Anda di halaman 1dari 13

MANFAAT DAN PERAN TEKNOLOGI

REKOMBINAN PADA BIDANG PERTANIAN

A. Teknik DNA Recombinan


Teknik DNA recombinan termasuk salah satu dari rekayasa genetic.Rekayasa
Genetika (RG) merupakan salah satu inovasi teknologi dalambidang bioteknologi. Salah satu
produk RG yang dikenal saat ini adalah tanaman transgenik. Transgenik adalah rekayasa
bentuk maupun kualitasnya melaluipenyisipan gen atau DNA dari binatang, bakteri, mikroba,
atau virus untuk tujuantertentu. Selain organisme tersebut, transgenik juga dapat dilakukan
pada tanaman.Tanaman transgenik merupakan suatu produk rekayasa genetika
melaluitransformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang tujuannya
untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul yang lebih baik daritanaman
sebelumnya. Tanaman ini dihasilkan dengan cara mengintroduksi gentertentu ke dalam tubuh
tanaman sehingga diperoleh sifat yang diinginkan.
Perkembangan teknologi tanaman transgenik mengalami peningkatancukup pesat.
Pada awal tahun 1988, baru ada sekitar 23 jenis tanaman transgenik yang diproduksi. Namun
pada tahun 1989, terjadi peningkatan menjadi 30 tanamandan tahun 1990 terdapat 40
tanaman. Salah satu contoh aplikasi pengembangantanaman transgenik adalah pada tanaman
tomat.Tomat merupakan salah satu produk hortikultura utama. Seperti produk hortikultura
pada umumnya, tomat memilikishelf-lifeyang pendek. Shelf-life yangpendek ini disebabkan
dengan aktifnya beberapa gen, seperti pektinase saat tomatmengalami kematangan. Dengan
kondisi seperti ini, tomat sulit sekali untuk dipasarkan ke tempat yang jauh terlebih untuk
ekspor. Biaya pengemasan sangatmahal seperti menyediakan box yang dilengkapi pendingin.
Oleh karena itu, saatini telah dikembangkan metode transgenik untuk menjadikan tomat
berdaya tahanlebih lama setelah dipetik.

B. Bioteknologi
Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati ataubagian-
bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Definisi seperti ini merupakan definisi bioteknologiklasik atau
konvensional. Bioteknologi modern memanfaatkan agen hayati ataubagian yang telah
direkayasa secarain-vitrodalam menghasilkan barang dan jasapada sekala industri.
Bioteknologi sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu
denganmenggunakan sistem-sistem hayati, makhluk hidup ataupun derivatifnya
untuk membuat atau memodifikasi produk-produk atau proses-proses untuk tujuan
penggunaan khusus. Bioteknologi sering digunakan oleh para petani yaitumemodifikasi
tanaman dan hewan melalui perkawinan silang untuk mendapatkanturunan dengan sifat
seperti yang diinginkan. Selain itu bioteknologi juga diterapkanpada teknik fermentasi dalam
pembuatan roti, bir, dan keju. Bioteknologi tersebutdilakukan dengan harapan dapat
meningkatkan produksi dan menyempurnakankualitas pangan guna memenuhi kebutuhan
hidup manusia (Hetami, 2009).
Teknologi rekayasa genetik telah membantu pemuliaan dalam memperbaikikarakter
tanaman yang sulit dilakukan dengan cara konvensional. Menurut Herman(1996), pemulian
tanaman secara konvensional melakukan persilangan dan atauseleksi, sedangkan perekayasa
genetik mengembangkan dan memanfaatkan teknik isolasi dan penyisipan gen dari sifat yang
diinginkan. Sekitar tahun 1987-1991,Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah
menerima lebih 100 usulanpercobaan untuk menguji tanaman transgenik. Sebagian besar
pengujian tersebutberkaitan dengan upaya peningkatan ketahanan tanaman terhadap cekaman
biotik danabiotik (Santosa, B dan E. Sofiari, 2005)

