Anda di halaman 1dari 4

Kelompok : 7 (Dorothea E.

Orem)

Nama/Nim :

1. Andrian Dwi Yuliorofi (182310101129)


2. Fonda Ayu Erlinawati (182310101128)
3. Nana Hida Yati (182310101135)
4. Pinky Issabella Nanda Besuki (182310101107)
5. Sinta Qur’aini (182310101138)

HUBUNGAN TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA E. OREM DENGAN


AGRONURSING

A. Agronursing
Agronursing merupakan pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan ilmu-ilmu
keperawatan yang telah dipelajari yang diterapkan kepada ranah lingkungan
agrikultural seperti pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan serta agroindustri
berfokus pada klien (individu, keluarga, komunitas dan kelompok) yang holistik
meliputi biosikokultural dan spritual bersifat komprehensif (promotif, prefentif,
kuratif, dan rehabilitatif).
B. Teori Dorothea E. Orem
Orem mengeluarkan 3 teori yaitu
1. Teori perawatan diri, yang menjelaskan mengapa dan bagaimana orang
merawat diri mereka sendiri.
2. Teori defisit perawatan diri, yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa
orang dapat dibantu melalui keperawatan.
3. Teori sistem keperawatan, yang menggambarkan dan menjelaskan
hubunganyang harus dilakukan dan dipelihara untuk menghasilkan keperawatan.
Teori sistem keperawatan mengusulkan bahwa keperawatan adalah tindakan
manusia; sistem keperawatan adalah sistem keperawatan yang dibentuk oleh
perawatan melalui pelaksanaan agen keperawatan mereka untuk orang-orang
keterbatasan kesehatan yang diturunkan atau ketergantungan perawatan. Agen
perawatan meliputi konsep tindakan kesengajaan, termasuk intensionalitas, dan
pelaksanaan dari diagnosis, resep dan regulasi. Sistem keperawatan dapat
dihasilkan untuk individu, untuk orang-orang yang merupakan unit
ketergantungan perawatan, untuk kelompok yang anggotanya memiliki tuntutan
perawatan diri terapeutik dengan komponen yang sama untuk keterlibatan dalam
perawatan diri, dan untuk keluarga atau unit-unit multi-person yang lain.

1.) Teori defisit perawatan diri

Ide sentral dari teori defisit perawatan diri adalah persyaratan orang untuk
perawatan dihubungkan dengan subjektivitas kedewasaan dan orang yang mejadi
dewasa terhadap keterbatasan tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.

Keterbatasan ini menyebabkan mereka sepenuhnya atau sebagian tidak tahu


syarat yang ada dan syarat yang muncul dalam rangka mengatur perawatan untuk
diri sendiri. Mereka juga membatasi kemampuan untuk terlibat dalam kinerja
pengukuran perawatan yang berkelanjutan untuk mengendalikan faktor-faktor
yang mengatur fungsi dan perkembangan ketergantungan mereka sendiri.

2.) Teori perawatan diri


Perawatan diri adalah fungsi regulasi manusia bahwa individu harus, dengan
pertimbangan, melakukan sendiri atau harus dilakukan bagi mereka untuk
mempertahankan hidup, kesehatan, perkembangan dan kesejahteraan. Penjabaran
dari konsep perawatan diri memberikan fondasi untuk memahami persyaratan
tindakan dan keterbatasan tindakan orang-orang yang dapat mengambil manfaat
dari keperawatan.

Menurut orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
memiliki kemampuan untuk merawat diri sendiri oleh karena itu teori ini disebut
teori self care (perawatan diri). Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri,
sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan self care mereka.

C. Analisis
Indonesia adalah negara agraris sehingga mayoritas tenaga kerja Indonesia terutama
di daerah pedesaan bekerja di sektor pertanian. Bekerja pada sektor pertanian sebagai
seorang petani memiliki banyak resiko, tidak hanya resiko pada fisiologisnya tetapi
juga resiko pada psikologisnya. Petani memilki resiko psikologi karena mereka
merasa tertekan dengan sumber daya yang kurang layak.
Sebagian besar petani memiliki tingkat penghasilan yang relatif rendah sehingga
mereka merasa tertekan dengan kehidupan perekonomiannya. Banyak petani yang
menggarap sawah hanya beberapa petak saja sedangkan tenaga dan juga biaya yang
mereka keluarkan tidak seimbang dengan hasil yang mereka dapatkan.
Para petani memiliki kebiasaan mengaduk pupuk tidak menggunakan sarung tangan,
karena mereka beranggapan bahwa lebih mudah menggunakan tangan sebagai alat
ukur. Hal ini tentunya sangat beresiko bagi kesehatan petani nantinya.
Jam kerja yang dimiliki petani relatif lama dari seminggu, mereka dapat bekerja
selama 5 hari, ini dapat membuat kelelahan bagi petani.
Petani umunya berangkat ke daerah persawahan yang dimilikinya saat masih pagi
oleh karena itu mereka membawa bekal untuk dimakan pada siang harinya, mereka
memakan bekalnya pada daerah persawahan yang umumnya kotor dan kurang
higienis yang berakibat pada kebersihan makanan yang akan dikonsumsi. Para petani
juga tidak memakai APD (alat pelindung diri) pada saat bekerja seperti sarung tangan,
masker, sepatu boot dan lain-lain. APD ini sangat diperlukan pada saat penyemprotan
pestisida agar tubuh lebih terlindungi.
Salah satu contoh kasus
Ketika petani menyemprot pestisida, sedangkan mereka tidak memakai masker,
akhirnya terkena keracunan pada saluran pernafasannya dan dilarikan ke rumah sakit.
Maka sebagai asuhan keperawatannya diterapkanlah teori nursing system lebih
tepatnya the wholly compensatory system yaitu tindakan keperawatan dengan
memberikan bantuan secara penuh pada pasien, saat pasien mengalami pingsan dan
gangguan pernafasan maka perawat akan membantu pasien tersebut dengan
memasang alat pernapasan. Membersihkan tubuh pasien dengan menyekanya.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry . 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi.4,Vol.1. Jakarta: EGC
Marriner- Tomey& Alligood. 2006. Nursing Theorists and Their Works. 6th Ed.
St.Louis: Mosby Elsevier,Inc

Anda mungkin juga menyukai