ENERGI SURYA
Oleh :
Fifa Indywara Nareswari
NIM A1C017034
A. Latar Belakang
bagi kegiatan ekonomi nasional. Sumber energi berjumlah besar dan bersifat
kontinyu terbesar yang tersedia bagi manusia adalah energi surya, khususnya energi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Energi surya menjadi salah satu
sumber pembangkit daya potensial selain air, uap, angin, biogas, batubara, dan
minyak bumi. Berbagai teknologi pemanfaatan energi surya termal untuk aplikasi
skala rendah telah dikuasai dari rancang bangun, kontruksi hingga manufaktur
secara nasional.
merupakan sumber energi yang sangat kuat, dan sinar matahari adalah jauh sumber
terbesar energi yang diterima oleh Bumi, namun intensitasnya di permukaan bumi
menjadi bentuk energi lain dengan tiga proses yaitu proses heliochemical yang
merupakan proses fotosintesis dimana proses ini sumber dari semua bahan bakar
fosil dan bioenergi, proses helioelectrical merupakan proses produksi listrik oleh
sel-sel surya dan proses heliothermal merupakan penyerapan radiasi matahari dan
oleh pelat penyerap sebuah kolektor surya yang diubah menjadi menjadi panas.
tempat dan waktu, skala makro menurut tempat ditentukan oleh letak lintang dan
keadaan atmosfer terutama awan, skala mikro arah lereng yang menentukan jumlah
radiasi surya yang diterima dan juga cuaca cerah, berawan dan mendung.
B. Tujuan
Energi surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis
ketersediaannya dan energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif
yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel surya
juga mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan bumi yang tersinari
matahari tanpa menghasilkan polusi yang dapat merusak lingkungan sehingga lebih
ramah lingkungan. Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya
sebagai partikel, sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun
yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan
dapat sebagai partikel yang disebut dengan photon. Sel surya atau yang disebut juga
secara langsung menjadi energ listrik DC (arus searah) dengan menggunakan kristal
silikon yang tipis. Pada umumnya sel surya memiliki ketebalan minimum 0.3 mm,
yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positip dan negatif
Energi pada saat ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
dan dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini
potensi energi surya yang cukup besar. Energi surya adalah sangat luar biasa karena
tidak bersifat polutif, tidak dapat habis, dapat dipercaya dan tidak membeli.
Kejelekannya dari energi surya ini adalah sangat halus dan tidak konstan. Arus
energi surya yang rendah mengakibatkan dipakainya sistem dan kolektor yang luas
surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika
konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat
bahkan untuk mendinginkan. Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari
Energi baru dan terbarukan mempunyai peran yang sangat penting dalam
memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk
akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang semakin menipis dan
Pemanfaatan energi surya disini yaitu sebagai sumber energi listrik yang menjadi
salah satu pemanfaatan energi ini adalah dengan mengubahnya menjadi energi
listrik, karena jumlahnya yang tidak terbatas energi matahari ini sangat cocok di
Energi panas matahari sangat melimpah di daerah yang memiliki iklim tropis
seperti di Indonesia yang selalu disinari matahari sepanjang tahun. Hal itu menjadi
sumber energi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu contohnya
pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik yang sering disebut
dan lebih dikenal oleh maasyarakat yaitu solar cell. Solar cell dalam menghasilkan
energi masih dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Sinar matahari yang menyinari
di bumi dapat diubah menjadi energi listrik melalui sebuah proses yang dinamakan
photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada cahaya dan voltaic mengacu kepada
memproduksi energi listrik arus searah dari energi radian matahari. Photovoltaic
cell dibuat dari material semikonduktor terutama silikon yang dilapisi oleh bahan
tambahan khusus. Jika cahaya matahari mencapai cell maka elektron akan terlepas
dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehingga energi listrik
dapat dibangkitkan. Sel surya selalu didesain untuk mengubah cahaya menjadi
energi listrik sebanyak-banyaknya dan dapat digabung menjadi seri atau parallel
untuk menghasilkan tegangan. Cara kerja dari photovoltaic cell sangat tergantung
kepada sinar matahari yang diterimanya. Kondisi iklim (misal awan tebal dan
kabut) mempunyai efek yang sangat signifikan terhadap jumlah energi matahari
yang diterima sel sehingga akan mempengaruhi pula unjuk kerjanya (Dzulfikar dan
Wisnu, 2016).
