mempunyai ketahanan terhadap hama; diperoleh dari bakteri Bacillus thuringiensis
- cara: gen delta endotoksin dari bakteri ditransfer pada tanaman jagung melalui teknik DNA
rekombinan. Jagung akan memproduksi protein delta endotoksin dan bereaksi dengan enzim
yang diproduksi oleh hama/serangga. Reaksi ini akan mengubah menjadi racun, sehingga
tanaman tahan terhadap hama
3. Tomat flavr savr
- memiliki daya tahan lebih lama setelah dipetik
- cara: menyisipkan gen antibeku ke dalam gen tomat, sehingga tidak mudah busuk
- gen antibeku diperoleh dari ikan flounder yang dapat hidup di kondisi dingin, dan dapat
menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat)

4. Kedelai transgenik
- kedelai yang dikembangkan melalui proses rekayasa genetika
- cara: gen dari bakteri Agrobacterium tumefaciens disisipkan kedalam tanaman kedelai untuk
meningkatkan pembentukan asam oleat. Bila tanaman mengandung asam oleat tinggi maka akan
tahan terhadap herbisida glifosfat. Sehingga, ketika tanaman disemprot dengan herbisida glifosat,
hanya gulma disekitar tanaman yang mati

B. Bioteknologi Modern Bidang Peternakan


Contoh hewan transgenik:
1. Domba transgenik (dengan gen factor VIII)
- cara: gen manusia (faktor VIII, yaitu protein pembekuan darah) disisipkan kedalam DNA domba.
Domba menghasilkan susu yang mengandung faktor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong
penderita hemofilia

2. Sapi perah (dengan gen latoferin)


- gen laktoferin manusia yang memproduksi HLF (Human laktoferin) disisipkan kedalam sapi
perah. Sapi akan menghasilkan susu yang mengandung laktoferin (gen yang berperan untuk
mengatur kandungan zat besi dalam susu)

3. Sapi tahan penyakit


- tujuan: menghasilkan sapi yang resistan terhadap penyakit mastitis (penyakit pembengkakan
pada kelenjar susu yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus)
- cara: gen bakteri Staphylococcus simulans yang menghasilkan enzim lysosthaphin untuk
membunuh bakteri Staphylococcus aureus, disisipkan ke sapi. Sehingga dihasilkan sapi yang
resistan terhadap penyakit mastitis

4. Ayam transgenik (telur rendah kolesterol)


- tujuan: menghasilkan telur yang rendah kolesterol
- cara: memodifikasi gen pada ayam yang bertanggung jawab dalam pembentukan kolesterol

C. Bioteknologi Modern Bidang Kesehatan


Contoh:
1. Insulin
Insulin: hormon yang dihasilkan oleh pancreas; berfungsi untuk mengatur kadar gula darah
Di produksi dengan rekayasa genetika (mencangkokkan gen yang mengkode insulin ke dalam
plasmid bakteri. Bakteri dengan DNA rekombinan akan membelah diri dan memproduksi insulin)
Tahapan:
1. Menyiapkan DNA yang mengkode produksi insulin (dari pankreas manusia)
2. Menyiapkan plasmid bakteri (bakteri Eschericia coli)
3. Memotong plasmid bakteri menggunakan enzim restriksi endonuklease, dan
menyambungkan DNA menggunakan enzim ligase
4. Terbentuk DNA rekombinan, lalu dimasukkan ke dalam bakteri, bakteri akan bereproduksi,
menghasilkan insulin dan diekstrak (proses ini memanfaatkan bakteri, sebab bakteri
bersifat cepat membelah. Sehingga menghasilkan insulin lebih cepat dan banyak)

2. Vaksin transgenik

- antigen yang dimasukkan kedalam tubuh untuk memicu antibodi, sehingga terbentuk sistem
kekebalan tubuh
- mikroorganisme yang berperan: bakteri Escherichia coli
- cara: teknik DNA rekombinan (mengisolasi gen yang mengkode senyawa penyebab penyakit
(antigen) dari mikrob yang bersangkutan. Gen disisipkan pada plasmid mikrob yang telah
dilemahkan. Mikrob yang disisipi gen akan membentuk antibodi murni)
3. Antibodi monoklonal

Tahapan:
1. Mengambil sel pembentuk antibodi (sel limfosit: sel darah putih yang menghasilkan antibodi)
2. Di-fusikan atau dileburkan dengan sel mieloma. Sel mieloma adalah sel kanker atau sel tumor
yang bersifat cepat membelah
3. Menghasilkan hibridoma, lalu membentukan antibodi. Dan, diperbanyak atau diklon hingga
menghasilkan antibodi monoklonal

- antibodi: berperan melawan penyakit


- menggunakan prinsip fusi protoplasma (meleburkan dua sel berbeda agar diperoleh sel baru
yang memiliki gabungan sifat kedua sel induk)
Sel 1 + sel 2 = hibridoma
Sel limfosit + sel mieloma = antibodi monoclonal

4. Kloning (Domba Dolly tahun 1996)

- menghasilkan individu baru yang identik dengan induk pemberi/pendonor nukleus


Dampak Penerapan Bioteknologi (negatif)
Bidang lingkungan:
1. Organisme transgenik jika tak dikelola dengan baik, dapat mencemari keanekaragaman
gen yang ada di lingkungan alami atau merusak plasma nutfah (polusi gen). Sehingga,
jumlah plasma nutfah berkurang
2. Penggunaan tanaman transgenik dapat memunculkan hama baru yang lebih kuat dari
hama sebelumnya, dan mengganggu keseimbangan ekosistem

Bidang kesehatan:
1. Gen asing yang masuk dapat memicu munculnya penyakit baru atau bahkan kanker
2. Memicu reaksi alergi pada orang tertentu
3. Gen asing dapat memicu bakteri untuk resistan, sehingga muncul bakteri yang lebih ganas
(kuat)

Bidang sosial ekonomi:


1. Menimbulkan kesenjangan ekonomi yang makin besar (petani tradisional kalah bersaing
dengan petani yang memiliki modal besar)
2. Negara berkembang jadi tergantung pada produk negara maju
Dan negara maju yang telah mengembangkan organisme transgenik lalu memasarkan
produknya dalam perdagangan internasional, membuat produk negara berkembang kalah
bersaing dan penghasilan negara berkembang menurun

Anda mungkin juga menyukai