Anda di halaman 1dari 58

CHECKLIST

PENILAIAN OSCE
SEMESTER II
(KDM, PF, FARMAKO)

JUNI 2019

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

1
KDM
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
GUIDED IMAGERY
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan
1. Ruangan yang tenang dengan lampu yang redup
2. Tape dan casset musik instrumental
3. Tempat tidur/kursi yang nyaman
4. Memberikan salam dan perkenalkan diri
5. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
6. Mengkaji tingkat kenyamanan pasien (skala nyeri)
7. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
8. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
9. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
10. Mengatur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman
Fase Tindakan
11. Mencuci tangan
12. Menjelaskan tindakan akan dimulai
13. Minta pasien untuk menutup mata
14. Minta pasien bernafas dalam pelan-pelan 3-5 kali sampai merasa rileks
15. Nyalakan musik instrumenstal yang slow
16. Minta pasien untuk membayangkan saat ini pasien berada di daerah yang
disukai (misalnya pantai, gunung, taman, dll) bersama dengan orang yang
dicintai
17. Minta pasien untuk memfokuskan pada satu bayangan.
Jika pasien tidak dapat menciptakan bayangannya, berikan
sensasi/stimulasi yang dapat menimbulkan suasana rileks (misalnya
dengarkan suara air gemericik atau aroma bungan yang disukai pasien)
18. Minta pasien untuk menikmati bayangan yang diciptakannya
19. Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman,
hentikan latihan (skor 2 jika tidak ada tanda yang muncul)
20. Setelah kurang lebih 20-30 menit, minta pasien nafas dalam beberapa kali
sambil mulailah kembali ke kondisi sebelumnya untuk mengakhiri teknik
21. Minta klien untuk membuka mata, dan tersenyum
22. Bereskan dan rapikan alat
Fase Terminasi dan Dokumentasi
23. Mengevaluasi kenyamanan/respon pasien
24. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
25. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
26. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
27. Mencuci tangan
28. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
60

Jember, …….. Juni 2019


Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak tepat/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR (BAGIAN TUBUH ATAS/BAWAH)
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Dua baskom berisi air dingin/hangat kuku dan pengalas (zeil).
2. Teko/ceret berisi air hangat
3. Washlap
4. Sabun mandi dalam tempatnya
5. Dua handuk (1 ukuran sedang dan 1 ukuran besar)
6. Selimut mandi
7. Virgin Coconut Oil / Talk (skor 2 jika tidak diperlukan)
8. Pakaian ganti yang bersih
9. Tempat pakaian kotor
10. Pispot/urinal
11. Alas bokong
12. Botol berisi air cebok
13. Kapas cebok dalam tempatnya (cucing)
14. Tempat sampah/bengkok
15. Sampiran/Sketsel
16. Apron dan Handscoen
Fase Persiapan Pasien
17. Memberikan salam dan perkenalkan diri
18. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
19. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
20. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
21. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
(menutup tirai atau pintu dan jendela)
22. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman
23. Mengatur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman
Fase Tindakan
24. Menjelaskan tindakan akan dimulai
25. Cek alat yang digunakan
26. Dekatkan peralatan ke sisi tempat tidur pasien
27. Mencuci tangan
28. Memakai apron dan sarung tangan
29. Sebelum dimandikan tanyakan kepada pasien apakah mau buang air
(BAK/BAB) atau tidak, bila perlu berikan pispot/urinal
30. Singkirkan bantal dan guling yang tidak terpakai
31. Pasang selimut mandi, lipatan bagian yang atas dipegang oleh pasien,
lipatan bagian bawah ditarik bersama- sama dengan seprei atas dan selimut
ke arah kaki
32. Lipat selimut pasien ke arah kaki
Tindakan untuk tubuh bagian atas
33. Tanggalkan pakaian atas pasien dan memasukkan ke dalam tempat
pakaian kotor
34. Bentangkan handuk ukuran sedang di bawah kepala
35. Basuhlah wajah, telinga, dan leher dengan waslap (untuk muka pasien
ditanyakan apakah pasien mau memakai sabun atau tidak). Bersihkan
telinga pasien dengan cotton bud yang telah dilebabkan terlebih dahulu
(bila tampak kotor).
36. Keringkan muka, telinga, dan leher pasien dengan handuk ukuran sedang,
kemudian handuk dan waslap digantungkan pada rak handuk
37. Bentangkan handuk ukuran besar di bawah lengan pasien yang jauh dari
perawat, lakukan pada lengan lain dengan cara yang sama
38. Cuci mulai dari jari-jari tangan sampai ketiak, kemudian keringkan dengan
handuk lalu memasukkan ke bawah selimut mandi
39. Turunkan selimut mandi sampai perut bagian bawah
40. Bentangkan handuk di atas selimut mandi
41. Basulah dengan bersih dada, ketiak, perut, kemudian dikeringkan dengan
handuk
42. Tarik selimut mandi kearah kepala pasien sampai menutup dada
43. Ganti air di baskom dengan air yang bersih
44. Miringkan pasien dan membentangkan handuk di belakang punggung
45. Lap bagian kuduk, punggung sampai ke bokong
46. Gosok Punggung dengan VCO dengan sedikit tekanan sampai kering dan
tidak boleh dikipas
47. Tuangkan talk pada telapak tangan perawat, diratakan kemudian
digosokkan pada kuduk, punggung, dan bokong pasien secara merata
48. Kenakan pakaian atas yang bersih lalu ditelentangkan kembali
Tindakan untuk tubuh bagian bawah
33. Tanggalkan pakaian bawah dan dimasukkan ke dalam tempat pakaian
kotor
34. Bentangkan handuk di bawah tungkai yang jauh dari perawat dengan
posisi lutut ditekuk
35. Lap dengan bersih jari-jari kaki, telapak kaki sampai paha lalu
dikeringkan, dilakukan pada kaki yang lain dengan cara yang sama
36. Ganti air di baskom dengan air yang bersih
37. Bentangkan handuk di bawah bokong
38. Mencuci dengan bersih alat kelamin dan sekitarnya sampai lipatan paha,
kemudian dikeringkan dengan handuk
39. Taburkan talk sedikit pada lipatan paha, lalu diratakan dengan kapas; pada
laki-laki juga dibawah skrotum
40. Membuang kapas ke dalam tempat sampah
41. Kenakan pakaian bawah pasien
Lanjutan tindakan untuk kedua bagian tubuh
42. Tarik selimut dan seprei atas ke atas bersama bagian bawah selimut mandi
43. Angkat selimut mandi, digantungkan pada rak handuk
44. Rapikan klien ke posisi semula
45. Beritahu bahwa tindakan sudah selesai
46. Bereskan dan rapikan alat
47. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela
Fase Terminasi dan Dokumentasi
48. Mengevaluasi respon pasien
49. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
50. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
51. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
52. Mencuci tangan
53. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Tindakan untuk tubuh bagian atas: Tindakan untuk tubuh bagian bawah:
Total Skor Total Skor
NILAI AKHIR = x 100 NILAI AKHIR = x 100
124 110