antara lain, penerapan sistem individu dan sistem hybrid yaitu sistem penggabungan
antara sumber energi konvensional dengan sumber energi terbarukan. Modul surya
(photovoltaic) adalah sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan paralel,
untuk meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk
pemakaian sistem catu daya beban. Untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang
Komponen utama sistem surya photovoltaic adalah modul yang merupakan unit
rakitan beberapa sel surya photovoltaic. Untuk membuat modul photovoltaic secara
pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film. Modul photovoltaic
kristal dapat dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk
dari beberapa sel photovoltaic yang dihubungkan secara seri dan parallel. Sel surya
adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengubah energi surya menjadi
energi listrik dalam bentuk arus searah (DC) . Modul surya (fotovoltaic) adalah
sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan paralel, untuk meningkatkan
tegangan dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk pemakaian sistem satu
mengherankan bahwa energi terbarukan saat ini dikriteriakan sebagai energi masa
depan dan dapat diterima oleh masyarakat modern sehingga sudah mulai
sebagai sumber energi energi alternatif yang mudah didapatkan dan bebas polusi
photovoltaic adalah pemilihan jenis modul, arus keluaran tiap modul, keluaran
harian tiap modul dan jumlah minimum modul yang diperlukan sesuai dengan
besarnya beban. Data radiasi matahari yang terukur adalah besarnya radiasi
matahari yang sampai pada permukaan datar bumi. Dengan posisi modul yang
miring, maka besarnya radiasi matahari yang sampai permukaan modul akan
berbeda dengan yang sampai pada permukaan datar bumi. Untuk itu diperlukan
adanya koreksi untuk kemiringan tertentu hingga diperoleh radiasi optomal untuk
matahari menggunakan sel surya yang terdiri dari rangkaian panel unsur
semikonduktor, misalnya lapisan unsur silikon yang tipis. Lempengan silikon itu
dipasang dengan posisi sejajar dalam sebuah panel yang terbuat dari alumunium
atau baja anti karat dan dilindungi oleh kaca atau plastik. Berbeda dengan energi
surya termal, sel photovoltaic bergantung pada jumlah energi cahaya yang
jumlah energi matahari yang menyinari sel inilah yang merupakan kelemahan
1. Alat tulis
2. Kalkulator
3. Multimeter
4. Photovoltaic
5. Pyranometer
6. Radiasi matahari
7. Stopwatch
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
1. Gambar Alat
Gambar 1. Pyranometer
Gambar 2. Photovoltaic
2. Tabel Perhitungan
Tabel 1. Pyranometer
Waktu Pengamatan Radiasi
No Cuaca
(Menit) (W/m2)
a. Perhitungan
1) 0 menit
2) 5 menit
3) 10 menit
4) 15 menit
5) 20 menit
6) 25 menit
Tabel 2. Photovoltaic
Waktu
No pengamatan Arus (A) Voltage (A) Daya (P)
(menit)
1 0 0,15 28,1 4,215
2 5 0,19 27,7 5,263
3 10 0,61 29,9 18,239
4 15 1,88 28,8 54,144
5 20 0,16 25,8 4,128
6 25 0,14 27,4 3,836
7 30 0,12 28,8 3,228
b. Perhitungan
Rumus: P = V x I
1) 0 menit
2) 5 menit
3) 10 menit
4) 15 menit
5) 20 menit
7) 30 menit
B. Pembahasan
Energi surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis
ketersediaannya dan energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif
yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel surya
juga mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan bumi yang tersinari
matahari tanpa menghasilkan polusi yang dapat merusak lingkungan sehingga lebih
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi
pemanas surya, photovoltaic, listrik termal surya dan fotosistesis buatan dan juga
merupakan energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari)
melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain (Hamdi, 2016).