C. Tanaman Transgenik
Transgenik adalah tanaman yang telah direkayasa bentuk maupun kualitasnyamelalui
penyisipan gen atauDNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuantertentu
Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan pindahan gendari organisme lain.
Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain sepertibakteri, virus, hewan, atau
tanaman lain (Limas,dkk., 2010).
Tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa genetika melaluitransformasi gen
dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru
yang memiliki sifat unggul yang lebih baik dari tanamansebelumnya (Limas,dkk., 2010).
Tujuan memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan organisme baru yangmemiliki
sifat lebih baik. Hasilnya saat ini sudah banyak jenis tanaman transgenik,misalnya jagung,
kentang, kacang, kedelai, dan kapas. Keunggulan dari tanamantransgenik tersebut umumnya
adalah tahan terhadap serangan hama. Rekayasagenetika seperti dalam pembuatan transgenik
dilakukan untuk kesejahteraan manusia.Akan tetapi, terkadang muncul dampak yang tidak
diinginkan, yaitu dampak negatif dan positifnya. Teknologi transfer gen digunakan untuk
mendapatkantanaman hasil rekayasa genetika (tanaman transgenik) yang mempunyai sifat
unggulyang diinginkan.
Metode transfer gen dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Transfer gen secara langsung.
1.Particle bombardment (penembakan partikel / gene gun).Prinsip dari metode ini adalah
penembakan partikelDNA-coated secaralangsung ke sel atau jaringan tanaman.
2.Karbid silikon. Suspensi sel tanaman yang akan ditransformasi dicampur dengan serat
karbidsilikon dan DNA plasmid dari gen yang diinginkan dimasukkan ke dalam
tube(tabung eppendorf) kemudian dicampur dan diputar menggunakanvortex.
3.Elektroporasi. Metode transfer DNA yang umum digunakan pada tanaman monokotil
adalahelektroporasi dari protoplas. Elektroporasi menggunakan perlakuan
listrik bervoltase tinggi menyebabkan permiabilitas tinggi pada membran sel
denganmembentuk pori-pori sehingga DNA mudah penetrasi ke dalam
proptoplas.Perlakuan elektroporasi ini seringkali dikombinasikan dengan
perlakuanpolyethylene glycol (PEG) pada protoplas.

B. Transfer gen secara tidak langsung


Pada tanaman monokotil, transfer gen sering menggunakan
Agrobacteriumtumefaciens. Agrobacterium tumefaciensstrain liar (galur alami) memiliki
plasmidTi. Padaplasmid Ti terdapat T-DNA digunakan sebagai vektor untuk
transformasitanaman yangtelah dihilangkan virulensinya (disarmed ), sehingga sel tanaman
yangditransformasi mampuberegenerasi menjadi tanaman sehat hasil rekayasa genetika.Gen
yang diinginkandimasukkan ke dalam sel tanaman dengan cara menitipkannya(menyisipkan)
pada T-DNA.
D. Tomat Flavr Savr
Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan sayuran penting di Indonesia.Tanaman
ini sensitif terhadap suhu panas sehingga bila ditanam di dataran rendah,produksinya akan
rendah. Suhu merupakan salah satu faktor penting dalampertumbuhan tanaman tomat,
terutama pada proses pembentukan buah. Suhu yangtinggi akan membatasi produksi hormon
auksin dan giberelin pada bunga sehinggabuah yang terbentuk sedikit. Oleh karena itu,
timbullah upaya pengembangantanaman tomat unggul yang dapat berproduksi tinggi
(Saker,et all., 2007).
Tomat merupakan salah satu produk hortikultura utama. Seperti produk hortukultura
pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang pendek. Shelf-life yangpendek ini disebabkan
dengan aktifnya beberapa gen seperti pektinase saat tomatmengalami kematangan. Dengan
kondisi seperti ini, tomat sulit sekali untuk dipasarkan ke tempat yang jauh terlebih untuk
ekspor. Biaya pengemasan sangatmahal seperti menyediakan box yang dilengkapi pendingin
(Putra dan Fleming,2010).
Untuk mengatasi hal ini para peneliti di Amerika mencoba merekayasa kerjagen
polygalactonase (PG) yang berasosiasi dengan shelf-time tomat yaitu denganmenginsert
antisense dari gen PG. Dengan demikian shelf-time menjadi lebih lama.Tomat ini dinamakan
dengan Flavr Savr (Putra dan Fleming, 2010).
Tomat Flavr Savr buahnya lambat masak sehingga mampu bertahan lamaketika
disimpan untuk diekspor ke daerah lain dan mengurangi biaya pengemasankarena tidak
membutuhkan alat pendingin (Putra dan Fleming, 2010).Alasan untuk membuat tomat hasil
rekayasa genetik dikarenakan potensi keuntungandari makanan rekayasa genetik (Panse,
2011):
Pada zaman sekarang, sayuran dan buah-buahan tidak hanya dipasarkan untuk pasar
lokal, tetapi dimaksudkan juga untuk pengiriman jarak jauh seperti pasar nasional dan
internasional.
Pada saat saat matang, sayuran dan buah-buahan memilki kulit yang lunak dan dapat
mudah rusak selama penanganan dan pengolahan. Tanaman tersebut juga dapat busuk
saat dalam kapal hingga dibawa ke toko.
Dalam rangka untuk memudahkan penanganan dan shel-life yang lebih lama, sayuran dan
buah-buahan dipanen ketika masih hijau, dan kemudian dimatangkan dengan
menggunakan gas etilen. Kelemahan dari penambahan gas etilen ini akan membuat
sayuran dan buah-buahan tidak memiliki rasa yang alami.

