Anda di halaman 1dari 9

“ BAHAYA JIKA MAKANAN TERLALU SERING DIPANASKAN”

Nama : Silvi Widayanti


Nim :181040200020
Semester : 5/B1
Matkul : “Penyimpanan dan Pengemasan”

Makanan adalah sumber energi kimia yang terdiri dari karbohidrat,

protein, dan lemak. Menurut Wikipedia, Makanan merupakan bahan, biasanya

berasal dari hewan atau tumbuhan, yang di makan oleh makhluk hidup guna

mendapatkan tenaga dan nutrisi.

Makanan yang dicerna oleh tubuh akan diolah dan menghasilkan energi

bagi tubuh sehingga kita dapat melakukan aktivitas. Selain itu, makanan juga

berfungsi sebagai pertumbuhan dan perkembangan bagi tubuh, memelihara

dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua, pengaturan metabolisme

tubuh, penjaga keseimbangan cairan tubuh, dan pertahanan tubuh terhadap

penyakit. 

Segala fungsi makanan tersebut akan dapat terpenuhi apabila makanan

yang kita konsumsi mencukupi dari pada kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan

tubuh, serta standart pengolahan makanan yang tepat, sehingga dapat

mempertahankan zat-zat gizi pada makanan.

Dalam mempertahankan zat-zat gizi pada makanan kita harus tau cara

pengolahan yang baik pada bahan makanan. Ada makanan yang harus di

masak hingga matang dan ada juga yang tidak terlalu matang atau ada juga

bahan makanan yang di konsumsi tanpa di masak terlebih dahulu (mentah). 


Pada daging, dianjurkan untuk memasak makanan hingga matang

sempurna, ini di lakukan agar tidak ada bakteri yang masih hidup pada daging.

Namun, pada sayur justru tidak dianjurkan untuk dimasak terlalu matang

karena dapat merusak kandungan vitamin atau zat-zat penting yang

terkandung di dalamnya. 

Hal yang paling fatal dalam pengolahan makanan ialah melakukan

pemanasan ulang pada makanan. Sering sekali ketika makanan sudah dingin,

kita memanaskan kembali sebelum dikonsumsi. Bahkan kita beranggap bahwa

melakukan itu adalah hal yang biasa karena kita tidak merasakan dampaknya

secara langsung dari bahaya memanaskan makanan. 

Ini merupakan kebiasaan yang harus kita hindari karena memiliki beberapa

dampak bagi kesehatan. Taukah anda ternyata memanaskan makanan justru

malah membuat makanan beresiko menjadi racun bagi tubuh. Ada beberapa

jenis makanan yang berbahaya apabila dilakukan pemanasan berulang. Inilah

yang perlu kita waspadai agar tidak memberi dampak di kemudian hari pada

kesehatan. 

Ada beberapa jenis bahan masakan atau makanan yang tidak boleh

dipanaskan dengan alasan apapun. Ini dikarenakan bahan masakan atau

makanan tersebut mengandung zat yang bereaksi apabila dipanaskan berulang,

karena perubahan zat atau kandungan yang berubah menjadi racun bagi

tubuh. 

Jenis-jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan yaitu:

1. Nasi 
Nasi menjadi makanan pokok dan wajib di Indonesia, karena kandungan

karbohidrat serta kalori yang menjadikan nasi sebagai sumber energi utama.

Memanaskan nasi sering kali menjadi pilihan dan dianggap tepat. Mengapa

nasi tidak baik jika dipanaskan ? 

Nasi yang belum dimasak mengandung spora yang dapat berubah menjadi

bakteri. Ketika nasi dibiarkan dingin pada suhu ruangan, lalu dipanaskan

kembali ini akan mempercepat pertumbuhan spora untuk berkembang biak.

Spora ini akan menghasilkan bakteri dan kuman. 

Menurut penelitian dari Martin Goldberg, ahli mikrobiologi, memanaskan

nasi tidak dianjurkan karena bakteri Bacillus cereus yang terdapat di dalamnya

dapat bertahan selama proses pemasakan. Ketika nasi sudah dingin, spora

akan memperbanyak diri dan memproduksi neurotoksin. 

Menurut pendapat Food Standards Agency, yang beracun bukanlah proses

memanaskannya, tapi tergantung pada cara menyimpan nasi sebelum

dipanaskan kembali. Cara menyimpannya menentukan apakah nasi aman atau

berbahaya untuk dikonsumsi. Kalau tidak disimpan dengan benar, spora tidak

akan mati meskipun sudah dipanaskan kembali. Baiknya nasi jangan dibiarkan

begitu saja apabila belum akan dimakan. Simpan nasi terlebih dahulu di dalam

kulkas sebelum dipanaskan. 

