I. PENDAHULUAN
Sawi(Brassica juncea) merupakan sayuran daun dataran
rendah yang merupakan sumber berbagai zat gizi dan serat
pangan. Sayuran merupakan salah satu makanan yang dapat
dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari balita hingga lansia,
karena sayuran mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
terutama kandungan seratnya. Sedangkan konsumsi sayuran
menurut Ditjen Hortikultura Departemen Pertanian masih
dibawah standar yaitu sebesar 73 kg/kapita/tahun, sementara
standar kecukupan untuk sehat berdasarkanFood and Agriculture
Organization (FAO) adalah sebesar 91,25kg/kapita/tahun [1].
Menurut BPS Propinsi Jawa Timur [2] , selama tiga tahun
terakhir produksi sayuran sawi mengalami peningkatan. Produksi
sayuran sawi dari tahun 2015 hingga tahun 2017 berturut turut
48.589 ton, 59.515 ton, dan 61.264 ton.Sayuran sawi merupakan
tanaman hortikultura yang mudah rusak (perishable), sehingga
dibutuhkan penanganan pasca panen yang tepat untuk
menananggulangi saat panen melimpah. Selain itu dibutuhkan
teknologi pengolahan pangan yang dapat memperpanjang masa
simpan [3].
Pengolahan sawi harus mendapat perhatian besar untuk
mengurangi hasil panen yang terbuang selain juga untuk
meningkatkan minat konsumsi sayuran. Salah satu bentuk olahan
sawi yang dapat dikembangkan adalah leather. Leather
merupakan produk olahan yang dibuat daribubur (puree) yang
dikeringkan, biasanya bubur buah sehingga sering disebut dengan
fruit leather [4]. Fruit leather dapat dibuat dari beberapa buah
dengan flavor yang kuat dan mengandung pektin yang cukup
tinggi [5]. Beberapa penelitian mengenai fruit leather antara lain
telah dilakukan pada buah nangka [6].
Modifikasi fruit leather menjadi vegetable leather juga telah
dilakukan terhadap beberapa komoditi, seperti wortel [7]; Labu
siam dan brokoli [8]; timun suri [9]; Daun katuk [10]; serta sawi
dengan rumput laut sebagai dasar pembuatan nori [11]. Namun
demikian, flavor sawi serta kestabilan warna klorofilnya setelah
pemasakan dan pengeringan menjadi masalah dalam
pengembangannya. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan
pencampuran dengan buah-buahan lokal yang memiliki flavor
baikuntukmemperbaiki flavor vegetable leathersawi.
Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai Kajian
Proporsi Buah Dan Sayur pada Pembuatan Vegetable Leather
Sawi (Brassica juncea).
C. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktor tunggal dengan pengulangan sebanyak 3 kali.
Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan proporsi sawi dan
beberapajenis buah yang digunakan dalam pembuatan vegetable
leather sawi, terdiri dari 10 macam yaitu:
1. Sawi 100%
2. Sawi 40% : Nangka 60%
3. Sawi 60% : Nangka 40%
4. Sawi 80% : Nangka 20%
5. Sawi 40% : Pepaya 60%
6. Sawi 60% : Pepaya 40%
7. Sawi 80% : Pepaya 20%
8. Sawi 40% : Nanas 60%
9. Sawi 60% : Nanas 40%
10. Sawi 80% : Nanas 20%
D. Analisa data
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan
ANOVA, apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan uji BNT
(beda nyata terkecil) taraf 5% dan 1% untuk mengetahui
perbedaan masing-masing perlakuan, sedangkan analisis
organoleptik menggunakan statistika non parametrik dengan uji
Friedman.
E. Prosedur penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan Bahan
Bahan baku yang digunakan seperti sawi, buah-buahan yakni
nangka, pepaya dan nenas , gula, karagenan dan air disiapkan
dan ditimbang sesuai kebutuhan.
2. Trimming, pengupasan, dan penyortiran bahan
Proses trimming bertujuan untuk memisahkan bagian-bagian
dari sawi yang tidak dipakai seperti batang, bunga dan daun
yang kering. Pada buah-buahan untuk menghilangkan tangkai
buah dan dilakukan pengupasan dan menghilangkan bagian-
bagian yang busuk
3. Blanching
Proses blanching pada sawi dilakukan untuk inaktivasi
enzim, pengurangan gas antar sel, penurunan jumlah
mikroba awal dan mempermudah proses lanjutan. Metode
yang dilakukan adalah pengukusan dengan suhu 70oC selama
3 menit.