Modifikasi dilakukan dengan cara memotong helai-helai DNA dari satu organisme
dan kemudian ditempelkan ke dalam organisme lainnya. Teknik inilah yang dinamakan
dengan rekayasa genetika. Teknik gunting-tempel ini dilakukan dari satu organisme ke
organisme lainnya yang bahkan tidak sekerabat misalnya, ikan kedalam tomat, manusia ke
dalam babi, bakteri ke dalam kapas dan sebagainya, yang kemudian menghasilkan organisme
baru yang sebelumnya tidak pernah ada (Putradan Fleming, 2010).
Contoh, untuk mendapatkan buah tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan
dengan cara menggunting gen anti beku pada ikan flounder, yaitu ikan yang mampu hidup
dalam perairan sedingin es di Antartika, dan merekatkannya kedalam DNA tomat. Keturunan
baru dan buah tomat yang dihasilkan mampu bertahanterhadap kondisi beku dan berarti
memiliki musim tumbuh yang lebih lama (Putradan Fleming, 2010).

E. Asal Mula Penemuan Tomat Flavr Savr Hasil Transgenik


Pada tahun 1980, para ilmuwan di Calgene melakukan penelitian terhadaptomat Flavr
Savr, dimana tomat tidak menjadi lunak saat masak, karena itu dibiarkanmenggantung hingga
masak alami. Untuk membuat tomat transgenik, sebuah gen dariE. Coli (bakteri yang
terbentuk secara alami dalam usus mamalia) disebut kan(r) dan gen dari tomat Flavr Savr
dimasukkan ke dalam plasmid (cincin melingkar DNA)dan plasmid ini dimasukkan de dalam
gugus sel tomat yang ditumbuhkan pada mediayang mengandung antibiotik. Gen kan(r)ini,
ketika dibuat dalam sel, dihasilkan suatusubstansi yang disebut APH (3)II yang memiliki
ketahanan sel terhadap antibiotik.
Oleh karena itu, tujuan dari bakteri tersebut adalah untuk mengidentifikasi sel
yangberubah secara genetik. Gen Flavr Savr dikode untuk untai RNA yang
merupakankebalikan dari suatu rantai RNA yang secara alami terjadi pada tanaman.Untai
RNA asli pada tanaman bertanggung jawab terhadap produksi enzimpolygala k turonase.
Polygalak turonasemerusak pektin pada dinding sel tomat selamaproses pematangan dan
menyebabkan seluruh tomat menjadi lunak (engel 77). Untaikomplementer RNA dari gen
tomat Flavr Savr terikat pada RNA polygalak turonasedan dua untai tersebut saling
melepaskan ikatan untuk mencegah produksipolygala k turonasedan pelunakan tomat (engel
77).
Produk akhir tomat Flavr Savr, dapat diizinkan untuk sepenuhnya matangpada pokok
pohon. Namun, pengenalan tomat Flavr Savr ke pasar pada pertengahantahun 1990-an
menciptakan cukup banyak kontroversi dan resistensi konsumen.Keamanan zat baru ini yang
diperkenalkan ke dalam produk makanan merupakan isuyang menyita perhatian pemerintah
dan masyarakat. Namun, setelah dilakukanpenelitian oleh Calgene dan pembicaraan dengan
FDA, FDA menemukan tomat iniaman dan menyetujui tomat Flavr Savr pada 17 Mei 1994.

