PENILAIAN OSCE
SEMESTER II
(KDM, PF, FARMAKO)
JUNI 2019
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
1
KDM
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
GUIDED IMAGERY
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan
1. Ruangan yang tenang dengan lampu yang redup
2. Tape dan casset musik instrumental
3. Tempat tidur/kursi yang nyaman
4. Memberikan salam dan perkenalkan diri
5. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
6. Mengkaji tingkat kenyamanan pasien (skala nyeri)
7. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
8. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
9. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
10. Mengatur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman
Fase Tindakan
11. Mencuci tangan
12. Menjelaskan tindakan akan dimulai
13. Minta pasien untuk menutup mata
14. Minta pasien bernafas dalam pelan-pelan 3-5 kali sampai merasa rileks
15. Nyalakan musik instrumenstal yang slow
16. Minta pasien untuk membayangkan saat ini pasien berada di daerah yang
disukai (misalnya pantai, gunung, taman, dll) bersama dengan orang yang
dicintai
17. Minta pasien untuk memfokuskan pada satu bayangan.
Jika pasien tidak dapat menciptakan bayangannya, berikan
sensasi/stimulasi yang dapat menimbulkan suasana rileks (misalnya
dengarkan suara air gemericik atau aroma bungan yang disukai pasien)
18. Minta pasien untuk menikmati bayangan yang diciptakannya
19. Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman,
hentikan latihan (skor 2 jika tidak ada tanda yang muncul)
20. Setelah kurang lebih 20-30 menit, minta pasien nafas dalam beberapa kali
sambil mulailah kembali ke kondisi sebelumnya untuk mengakhiri teknik
21. Minta klien untuk membuka mata, dan tersenyum
22. Bereskan dan rapikan alat
Fase Terminasi dan Dokumentasi
23. Mengevaluasi kenyamanan/respon pasien
24. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
25. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
26. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
27. Mencuci tangan
28. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
60
Tindakan untuk tubuh bagian atas: Tindakan untuk tubuh bagian bawah:
Total Skor Total Skor
NILAI AKHIR = x 100 NILAI AKHIR = x 100
124 110
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
90
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
80
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
72
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
80
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
58
Jember, …….. Juni 2019
Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM
POSITIONING: LITHOTOMY
NAMA :
KELAS :
NIM :
Skor
No Tindakan
0 1 2
Fase Persiapan Alat
1. Bantal
2. Bantal kecil
3. Guling
4. Handscoen
Fase Persiapan Pasien
5. Memberikan salam dan perkenalkan diri
6. Mengidentifikasi pasien dengan benar (minimal 2 identitas)
7. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
8. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
9. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan dan memberi privasi
Fase Tindakan
10. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
11. Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
12. Periksa alat-alat yang akan digunakan
13. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
14. Posisikan klien senyaman mungkin
15. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
16. Klien berbaring telentang
17. Letakkan kedua tapak tangan klien di bawah kepala
18. Angkat kedua tungkai
19. Tekuk lutut ke arah dada
20. Kedua tungkai bawah ditahan oleh kedua orang perawat, jika ada meja
ginekologi kedua tungkai bawah diletakkan pada penahan kaki.
21. Rapikan klien
22. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
23. Lepas sarung tangan
24. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
Fase Terminasi dan Dokumentasi
25. Mengevaluasi respon pasien
26. Memberikan penghargaan positif kepada pasien
27. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
28. Mengakhiri kegiatan dan ucapkan salam
29. Mencuci tangan
30. Mendokumentasikan :
1. Tanggal dan jam tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon pasien (skala nyeri)
4. Paraf dan nama perawat
Aspek Profesionalisme 0 1 2 3 4
TOTAL SKOR
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
64
Total Skor
NILAI AKHIR = x 100
56
Jember, …….. Juni 2019
Keterangan : Penguji,
Beri tanda centang “” pada skor yang diperoleh
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna/tidak berurutan
2 : dilakukan dan tepat
(________________________)
RUBRIK PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME
SKOR PROFESIONALISME
0 1 2 3 4
- Ada critical step / prosedur - Banyak prosedur tidak - Ada prosedur tindakan - Semua prosedur dilakukan - Skor 3 ditambah,
tindakan sangat penting yang dilakukan dengan benar, yang tidak dilakukan atau dengan lengkap dan benar. - Tampak percaya diri
tidak dilakukan tidak urut atau tidak dilakukan tapi tidak - Memperhitungkan waktu, dan memahami betul
sistematis sempurna atau dilakukan
- Sebagian besar prosedur tidak tidak terburu-buru atau apa yang sedang
secara tidak urut (terbalik-
dilakukan dengan benar, tidak - Terlihat terburu-buru terlalu lambat. dilakukan
balik).
urut atau tidak sistematis atau sebaliknya (terlalu (keterampilan dan
- Seluruh prosedur dilakukan
lambat) - Terlihat kurang sistematis penalaran klinis
- Terlihat bingung (tidak tahu dengan urut dan sistematis.
dalam melakukan baik).
apa yang harus dikerjakan). - Melakukan tindakan
tindakan. - Tidak melakukan tindakan
yang membuat pasien
- Melakukan tindakan yang yang akan membahayakan
tidak nyaman (kasar, - Terkadang terlihat
membahayakan pasien. pasien / membuat pasien
terburu-buru, kurang bingung/ blocking dalam tidak nyaman.
empati) melakukan tindakan.
- Belum cukup percaya diri,
terkadang belum memahami
apa yang sedang dilakukan
(penalaran klinis masih
kurang).
PEMERIKSAAN FISIK
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :
NIM :
Kelas :
15 LIMPA:
Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar.
Anjurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah
interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam
kemudian tekan saat inhalasi tenntukkan adanya limpa. Pada
orang dewasa normal tidak teraba
Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah
perut setinggi Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan. Untuk palpasi
ginjal kiri letakkan tangan setinggi Lumbal 1-2 di bawah kosta
kiri. Tekan sedalam 4-5 cm setelah pasien inhalasi jika teraba
adanya ginjal rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.
Tahap Terminasi
30 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
31 Beri reinforcement positif pada klien
32 Kontrak pertemuan selanjutnya
33 Mengakhiri pertemuan dengan baik
34 Cuci tangan
35 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :
NIM :
Kelas :
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :
NIM :
Kelas :
20 Auskultasi bronkus
Tahap Terminasi
30 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
31 Beri reinforcement positif pada klien
32 Kontrak pertemuan selanjutnya
33 Mengakhiri pertemuan dengan baik
34 Cuci tangan
35 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
LEMBAR CHECLIST UJIAN LABORATORIUM SKILLS
PEMERIKSAAN FISIK PARU-PARU
NAMA:
NIM:
KELAS:
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PERSIAPAN ALAT
1. Stetoskop
2. Buku catatan
3. Pen
TAHAP ORIENTASI
4. Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah
5. Perawat salam pada klien dan memperkenalkan diri, kemudian perawat
meminta klien menyebutkan nama lengkap beserta tanggal lahir, serta cek
barcode di lengan klien
6. Perawat mengevaluasi keluhan klien (batuk, sesak nafas, nyeri pada dada,
dll) dan memvalidasi tindakan klien yang sudah dilakukan untuk mengatasi
masalah klien
7. Menjelaskan tujuan tindakan dan Kontrak waktu
8. Memposisikan pasien pada posisi yang aman dan nyaman dengan posisi
duduk (Jika memungkinkan) dan perawat berada di sebelah kanan klien
9. Mengenakan Handscon jika diperlukan (lihat kondisi)
10. Mengatur pencahayaan dan jaga privasi klien (tirai ditutup)
TAHAP KERJA
PENGKAJIAN THORAX BAGIAN DEPAN
. 1. Perawat membantu melepaskan pakaian bagian atas, di buka sampai
pinggang guna mempermudah perawat melakukan inspeksi
2. Perhatikan kesan pertama pasien: perilaku, ekspresi, penanmpilan umum,
pakainan, postur tubuh, dan gerakan dengan waktu cukup.
3. Hitung pernafasan selama satu menit penuh (Jika menghitung pernafasan,
observasi frekuensi pernafasan, ritme, kedalam pernafasan dan usaha dalam
bernafas.)