4. Pembuatan bubur sawi dan buah (Penghancuran)
Sawi dan buah kemudian dihancurkan dengan penambahan
air 1: 2, dan diblender hingga hancur dan menjadi bubur.
5. Pencampuran
Sawi dan buah kemudian ditimbang sesuai perlakuan yaitu
dengan perbandingan 40% : 60 %; 60% : 40%; dan 80% :
20%. Campuran dibuat sebanyak 300 g sesuai kapasitas
cetakan yang ada.
6. Pemanasan
Adonan campuran kemudian diberi gula 20%, karagenan 1%
dan asam sitrat sebanyak 0,2% dan dipanaskan dengan suhu
100oC selama 5 menit.
7. Pencetakan
Adonan vegetable leather kemudian dicetak pada loyang
dengan ketebalan yang sama.
8. Pengeringan
Cetakan kemudian dimasukkan ke dalam alat pengering oven
cabinet yang dimodifikasi dengan suhu 55oC selama 24- 48
jam.
Kadar Air
Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan.
Kandungan air di dalam bahan pangan mempengaruhi daya tahan
makanan terhadap serangan mikroba. Kadar air dalam bahan
pangan sepertileather sangat berperan untuk menjaga konsistensi
tekstur [12].
Kadar Abu
pH
Tabel 8. Rerata pHVegetable Leather Akibat Pengaruh Proporsi
Buah dengan Sawi
Perlakuan pH
S100 (Sawi 100%) 4,457 bc
SK4060 (Sawi 40% : Nangka 60%) 4,540 bc
SK6040 (Sawi 60% : Nangka 40%) 4,547 bc
SK8020 (Sawi 80% : Nangka 20%) 4,500 bc
SN4060 (Sawi 40% : Nanas 60%) 4,327 ab
SN6040 (Sawi 60% : Nanas 40%) 4,200 a
SN8020 (Sawi 80% : Nanas 20%) 4,370 abc
SP4060 (Sawi 40% : Pepaya 60%) 4,517 bc
SP6040 (Sawi 60% : Pepaya 40%) 4,557 c
SP8020 (Sawi 80% : Pepaya 20%) 4,537 bc
BNT 5% 0,225
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama
pada subkolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%.
Tekstur
Parameter S100 SK4060 SK6040 SK8020 SN4060 SN6040 SN8020 SP4060 SP6040 SP8020
K. Air 22,26 12,77 11,24 14,29 20,49 11,57 12,46 16,63 16,02 12,07
K. Abu 3,69 3,55 3,34 2,81 3,04 2,72 2,15 3,58 3,14 3,04
pH 4,46 4,54 4,55 4,50 4,33 4,20 4,37 4,52 4,56 4,54
Warna L 44,14 44,55 44,80 43,88 46,12 43,59 45,30 44,21 42,94 44,25
Warna a 4,68 4,51 4,92 5,31 4,15 4,69 4,85 1,39 4,82 4,55
Warna b 2,39 4,36 3,94 2,64 6,00 5,53 3,24 7,04 4,08 4,09
K. Serat 0,68 1,45 1,04 0,76 1,29 1,02 1,07 0,75 0,80 0,83
Rendemen 25,58 34,04 30,31 23,49 31,98 30,58 24,81 35,55 32,44 26,83
Tekstur fisik 234,82 390,52 560,52 365,80 250,85 503,15 467,80 285,13 335,72 470,47
O. Warna 4,10 4,30 4,50 4,37 3,93 4,90 4,90 3,77 3,90 4,93
O. Aroma 4,27 4,13 4,67 4,43 4,37 4,97 4,93 4,23 4,80 4,83
O. Rasa 4,13 3,43 4,00 4,20 3,83 5,07 4,43 4,30 4,87 4,67
O. Tekstur 4,10 4,40 4,17 4,13 4,20 5,00 4,63 4,10 4,80 4,80
Total 0,36 0,40 0,46 0,40 0,54 0,75** 0,64 0,37 0,52 0,61
DAFTAR PUSTKA