F. Metode Penyisipan Gen Antibeku Pada Tomat Flavr Savr


Tanaman transgenik dibuat dengan menggunakan tehnik biologimolekuler yang
memungkinkan peneliti untuk mengindentifikasi gen-gen tertentu, membuatduplikatnya,
kemudian menyisipkan duplikat gen tersebut ke tanaman penerimadengan menggunakan alat
(yang paling umum dipakai adalah bakteri Escherichiacoli). Ketika sel tanaman penerima
membelah diri, DNA baru dari tanaman asal(yang dibawa olehEscherichia coli) tergandakan
dan terpindahkan ke dalam sel barutersebut. Keberadaan gen baru ini akan mempengaruhi
keturunan dari tanamantersebut, baik dari segi sifatnya bahkan penampilannya. Ada pula
metode lain yangdigunakan, seperti penembakan partikel atau metode particle bombardment.
Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasil rekayasa genetika yang memilikishelf-life
lama dapat diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dinginke dalam gen
tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis ikan diAntartika yang dapat
bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin.Berikut ini merupakan langkah-langkah
transfer gen dalam pembuatan tomatFlavr Savr :
1. Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan genantisenescensyang
dapatmenghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepatkerusakan dinding sel
tomat).Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam selikan Flounder.

2.DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteriEscherichia coliyangdisebut


plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNAberbeda disebut sebagai
DNA rekombinan.
3.DNA rekombinan yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembalipada
bakteriEscherichia coli

4. Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yangsangat
banyak.
5.Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yangdilakukan
dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan isi sel. Isi sel
tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, laludisentrifugasi. Selama sentrifugasi,
isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimanasalah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini
kemudian dipisahkan dari tabung,kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang
berfungsi memotongdi lokasi DNA yang spesifik.
6. DNA tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkanenzim ligase ke
dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA,sehingga dapat lengket.
Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat padabakteri bergabung dengan DNA sel
tanaman tomat
7.Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawanpetri
yang mengandung media nutrien selektif.

8. Bibit tomat mulai ditanam.


9. Tanaman tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dariikan
Flounder pada setiap selnya.

G. Uji Keamanan Tomat Flavr Savr dan Dampak Lingkungan YangDitimbulkan


Perusahaan Calgene menunjukkan keamanan dan uji dampak lingkungan dibawah
pengawasan FDA untuk meyakinkan masyarakat bahwa tomat transgenik aman untuk
dikonsumsi. Perusahaan tersebut mencoba mengatasi segalakekhawatiran yang mungkin
terkait dengan tomat yang telah diubah secara genetik.Beberapa pengujian yang dilakukan
Calgene untuk menepis kekhawatiran daripenelitian tomat Flavr Savr menghasilkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Semua Substansi Baru Pada Tomat Flavr SavrtmTelah Diuji DanMenunjukkan Angka Aman

Plasmid DNA yang dimasukkan ke dalam genom dari tomat Flavr Savr
tidak dianggap sebagai substansi baru sejak DNA ditemukan dalam semua makhluk
hidupdan hancur dalam saluran pencernaan manusia. Jadi, satu-satunya substansi baru
yangdiperkenalkan ke dalam tomat Flavr Savr oleh rekayasa genetika adalah
APH(3')II,antibiotik terhadap bakteri.