2. Daging ayam

Daging ayam merupakan makanan paling di gemari. Selain ekonomis,

umumnya rasa daging ayam disukai semua orang dan sering menjadi pilihan

sebagai daging utama. Kandungan protein pada daging ayam juga cukup

tinggi dan rendah lemak, berbeda dengan daging sapi atau kambing.
Namun ternyata memanaskan kembali daging ayam bukan lah hal yang

tepat. Biasa kita sering menyimpan daging ayam yang telah di masak ke dalam

lemari pendingin, dan ketika ingin di konsumsi kita akan memanaskan nya

kembali. Ini merupakan kebiasaan yang harus kita rubah atau hindari. 

Dari artikel yang ada di majalah inggris, memanaskan daging ayam yang

sebelumnya disimpan dilemari pendingin adalah hal yang berbahaya. Ini

karena proses pemanasan berulang dapat merusak dan merubah kandungan

protein pada daging ayam tersebut.

Berdasarkan penelitian oleh Dian Sundari dan Almasyhuri dari pusat

Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dan Astuti Lamid dari Pusat

Teknologi Terapan Kesehatan Epidemologi Klinik, pemanasan akan membuat

protein bahan terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya menurun.

Hal ini terjadi karena energi panas akan mengakibatkan terputusnya interaksi

non-kovalen yang ada pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan

ikatan kovalennya yang merupakan ikatan peptida. Proses ini biasanya

berlangsung pada kisaran suhu yang sempit.

Meski begitu memanaskan ulang daging ayam masih bisa diperbolehkan,

dengan cara memanaskan daging dengan api yang kecil dan usahakan daging

ayam matang hingga ke dalam jangan hanya memanaskan luarnya saja.

3. Telur 

Telur tenyata juga menjadi bahan makanan yang berbahaya jika

dipanaskan ulang. Memanaskan telur merupakan kebiasaan yang salah yang

sering dilakukan, padahal memanaskan telur dapat merubah kandungan


protein pada telur dan menjadi racun. Apabila di konsumsi akan mengganggu

sistem pencernaan.

4. Kentang 

Kentang merupakan olahan makanan yang mengandung karbohidrat

dengan jumlah yang tinggi sehingga biasa menjadi makanan pengganti bagi

yang sedang menjalani program diet, karbohidrat pada kentang juga dapat

menyehatkan lambung. Kentang juga mengandung banyak zat besi yang

sangat baik untuk nutrisi otak.

Walaupun begitu, memanaskan kentang kembali tidak di sarankan apalagi

ketika kentang sudah berada pada suhu runagan dengan waktu yang lama.

Kandungan di dalam kentang dapat berubah menjadi racun apabila dipanaskan

kembali, sehingga dapat menyababkan keracunan makanan. 

Dari hasil penelitian oleh Badan Pengawasan Makanan Nasional Swedia

dan Ilmu dari Universitas Stockholm pada tahun 2002, diketahui bahwa

pembentukan akrilamida selama proses pengolahan makanan dan terjadi pada

berbagai macam bahan makanan akibat pemanasan pada suhu tinggi terutama

pada makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi seperti kentang

goreng. 

Sebelum dimasak sebaiknya kentang direndam dengan air terlebih dahulu.

Hindari memasak atau memanggang kentang tanpa mengupas kulit kentang

terlebih dahulu.

5. Minyak 

Sudah banyak yang tahu bahwa menggunakan minyak berkali-kali tidak

baik untuk kesehatan, namun tetap saja masih banyak orang yang
menggunakan minyak tidak untuk satu kali pengorengan padahal warna nya

sudah menjadi kehitaman. Bukan hanya minyak goreng biasa yang tidak boleh

digunakan berkali-kali, minyak goreng yang memiliki titik asap rendah seperti

minyak grapeseed, walnut, avocado, hazelnut, dan flaxseed juga tidak boleh di

panaskan ulang.

6. Bayam 

Bayam merupakan sayur yang tinggi serat, zat besi, kaya vitamin dan

mineral sehingga baik untuk pencernaan. Sayur ini menjadi makanan yang

sering di konsumsi. Selain mengandung banyak nutrisi, cara pengolahannya

yang mudah juga menjadikan bayam pilihan. Namun begitu, sayur bayam

tidak boleh di masak dua kali atau dipanaskan, sayuran ini mengandung nutrisi

nitrat dan zat besi.

Kandungan pada bayam itulah yang membuat bayam berubah menjadi

kehitaman beberapa jam setelah dimasak. Ketika bayam dipanaskan ulang,

nitrat akan berubah menjadi nitrit dan senyawa lain yang termasuk dalam

kategori karsinogen, zat yang bertanggung jawab akan terjadinya kanker.

