Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGAWASAN MUTU PANGAN

“MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU”

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 3
Dwi Yanti Srijono (711331117009)
Siskawati Mokodompit (711331117038)
Friederick Runtuwene (711331117015)
Ningsi Posumag (711331117028)
Reinhard Asman (711331117031)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


JURUSAN GIZI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah mata kuliah Pengawasan Mutu Pangan dengan judul “Manajemen
Pengawasan Mutu” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu baik
dalam bentuk materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, September 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………………..ii
Bab I
Pendahuluan :
a. Latar Belakang………………………………………………………………1
b. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1
c. Tujuan……………………………………………………………………….1
Bab II
Pembahasan :
a. Pengertian…………………………………………………………………...2
b. Ruang Lingkup……………………………………………………………...2
c. Manfaat……………………………………………………………………...2
Bab III
Penutup :
a. Saran………………………………………………………………………..3
b. Kesimpulan…………………………………………………………………3
Daftar Pustaka……………………………………………………………………....4
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pengawasan mutu adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
bahwa proses yang terjadi akan menghasilkan produk sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Kegiatan pengawasan mutu adalah mengevaluasi kinerja nyata proses
dan membandingkan kinerja nyata proses dengan tujuan. Hal tersebut meliputi
semua kegiatan dalam rangka pengawasan rutin mulai dari bahan baku, proses
produksi hingga produk akhir. Pengawasan mutu bertujuan untuk mencapai sasaran
dikembangkannya peraturan di bidang proses sehingga produk yang dihasilkan
aman dan sesuai dengan keinginan masyarakat dan konsumen (Puspitasari, 2004).
Terdapat empat jenis-jenis pengawasan mutu produk menurut
Prawirosentono (2004), antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan Mutu Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan sesuai dengan mutu yang direncanakan. Hal
ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan baku, penerimaan bahan baku di
gudang, penyimpanan bahan baku di gudang, sampai dengan saat bahan baku
tersebut akan digunakan. Mutu bahan baku sangat mempengaruhi hasil akhir dari
produk yang dibuat. Bahan baku dengan mutu yang baik akan menghasilkan produk
baik dan sebaliknya jika mutu bahan baku buruk akan menghasilkan produk buruk.
Pengendalian mutu bahan harus dilakukan sejak penerimaan bahan baku di gudang,
selama penyimpan dan waktu bahan baku akan dimasukkan dalam proses produksi.

2. Pengawasan Proses Produksi


Bahan baku yang telah diterima gudang, selanjutnya diproses untuk
diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan produksi yang
mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kerja mesin-mesin tersebut dipantau
dengan cara statistik agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan. Sesuai
dengan diagram alir produksi dapat dibuat tahap-tahap pengendalian mutu sebelum
proses produksi berlangsung. Pengendalian mutu selama proses produksi dilakukan
dengan cara mengambil contoh (sampel) pada selang waktu yang sama. Sampel
tersebut dianalisis, bila tidak sesuai berarti proses produksinya salah dan harus
diperbaiki.
3. Pengawasan Produk Jadi
Pemeriksaan terhadap produk jadi dilakukan untuk mengetahui apakah
produk sesuai dengan mutu yang direncanakan atau tidak. Bila produk atau produk
setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran dan standar mutu yang direncanakan,
maka produk-produk tersebut dapat digudangkan dan dipasarkan (didistribusikan).
Bila terdapat barang yang cacat, maka barang tersebut harus dibuang atau remade
dan mesin perlu dikalibrasi kembali agar beroperasi secara akurat.

4. Pengawasan Pengepakan atau Kemasan


Kemasan merupakan alat untuk melindungi produk agar tetap dalam kondisi sesuai
dengan mutu. Tetapi ada pula produk yang tidak begitu memerlukan perhatian
khusus dalam hal kemasan, misalnya sayuran, kelapa, singkong, dan sebagainya.
Akan tetapi, tetap harus memilih alat angkut yang tepat agar produk sampai tujuan
dengan mutu tetap prima.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen pengendalian mutu?
2. Apa saja ruang lingkup manajemen pengendalian mutu?
3. Apa manfaat manajemen pengendalian mutu?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari manajemen pengendalian
mutu.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengetahui ruang lingkup manajemen
pengendalian mutu.
3. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja manfaat manajemen pengendalian
mutu.
Bab II
Pembahasan