Prinsip kerja pyranometer yaitu radiasi matahari yang mengenai alat akan
terdeteksi dengan melihat perubahan suhu akan dicatat oleh termokopel yang
yaitu cahaya matahari yang berupa energi photon datang mengenai sisi permukaan
lebih besar dari energi celah yang memisahkan pita valensi dan pita konduksi, maka
elektron-elektron bergerak dari pita valensi ke pita konduksi melalui hubungan (p-
n).
pyranometer sangat sensitif terhadap radiasi. Jika sinar matahari kuat dalam
pemancarannya, maka nilai dari pyranometer kan besar pula. Selain itu,
pyranometer merupakan alat yang masih sederhana dimana bisa dengan mudah
dibaca dan ditentukan seberapa besar radiasinya. Sinyal output biasanya diperoleh
oleh akurasi tinggi multi-saluran data logger yang diprogram dengan kepekaan
tidak tertutup dari sinar matahari agar kerja pyranometer lebih maksimal.
Kekurangan dari pyaranometer yaitu penempatan alat ini yang harus benar-
benar datar dan rata. Sedikit saja alat tersebut miring maka akan mempengaruhi
yang terdapat pada alat tersebut. Selain itu, kerena sangat sensitif, sensor yang ada
di pyranometer tidak bisa bekerja saat hujan atau di siang hari yang gelap. Alat ini
1. Ramah Lingkungan
Sel surya ini merupakan ciptaan yang ramah lingkungan dan tidak berdampak
buruk bagi perubahan iklim dunia, berbeda dengan kasus bahan bakar fosil, karena
sel surya ini tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti
karbondioksida.
2. Memanfaatkan Energi Matahari
Energi matahari yang berlimpah sudah pasti kita rasakan setiap harinya. Bumi
ini memiliki begitu banyak penduduk yang kreatif sehingga terciptalah sel surya
3. Mudah Dipasang
Sel surya ini mudah dipasang dan juga memiliki biaya pemeliharaan yang
rendah, sebab tidak ada bagian yang bergerak. Sel surya juga tidak memberikan
kontribusi dalam hal polusi suara dan bekerja dengan cara yang cukup halus. Sudah
bayak negara yang menawarkan sel surya ini kepada beberapa pemilik rumah
dengan keuntungan yang baik ini. Harga sel surya pun terus menurun meskipun
mengalami penurunan, masih saja sel surya ini masih relatif mahal dengan harga
banyaknya sinar matahari yang terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas.
Apabila dalam pemasangan sel surya ini tidak dilakukan dengan benar, bisa-
bisa terjadi over heating atau panas yang berlebihan. Karena sel surya yang terbuat
4. Kerusakan Lingkungan
Ketika akan melakukan daur ulang sel surya yang sudah tidak terpakai,
ditemukan di dalam sel surya dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses
daur ulang berlangsung. Jadi, gunakanlah sel surya yang ramah lingkungan ini
dengan bijak supaya tidak mengubah sel surya yang tadinya bermanfaat menjadi
Pada praktikum mengenai energi surya kali ini, kami sebagai praktikan
mendapatkan banyak pengetahuan dan ilmu mengenai energi surya. Dimana kami
mengenai cara pemanfaatan energi surya ini kami dapat termotivasi untuk
mengembangkan sumber energi surya yang suatu saat dapat digunakan untuk
seluruh kehidupan di masa mendatang. Lalu kami juga dapat mengetahui cara kerja
Listrik Tenaga Surya, namun hanya beberapa yang memiliki skala besar dalam
6. PLTS di Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung
7. PLTS Raijua (Kabupaten Sabu Raijua, NTT) dengan kapasitas 150 kWp.
10. PLTS Solor Barat (Kab. Flores Timur, NTT) dengan kapasitas 275 kWp.
14. PLTS Banda Naira (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
Inovasi yang terkait energi surya yaitu skuter bertenaga surya, dimana sel
surya ditempatkan di bagian depan motor tepatnya di atas roda depan. Sel surya ini
dekat roda belakang. Untuk mengisi penuh baterainya, motor cukup didiamkan di
bawah terik sinar matahari selama 3 jam. Namun jika tiada matahari, motor ini bisa
diisi ulang lewat socket listrik. Bagian depan skuter bertenaga surya ini memiliki
tiga panel surya berwarna biru yang melekat pada rangkanya. Satu panel terletak di
atas pegangan, dan dua lainnya adalah ada di sepanjang kerangka dan berjajar lurus.
Panel surya, selain catu daya utama dalam kendaraan ini, ini juga membuat gaya
meningkatkan nilai koefisien hambatan kendaraan. Dengan kata lain, panel surya
Praktikum kali ini sebenarnya sudah berjalan dengan cukup baik dan lancar,
hanya saja masih terjadi beberapa kendala di dalam praktikum. Salah satunya
adalah tidak tersedianya termometer bola kering dan bola basah, sehingga tidak
dapat dilakukan pengukuran pada suhu lingkungan praktikum. Lalu, ada beberapa
asisten dan praktikan yang masih banyak datang terlambat dan membuat praktikum
menjadi terhambat. Selain itu, alat yang dirasa kurang memadai, sehingga
teknologi tradisional adalah sumber energi yang berasal dari sinar atau radiasi
matahari jumlahnya tidak terbatas dan sangat mudah didapatkan dan ramah
lingkungan. Selain itu, penggunaan dari teknologi energi surya ini lebih efektif dan
Kerugian yang didapat dari teknologi energi surya ini adalah sumber energi
sangat bergantung pada cuaca, misalnya saja ketika cuaca mendung atau sedang
musim penghujan maka teknologi energi surya ini tidak dapat bekerja dengan
maksimal. Selain itu membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk pembangunan
atau pembuatan alat yang menunjang kerja teknologi dengan energi surya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum mengenai energi surya ini adalah praktikan telah
kehidupan sehai-hari.
B. Saran
berlangsung, tiap kelompok dapat bekerja dengan tertib sehingga praktikum dapat
Dewi, Arvita Yuana dan Antonov. 2013. “Pemanfaatan Energi Surya sebagai Suplai
Cadangan pada Laboratorium Elektro Dasar di Institut Teknologi Padang”.
Jurnal Teknik Elektro. 2/3: 21-28.
Dzulfikar, Dafi dan Wisnu. 2016. “Optimalisasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga
Surya Skala Rumah Tangga”. Jurnal Fisika. 5/2: 73-76.
Gultom, Togar. 2006. “Pemanfaatan Photovoltaic sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Surya”. Jurnal Smartek. 4/3: 33-42.
Hamdi. 2016. Energi Terbarukan. Jakarta: Kencana.
Maysha, Ima., Bambang dan Hasbullah. 2013. “Pemanfaatan Tenaga Surya
menggunakan Rancangan Panel Surya Berbasis Transistor 2n3055 dan
Thermoelectric Cooler. Jurnal Electrans. 12/2: 89-96.
Utomo, Pristiadi. 2007. Fisika Interaktif. Jakarta: Azka Press.
Wibawa, Unggul dan Andi. 2008. “Penerapan Sistem Photovoltaik sebagai Suplai
Daya Listrik Beban Pertamanan”. Jurnal Eeccis. 2/1: 27-37.
Widayana, Gede. 2012. “Pemanfaatan Energi Surya”. Jurnal Undiksha. 9/1: 37-46.