LAPORAN PRAKTIKUM
ENERGI DAN KELISTRIKAN
(Konversi Energi Matahari ke Energi Listrik)
Oleh :
Nama : Siti Fathonah
NPM : 240110200034
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 26 Desember 2022
Waktu/Shift : 13.00-14.00 WIB/Susulan
Asisten Praktikum : 1. Putri D. Arisna
2. Rainer Adrian
3. Rivankie Putra Budiman
4. Rolieta Swietenia
2.4 Luxmeter
Luxmeter merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas
cahaya. Untuk menentukan besaran tersebut diperlukan sensor yang peka dan linier
terhadap cahaya. Semakin dekat sensor dengan sumber maka nilai luxmeter yang
diperoleh akan semakin tinggi. Begitupun sebalik nya semakin jauh jarak antara
sumber dan sensor maka nilai luxmeter akan semakin rendah menandakan
intensitas cahaya nya juga rendah (Wijaya, 2021).
Luxmeter terdiri dari dua jenis yaitu luxmeter analog dan luxmeter digital.
Untuk Lux meter analog memiliki dua skala untuk mengetahui besar intensitas
cahaya, terdapat skala atas dan skala bawah yang keduanya memiliki kisaran skala
sebesar 60 sehingga pada jumlah intensitas cahaya yang keluar bergantung pada
skala yang digunakan. Sedangkan Lux meter digital memiliki skala ukur yaitu A,
B, dan C, jika ingin mendapatkan nilai besaran intensitas cahaya yang akurat maka
gunakan skala A karena memikiki jumlah lux hingga sebesar 2000. Luxmeter ini
terdiri dari rangka, sensor dengan sel foto dan layer panel. Sensor ini nantinya akan
disimpan pada sumber cahaya yang akan diukur. Prinsip kerja dari alat ini yaitu
mengubah foton menjadi elektron. Cahaya yang menyinari sel foto akan ditangkap
oleh sensor sebagai energi lalu diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik.
Semakin banyak cahaya yang diserap maka energi listrik yanh diperoleh semakin
besar. Cahaya yang di tangkap oleh luxmeter akan mengalami perbedaan dari
sensor antara cahaya alami dan cahaya buatan. Perbedaan tersebut terdapat pada
suhu warna dan efek dari panjang gelombang nya (Marpaung dkk, 2022).