Jember, ……..Juni 2019


Keterangan :
Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak tepat/tidak berurutan (kecuali
persiapan alat)
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Tempat tidur, kasur, dan bantal
2. Alas kasur/sarung kasur
3. Laken/sprei
4. Perlak
5. Stick laken
6. Boven laken
7. Selimut
8. Sarung bantal
9. Celemek
10. Masker
11. Handscoen
12. Bak cuci tempat sprei kotor
Fase Persiapan Pasien
13. Memberikan salam dan perkenalkan diri
14. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
15. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
16. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
17. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
18. Mengatur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman (pasien
bisa diminta pindah tempat/duduk di kursi)
Fase Tindakan
19. Mencuci tangan
20. Memakai celemek (apron), masker, dan hand scoen
21. Dekatkan alat alat ke tempat kerja
22. Letakan alat-alat tenun yang sudah dilipat dan disusun diatas meja bersih
23. Pasang alas kasur dan mengikatkan tali – talinya kearah dalam pada rangka
tempat tidur pada tiap sudut (jika ada, jika tidak ada nilainya 2)
24. Lepaskan sprei yang kotor dan letakkan di bak cucian
25. Letakan laken dengan lipatan memanjang yang menentukan garis tengah
di tengah- tengah tempat tidur
26. Masukan laken pada bagian kepala kurang lebih 24 cm di bawah kasur dan
dibuat sudut. Jika laken tidak sesuai ukurannya, maka masukan bagian
kepala lebih banyak daripada bagian kaki
27. Masukan laken pada bagian kepala kurang lebih 25 cm dibawah kasur,
kemudian dibuat sudut (prinsip 900 dan 450)
28. Masukan laken pada bagian sisi ke bawah kasur (sisi tempat perawat
berdiri)
29. Letakan perlak melindungi + 50 cm dari garis kasur bagian kepala
demikian juga stick laken dan masukan sama-sama ke bawah kasur
30. Letakkan boven laken secara terbalik dengan hakitan, lebar di bagian
kepala mulai dari garis kasur, masukan bagian kaki ke bawah kasur
31. Letakkan selimut + 25 cm dari garis kasur bagian kepala dan masukan
bagian kaki ke bawah kasur
32. Lipat boven laken bagian atas tepat di atas garis selimut
33. Masukan bantal ke dalam sarungnya dan letakan bantal dengan bagian
yang tertutup ke arah pintu
34. Selesaikan sisi yang lain seperti sisi yang tadi
35. Periksa hasil kerja yang sudah dilaksanakan, rapikan alat-alat
36. Tanyakan pasien kembali ke tempat tidur atau tidak
Fase Terminasi dan Dokumentasi
37. Mengevaluasi kenyamanan/respon pasien
38. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
39. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
40. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
41. Lepaskan masker, apron, dan rapikan alat-alat
42. Mencuci tangan
43. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan,
2. Nama tindakan
3. Respon pasien
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
90

Jember, …….. Juni 2019


Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: LATERAL
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Bantal kecil
3. Guling
4. Sand bags
5. Handscoen
Fase Persiapan Pasien
6. Memberikan salam dan perkenalkan diri
7. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
8. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
9. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
10. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
11. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
12. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
13. Periksa alat-alat yang akan digunakan
14. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
15. Posisikan klien senyaman mungkin
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Rendahkan bagian kepala tempat tidur seluruhnya atau serendah yang
dapat ditoleransi klien
18. Posisikan klien di sisi tempat tidur
19. Putar klien ke sisi dalam
20. Untuk berputar ke sisi dalam pada klien yang tidak berdaya, fleksikan lutut
klien yang tidak mengenai matras.
21. Tempatkan satu tangan pada pinggul klien dan tangan yang lain pada bahu.
22. Letakkan bantal di bawah kepala dan leher klien
23. Bawa bahu maju ke depan
24. Letakkan kedua lengan pada posisi agak fleksi.
25. Lengan atas disokong dengan bantal setinggi bahu.
26. Letakkan bantal yang keras/bantal guling di belakang punggung klien.
(Cara membuat bantal keras dengan melipat bantal dengan panjang yang
diinginkan. Area lunak berada di bawah punggung).
27. Letakkan bantal di bawah kaki bagian atas yang semi fleksi setinggi
pinggul dari lipat paha hingga ke kaki
28. Letakkan sandbags sejajar dengan permukaan telapak kaki yang
menggantung
29. Rapikan klien
30. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
31. Lepas sarung tangan
32. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
33. Mengevaluasi respon pasien
34. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
35. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
36. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
37. Mencuci tangan
38. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan,
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
80

Jember, …….. Juni 2019


Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: SIMS
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Bantal kecil
3. Guling
4. Sand bags
5. Handscoen
Fase Persiapan Pasien
6. Memberikan salam dan perkenalkan diri
7. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
8. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
9. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
10. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
11. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
12. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
13. Periksa alat-alat yang akan digunakan
14. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
15. Posisikan klien senyaman mungkin
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Letakkan bagian kepala tempat tidur rata
18. Letakkan klien pada posisi telentang
19. Miringkan klien, hanya lebih miring/setengah telungkup dengan dada
mengenai tempat tidur, lengan pada sisi yang tertindih (kanan atau kiri)
diletakkan sejajar dengan punggung.
20. Luruskan kaki yang mengenai tempat tidur, sedangkan lutut dan paha yang
lain ditekuk serta ditarik ke arah dada
21. Letakkan bantal di bawah kepala dan leher klien
22. Letakkan bantal di bawah lengan atas yang fleksi, sokong lengan setinggi
bahu. Sokong lengan lain pada matras
23. Letakkan bantal di bawah kaki atas yang fleksi, sokong kaki setinggi
pinggul
24. Letakkan sandbags sejajar dengan permukaan telapak kaki
25. Rapikan klien
26. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
27. Lepas sarung tangan
28. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
29. Mengevaluasi respon pasien
30. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
31. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
32. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
33. Mencuci tangan
34. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan,
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
72

