Anda di halaman 1dari 4

Mie instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak,

dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu -
bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Mi instan merupakan salah satu makanan terfavorit
warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau
mempunyai persediaan mie instan di rumah. Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan
terbesar di dunia.

KOMPOSISI MIE INSTANT


Terdapat banyak jenis dan merek dari mie instan dan memiliki jumlah kandungan nutrisi
yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar mie instan cenderung mengandung rendah kalori,
serat, protein dan mengandung tinggi lemak, karbohidrat, sodium dan mikronutrien.
Dalam satu porsi mie instan mengandung:
 219 kalori yang mengandung 14% lemak, 73% karbohidrat, dan 13% protein
 3,3 gram total lemak
 40,02 gram karbohidrat
 7,22 gram protein
 46mg kolesterol
 378mg sodium
 Vitamin A 1%
 Kalsium 2%
 Zat besi 13%
Berdasarkan dari data diatas, mie instan mengandung kalori yang normal sehingga tidak
menjadi pemicu kenaikan berat badan. Namun pembatasan konsumsi mie instan perlu
dilakukan jika sedang memiliki program menurunkan berat badan karena mie instan memiliki
kandungan rendah protein dan serat. Protein dan serat dapat memperlama rasa kenyang dan
mengurangi rasa lapar.
ZAT ZAT BERBAHAYA YANG ADA DI MIE INSTANT
1. Mie Instan mengandung lilin
Mengapa mie instant mengandung lilin? Karena Kandungan lilin tersebut yang membuat mie
tidak lengket satu sama lain. Sementara itu tubuh kita mengalami kesulitan untuk mencerna
zat lilin tersebut. Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna lilin sekitar 2 hari. Hal ini
yang bisa menyebabkan ganguan kesehatan pada pencernaan dan bahkan bisa berujung pada
pembentukan sel-sel kanker.

2. Mengandung Natrium berlebih yang berbahaya untuk penderita Maag dan Hipertensi
Mie Instan juga mengandung Natrium yang cukup tinggi. Natrium ini berbahaya bagi
penderita Maag. Hal tersebut dikarenakan kandungan natrium yang tinggi bersifat
menetralkan lambung sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk
mencerna makanan. Akibatnya, asam lambung akan naik dan terjadilah pengikisan dinding
lambung. Untuk penderita hipertensi, kandunagn natrium ini cukup berbahaya karena dapat
meningkatkan tekanan darah.

3. Mengandung MSG atau vetsin.


Permasalahanya terdapat pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk
mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin.
Bukan hanya itu terdapat pula bahan penggurih yang berupa HVP dan Yeast Extract. HVP
atau hidrolized vegetable protein adalah jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida
ataupun dengan enzim. Hal yang patut dipertanyakan adalah sumber enzim. Apakah berasal
dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan
bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam
amino yang berasal dari hewan.

4. Bahan penambah rasa


Biasanya mie yang dijual tersedia dalam berbagai rasa, biasanya menggunakan flavor. Bahan
inilah yang akan memberi rasa mie, titik permasalahanya terdapat pada sumber flavor. Jika
flavor bersumber dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Apalagi
flavor yang berasal dari rambut maupun bagian lain dari tubuh manusia, statusnya tentu saja
haram.
Meski rasa lezat harga terjangkau, ada beberapa efek dampak bahaya akibat Makan mie
instan. Untuk mengurangi dan menghindari efek dampak bahaya akibat makan mie instan,
bisa kamu coba dengan cara berikut ini:

1. Kasih Jeda Waktu


Jika kamu gemar sekali makan mie instan sebaiknya hindari mengonsumsinya setiap hari.
Batasi konsumsi mie instan minimal 3 hari sekali atau satu minggu sekali saja untuk
menghilangkan penumpukan zat lilin (pelapis mie) dalam tubuh. Zat lilin memiliki
kandungan rendah serat yang dapat menimbulkan susah buang air besar. Penumpukan zat
lilin dalam tubuh sangat berbahaya karena sangat berpotensi memicu penyakit kanker. Oleh
karena itu, bijak dalam mengonsumsi mie instan dengan tidak makan secara berlebihan untuk
mencegah timbulnya resiko kanker.

2. Proses Masak Yang Benar


Saat memasak mie instan, setelah kamu merebus mie instan hingga mie matang, sebaiknya
jangan langsung mengonsumsinya. Saat mie direbus, lilin dapat lepas dari mie dan bercampur
dengan air rebusan. Itulah sebabnya, jangan mengkonsumsi air rebusan mie. Untuk mie
instan goreng, setelah mie matang, tiriskan lalu bilas lagi dengan air bersih yang sudah
matang. Untuk mie instan kuah, setelah mie matang, jangan langsung ditaburi bumbu mie
instan. Tiriskan mie terlebih dahulu, kemudian buang air sisa perebusan mie. Untuk mie
kuah, anda bisa menggunakan air panas yang baru. Cara ini dapat mengurangi masuknya zat
lilin ke tubuh.

3. Tambahkan Sayuran
Tambahkan beberapa jenis sayur agar tetap sehat dalam mengonsumsi mie instan. Kamu bisa
menambahkan sayuran seperti sawi hijau, kol, tomat, mentimun, toge atau sayuran kesukaan
kamu lainnya.

4. Hindari Konsumsi Mie Instant dengan Nasi


Dalam sebungkus mie instant terdapat kurang lebih 300-400 kalori di dalamnya atau setara
dengan makan satu porsi nasi ukuran sedang dengan pelengkap lauk pauk. Jika kamu makan
satu porsi mie instan dengan satu porsi nasi maka asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh
kurang lebih 600-700 kalori sehingga tidak hanya dapat menimbulkan obesitas tetapi juga
dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh yang berpotensi memicu penyakit diabetes.

5. Jangan memakai air rebusan mie


Mengkonsumsi mie instan bersama air rebusannya memang enak, apalagi melihat warna air
rebusan yang senada dengan warna mie. Namun hal ini tidak boleh kamu lakukan terus-
menerus karena bahan kimia yang sudah terlarut dalam air rebusan mie bisa menimbulkan
bahaya bagi kulit dan wajah. Kulit akan menjadi kering dan penuaan dini pun tidak bisa
terhindarkan. Jika anda ingin mie instan berkuah, sebaiknya gunakan air yang baru saja.

6. Tidak mencampurkan bumbu dan mie di dalam rebusan


Saat sedang memasak mie, jangan pernah campurkan mie ke dalam air rebusan. Bumbu mie
instan memiliki kandungan berbahaya dan akan semakin berbahaya bila bercampur dengan
air bersuhu tinggi. Untuk mengurangi bahaya ini, sebaiknya bumbu dicampurkan dengan mie
saat mi instan telah diangkat dari dalam air rebusan. Bukankah pada kemasan mie instan telah
dicantumkan cara pencampuran bumbu dengan mie? Mie instan juga tidak harus disajikan
bersama bumbu. Untuk membuatnya gurih, anda bisa mengganti bumbu dengan garam.

Anda mungkin juga menyukai