B. Bioteknologi
Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati ataubagian-
bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Definisi seperti ini merupakan definisi bioteknologiklasik atau
konvensional. Bioteknologi modern memanfaatkan agen hayati ataubagian yang telah
direkayasa secarain-vitrodalam menghasilkan barang dan jasapada sekala industri.
Bioteknologi sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu
denganmenggunakan sistem-sistem hayati, makhluk hidup ataupun derivatifnya
untuk membuat atau memodifikasi produk-produk atau proses-proses untuk tujuan
penggunaan khusus. Bioteknologi sering digunakan oleh para petani yaitumemodifikasi
tanaman dan hewan melalui perkawinan silang untuk mendapatkanturunan dengan sifat
seperti yang diinginkan. Selain itu bioteknologi juga diterapkanpada teknik fermentasi dalam
pembuatan roti, bir, dan keju. Bioteknologi tersebutdilakukan dengan harapan dapat
meningkatkan produksi dan menyempurnakankualitas pangan guna memenuhi kebutuhan
hidup manusia (Hetami, 2009).
Teknologi rekayasa genetik telah membantu pemuliaan dalam memperbaikikarakter
tanaman yang sulit dilakukan dengan cara konvensional. Menurut Herman(1996), pemulian
tanaman secara konvensional melakukan persilangan dan atauseleksi, sedangkan perekayasa
genetik mengembangkan dan memanfaatkan teknik isolasi dan penyisipan gen dari sifat yang
diinginkan. Sekitar tahun 1987-1991,Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah
menerima lebih 100 usulanpercobaan untuk menguji tanaman transgenik. Sebagian besar
pengujian tersebutberkaitan dengan upaya peningkatan ketahanan tanaman terhadap cekaman
biotik danabiotik (Santosa, B dan E. Sofiari, 2005)
C. Tanaman Transgenik
Transgenik adalah tanaman yang telah direkayasa bentuk maupun kualitasnyamelalui
penyisipan gen atauDNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuantertentu
Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan pindahan gendari organisme lain.
Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain sepertibakteri, virus, hewan, atau
tanaman lain (Limas,dkk., 2010).
Tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa genetika melaluitransformasi gen
dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru
yang memiliki sifat unggul yang lebih baik dari tanamansebelumnya (Limas,dkk., 2010).
Tujuan memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan organisme baru yangmemiliki
sifat lebih baik. Hasilnya saat ini sudah banyak jenis tanaman transgenik,misalnya jagung,
kentang, kacang, kedelai, dan kapas. Keunggulan dari tanamantransgenik tersebut umumnya
adalah tahan terhadap serangan hama. Rekayasagenetika seperti dalam pembuatan transgenik
dilakukan untuk kesejahteraan manusia.Akan tetapi, terkadang muncul dampak yang tidak
diinginkan, yaitu dampak negatif dan positifnya. Teknologi transfer gen digunakan untuk
mendapatkantanaman hasil rekayasa genetika (tanaman transgenik) yang mempunyai sifat
unggulyang diinginkan.
Metode transfer gen dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Transfer gen secara langsung.
1.Particle bombardment (penembakan partikel / gene gun).Prinsip dari metode ini adalah
penembakan partikelDNA-coated secaralangsung ke sel atau jaringan tanaman.
2.Karbid silikon. Suspensi sel tanaman yang akan ditransformasi dicampur dengan serat
karbidsilikon dan DNA plasmid dari gen yang diinginkan dimasukkan ke dalam
tube(tabung eppendorf) kemudian dicampur dan diputar menggunakanvortex.
3.Elektroporasi. Metode transfer DNA yang umum digunakan pada tanaman monokotil
adalahelektroporasi dari protoplas. Elektroporasi menggunakan perlakuan
listrik bervoltase tinggi menyebabkan permiabilitas tinggi pada membran sel
denganmembentuk pori-pori sehingga DNA mudah penetrasi ke dalam
proptoplas.Perlakuan elektroporasi ini seringkali dikombinasikan dengan
perlakuanpolyethylene glycol (PEG) pada protoplas.
Modifikasi dilakukan dengan cara memotong helai-helai DNA dari satu organisme
dan kemudian ditempelkan ke dalam organisme lainnya. Teknik inilah yang dinamakan
dengan rekayasa genetika. Teknik gunting-tempel ini dilakukan dari satu organisme ke
organisme lainnya yang bahkan tidak sekerabat misalnya, ikan kedalam tomat, manusia ke
dalam babi, bakteri ke dalam kapas dan sebagainya, yang kemudian menghasilkan organisme
baru yang sebelumnya tidak pernah ada (Putradan Fleming, 2010).
Contoh, untuk mendapatkan buah tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan
dengan cara menggunting gen anti beku pada ikan flounder, yaitu ikan yang mampu hidup
dalam perairan sedingin es di Antartika, dan merekatkannya kedalam DNA tomat. Keturunan
baru dan buah tomat yang dihasilkan mampu bertahanterhadap kondisi beku dan berarti
memiliki musim tumbuh yang lebih lama (Putradan Fleming, 2010).
4. Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yangsangat
banyak.
5.Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yangdilakukan
dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan isi sel. Isi sel
tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, laludisentrifugasi. Selama sentrifugasi,
isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimanasalah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini
kemudian dipisahkan dari tabung,kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang
berfungsi memotongdi lokasi DNA yang spesifik.
6. DNA tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkanenzim ligase ke
dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA,sehingga dapat lengket.
Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat padabakteri bergabung dengan DNA sel
tanaman tomat
7.Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawanpetri
yang mengandung media nutrien selektif.
Plasmid DNA yang dimasukkan ke dalam genom dari tomat Flavr Savr
tidak dianggap sebagai substansi baru sejak DNA ditemukan dalam semua makhluk
hidupdan hancur dalam saluran pencernaan manusia. Jadi, satu-satunya substansi baru
yangdiperkenalkan ke dalam tomat Flavr Savr oleh rekayasa genetika adalah
APH(3')II,antibiotik terhadap bakteri.
J. Kesimpulan
Tomat transgenik atau dikenal tomat Flavr Savr pertama kali diteliti oleh
parailmuwan di Calgene pada tahun 1980. Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasilrekayasa
genetika yang memiliki shelf-life lama dapat diciptakan denganmenyisipkan gen antibeku
ikan Flounder ke dalam gen tomat. Gen antibekudisisipkan pada bakteri E.Coli sebagai media
pertumbuhannya yang kemudian akandiinfeksikan oleh sel tanaman tomat. Tomat Flavr Savr
dibuat tahan lama, tahanterhadap serangan serangga atau jamur, dan tahan terhadap kondisi
cuaca kurangideal. Penelitian tomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah pengawasan ketat dari
FDAmenunjukkan bahwa tanaman rekayasa genetika memiliki potensi yang aman
untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan.Sebaiknya penerapan teknologi gen antibeku dari
ikan Flounder yang telahdikembangkan dalam tomat Flavr Savr, dikembangkan pula dalam
tanaman lain yangmemiliki shelf-life yang pendek guna meningkatkan shelf-life dari tanaman
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Yang Litao. 2005. Screnning and Construct-Spesifict Detection Methods Of Transgenic
Huafan No-1 Tomato By Convensional and Real Time PCR. China : Nanjing University
Galun, Esra dan adina Breiman. 1998. Transgenic Plants. London : Imperial College Press.
Harisha, S. 2007. Biotechnology Procedurase and Exsperiment Handbook. India : Infinity
Science Press.
Watson, James D. 2003. DNA The Secret Of Life. New York : Alferd A Knopf