Jember, …….. Juni 2019


Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: SEMIFOWLER
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Bantal kecil
3. Guling
4. Sandaran punggung
5. Selimut
6. Orthopaedic bed
7. Handscoen
8. Papan kaki (jika ada, jika tidak ada skor 2)
Fase Persiapan Pasien
9. Memberikan salam dan perkenalkan diri
10. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
11. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
12. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
13. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
14. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
15. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
16. Periksa alat-alat yang akan digunakan
17. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
18. Posisikan klien senyaman mungkin
19. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
20. Letakkan tempat tidur pada posisi datar dengan roda tempat tidur terkunci
21. Angkat dan dudukkan klien, pasang sandaran punggung, atur bantal pada
sandaran, jika memakai orthopaedic bed tinggikan bagian kepala tempat
tidur pada 30-45 derajat
22. Memastikan tubuh membentuk sudut 30-45 derajat dari bed
23. Letakkan bantal kecil atau gulungan di pergelangan kaki
24. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan
25. Berikan bantal pada bagian bawah punggung klien
26. Letakkan bantal guling atau gulungan di bawah lipatan lutut agar tidak
merosot
27. Letakkan bantal kecil atau gulungan di pergelangan kaki
28. Letakkan papan kaki pada telapak kaki klien
29. Rapikan klien
30. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
31. Lepas sarung tangan
32. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
33. Mengevaluasi respon pasien
34. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
35. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
36. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
37. Mencuci tangan
38. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan,
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
80

Jember, …….. Juni 2019


Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: TRENDELENBURG
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Bantal kecil
3. Guling
4. Handscoen
5. Balok
Fase Persiapan Pasien
6. Memberikan salam dan perkenalkan diri
7. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
8. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
9. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
10. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
11. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
12. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
13. Periksa alat-alat yang akan digunakan
14. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
15. Posisikan klien senyaman mungkin
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Tempat tidur di bagian kaki ditinggikan dengan balok, pada orthopaedic
bed, bagian kaki dapat langsung ditinggikan sesuai kebutuhan
18. Klien dibaringkan telentang tanpa bantal dan di bawah lipatan lutut diberi
bantal
19. Diantara kepala klien dan ujung tempat tidur diberi bantal sebagai penahan
20. Rapikan klien
21. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
22. Lepas sarung tangan
23. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
24. Mengevaluasi respon pasien
25. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
26. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
27. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
28. Mencuci tangan
29. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan,
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
62

Jember, …….. Juni 2019


Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: DORSAL RECUMBENT
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Bantal kecil
3. Guling
4. Handscoen
Fase Persiapan Pasien
5. Memberikan salam dan perkenalkan diri
6. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
7. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
8. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
9. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
10. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
11. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
12. Periksa alat-alat yang akan digunakan
13. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
14. Posisikan klien senyaman mungkin
15. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
16. Klien berbaring telentang
17. Tekuk kedua lulut, paha direnggangkan dan telapak kaki menapak pada
tempat tidur
18. Rapikan klien
19. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
20. Lepas sarung tangan
21. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
22. Mengevaluasi respon pasien
23. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
24. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
25. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
26. Mencuci tangan
27. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
58
Jember, …….. Juni 2019
Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: LITHOTOMY
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Bantal kecil
3. Guling
4. Handscoen
Fase Persiapan Pasien
5. Memberikan salam dan perkenalkan diri
6. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
7. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
8. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
9. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
10. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
11. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
12. Periksa alat-alat yang akan digunakan
13. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
14. Posisikan klien senyaman mungkin
15. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
16. Klien berbaring telentang
17. Letakkan kedua tapak tangan klien di bawah kepala
18. Angkat kedua tungkai
19. Tekuk lutut ke arah dada
20. Kedua tungkai bawah ditahan oleh kedua orang perawat, jika ada meja
ginekologi kedua tungkai bawah diletakkan pada penahan kaki.
21. Rapikan klien
22. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
23. Lepas sarung tangan
24. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
25. Mengevaluasi respon pasien
26. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
27. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
28. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
29. Mencuci tangan
30. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
64

Jember, …….. Juni 2019


Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: GENU PECTORAL (KNEE CHEST)
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Handscoen
Fase Persiapan Pasien
3. Memberikan salam dan perkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
5. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
7. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
8. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
9. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
10. Periksa alat-alat yang akan digunakan
11. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
12. Posisikan klien senyaman mungkin
13. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
14. Bantu klien dengan posisi menungging
15. Kedua kaki klien ditekuk dan dada menempel pada tempat tidur
16. Kepala menoleh ke kiri/kanan (sesuai kenyamanan klien), dan dapat diberi
bantal di bawahnya.
17. Rapikan klien
18. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
19. Lepas sarung tangan
20. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
21. Mengevaluasi respon pasien
22. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
23. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
24. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
25. Mencuci tangan
26. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR

Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
56
Jember, …….. Juni 2019
Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
RUBRIK PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME

SKOR PROFESIONALISME

0 1 2 3 4

- Ada critical step / prosedur - Banyak prosedur tidak - Ada prosedur tindakan - Semua prosedur dilakukan - Skor 3 ditambah,
tindakan sangat penting yang dilakukan dengan benar, yang tidak dilakukan atau dengan lengkap dan benar. - Tampak percaya diri
tidak dilakukan tidak urut atau tidak dilakukan tapi tidak - Memperhitungkan waktu, dan memahami betul
sistematis sempurna atau dilakukan
- Sebagian besar prosedur tidak tidak terburu-buru atau apa yang sedang
secara tidak urut (terbalik-
dilakukan dengan benar, tidak - Terlihat terburu-buru terlalu lambat. dilakukan
balik).
urut atau tidak sistematis atau sebaliknya (terlalu (keterampilan dan
- Seluruh prosedur dilakukan
lambat) - Terlihat kurang sistematis penalaran klinis
- Terlihat bingung (tidak tahu dengan urut dan sistematis.
dalam melakukan baik).
apa yang harus dikerjakan). - Melakukan tindakan
tindakan. - Tidak melakukan tindakan
yang membuat pasien
- Melakukan tindakan yang yang akan membahayakan
tidak nyaman (kasar, - Terkadang terlihat
membahayakan pasien. pasien / membuat pasien
terburu-buru, kurang bingung/ blocking dalam tidak nyaman.
empati) melakukan tindakan.
- Belum cukup percaya diri,
terkadang belum memahami
apa yang sedang dilakukan
(penalaran klinis masih
kurang).
PEMERIKSAAN FISIK
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS


PEMERIKSAAN JANTUNG

Nama :
NIM :
Kelas :

No Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
- Stetoskop
- Buku catatan
- Pen
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien dan mengecek suhu pasien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
10 Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi,
penonjolan, adanya ketidak simetrisan, adanya asites.

