SATUAN OPERASI
NERACA BAHAN
Oleh:
Rahajeng Aina NIM A1C017031
Fifa Indywara Nareswari NIM A1C017034
Nadiiya Tussa’adah NIM A1C017036
Dewi Fitri Anggraini NIM A1C017038
Ikhsan Nur Rahmaan NIM A1C017043
Shofia Nuraini NIM A1C017051
Yusfika Adiyati NIM A1C017057
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 2
III. METODOLOGI ............................................................................................... 2
A. Alat dan Bahan .......................................................................................... 2
B. Prosedur Kerja .......................................................................................... 2
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 2
A. Hasil .......................................................................................................... 2
1. Data Hasil Praktikum ........................ Error! Bookmark not defined.
2. Perhitungan ....................................... Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan............................................................................................... 3
V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 8
A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9
ii
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODOLOGI
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
2
B. Pembahasan
Neraca massa digunakan untuk melihat jumlah aliran bahan yang masuk
dengan bahan yang keluar dalam suatu proses berdasarkan hukum kekekalan
massa ,yaitu jumlah aliran masuk sama dengan aliran keluar. Prinsip dasar
digunakan apabila dalam suatu proses tidak ada akumulasi dalam peralatan
processing, maka jumlah bahan yang masuk akan sama dengan jumlah bahan yang
keluar, atau dengan kata lain tidak ada bahan yang hilang maupun tidak ada
penambahan dari luar. Suatu sistem apapun, jumlah materi akan tetap walaupun
terjadi perubahan bentuk ataupun keadaan fisik. Oleh sebab itu, dalam suatu proses
pengolahan akan terjadi jumlah bahan yang masuk akan sama dengan jumlah bahan
yang keluar sebagai produk yang dikehendaki ditambah dengan jumlah yang hilang
penting dalam suatu unit produksi, karena dari sini kita dapat melihat bagaimana
alur bahan yang digunakan, berapa kebutuhan bahan, hasil utama dan hasil
sampingan dari bahan tersebut apa saja. Neraca bahan dilakukan untuk mengetahui
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses.
Ada kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain
atau menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah.
Massa yang tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia,
maka bahan yang satu bisa terambil dan membentuk senyawa lain (Charles, 1979).
3
Neraca massa merupakan perincian banyaknya bahan-bahan yang masuk,
keluar dan menumpuk dalam suatu alat pemroses. Perhitungan dan perincian
rancangan dan evaluasi kinerja suatu alat atau satuan pemroses. Untuk rancangan
misalnya, diperlukan perhitungan jumlah hasil yang akan diperoleh atau sebaliknya
bahan baku dan bahan pembantu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dalam
jumlah tertentu. Jumlah energi atau panas yang diperlukan bergantung pada jumlah
bahan yang diproses. Demikian juga ukuran peralatan, ditentukan jumlah bahan
Nerasa massa digunakan untuk melihat jumlah aliran bahan yang masuk dan
keluar dalam suatu proses berdasarkan Hukum Kekekalan Massa, yaitu jumlah
aliran masuk sama dengan jumlah aliran keluar. Neraca massa merupakan aplikasi
dari hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa massa tidak dapat diciptakan
atau dihancurkan.
Prinsip dari kesetimbangan massa adalah total berat yang masuk (input) ke
dalam suatu tahap proses atau keseluruham akan sama dengan total berat dari
output-nya. Masukan bahan yang masuk ke dalam suatu tahap proses dapat berupa
satu jenis bahan atau lebih, begitu juga bahan yang keluar dapat berupa satu atau
lebih produk yang dikehendaki, limbah (waste), atau kehilangan yang tidak
konservatif kekekalan massa yaitu digunakan apabila dalam suatu proses tidak ada
akumulasi dalam peralatan processing, maka jumlah bahan yang masuk akan sama
dengan jumlah bahan yang keluar, atau dengan kata lain tidak ada bahan yang
4
hilang maupun tidak ada penambahan dari luar.
diciptakan atau dihilangkan, tetapi hanya berubah bentuk dari satu wujud ke wujud
lainya. Prinsip ini pun berlaku dalam proses pengolahan pangan, dimana total input
bahan yang masuk ke dalam suatu proses pengolahan akan sama dengan total
outputnya, yang terjadi adalah perubahan wujud dari bahan yang masuk dan yang
(mass/material balance).
dengan energi yang ditambahkan ke dalam instalasi harus sama dengan jumlah
energi yang meninggalkan instalasi. Ini merupakan konsep yang lebih rumit
seperti energi kinetik, energi kimia, energi potensial, energi anas, energi listrik, dan
sebagainyya. Selama proses berlangsung, beberapa energi ini dapat diubah dari satu
5
4. Kedelai dimasukkan ke dalam panic berisi air
suatu unit pengolahan produk makanan dan pertanian adalah untuk menghitung
atau mengetahui jumlah bahan yang masuk dan keluar serta mengetahui potensi
evaporasi dan sebagainya) atau formulasi produk baru. Prinsip dari kesetimbangan
massa adalah total berat yang masuk (input) ke dalam suatu tahap proses atau
keseluruham akan sama dengan total berat dari outputnya. Perubahan yang terjadi
adalah perubahan wujud. Masukan bahan yang masuk ke dalam suatu tahap proses
dapat berupa satu jenis bahan atau lebih, begitu juga bahan yang keluar dapat
berupa satu atau lebih produk yang dikehendaki, limbah (waste), atau kehilangan
6
Dalam suatu proses apapun jika tidak ada akumulasi dalam peralatan
prosesnya, maka jumlah bahan yang masuk akan sama dengan jumlah yang keluar.
Dengan kata lain, dalam suatu sistem apapun jumlah materi dalam sistem akan
tetap walaupun terjadi perubahan bentuk atau keadaan fisik. Oleh sebab itu, jumlah
bahan yang masuk dalam suatu proses pengolahan pangan jumlahnya akan sama
dengan jumlah bahan yang keluar sebagai produk yang dikehendaki ditambah
7
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. 11
B. Saran
11
8
DAFTAR PUSTAKA