OLEH:
SITTI AISYAH
J1B121044
GIZI A
DOSEN PENGAMPU:
Lisnawaty, SKM., M.Kes
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Manajemen Industri Jasa Pangan ini dengan baik. Laporan II ini berisi tentang
uraian hasil “Mengidentifikasi Penerapan HACCP pada Toko Kopi Sinar”
Dalam penyusunan tugas ini, penulis menyadari bahwa hasil tugas ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan
s2emoga laporan ini dapat memberikan manfat untuk orang banyak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
3.7 Pengemasan...........................................................................
3.8 Pendistribusian......................................................................
BAB IV PENUTUP...............................................................................
4.1 Kesimpulan............................................................................
4.2 Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem manajemen keamanan pangan merupakan proses yang meliputi
pemilihan bahan baku, pengolahan, produksi, pengemasan, dan penyimpanan.
Selain itu, manajemen keamanan pangan juga mencakup distribusi dan
konsumsi. Sistem manajemen merupakan kumpulan dari banyak elemen yang
saling berinteraksi dalam organisasi untuk menyusun kebijakan dan tujuan,
serta menentukan proses untuk pencapaian tujuan. Penerapan sistem
manajemen mengharuskan setiap organisasi mengidentifikasi, menerapkan
dan memperbaiki setiap persyaratan yang wajib dipenuhi oleh organisasi baik
yang bersifat umum maupun khusus. manajemen keamanan pangan
diharapkan organisasi atau industri dapat menjamin keamanan produknya
untuk dikonsumsi dan melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
Keamanan pangan dapat dikelola secara sistematis melalui penerapan standar
keamanan pangan. Industri pangan dan industri lain yang terkait dalam rantai
pasokannya, perlu memiliki kemampuan untuk memastikan dipenuhinya
persyaratan standar ini, dan keberadaan auditor internal food safety
management system (ISO 22000) yang handal akan banyak membantu
efektifitas penerapannya. Sistem Manajemen Keamanan Pangan digunakan
menjamin keamanan pangan sepanjang rantai pangan hingga konsumsi akhir
melengkapi industri dengan paduan yang bermanfaat untuk mengatur dan
menurunkan risiko terhadap kesehatan manusia yang dihasilkan dari proses
pengolahan makanan yang sesuai. Penerapan sistem manajemen yang efektif
menuntut pelaksanaan audit internal yang baik oleh tim audit yang kompeten.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan anggaran?
2. Bagaimana sistem dan prosedur pemesanan dan pembelian makanan?
3. Bagaimana mekanisme penerimaan bahan makanan?
4. Bagaimana penyimpanan bahan makanan?
5. Bagaimana perencanaan menu?
6. Bagaimana pengolahan makanan?
7. Bagaimana pengemasan?
8. Bagaimana pendistribusian?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi memonitor dan mengendalikan bahaya mulai dari
bahan baku, selama proses produksi atau pengolahan, penanganan dan
pengunaan bahan pangan untuk menjamin bahwa pangan aman dikonsumsi
dan proses pengolahan pangan dapat terkontrol, terkendali, mencegah
kontaminasi dan kesalahan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk mencegah kontaminasi produk, pencampuran dan kesalahan
2. Untuk menjamin keamanan produk yang dihasilkan oleh industri
3. Untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi industri
4. Untuk menurunkan faktor resiko terhadap produk yang dihasilkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Pembelian bahan makanan pada industri Toko Kopi Sinar dilakukan satu
minggu sekali untuk bahan kering. Pemasok datang ke industri tersebut.
Apabila sudah sesuai, bahan makanan kering langsung disimpan diruang
penyimpanan bahan kering. Untuk pembelian bahan makanan basah pemasok
atau penyedia barang datang ke industri tersebut Apabila sudah sesuai, bahan
makanan basah langsung di simpan di ruang pendingin (freezer) karena jika
tidak segera disimpan maka bahan makanan akan terkontaminasi dengan udara
luar dan mempercepat proses pembusukan.
3.7 Pengemasan
3.8 Pendistribusian
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Ali, D. Y. (2012) “Modul Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk Industri
Rumah Tangga (IRT),” Peraturan Kepala BPOM Republik Indonesia
Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012, hal. 1–40.