11 Auskultasi bunyi bising usus


12 Lakukan perkusi pada kesembilan regio abdomen
13 Palpasi ringan: Untuk mengetahui adanya massa dan respon
nyeri tekan letakkan telapak tangan pada abdomen secara
berhimpitan dan tekan secara merata sesuai kuadran
14 palpasi pada HEPAR
Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada
bagian hipokondria kanan, kira;kira pada interkosta ke 11-12.
Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam 4-5 cm, rasakan
adanya organ hepar. Kaji hepatomegali.

15 LIMPA:
Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar.
Anjurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah
interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam
kemudian tekan saat inhalasi tenntukkan adanya limpa. Pada
orang dewasa normal tidak teraba

16 palpasi pada RENALIS:

Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah
perut setinggi Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan. Untuk palpasi
ginjal kiri letakkan tangan setinggi Lumbal 1-2 di bawah kosta
kiri. Tekan sedalam 4-5 cm setelah pasien inhalasi jika teraba
adanya ginjal rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.

Tahap Terminasi
30 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
31 Beri reinforcement positif pada klien
32 Kontrak pertemuan selanjutnya
33 Mengakhiri pertemuan dengan baik
34 Cuci tangan
35 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS


PEMERIKSAAN JANTUNG

Nama :
NIM :
Kelas :

No Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
- Stetoskop
- Buku catatan
- Pen
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien dan mengecek suhu pasien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
10 Inspeksi jantung berarti mencari tanda-tanda yang
mengungkapan keadaan jantung pada permukaan dada dengan
cara melihat / mengamati
11 Palpasi dada untuk menentukan nyeri tekan dan benjolan pada
dada
12 Palpasi denyutan jantung
13 Perkusi letak jantung
14 Auskultasi bunyi S1 dan S2

15 Auskultasi dengan diafragma pada RICS kedua dekat sternum


(aortic area).
16 Auskultasi dengan diafragma pada LICS kedua dekat sternum
(pulmonic area).
17 Auskultasi dengan diafragma pada LICS Ke-3,4,5 dekat sternum
(tricuspidarea).
18 Auskultasi dengan diafragma pada RICS kedua dekat sternum
(aortic area).
19 Auskultasi dengan diafragma pada LICS kedua dekat sternum
(pulmonic area).
Tahap Terminasi
30 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
31 Beri reinforcement positif pada klien
32 Kontrak pertemuan selanjutnya
33 Mengakhiri pertemuan dengan baik
34 Cuci tangan
35 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS


PEMERIKSAAN THORAK

Nama :
NIM :
Kelas :

No Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
- Stetoskop
- Buku catatan
- Pen
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien dan mengecek suhu pasien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
10 Perhatikan Pergerakan ekspansi dada (simetris atau tidak simetris)
11 Observasi otot-otot bantu pernafasan (otot interkosta, otot
sternokleidomastoid dan otot scalenes
12 Perhatikan Pergerakan ekspansi dada (simetris atau tidak simetris)
13 Palpasi torak anterior untuk mengukur ekspansi pernafasan
14 Palpasi untuk mengetahui taktil fremitus pada dinding dada anterior.

15 Perkusi toraks anterior dan daerah paru

16 Perkusi torak posterior.


17 Auskultasi thorax anterior dan paru paru
18 Auskultasi torak posterior
19 Auskultasi trakea.

20 Auskultasi bronkus
Tahap Terminasi
30 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
31 Beri reinforcement positif pada klien
32 Kontrak pertemuan selanjutnya
33 Mengakhiri pertemuan dengan baik
34 Cuci tangan
35 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
LEMBAR CHECLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMERIKSAAN FISIK PARU-PARU

NAMA:
NIM:
KELAS:
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PERSIAPAN ALAT
1. Stetoskop
2. Buku catatan
3. Pen
TAHAP ORIENTASI
4. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah
5. Perawat salam pada klien dan memperkenalkan diri, kemudian perawat
meminta klien menyebutkan nama lengkap beserta tanggal lahir, serta cek
barcode di lengan klien
6. Perawat mengevaluasi keluhan klien (batuk, sesak nafas, nyeri pada dada,
dll) dan memvalidasi tindakan klien yang sudah dilakukan untuk mengatasi
masalah klien
7. Menjelaskan tujuan tindakan dan Kontrak waktu
8. Memposisikan pasien pada posisi yang aman dan nyaman dengan posisi
duduk (Jika memungkinkan) dan perawat berada di sebelah kanan klien
9. Mengenakan Handscon jika diperlukan (lihat kondisi)
10. Mengatur pencahayaan dan jaga privasi klien (tirai ditutup)
TAHAP KERJA
PENGKAJIAN THORAX BAGIAN DEPAN
. 1. Perawat membantu melepaskan pakaian bagian atas, di buka sampai
pinggang guna mempermudah perawat melakukan inspeksi
2. Perhatikan kesan pertama pasien: perilaku, ekspresi, penanmpilan umum,
pakainan, postur tubuh, dan gerakan dengan waktu cukup.
3. Hitung pernafasan selama satu menit penuh (Jika menghitung pernafasan,
observasi frekuensi pernafasan, ritme, kedalam pernafasan dan usaha dalam
bernafas.)
4. Perhatikan Pergerakan ekspansi dada (simetris atau tidak simetris) dan
adakah keterlibatan otot-otot bantu pernafasan (otot interkosta, otot
sternokleidomastoid dan otot scalenes
5. Kaji bentuk thorax, normalnya rasio diameter transfersal dengan diameter
anteroposterior lebih kurang 2 : 1. Temukan apakah terdapat kelainan
bentuk seperti: Barel chest, funnel chest, pegon chest, flail chest, Kyposis,
scoliosis, kyposcoliosis
6. Perhatikan warna kulit klien mulai dari wajah sampai dada, apakah terdapat
cyanosis, jaringan scar bekas operasi, atau terdapat lesi, jejas kebiruan.
7. Palpasi torak anterior untuk mengukur ekspansi pernafasan.