Namun jika ingin di konsumsi kembali, sebaiknya jangan dipanaskan lagi dan

langsung di konsumsi. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Eufic.Org (The European Food

International Council), semakin tinggi nitrat pada bayam, maka semakin tinggi

pula bahayanya. Nitrat tersebut dapat berubah menjadi nitrit, lalu ke

nitrosamin yang berbahaya bagi tubuh. Nitrosamin terbentuk karena enzim

yang hadir dalam bakteri, akan mengubah nitrat menjadi nitrit. Hal ini terjadi
bila bayam dipanaskan, disimpan lebih dari lima jam, dan kemudian

dipanaskan lagi.

7. Jamur 

Jamur merupakan bahan makanan yang kaya akan protein. Jenis jamur

beragam, mulai dari jamur tiram, jamur kancing, jamur shiitake, jamur

merang, dan jamur kuping. Cita rasa dari jamur sangat khas bagi kita. Namun,

taukah anda bahwa memasak jamur lebih dari dua kali dapat berpengaruh pada

kesehatan? Ini karena jamur kaya akan protein, dan ketika di masak ulang

akan merusak struktur protein pada jamur. Protein akan berubah menjadi

senyawa yang berbahaya bagi tubuh, dan akan menimbulkan masalah

kesehatan pada pencernaan dan yang paling serius adalah pada jantung. Maka

sebisa mungkin untuk langsung memakan jamur setelah di masak. Hindari

memasak ulang jamur atau memanaskannya. 

8. Daun Seledri 

 Seledri sering kita gunakan pada masakan berkuah, ini bertujuan untuk

menambah aroma pada masakan. Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan

kaya akan vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, B1, B2, B3,

B4, B5, B6, vitamin C, K dan E yang berguna sebagai sistem imun,

melancarkan aliran darah, menghambat penuaan dan mencegah berbagai

macam penyakit. 

Seledri termasuk pada jenis bahan masakan yang tidak boleh di masak

ulang atau dipanaskan. Ini karena daun seledri kaya akan nitrat. Ketika nitrat

dilakukan pemanasan ulang maka akan berubah menjadi nitrit. Jika hal ini

sering dilakukan, maka zat nitrit akan menumpuk di dalam tubuh, dan akan
memicu methemoglobinemia. Ini merupakan kondisi tidak mampunya darah

memompa oksigen ke seluruh tubuh. Methemoglobinemia disebabkan oleh

nitrit yang bereaksi dengan hemoglobin dan zat besi dalam darah.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Eufic.Org (The European

Food International Council), kandungan nitrat dalam seledri akan berubah

menjadi nitrit dan bersifat zat karsinogen atau pemicu kanker. 

Hal yang serupa dengan bayam, seledri jika dipanaskan akan mengalami

proses oksidasi. Proses ini merupakan pengikatan oksigen atau proses

penambahan bilangan oksidasi. Maka Fe2+ pada bayam akan berubah menjadi

Fe3+ atau senyawa Ferri yang beracun bagi tubuh. 

9. Lobak 

Jenis makanan yang satu ini dipercaya dapat mengatasi racun didalam

tubuh. Namun, jika salah dalam mengolahnya, lobak justru menjadi racun

yang bagi tubuh. 

Sama dengan seledri, lobak juga kaya akan nitrat, memanaskan lobak akan

mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit merupakan senyawa yang berada dalam

kategori karsinogen. Karsinogen merupakan senyawa yang bisa memicu

kanker.

10. Daun selada

Daun selada sering kita jumpai pada olahan makanan seperti gado-gado.

Tak jarang juga selada di konsumsi secara mentah. Daun selada dipercaya

memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan jantung, mencegah osteoporosis,

serta menjaga kesehatan mata. 


Mengolah selada menjadi olahan makanan mentah atau dimasak tidak

menjadi masalah, namun jangan coba untuk memasaknya lebih dari satu kali.

Sama seperti bayam, seledri, dan lobak, selada memiliki kandungan nitrat dan

akan berubah menjadi nitrit ketika dipanaskan berulang dan akan menjadi

pemicu kanker.

11. Gorengan 

Gorengan merupakan makanan jajanan paling digemari, terutama di

Indonesia. Biasanya gorengan sangat nikmat jika dikonsumsi ketika masih

hangat. Sehingga sebagian dari kita memilih untuk menggoreng kembali

gorengan yang sudah dingin. Padahal pemanasan ulang gorengan merupakan

hal yang tidak tepat karena akan semakin menambah kandungan lemak dalam

gorengan.

Golongan makanan jenis gorengan mengandung kalori yang sangat tinggi.

Juga kandungan lemak/minyak dan oksida dalam gorengan juga cukup tinggi.

Ini dapat menjadi pemicu kegemukan, hyperlipitdema dan sakit jantung

korener. Dalam proses penggorengan juga banyak zat yang karsiogenik yang

cenderung menjadi penyebab kanker apabila sering dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai