Anda di halaman 1dari 3

Dampak Baik Dan Buruk Mengkonsumsi Telur

Ilustrasi telur. ©2012 Merdeka.com

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah zat gizi yang mencakup protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, dan mineral. Protein sendiri memiliki peran sebagai pembentuk jaringan baru
yang selalu terjadi di dalam tubuh dan juga membantu sistem kekebalan tubuh.
Sumber protein bisa berasal dari protein hewani dan protein nabati. Salah satu protein hewani
yang mudah didapatkan adalah telur. Selain karena dapat ditemukan dimana – mana, telur juga
merupakan bahan pangan yang harganya terbilang terjangkau dibandingkan dengan sumber
protein hewani lainnya seperti daging dan ikan.
Masyarakat umum mempunyai banyak cara untuk mengolah telur. Seperti dijadikan lauk
pauk, komposisi adonan, atau bahkan dikonsumsi mentah. Dari cara pengolahan itulah yang
menjadi penyebab telur yang seharusnya menjadi sumber protein bagi tubuh justru bisa menjadi
sumber penyakit. Sebab telur rentan terkontaminasi mikroba yang berbahaya bagi tubuh.
Artikel ini akan membahas tentang telur yang tidak hanya memberikan manfaat tetapi bisa
menyebabkan (Agustin, 2021)infeksi yang beresiko tinggi berdasarkan hasil penelitian para
ilmuan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
manfaat dan resiko mengkonsumsi telur berdasarkan beberapa hal.
Apa yang membuat telur menimbulkan infeksi pada tubuh hingga menyebabkan kematian?
1. Mengkonsumsi telur mentah atau mengolah telur menjadi setengah matang.
Mengkonsumsi telur mentah atau mengolah telur setengah matang beresiko terkontaminasi
bakteri Salmonella. Bahaya bakteri Salmonella bisa menyebabkan infeksi dengan gejala berupa
mual, muntah, demam, menggigil, sakit kepala, kram perut, hingga buang air besar disertai
darah. Gejala tersebut dapat berlangsung 4-7 hari bahkan lebih disertai diare.
Selain itu, bakteri Salmonella juga bisa menyebabkan demam tifoid atau tifus. Dimana bisa
berujung kematian jika tidak ditangani secara cepat.
Untuk alternatif lain jika ingin mengonsumsi telur setengah matang atau bahkan mentah,
Anda bisa menggunakan telur Omega 3. Tetapi, selain harganya lebih mahal dibandingkan telur
biasa, telur Omega 3 juga tidak mudah didapatkan seperti telur pada umumnya.
2. Tidak segera mengkonsumsi telur atau cara penyimpanan yang salah.
Baiknya tidak menyimpan telur lebih dari 28 hari agar tidak busuk. Pisahkan tempat
penyimpanan telur dengan bahan makanan lain di lemari pendingin untuk menghindari
berkembangnya bakteri.
Menurut penelitian Buckle, kerusakan telur yang bisa terjadi selama penyimpanan antara lain;
berkurangnya berat, pertambahan ukuran ruang udara karena air hilang, penurunan berat jenis
karena bertambah ruang udara, muncul bercak – bercak pada permukaan kulit telur karena
penyebaran air yang tidak merata, penurunan cita rasa, kehilangan karbondioksida dan kenaikan
pH terutama dalam albumin yang meningkat dari kira – kira pH 7 sampai 10 atau 11 sebagai
akibat hilangnya CO2.
3. Tidak memilih telur berkualitas saat membelinya.
Meskipun dapat ditemukan dimana saja, kita tetap harus memperhatikan kualitas dari telur yang
akan kita konsumsi. Perhatikan kebersihan tempat penjualnya, apakah menjaga kebersihan atau
tidak. Jangan pilih telur dengan permukaan kulit terdapat bitnik – bitnik hitam atau retak.
Pilihlah telur yang bersih dari bintik dan kotoran ayam.
Demikian informasi mengenai manfaat dan resiko mengkonsumsi telur. Selalu perhatikan
kebersihan saat memberli, mengolah, dan mengkonsumsi makanan apapun.
Apabila Anda mengalami gejala keracunan makanan seperti yang disebutkan di atas, segera
pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang professional.
References
Afifah, N., & . (2013). UJI SALMONELLA-SHIGELLA PADA TELUR AYAM YANG DISIMPAN PADA SUHU DAN
WAKTU YANG BERBEDA. 35-36.

Agustin, d. (2021, Agustus 16). Kenali Bahaya Telur Setengah Matang bagi Kesehatan. Retrieved from
Alodokter: https://www.alodokter.com/bakteri-salmonella-ada-di-dalam-telur-setengah-matang

Anda mungkin juga menyukai