a. Letakkan tangan pada dinding anterior dada tepat dibawah batas kosta
dengan ibu jari sedikit terpisah pada garis midsternum.
b. Tekan kulit diantara ibu jari seperti pada waktu melakukan palpasi dinding
posterior.
c. Mintalah klien untuk menarik napas dalam. Observasi pergerakan ibu jari
dan tekanan yang dikeluarkan terhadap tangan pemeriksaan. Apabila
terjadi perbedaan pada ekspansi paru, maka didiagnosa terjadi PPOK atau
penyakit paru restriktif.
8. Palpasi untuk mengetahui taktil fremitus pada dinding dada anterior.

a. Teknik yang digunakan sama dengan palpasi posterior.


b. Gunakan sendi metakarpophalangeal atau permukaan unlar tangan.
Mintalah klien untuk mengucapkan “tujuh-tujuh” saat pemeriksa
melakukan palpasi dinding dada anterior. Normalnya keduanya terdengar
dalam getaran yang sama
9. Perkusi toraks anterior.
a. Visualisasikan landmark daerah torak anterior. Sebelum melakukan
perkusi dinding dada anterior, visualisasi garis vertikal dan horisontal.
Identifikasi lokasi diafragma dan lobus paru.
b. Perkusi daerah paru dengan pola yang teratur. Mulailah perkusi pada
daerah apeks dan lanjutkan sampai setinggi diafragma. Lanjutkan
perkusi sampai garis midaksila pada masing-masing sisi. Hindari
perkusi diatas sternum, klafikula, tulang rusuk dan jantung.
c. Pastikan jari-jari dan tangan yang tidak dominan berada pada celah
interkosta sejajar dengan tulang rusuk.
d. Jika pada klien wanita memiliki payudara besar, mintalah klien untuk
mengatur posisi agar payudaranya ke arah samping selama prosedur ini.
Perkusi diatas jaringan payudara wanita akan menghasilkan suara “dull”
10. Auskultasi torak anterior bagian atas
a. Visualisasi petunjuk torak anterior.
b. Auskultasi diatas trakea. Suara akan jelas berada diatas jugular
(suprastenal) notch. Suara diatas trakea adalah suara bronkial.
c. Auskultasi diatas bronkus kiri dan kanan.
d. Daerah ini berada pada batas sternum sebelah kiri dan kanan pada sela
interkosta ke-2 dan ke-3. Suara yang terdengar adalah
bronkovesikuler.
11. Auskultasi paru-paru.
a. Dengarkan suara vesikuler. Biasanya terdengar pada daerah parenkim
paru-paru.
b. Dengarkan bunyi suara napas tambahan. Suara ini mendahului
inspirasi dan ekspirasi dari siklus pernapasan. Bila pemeriksa
mendengar suara tambahan catat lokasi, kualitas dan waktu terjadinya
selama siklus pernapasan.
PENGKAJIAN THORAX BAGIAN BELAKANG

12. Inspeksi:
a. Perhatikan warna kulit klien mulai dari wajah sampai dada, apakah
terdapat cyanosis, jaringan scar bekas operasi, atau terdapat lesi, jejas
kebiruan.
b. Perhatikan Pergerakan ekspansi dada (simetris atau tidak simetris) dan
adakah keterlibatan otot-otot bantu pernafasan (otot trapezius dan otot-
otot leher)
13. Palpasi dan hitung jumlah tulang rusuk dan sela interkostal.
a. Minta klien untuk fleksi leher, maka processus spinalis cervikal ke-7
akan terlihat.
b. Bila pemeriksa memindakan sedikit tangan ke kiri dan ke kanan dari
processus, pemeriksa akan merasakan tulang rusuk pertama. Hitung
tulang rusuk dan sela interkostal, dan tetap didekat pada garis vertebral.
c. Palpasi tiap-tiap processus spinal dengan gerakan kearah bawah.
d. Palpasi torak posterior untuk mengukur ekspansi pernafasan.

e. Letakkan tangan dengan setingkat dengan tulang rusuk ke 8-10 letakkan


kedua ibu jari dekat dengan garis vertebral dan dengan kulit secara
lembut diantara kedua ibu jari. Pastikan telapak tangan bersentuhan
dengan punggung klien.
f. Mintalah klien untuk menarik napas dalam. Perawat seharusnya
merasakan tekanan yang sama di kedua tangan, dan tangan bergerak
menjauhi garis vertebral.
14. Palpasi untuk menilai taktil fremitus.
a. Gunakan daerah sendi metacarpophalangeal atau permukaan luar tangan
pada saat memeriksa fremitus.
b. Mintalah klien untuk mengulangi kata “ninety-nine” atau “tujuh-tujuh”
saat perawat melakukan palpasi. Normalnya adalah teraba sama rata.
15. Perkusi torak posterior.
a. Visualisasi petunjuk daerah torak. Sebelum melakukan perkusi pada
torak posterior, visualisasikan garis horisontal, garis ventrikal, tingkat
diafragma dan fisura paru-paru untuk mengidentifikasi lobus paru.
b. Atur posisi klien. Bantu klien untuk membungkuk kedepan sedikit dan
melebarkan bahu.

c. Perkusi daerah paru. Mulailah perkusi pada daerah apeks paru-paru dan
bergerak ke daerah apeks kanan. Gerakkan kedalam setiap sela
interkostal dengan cara sistemik. Perkusi sampai ke tulang rusuk paling
bawah dan pastikan untuk melakukannya sampai ke garis midaksila kiri
dan kanan.
d. Perkusi untuk menentukan pergerakan atau ekskursi diafragma.
• Mulailah dengan melakukan perkusi pada celah interkosta ketujuh
kearah bawah sepanjang garis scapula sampai batas diafragma.
Resonan akan berubah menjadi “dullness”.
• Beri tanda pada kulit.
• Mintalah klien untuk menarik napas dalam dan menahannya.
• Perkusi kembali kearah bawah dari kulit yang berada sampai
terdengar lagi suara “dullness”.
• Sekarang mintalah klien untuk bernapas normal dan keluarkan
napas sebanyak-banyaknya kemudian tahan napas.
• Perkusi kearah atas sampai pemeriksa mendengar suara resonan,
beri tanda dan anjurkan klien untuk bernapas secara normal.
Pemeriksa akan mendapatkan tiga tanda sepanjang garis skapula.
• Ulangi prosedur untuk sisi yang lain.
• Jarak antara tanda nomer 2 dan 3 berkisar antara 3-6 cm pada orang
dewasa yang sehat.
• Kembalikan klien pada posisi duduk yang nyaman

16. Auskultasi torak posterior.


Sebelum auskultasi posterior daerah toraks dilakukan, visualisasikan
“landmark” daerah tersebut seperti sebelum perkusi.