Substansi seperti APH(3)II menyebabkan kekhawatiran yang besar


dalamperubahan genetika tanaman karena merupakan bahan kimia baru yang
tidak ditemukan di varietas alami yang berpotensi untuk menjadi racun atau alergi
bagimanusia. Seperti contoh, gen dari ikan air dingin yang digunakan pada strawberry
danjeruk untuk menginduksi ketahanan beku, tetapi protein yang dihasilkan
dapatmenyebabkan reaksi alergi pada seseorang yang alergi terhadapseafood.
Untuk seseorang yang alergi terhadapseafood, penelitian sedang dilakukan
untuk menentukan keamanan pada tanaman tersebut. Penelitian secara luas telah
dilakukanuntuk APH(3)II pada tomat Flavr Savr dan menunjukkan bahwa zat kimia ini
masihaman bila dikonsumsi dalam jumlah normal pada manusia. APH(3)II terbukti
tidak beracun dan tidak menyebabkan alergi terhadap manusia. Hal ini dilakukan
denganmembandingkan struktur molekul APH(3)II dengan struktur molekul zat
kimiaberacun dan alergen menggunakan database komputer untuk menentukan
apakahmolekul APH(3)II memiliki kesamaan properti atau struktur dengan
substansiberacun atau alergen. Namun, tidak ditemukannya kecocokan.

2. Tomat Transgenik Memiliki Nilai Gizi Sebanding Dengan Tomat Normal


Mengubah genom dari tanaman tertentu secara teoritis bisa mengubah kadar variasi
nutrisi tanaman dimana akan dikonsumsi oleh manusia. Tetapi, dalam kasustomat Flavr
Savr ini, tidak ditemukan perubahan yang signifikan terhadap kualitasnutrisi. Berikut
akan ditunjukkan perbandingan kadar vitamin (vitamin A dan C),mineral (kalsium,
magnesium, fosfor, dan natrium) dan protein antara tomat Flavr Savr dengan tomat
normal.
Tabel 1. Perbandingan Kadar Nutrisi Tomat Transgenik Dengan Tomat Normal(per 100 gr)
Berdasarkan penelitian oleh Calgene, pada tanggal 17 Mei 1994, FDAmenyimpulkan:
tomat Flavr Savr belum berubah secara signifikan biladibandingkan dengan varietas tomat
dengan riwayat penggunaan yang aman(konvensional, mengubah tomat non-genetik)" dan
"seaman tomat yangdikembangbiakkan dengan cara konvensional " serta tidak memerlukan
label khusus.Walaupun manfaat utama dari tomat Flavr Savr dititikberatkan padapeningkatan
rasa untuk konsumen, kemungkinan rekayasa genetik tanaman hampir tak terbatas. Tanaman
dapat dibuat agar tahan lama, tahan serangan serangga ataujamur, atau tahan terhadap kondisi
cuaca yang kurang ideal (seperti dalam kasusstroberi antibeku) atau bahkan membuat bahan
kimia yang dapat diekstraksi darijaringan tanaman dan digunakan sebagai obat-obatan. Selain
itu, kebutuhan untuk membuka lahan pertanian baru dan penggunaan pestisida dapat
dikurangi jikapenggunaan tanaman rekayasa genetika menjadi lebih luas.
Keberhasilan penelitiantomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah pengawasan ketat dari
FDA menunjukkanbahwa tanaman rekayasa genetika memiliki potensi yang aman untuk
dikonsumsimanusia dan lingkungan. Tanaman transgenik telah diuji keamanannya dan
diatur oleh FDA, yang membuktikan bahwa rekayasa genetik dari tanaman, dalam hal
initomat Flavr Savr terbukti aman untuk dikembangkan. Namun, masyarakat danpemerintah
harus menanggapi kekhawatiran yang timbul dengan memberikanpenjelasan ilmiah yang
logis, sehingga dapat mendidik seluruh lapisan masyarakattentang masalah ini dan
memberikan kesempatan bagi perkembangan rekayasagenetika.