4. Perhatikan Pergerakan ekspansi dada (simetris atau tidak simetris) dan
adakah keterlibatan otot-otot bantu pernafasan (otot interkosta, otot
sternokleidomastoid dan otot scalenes
5. Kaji bentuk thorax, normalnya rasio diameter transfersal dengan diameter
anteroposterior lebih kurang 2 : 1. Temukan apakah terdapat kelainan
bentuk seperti: Barel chest, funnel chest, pegon chest, flail chest, Kyposis,
scoliosis, kyposcoliosis
6. Perhatikan warna kulit klien mulai dari wajah sampai dada, apakah terdapat
cyanosis, jaringan scar bekas operasi, atau terdapat lesi, jejas kebiruan.
7. Palpasi torak anterior untuk mengukur ekspansi pernafasan.
a. Letakkan tangan pada dinding anterior dada tepat dibawah batas kosta
dengan ibu jari sedikit terpisah pada garis midsternum.
b. Tekan kulit diantara ibu jari seperti pada waktu melakukan palpasi dinding
posterior.
c. Mintalah klien untuk menarik napas dalam. Observasi pergerakan ibu jari
dan tekanan yang dikeluarkan terhadap tangan pemeriksaan. Apabila
terjadi perbedaan pada ekspansi paru, maka didiagnosa terjadi PPOK atau
penyakit paru restriktif.
8. Palpasi untuk mengetahui taktil fremitus pada dinding dada anterior.
12. Inspeksi:
a. Perhatikan warna kulit klien mulai dari wajah sampai dada, apakah
terdapat cyanosis, jaringan scar bekas operasi, atau terdapat lesi, jejas
kebiruan.
b. Perhatikan Pergerakan ekspansi dada (simetris atau tidak simetris) dan
adakah keterlibatan otot-otot bantu pernafasan (otot trapezius dan otot-
otot leher)
13. Palpasi dan hitung jumlah tulang rusuk dan sela interkostal.
a. Minta klien untuk fleksi leher, maka processus spinalis cervikal ke-7
akan terlihat.
b. Bila pemeriksa memindakan sedikit tangan ke kiri dan ke kanan dari
processus, pemeriksa akan merasakan tulang rusuk pertama. Hitung
tulang rusuk dan sela interkostal, dan tetap didekat pada garis vertebral.
c. Palpasi tiap-tiap processus spinal dengan gerakan kearah bawah.
d. Palpasi torak posterior untuk mengukur ekspansi pernafasan.
c. Perkusi daerah paru. Mulailah perkusi pada daerah apeks paru-paru dan
bergerak ke daerah apeks kanan. Gerakkan kedalam setiap sela
interkostal dengan cara sistemik. Perkusi sampai ke tulang rusuk paling
bawah dan pastikan untuk melakukannya sampai ke garis midaksila kiri
dan kanan.
d. Perkusi untuk menentukan pergerakan atau ekskursi diafragma.
• Mulailah dengan melakukan perkusi pada celah interkosta ketujuh
kearah bawah sepanjang garis scapula sampai batas diafragma.
Resonan akan berubah menjadi “dullness”.
• Beri tanda pada kulit.
• Mintalah klien untuk menarik napas dalam dan menahannya.
• Perkusi kembali kearah bawah dari kulit yang berada sampai
terdengar lagi suara “dullness”.
• Sekarang mintalah klien untuk bernapas normal dan keluarkan
napas sebanyak-banyaknya kemudian tahan napas.
• Perkusi kearah atas sampai pemeriksa mendengar suara resonan,
beri tanda dan anjurkan klien untuk bernapas secara normal.
Pemeriksa akan mendapatkan tiga tanda sepanjang garis skapula.
• Ulangi prosedur untuk sisi yang lain.
• Jarak antara tanda nomer 2 dan 3 berkisar antara 3-6 cm pada orang
dewasa yang sehat.