17. Auskultasi trakea.


a. Menggunakan tekanan yang tegas, letakkan diafragma stetoskop
sejalan dengan bernafasnya klien secara perlahan dengan mulut
terbuka.
b. Mulailah pada garis vertebral C7 dan turun kebawah sampai T3. Disini
pemeriksa akan melakukan auskultasi trakea, dan suara yang terdengar
adalah bronkial
18. Auskultasi bronkus.
a. Pindahkan stetoskop kekiri dan kekanan vertebral setinggi T3-T5.
Tepat berada pada bronkus kiri dan kanan dan suara yang terdengar
adalah bronkovesikuler
19. Auskultasi paru-paru.
a. Auskultasi dilakukan dengan pola yang sama separti pada yang
dilakukan pada perkusi paru-paru.
b. Mulai auskultasi pada bagian apeks kiri dan dilanjutkan seperti pola
perkusi. Pemeriksa akan mendengar suara vesikuler.
c. Dengarkan pula suara-suara tambahan yang mendahului pada saat
siklus inspirasi dan ekspirasi. Bila mendengar adanya suara tambahan,
catat lokasi, kualitas, lama dan waktu terjadinya selama siklus
pernapasan.
TAHAP TERMINASI
20. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.
21. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
22. Berikan penjelasan bahwa hasil pemeriksaan akan diberikan setelah
dilakukan interpretasi.
23. Berian reinforcment positif.
24. Cuci Tangan.
25. Dokumentasi: Catat tindakan yang telah dilakukan, catat hasil pengkajian
serta tanda tangan dan nama terang perawat

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS


PENGUKURAN DENYUT NADI

Nama :
NIM :
Kelas :

No Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
1. Jam digital / analog / stop watch
2. Buku catatan suhu (dokumentasi)
3. Pen
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
10 Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan di hitung) : radialis,
brachialis, karotis, temporalis, femoralis, dorsalis pedis, frontalis
(pada bayi).
11 Periksa denyut nadi dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari
tengah dan jari manis.
12 Identifikasi frekuensi per menit, keteraturan irama, dan kekuatan
denyutan.
13 Catat hasil pemeriksaan
14 Cuci tangan
Tahap Terminasi
15 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
16 Beri reinforcement positif pada klien
17 Kontrak pertemuan selanjutnya
18 Mengakhiri pertemuan dengan baik
19 Cuci tangan
20 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS


PENGUKURAN PERNAPASAN

Nama :
NIM :
Kelas :

No Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
- Jam digital / analog / stop watch
- Buku catatan suhu (dokumentasi)
- Pen

2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien dan mengecek suhu pasien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
10 Atur posisi pasien: supinasi, semi fowler, fowler
11 Alihkan perhatian pasien agar tidak fokus ke pernafasannya
12 Identifikasi frekuensi napas per menit, keteraturan irama, dan
kedalaman pernapasan.
13 Catat hasil pemeriksaan
Tahap Terminasi
14 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
15 Beri reinforcement positif pada klien
16 Kontrak pertemuan selanjutnya
17 Mengakhiri pertemuan dengan baik
18 Cuci tangan
19 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS


PENGUKURAN SUHU

Nama :
NIM :
Kelas :

No Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
4. Thermometer
5. Botol (3 buah):
a. Botol 1: larutan sabun
b. Botol 2: larutan desinfektan
c. Botol 3: air bersih
6. Bengkok
7. Jelly / Vaseline
8. Tisu / kassa
9. Sarung tangan
10. Buku catatan suhu (dokumentasi)

2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
PEMERIKSAAN SUHU ORAL
1. Memakai sarung tangan
2. Atur posisi pasien
3. Menentukan letak thermometer (sub-lingual)
4. Menurunkan suhu thermometer dibawah 34o-35o C
5. Menginstruksikan pasien membuka mulut
6. Meletakkan thermometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
7. Anjurkan menutup mulut selama 3-5 menit (tergantung jenis
thermometer)
8. Ambil thermometer dan baca hasilnya
9. Catat hasil pemeriksaan
10. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
11. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
12. Lepaskan sarung tangan
PEMERIKSAAN SUHU REKTAL
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien dengan posisi miring (lateral)
5. Pakaian ditutunkan sampai glutea
6. Atur thermometer pada nilai nol dan oleskan jelly / vaseline
7. Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan
thermometer kedalam rektal, jangan sampai berubah tempatnya.
8. Ambil thermometer setelah 3-5 menit dan baca hasilnya
9. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
10. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
11. Lepaskan sarung tangan
12. Cuci tangan
PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Atur posisi pasien
5. Tentukan letak aksila dan bersihkan dengan tisu / kasa
6. Menurunkan suhu thermometer dibawah 34o-35o C
7. Meletakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi ke dada
8. Ambil thermometer setelah 5-10 menit dan baca hasilnya
9. Catat hasil pemeriksaan
10. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
11. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
12. Lepaskan sarung tangan
Tahap Terminasi
14 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
15 Beri reinforcement positif pada klien
16 Kontrak pertemuan selanjutnya
17 Mengakhiri pertemuan dengan baik
18 Cuci tangan
19 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

LEMBAR CHECKLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS


PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Nama :
NIM :
Kelas :

No Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
11. Sfigmomanometer : manometer air raksa + klep penutup dan
pembuka, manset, slang karet, pompa udara + skrup / aneroid
12. Stetoskop
13. Buku catatan tekanan darah (dokumentasi)
14. Pen
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
Cara Auskultasi
13. Jelaskan prosedur pada klien
14. Cuci tangan
15. Atur posisi pasien: supinasi, duduk, berdiri (sesuai indikasi)
16. Letakkan lengan yang hendak di ukur dalam posisi terlentang
17. Buka lengan baju
18. Pasang manset sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu
ketat atau longgar)
19. Raba denyut nadi brachialis
20. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis dan
dengarkan
21. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi tidak terdengar,
dan perhatikan manometer sampai setinggi 20 mmHg dari titik
yang tidak terdengar
22. Kempeskan manset secara perlahan dan berkesinambungan
dengan memutra skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum
jam
23. Identifikasi tinggi air raksa manometer saat pertama kali
terdengar kembali denyut nadi: menunjukkan nilai tekanan
sistolik
24. Tetap kempeskan manset secara perlahan sampai bunyi nadi
terakhir terdengar ; menunjukkan nilai tekanan diastolik
25. Catat hasil pemeriksaan
26. Cuci tangan
Cara Palpasi
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien: supinasi, duduk, berdiri (sesuai indikasi)
4. Letakkan lengan yang hendak di ukur dalam posisi terlentang
5. Buka lengan baju
6. Pasang manset sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu
ketat atau longgar)
7. Raba denyut nadi radialis
8. Pertahankan palpasi pada denyut nadi radialis
9. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi tidak teraba
10. Pompa terus sampai setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik
radialis tidak teraba
11. Kempeskan manset secara perlahan dan berkesinambungan
dengan memutra skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum
jam
12. Identifikasi tinggi air raksa manometer saat pertama kali teraba
kembali denyut nadi: menunjukkan nilai tekanan sistolik
13. Catat hasil pemeriksaan
14. Cuci tangan
Tahap Terminasi
14 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
15 Beri reinforcement positif pada klien
16 Kontrak pertemuan selanjutnya
17 Mengakhiri pertemuan dengan baik
18 Cuci tangan
19 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL

Keterangan: Jember, …………………..2018


0=tidak dilakukan Penilai,
1=dilakukan tapi tidak sempurna/dilakukan namun
tidak berurutan pada tahap kerja
2=dilakukan sempurna atau bila aspek tersebut tidak
dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak
memungkinkan (tidak diperlukan dalam skenario ( )
yang sedang dilaksanakan).

Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
FARMAKOLOGI
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember

LEMBAR CHEKLIST UJIAN OSCE


INJEKSI INTRAMUSKULAR (IM)

Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi :
1. Spuit (ukuran bervariasi sesuai volume obat yang diberikan, umumnya
2-5 ml)
2. Jarum sesuai ukuran (dewasa : 21-23 G, panjang 1-1½ inci; anak : 25-
27 G, panjang ½-1 inci)
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan bersih sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
IM)
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.(*)
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Jaga privasi klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam bak
injeksi.
18. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari
jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi
19. Palpasi otot untuk menentukan kekerasan dan ukurannya. Apabila
injeksi diberikan dengan sering, lakukan rotasi tempat injeksi.
20. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman dan merelaksasi area
sesuai tempat injeksi yang dipilih
a. Lengan atas (deltoid) : klien duduk atau berbaring dengan lengan
bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.
b. Dorsogluteal : klien diatur berbaring menghadap ke bawah dalam
posisi pronasi dengan kedua tangan diatas sisi tempat tidur dan kedua
kaki diputar kedalam, klien juga dapat diatur dalam posisi miring ke
samping dan kaki yang atas ditekuk pada pangkal paha dan lutut serta
diletakkan di depan kaki bawah yang diatur lurus.
c. Ventrogluteal : klien berbaring miring, terlentang, atau terlentang
dengan lutut dan panggul fleksi
d. Vastus lateralis (paha) : klien dapat diatur miring atau duduk, atau
berbaring terlentang dengan lutut agak fleksi.
21. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
22. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
23. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
24. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
25. Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah dengan
tangan dominan (seperti memegang anak panah), pegang dengan
telapak ke bawah pada sudut 90 derajat terhadap tempat injeksi
26. Tempatkan tangan non dominan pada tempat injeksi dan regangkan
kulit untuk membuatnya tegang.
27. Injeksikan jarum secara lembut dan cepat kedalam otot pada sudut 90
derajat.
Jika massa otot kecil, cubit bagian otot menggunakan ibu jari dan jari
lain.
Jika obat bersifat mengiritasi, gunakan metode Z-track
28. Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap
dengan tangan tidak dominan. Lakukan aspirasi. Hindari
menggerakkan spuit ketika menarik pangisap secara perlahan untuk
mengaspirasi. Bila tidak ada darah, injeksikan obat perlahan-lahan
(kecepatan 10 detik/ml). Apabila darah terlihat di spuit, lepas jarum,
buang obat dan spuit, dan ulangi prosedur.
29. Setelah injeksi, tarik jarum spuit dengan lembut tapi cepat dengan
sudut yang sama saat insersi, dengan tangan non dominan memegang
kassa kering/swab alkohol.Usapkan swab alkohol dengan perlahan di
tempat injeksi, lakukan penekanan perlahan. Jangan memasase kulit.
Bila tempat penusukan mengeluarkan darah, maka tekan area tusukan
dengan kassa steril kering sampai perdarahan berhenti. Untuk tempat
injeksi ventrogluteal dan vastus lateralis, anjurkan klien menggerak-
gerakan kaki.
30. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
31. Ambil pengalas
32. Bantu klien kembali pada posisi semula

FASE TERMINASI:
33. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
34. Beri reinforcement positif.
35. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
36. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tanga
37. Dokumentasikan hasil kegiatan: Catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat
JUMLAH TOTAL

Keterangan: Jember, ……………………..2019


0 = Tidak dilakukan Penilai
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
(sebagian)
2 = Dilakukan dengan sempurna
(……………….…………)

NILAI:
(Skor Total)/74X 100
=..........................
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember

LEMBAR CHEKLIST UJIAN OSCE


INJEKSI SUBCUTAN (SC)

Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit (ukuran bervariasi sesuai volume obat yang diberikan, umumnya
1-3 ml)
2. Jarum sesuai ukuran (25 sampai 27 G), panjang jarum 3/8 – 5/8 inci
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan bersih sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok, perlak dan alasnya
8. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
SC)
9. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.(*)
10. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
11. Jaga privasi klien.
12. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
13. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
14. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
15. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
16. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam bak
injeksi.
17. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari
jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
18. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman dan merelaksasi area
sesuai tempat injeksi yang dipilih. Jika injeksi di lengan, posisi klien
duduk atau berdiri; jika di abdomen, klien duduk atau terlentang; jika
di tungkai, klien duduk di tempat tidur atau di kursi. Minta bantuan
perawat lain atau keluarga untuk memegang klien yang tidak
kooperatif (jika perlu)
19. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
20. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
21. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
22. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
23. Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah dengan
tangan dominan (seperti memegang anak panah)
24. Tusukkan jarum spuit ke area injeksi. Masukkan jarum dengan cepat
dan mantap pada sudut 45 – 90 derajat.
25. Saat melakukan penusukan, untuk klien berukuran tubuh rata-rata,
gunakan tangan non dominan untuk meregangkan kulit pada tempat
injeksi atau pegang kulit sehingga tercipta suatu gulungan kulit
setebal ½ inci. Untuk klien gemuk, cubit kulit di tempat injeksi dan
masukkan jarum dibawah lipatan kulit.
26. Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap
dengan tangan tidak dominan. Lakukan aspirasi (meskipun penusukan
pembuluh darah pada injeksi subkutan jarang ditemukan). Hindari
menggerakkan spuit ketika menarik pangisap secara perlahan untuk
mengaspirasi. Bila tidak ada darah, injeksikan obat perlahan-lahan.
Apabila darah terlihat di spuit, lepas jarum, buang obat dan spuit, dan
ulangi prosedur mulai penyiapan obat.
27. Setelah injeksi, tarik jarum spuit dengan lembut tapi cepat dengan
sudut yang sama saat insersi (dimasukkan) dengan tangan non
dominan memegang kassa kering/swab alkohol.
28. Usapkan swab alkohol dengan perlahan diatas atau di tempat injeksi
dan beri masase ringan di area injeksi. Bila tempat penusukan
mengeluarkan darah, maka tekan area tusukan dengan kassa steril
kering sampai perdarahan berhenti.
29. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
30. Ambil pengalas
31. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
32. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
33. Beri reinforcement positif.
34. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
35. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
36. Dokumentasikan hasil kegiatan, catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat.
JUMLAH TOTAL

