Anda di halaman 1dari 6

SEGI ASUPAN PADA MASA PRAKONSEPSI

DOSEN PENGAMPU:
Rizki Eka Sakti Octaviani Kohali, S.Gz., M.Kes.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
GIZI A

NABILA DWI PUSPITASARI J1B121037


NURFIANTI J1B121038
SITI ZAHRA J1B121043
SITTI AISYAH J1B121044
WA ODE NURLELA ADELIA J1B121048

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
SEGI ASUPAN PADA MASA PRAKONSEPSI

Fokus utama pada masa prakonsepsi diprioritaskan pada asam folat, zat besi, vitamin
C, E, B6, seng, selenium dan kalsium. Adapun pesan yang perlu diperhatikan oleh
pasangan suami istri:
1. Tiga bulan menjelang masa prakonsepsi:
 Vitamin diperlukan dalam jumlah cukup
 Perlu penambahan pil suplemen antioksidan dan 400 mcg asam folat,
perbanyak mengkonsumsi alpukat, minyak bunga matahari dan biji wijen
 Seng diperlukan untuk proteksi sperma terhadap radikal bebas
 Asam lemak esensial diperlukan wanita, dengan memperbanyak
konsumsi ikan segar
 Kafein yang terkandung dalam sejumlah minuman perlu dikurangi.
2. Dua bulan menjelang masa prakonsepsi:
 Vitamin C harus diperbanyak, sekitar 500 mg/hari agar tubuh kebal
terhadap infeksi
 Beta karotin yang terkandung dalam wortel, jeruk, kiwi dan buah lain
dibutuhkan.
3. Satu bulan menjelang masa prakonsepsi:
 Vitamin C perlu ditingkatkan sampai 1000 mg/hari.

Selain itu, asupan zat gizi makro juga sangat dibutuhkan, seperti protein, lemak,
karbohidrat dan serat. Berikut penjelasannya:
A. Protein
Protein merupakan senyawa kimia dalam bahan makanan yang tersusun
atas rantai asam amino. Protein sebagai sumber energi menghasilkan 4 kkal
dalam setiap gramnya (Brown, 2011). Remaja putri dan perempuan
direkomendasikan untuk mengonsumsi protein sekitar 12% dari total energi
2.000 kkal atau setara dengan 46 g protein per hari (Institute of Medicine. 2005).
Asupan protein melebihi 25% dalam sehari tidak direkomendasikan. FIGO
menyebutkan rekomendasi kecukupan protein dalam sehari pada masa sebelum
kehamilan sebesar 60 g. Asupan protein yang adekuat sangat penting sebelum
kehamilan karena memengaruhi komposisi tubuh ibu dan anak serta kesehatan
metabolik (Blumfield et al, 2012). Protein juga berfungsi menyusun struktur dan
komponen fungsional sel tubuh. Ketidakukupan protein dalam waktu lama dapat
mengakibatkan terjadinya malnutrisi atau kurang energi protein (KEP). Bahan
makanan sumber protein antara lain ikan, unggas, daging, telur, produk susu,
kacang-kacangan serta hasil olahannya seperti tahu dan tempe (Hanson et al.,
2015).

Asam amino diketahui memiliki kaitan dengan kesuburan terutama pada


laki-laki seperti arginin dan triptofan. Arginin dapat memperkuat daya tahan
hidup sperma dan mencegah kemandulan. Bahan makanan sumber arginin seperti
kacang- kacangan, biji-bijian, seafood, gandum, daun kemangi, dan coklat.
Triptofan berfungsi meningkatkan produksi serotonin, menenangkan saraf serta
dapat meningkatkan libido, Triptofan dapat diperoleh dari susu dan coklat
(Hanson et al., 2015).

B. Lemak
Lemak merupakan komponen dalam makanan yang terdiri dari satu
molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak Lemak mengandung energi
sebesar 9 kkal dalam setiap gramnya (Brown, 2011). FIGO menyebutkan
kebutuhan lemak bagi perempuan pada masa prakonsepsi direkomendasikan
sebesar 15-30% dari total energi. Jenis lemak yang dikonsumsi juga harus
diperhatikan. Lemak jenuh dan lemak trans perlu dibatasi, lebih diutamakan asam
lemak tidak jenuh (Polyunsaturated Fatty Acid/PUEA). PUFA penting untuk
kesehatan fisik dan mental serta perkembangan, otak janin. Ada dua jenis PUFA
yaitu asam linoleat (omega-6) dan asam linolenat (omega-3). Omega-3 berfungsi
dalam perkembangan syaraf, pertumbuhan, dan prekursor eikosanoid. Omega-6
merupakan komponen struktur membran lipid dan juga prekursor eikosanoid.
Rekomendasi omega-6 sebesar 11-12 g. sedangkan omega-3 sebesar 1,1 g per
hari (Institute of Medicine, 2005). Bahan makanan sumber omega-6 adalah
kacang-kacangan, biji-bijian, minyak nabati (bunga matahari, jagung, kedelai).
sedangkan sumber omega-3 adalah minyak ikan, minyak flaxseed, dan kacang-
kacangan (Hanson et al., 2015).

C. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa kimia di dalam bahan makanan yang
tersusun atas satu molekul gula sederhana atau lebih. Setiap gram karbohidrat
mengandung energi 4 kkal (Brown, 2011), Karbohidrat, selain sebagai sumber
tenaga untuk tubuh, juga diperlukan oleh organ dan otot untuk melakukan fungsi
fisiologis tubuh. Karbohidrat pada masa prakonsepsi direkomendasikan sebesar
130 g dalam sehari (Institute of Medicine, 2005). Jenis karbohidrat kompleks
lebih diutamakan untuk perempuan dengan berat badan berlebih. Bahan makanan
sumber karbohidrat misalnya serealia, beras merah, ubi, ketela, kentang pisang,
dan kacang-kacangan (Hanson et al., 2015).

D. Serat
Serat pangan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Banyak
penelitian yang menunjukkan hubungan konsumsi serat terhadap kesehatan
saluran cerna. Serat juga berpengaruh terhadap kontrol respon insulin
postprandial. Data observasional menunjukkan bahwa konsumsi serat dalam
jumlah cukup sangat baik untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti
diabetes melitus (Weickert and Pfeiffer, 2008), stroke (Threapleton et al. 2013a).
pernyakit kardiovaskuler (Threapleton et al, 2013b) maupun kanker (Liu et al.,
2015). Sumber serat yang baik bagi kesehatan misalnya buah-buahan. sayuran,
dan biji-bijian dalam bentuk utuh, bukan olahan (Hanson et al., 2014), Sumber
lainnya adalah bekatul gandum, beta-glukan oat dan barley serta prebiotik
(Champ and Hoebler, 2009).
LAMPIRAN

Jurnal Skala Husada Volume 10, Nomor 2 September 2013: 2019-224

Buku Gizi Prakonsepsi, Kehamilan, dan Menyusui. Oleh: Olivia Anggraeny, Ayuningtyas
Dian Ariestiningsih

Anda mungkin juga menyukai