a. Pengertian
Pengendalian mutu mencakup keseluruhan kegiatan produksi, dari mulai
perencanaan (plan), kemudian mengimplementasikan perencanaan itu menjadi
kenyataan (do), dan meninjau kembali sejauhmana kesesuaian antara hasil
dengan rencana semula (check). Selanjutnya harus dilakukan perbaikan yang
perlu apabila kesesuaian antara hasil dengan rencana tudak tercapai (action).
Keseluruhan langkah tersebut, P-D-C-A (Plan, Do, Check, Action) akan menjadi
sebuah siklus pengendalian yang satu sama lain saling bergantung dan
berkesinambungan.

Oleh sebab itu diperlukan penciptaan terhadap divisi pengendalian mutu


dalam sebuah organisasi/perusahaan. Divisi ini bertugas menyebarkan tanggung
jawab untuk menjaga mutu produk ke seluruh divisi dan ini harus melibatkan
anggota perusahaan secara keseluruhan. Melibatkan semua orang dan setiap
kegiatan dari manajemen perusahaan secara terpadu.

Pengendalian mutu tersebust adalah sebuah diagnostic. Apabila terjadi


sebuah produk cacat muncul, penyebabnya dicari dan dilakukan perbaikan. Akan
tetapi kita tidak boleh hanya menangani penyembuhan penyakitnya saja. Justru
hal yang terpenting adalah mencari dan menelusuri penyebab terjadinya
permasalahan, sehingga dapat diterapkan prosedur kerja baru, yang menjamin
persoalan yang sama tidak akan terulang.

b. Ruang Lingkup
Kegiatan pengendalian mutu merupakan bidang pekerjaan yang sangat
luas dan kompleks karena semua variabel yang mempengaruhi mutu harus
diperhatikan.

Oleh sebab itu Suyadi Prawirosentono (2004:76) mengklasifikasikan


ruang lingkup pengendalian mutu sebagai berikut:
1. Pengendalian mutu bahan baku
Mutu bahan akan sangat mempengaruhi hasil akhir dari barang yang
dibuat. Bahan baku dengan mutu yang jelek akan menghasilkan mutu barang
yang jelek. Sebaliknya, bahan baku yang baik dapat menghasilkan barang yang
baik. Pengendalian mutu bahan harus dilakukan sejak penerimaan bahan baku
di
gudang, selama penyimpanan, dan waktu bahan baku akan dimasukkan dalam
proses produksi (work in process).

2. Pengendalian mutu dalam proses pengolahan


Sesuai dengan DAP (Diagram Alur Produksi) dapat dibuat tahap-tahap
pengendalian mutu sebelum proses produksi berlangsung. Dalam membuat
suatu produk diperlukan beberapa urutan proses produksi agar produk yang
dihasilkan dapat sesuai dengan yang direncanakan. Tiap tahap proses produksi
diawasi sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses produksi
bersangkutan dapat diketahui untuk selanjutnya segera dilakukan perbaikan
(koreksi).

3. Pengendalian mutu produk akhir


Produk akhir harus diawasi mutunya sejak keluar dari proses produksi
hingga tahap pembungkusan, pengudangan, dan pengiriman ke konsumen.
Dalam memasarkan produk, perusahaan harus berusaha menampilkan produk
yang bermutu. Hal ini hanya dapat dilaksanakan bila atas produk akhir tersebut
dilakukan pengecekan mutu agar produk rusak (cacat) tidak sampai ketangan
konsumen. Pengendalian mutu merupakan aktivitas dimana kita mengukur
karakteristik mutu dari produk, kemudian membandingkan hasil pengukuran itu
dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan keinginan
konsumen, serta mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan
perbedaan kinerja aktual dan standar.

c. Manfaat manajemen mutu pangan dilihat efisiensi biaya, keselamatan


kerja dan keamanan konsumen
1) Perlindungan karyawan
2) Memperlihatkan kepatuhan pada peraturan dan undang-undang
3) Mengurangi biaya
4) Membuat sistem manajemen yang efektif
5) Meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan pelanggan
Daftar Pustaka

Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, Rudi Suardi, 2007


http://titisfahreza.lecture.ub.ac.id/files/2017/08/1.-Ruang-Lingkup-Manajemen-
Mutu-2017.pdf

Anda mungkin juga menyukai