Keterangan: Jember, ……………………..2019


0 = Tidak dilakukan Penilai
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna (sebagian)
2 = Dilakukan dengan sempurna

NILAI:
(Skor Total)/72X 100 =..........................

(……………….…………)
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember

LEMBAR CHEKLIST UJIAN OSCE


INJEKSI DERMAL (ID)

Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit berukuran 1 ml atau spuit tuberkulin
2. Jarum sesuai ukuran (26 sampai 27 G)
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
ID)
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada
klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.

CARA BEKERJA :
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan obat sesuai yang diperlukan untuk satu klien dalam satu
waktu. Pilih obat yang tepat dari tempat persedian (laci, kotak obat, di
nurse station atau di laci klien). Cek label obat dengan catatan
pengobatan. Lakukan 3 kali pengecekan. Pada tes alergi, obat yang
akan dilakukan tes alergi perlu diencerkan terlebih dahulu dengan
pelarut (aquades) sesuai petunjuk pada label obat. Ambil 0,5 cc dari
obat yang telah diencerkan tersebut kemudian encerkan kembali
dengan aquades sampai menjadi 1 cc. Obat yang telah disiapkan
diletakkan dalam bak injeksi.
18. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya lesi, memar (perubahan warna), peradangan
ataupun edema.
19. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
20. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
21. Minta klien mengekstensikan siku lengan
22. Pilih tempat injeksi intradermal dengan lebar tiga atau empat jari
dibawah daerah antekubital dan dengan lebar tangan diatas
pergelangan tangan
23. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
24. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus.
Pertahankan bevel jarum menghadap ke atas.
25. Tegangkan (regangkan) area yang akan diinjeksi dengan
menggunakan tangan kiri (non dominan). Tangan dominan
memegang spuit.
26. Lakukan penusukan dengan perlahan. Sudut penusukan 5 sampai 15
derajat terhadap permukaan kulit. Masukkan terus jarum melalui
epidermis sampai kira-kira 3 mm dibawah permukaan kulit. Ujung
jarum dapat dilihat melalui kulit.
27. Dorong obat secara perlahan. Obat ini akan menimbulkan tonjolan
dibawah permukaan kulit seperti gigitan nyamuk dengan diameter
sekitar 6 mm. Pada saat memasukkan obat, akan terasa adanya
tahanan. Jika tidak, berarti jarum masuk terlalu dalam dan harus
ditarik.
28. Tarik spuit sambil mengusapkan swab alkohol dengan perlahan diatas
tempat injeksi tanpa memberikan masase (pijatan).
29. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah khusus
30. Ambil pengalas dibawah lengan
31. Bantu klien kembali pada posisi semula
32. Bereskan peralatan dan lepas sarung tangan
33. Gambar lingkaran di sekeliling tepian tempat injeksi dengan bolpoin.
34. Tanya pada klien apakah merasa nyeri akut, sensasi terbakar, baal atau
kesemutan pada tempat injeksi. Observasi adanya reaksi alergi setelah
injeksi intradermal
35. Instruksikan klien dan keluarga untuk tidak menyentuh daerah injeksi
FASE TERMINASI:
36. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
37. Beri reinforcement positif.
38. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
39. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
40. Dokumentasikan hasil kegiatan, catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat.
JUMLAH TOTAL

Keterangan: Jember, ……………………..2019


0 = Tidak dilakukan Penilai
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna (sebagian)
2 = Dilakukan dengan sempurna

(..................................)
NILAI:
(Skor Total)/80X 100 =..........................
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember

LEMBAR CHEKLIST UJIAN OSCE


INJEKSI INTRAVENA LANGSUNG (IV)

Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit dan jarum steril sesuai ukuran
2. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
5. Bak injeksi (bak spuit)
6. Bengkok
7. Perlak dan alasnya
8. Karet pembendung (torniket)
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada
klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Bila dalam tabung spuit masih ada udara, maka
udara harus dikeluarkan. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam
bak injeksi.
18. Tentukan vena yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari area
yang mengalami jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
19. Pasang pengalas dibawah vena yang akan dilakukan injeksi
20. Pasang torniket pada bagian proksimal (bagian atas) dari area yang
akan dilakukan penusukan, hingga vena benar-benar dapat dilihat dan
diraba
21. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap kulit
di atas vena dengan arah lurus searah vena (jangan bolak-balik/ dua
arah)
22. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
23. Pegang spuit pada tangan dominan. Lakukan penusukan dengan
lubang jarum (bevel) menghadap keatas, posisi jarum sejajar dengan
vena. Untuk mencegah agar vena tidak bergeser, maka tangan
nondominan menahan vena sampai jarum masuk vena
24. Lakukan aspirasi. Bila terhisap darah (tampak pada spuit), lepaskan
torniket dan dorong obat secara perlahan kedalam vena
25. Setelah obat masuk semua, tarik spuit dan jarum, lakukan penekanan
pada area injeksi dengan swab alkohol
26. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
27. Ambil pengalas
28. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
29. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
30. Beri reinforcement positif.
31. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
32. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
33. Dokumentasikan hasil kegiatan: Catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat
JUMLAH TOTAL

Ket: (*): lakukan pemasangan gelang pada pasien baru yang akan rawat inap, lihat SOP
pemasangan gelang identitas

Keterangan: Jember, ……………………..2019


0 = Tidak dilakukan Penilai
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
(sebagian)
2 = Dilakukan dengan sempurna
(……………….…………)

NILAI:
(Skor Total)/66X 100
=..........................

Anda mungkin juga menyukai