H. Tinjauan Aspek Etika Tomat Flavr Savr


Secara leksikal, makna bioteknologi adalah teknik yang mengubah suatubahan
mentah melalui proses transformasi biologi untuk menghasilkan barang danjasa yang
bermanfaat demi kelangsungan hidup manusia sepanjang hayatnya.Bioteknologi sudah
merebak di banyak bidang seperti, pertanian, peternakan,kesehatan. Semuanya bertujuan agar
manusia dapat bertahan dalam kehidupan.Suatu produk bioteknologi haruslah baik ditinjau
dari segi etika dan moral.Etika dan moral di dalam bioteknologi dapat ditentukan dari dua
aspek utama, yaituReasonable Person Utilitarianism dan Quasi-Categorical Imperative.Tomat
Flavr Savr merupakan produk bioteknologi yang memenuhi aspek Reasonable Person
Utilitarianism, yaitu suatu tindakan dikatakan benar secara moralhanya apabila orang percaya
bahwa akibat dari tindakan tersebut memiliki manfaatyang besar pada saat dilakukan.

I. Manfaat rekayasa genetika pada tomatFlavr Savr


Adapun manfaat dari rekayasa genetika pada tomatFlavr Savr adalah sebagai berikut:
Memperpanjang masa simpan tomat selama proses distribusi tanpa mengubahrasa
alami tomat, sehingga memungkinkan tomat dapat dikemas dan dikirimdalam jangka
waktu lebih lama
Meminimalisir biaya pengemasan saat dipasarkan ke daerah yang lebih jauh
Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian petani kecil
Merupakan salah satu inovasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan danteknologi
Menghasilkan tanaman tomat yang tahan terhadap cuaca dingin, sehinggamemiliki
musim tumbuh yang lebih lama

Tomat Flavr Savr juga memenuhi aspek QCI (Quasi-Categorical Imperative),yaitu


suatu tindakan secara moral benar jika dalam perlakuannya agen tidak digunakan sebagai satu
satunya alat. Distribusi tomat ke daerah yang lebih jauh atauekspor biasanya dilakukan
dengan pengemasan tomat di dalam box pendingin agar tomat tidak mudah rusak selama
proses distribusi. Dengan kata lain, tomat Flavr Savr bukan merupakan satu-satunya alat yang
digunakan sebagai alternatif untuk memperpanjang shelf-life tomat.Jadi, berdasarkan aspek
Reasonable Person Utilitarianism (RPU) dan Quasi-Categorical Imperative (QCI) sebagai
kode etik rekayasa genetik yang harus dipenuhioleh produk-produk bioteknologi, pembuatan
tomat Flavr Savr merupakan tindakanrekayasa genetika yang beretika dan membawa
keuntungan bagi masyarakat.

J. Kesimpulan
Tomat transgenik atau dikenal tomat Flavr Savr pertama kali diteliti oleh
parailmuwan di Calgene pada tahun 1980. Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasilrekayasa
genetika yang memiliki shelf-life lama dapat diciptakan denganmenyisipkan gen antibeku
ikan Flounder ke dalam gen tomat. Gen antibekudisisipkan pada bakteri E.Coli sebagai media
pertumbuhannya yang kemudian akandiinfeksikan oleh sel tanaman tomat. Tomat Flavr Savr
dibuat tahan lama, tahanterhadap serangan serangga atau jamur, dan tahan terhadap kondisi
cuaca kurangideal. Penelitian tomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah pengawasan ketat dari
FDAmenunjukkan bahwa tanaman rekayasa genetika memiliki potensi yang aman
untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan.Sebaiknya penerapan teknologi gen antibeku dari
ikan Flounder yang telahdikembangkan dalam tomat Flavr Savr, dikembangkan pula dalam
tanaman lain yangmemiliki shelf-life yang pendek guna meningkatkan shelf-life dari tanaman
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Yang Litao. 2005. Screnning and Construct-Spesifict Detection Methods Of Transgenic
Huafan No-1 Tomato By Convensional and Real Time PCR. China : Nanjing University
Galun, Esra dan adina Breiman. 1998. Transgenic Plants. London : Imperial College Press.
Harisha, S. 2007. Biotechnology Procedurase and Exsperiment Handbook. India : Infinity
Science Press.
Watson, James D. 2003. DNA The Secret Of Life. New York : Alferd A Knopf

Anda mungkin juga menyukai