Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telur merupakan produk unggas yang cukup potensial dan merupakanbahan pangan
yang memiliki kandungan gizi yang cukup sempurna karenamengandung zat-zat gizi yang
lengkap dan mudah dicerna, kandungan gizitelur merupakan perpaduan yang serasi dan
seimbang antara protein, energi, vitamin, mineral dan air. Daya guna telur membuat
jangkauan pemasarannya sangat luas, dengankonsumen yang berasal dari semua lapisan
masyarakat, namun telur merupakanbahan pangan hewani yang mudah rusak serta mudah
menurun kualitasnya. Secara empiris, konsumen cenderung memilih telur yang ukuran besar,
namunmereka belum mengetahui apakah telur tersebut memiliki kualitas yang baik atautidak.
Selain itu konsumen juga sering mendapat telur-telur yang jelek. Untukdapat memanfaatkan
produk telur secara optimal, maka konsumen harusmengetahui apa saja faktor yang dinilai
untuk menentukan kualitas telur dan untukmengukur sejauh mana kualitas telur yang
dipasarkan ke masyarakat.Kualitas adalah kumpulan ciri-ciri suatu produk yang ada
hubungannyadengan daya guna dan berpengaruh terhadap penerimaan. kualitas telur sebagai
bahan makanan diartikan dengan sekumpulan sifat-sifatyang dimiliki oleh telur dan
mempunyai pengaruh terhadap penilaian atau pemilihan oleh konsumen. Secara keseluruhan
kualitas sebutir telur tergantung pada kualitas telurbagian dalam yang meliputi ruang udara,
putih telur dan kuning telur, sedangkan kualitas telur bagian luar meliputi kebersihan kulit
telur, kondisi kulit telur, warnakulit telur, bentuk telur dan bobot telur.
Telur mudah mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh kerusakan fisik,
serta penguapan air, karbondioksida, ammoniak, nitrogen dan hidrogen sulfida dari dalam
telur. Lama penyimpanan menentukan kualitas telur, semakin lama telur disimpan, kualitas
dan kesegaran telur semakin menurun. Jika dibiarkan diudara terbuka (suhu ruang) telur
hanya bertahan 10-14 hari, setelah waktu tersebut telur mengalami perubahan –perunahan
kearah kerusakan seperti terjadinya penguapan kadar air melalui pori kulit telur yang
berakibat kurangnya berat telur, perubahan komposisi kimia dan 12terjadinya pengenceran
isi telur. Hasil penelitian yang dilakukan Fibrianti menunjukkan telur yang disimpan pada
suhu kamar selama 25 hari tanpa perlakuan apapun akan menurun kualitasnya.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keretakan telur, kebersihan kulit telur,
keseragaman ukuran, warna kulit, aroma telur, warna telur, tektur telun penampilan telur dari
kualitas telur bebek, ayam negri, telur ayam kampong, telur puyuh yang akan nantinya di
konsumsi dan diperdagangkan di pasar-pasar tradisional.

Anda mungkin juga menyukai