• Kembalikan klien pada posisi duduk yang nyaman
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :
NIM :
Kelas :
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :
NIM :
Kelas :
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien dan mengecek suhu pasien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
10 Atur posisi pasien: supinasi, semi fowler, fowler
11 Alihkan perhatian pasien agar tidak fokus ke pernafasannya
12 Identifikasi frekuensi napas per menit, keteraturan irama, dan
kedalaman pernapasan.
13 Catat hasil pemeriksaan
Tahap Terminasi
14 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
15 Beri reinforcement positif pada klien
16 Kontrak pertemuan selanjutnya
17 Mengakhiri pertemuan dengan baik
18 Cuci tangan
19 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :
NIM :
Kelas :
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien senyaman mungkin
Tahap Kerja
PEMERIKSAAN SUHU ORAL
1. Memakai sarung tangan
2. Atur posisi pasien
3. Menentukan letak thermometer (sub-lingual)
4. Menurunkan suhu thermometer dibawah 34o-35o C
5. Menginstruksikan pasien membuka mulut
6. Meletakkan thermometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
7. Anjurkan menutup mulut selama 3-5 menit (tergantung jenis
thermometer)
8. Ambil thermometer dan baca hasilnya
9. Catat hasil pemeriksaan
10. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
11. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
12. Lepaskan sarung tangan
PEMERIKSAAN SUHU REKTAL
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien dengan posisi miring (lateral)
5. Pakaian ditutunkan sampai glutea
6. Atur thermometer pada nilai nol dan oleskan jelly / vaseline
7. Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan
thermometer kedalam rektal, jangan sampai berubah tempatnya.
8. Ambil thermometer setelah 3-5 menit dan baca hasilnya
9. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
10. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
11. Lepaskan sarung tangan
12. Cuci tangan
PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Atur posisi pasien
5. Tentukan letak aksila dan bersihkan dengan tisu / kasa
6. Menurunkan suhu thermometer dibawah 34o-35o C
7. Meletakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi ke dada
8. Ambil thermometer setelah 5-10 menit dan baca hasilnya
9. Catat hasil pemeriksaan
10. Bersihkan thermometer dengan tisu / kasa
11. Cuci dengan air sabun > desinfektan > bilas dengan air bersih
dan keringkan
12. Lepaskan sarung tangan
Tahap Terminasi
14 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
15 Beri reinforcement positif pada klien
16 Kontrak pertemuan selanjutnya
17 Mengakhiri pertemuan dengan baik
18 Cuci tangan
19 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME 0 1 2 3 4
JUMLAH SKOR TOTAL
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Nama :
NIM :
Kelas :
Nilai :
(Skor total/74)X100 = ………..
FARMAKOLOGI
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi :
1. Spuit (ukuran bervariasi sesuai volume obat yang diberikan, umumnya
2-5 ml)
2. Jarum sesuai ukuran (dewasa : 21-23 G, panjang 1-1½ inci; anak : 25-
27 G, panjang ½-1 inci)
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan bersih sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
IM)
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.(*)
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Jaga privasi klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam bak
injeksi.
18. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari
jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi
19. Palpasi otot untuk menentukan kekerasan dan ukurannya. Apabila
injeksi diberikan dengan sering, lakukan rotasi tempat injeksi.
20. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman dan merelaksasi area
sesuai tempat injeksi yang dipilih
a. Lengan atas (deltoid) : klien duduk atau berbaring dengan lengan
bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.
b. Dorsogluteal : klien diatur berbaring menghadap ke bawah dalam
posisi pronasi dengan kedua tangan diatas sisi tempat tidur dan kedua
kaki diputar kedalam, klien juga dapat diatur dalam posisi miring ke
samping dan kaki yang atas ditekuk pada pangkal paha dan lutut serta
diletakkan di depan kaki bawah yang diatur lurus.
c. Ventrogluteal : klien berbaring miring, terlentang, atau terlentang
dengan lutut dan panggul fleksi
d. Vastus lateralis (paha) : klien dapat diatur miring atau duduk, atau
berbaring terlentang dengan lutut agak fleksi.
21. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
22. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
23. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
24. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
25. Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah dengan
tangan dominan (seperti memegang anak panah), pegang dengan
telapak ke bawah pada sudut 90 derajat terhadap tempat injeksi
26. Tempatkan tangan non dominan pada tempat injeksi dan regangkan
kulit untuk membuatnya tegang.
27. Injeksikan jarum secara lembut dan cepat kedalam otot pada sudut 90
derajat.
Jika massa otot kecil, cubit bagian otot menggunakan ibu jari dan jari
lain.
Jika obat bersifat mengiritasi, gunakan metode Z-track
28. Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap
dengan tangan tidak dominan. Lakukan aspirasi. Hindari
menggerakkan spuit ketika menarik pangisap secara perlahan untuk
mengaspirasi. Bila tidak ada darah, injeksikan obat perlahan-lahan
(kecepatan 10 detik/ml). Apabila darah terlihat di spuit, lepas jarum,
buang obat dan spuit, dan ulangi prosedur.
29. Setelah injeksi, tarik jarum spuit dengan lembut tapi cepat dengan
sudut yang sama saat insersi, dengan tangan non dominan memegang
kassa kering/swab alkohol.Usapkan swab alkohol dengan perlahan di
tempat injeksi, lakukan penekanan perlahan. Jangan memasase kulit.
Bila tempat penusukan mengeluarkan darah, maka tekan area tusukan
dengan kassa steril kering sampai perdarahan berhenti. Untuk tempat
injeksi ventrogluteal dan vastus lateralis, anjurkan klien menggerak-
gerakan kaki.
30. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
31. Ambil pengalas
32. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
33. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
34. Beri reinforcement positif.
35. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
36. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tanga
37. Dokumentasikan hasil kegiatan: Catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat
JUMLAH TOTAL
NILAI:
(Skor Total)/74X 100
=..........................
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit (ukuran bervariasi sesuai volume obat yang diberikan, umumnya
1-3 ml)
2. Jarum sesuai ukuran (25 sampai 27 G), panjang jarum 3/8 – 5/8 inci
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan bersih sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok, perlak dan alasnya
8. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
SC)
9. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.(*)
10. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
11. Jaga privasi klien.
12. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
13. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
14. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
15. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
16. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam bak
injeksi.
17. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari
jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
18. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman dan merelaksasi area
sesuai tempat injeksi yang dipilih. Jika injeksi di lengan, posisi klien
duduk atau berdiri; jika di abdomen, klien duduk atau terlentang; jika
di tungkai, klien duduk di tempat tidur atau di kursi. Minta bantuan
perawat lain atau keluarga untuk memegang klien yang tidak
kooperatif (jika perlu)
19. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
20. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
21. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
22. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
23. Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah dengan
tangan dominan (seperti memegang anak panah)
24. Tusukkan jarum spuit ke area injeksi. Masukkan jarum dengan cepat
dan mantap pada sudut 45 – 90 derajat.
25. Saat melakukan penusukan, untuk klien berukuran tubuh rata-rata,
gunakan tangan non dominan untuk meregangkan kulit pada tempat
injeksi atau pegang kulit sehingga tercipta suatu gulungan kulit
setebal ½ inci. Untuk klien gemuk, cubit kulit di tempat injeksi dan
masukkan jarum dibawah lipatan kulit.
26. Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap
dengan tangan tidak dominan. Lakukan aspirasi (meskipun penusukan
pembuluh darah pada injeksi subkutan jarang ditemukan). Hindari
menggerakkan spuit ketika menarik pangisap secara perlahan untuk
mengaspirasi. Bila tidak ada darah, injeksikan obat perlahan-lahan.
Apabila darah terlihat di spuit, lepas jarum, buang obat dan spuit, dan
ulangi prosedur mulai penyiapan obat.
27. Setelah injeksi, tarik jarum spuit dengan lembut tapi cepat dengan
sudut yang sama saat insersi (dimasukkan) dengan tangan non
dominan memegang kassa kering/swab alkohol.
28. Usapkan swab alkohol dengan perlahan diatas atau di tempat injeksi
dan beri masase ringan di area injeksi. Bila tempat penusukan
mengeluarkan darah, maka tekan area tusukan dengan kassa steril
kering sampai perdarahan berhenti.
29. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
30. Ambil pengalas
31. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
32. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
33. Beri reinforcement positif.
34. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
35. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
36. Dokumentasikan hasil kegiatan, catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat.
JUMLAH TOTAL
NILAI:
(Skor Total)/72X 100 =..........................
(……………….…………)
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit berukuran 1 ml atau spuit tuberkulin
2. Jarum sesuai ukuran (26 sampai 27 G)
3. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
4. Sarung tangan sekali pakai
5. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
6. Bak injeksi (bak spuit)
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status dan data klien untuk memastikan program terapi
ID)
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada
klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
CARA BEKERJA :
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan obat sesuai yang diperlukan untuk satu klien dalam satu
waktu. Pilih obat yang tepat dari tempat persedian (laci, kotak obat, di
nurse station atau di laci klien). Cek label obat dengan catatan
pengobatan. Lakukan 3 kali pengecekan. Pada tes alergi, obat yang
akan dilakukan tes alergi perlu diencerkan terlebih dahulu dengan
pelarut (aquades) sesuai petunjuk pada label obat. Ambil 0,5 cc dari
obat yang telah diencerkan tersebut kemudian encerkan kembali
dengan aquades sampai menjadi 1 cc. Obat yang telah disiapkan
diletakkan dalam bak injeksi.
18. Tentukan area yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya lesi, memar (perubahan warna), peradangan
ataupun edema.
19. Pertahankan selimut atau baju yang menutupi bagian tubuh yang tidak
dilakukan injeksi.
20. Pasang perlak atau pengalas dibawah area yang akan dilakukan
injeksi.
21. Minta klien mengekstensikan siku lengan
22. Pilih tempat injeksi intradermal dengan lebar tiga atau empat jari
dibawah daerah antekubital dan dengan lebar tangan diatas
pergelangan tangan
23. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar
sepanjang sekitar 5 cm.
24. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus.
Pertahankan bevel jarum menghadap ke atas.
25. Tegangkan (regangkan) area yang akan diinjeksi dengan
menggunakan tangan kiri (non dominan). Tangan dominan
memegang spuit.
26. Lakukan penusukan dengan perlahan. Sudut penusukan 5 sampai 15
derajat terhadap permukaan kulit. Masukkan terus jarum melalui
epidermis sampai kira-kira 3 mm dibawah permukaan kulit. Ujung
jarum dapat dilihat melalui kulit.
27. Dorong obat secara perlahan. Obat ini akan menimbulkan tonjolan
dibawah permukaan kulit seperti gigitan nyamuk dengan diameter
sekitar 6 mm. Pada saat memasukkan obat, akan terasa adanya
tahanan. Jika tidak, berarti jarum masuk terlalu dalam dan harus
ditarik.
28. Tarik spuit sambil mengusapkan swab alkohol dengan perlahan diatas
tempat injeksi tanpa memberikan masase (pijatan).
29. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah khusus
30. Ambil pengalas dibawah lengan
31. Bantu klien kembali pada posisi semula
32. Bereskan peralatan dan lepas sarung tangan
33. Gambar lingkaran di sekeliling tepian tempat injeksi dengan bolpoin.
34. Tanya pada klien apakah merasa nyeri akut, sensasi terbakar, baal atau
kesemutan pada tempat injeksi. Observasi adanya reaksi alergi setelah
injeksi intradermal
35. Instruksikan klien dan keluarga untuk tidak menyentuh daerah injeksi
FASE TERMINASI:
36. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
37. Beri reinforcement positif.
38. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
39. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
40. Dokumentasikan hasil kegiatan, catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat.
JUMLAH TOTAL
(..................................)
NILAI:
(Skor Total)/80X 100 =..........................
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp./Fax (0331)323450 Jember
Nama :.............................................................
NIM :..............................................................
Kelas :.............................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT:
Baki beralas berisi:
1. Spuit dan jarum steril sesuai ukuran
2. Swab antiseptik (alkohol) dalam tempatnya
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Obat ampul atau vial sesuai instruksi dan cairan pelarutnya (jika
diperlukan)
5. Bak injeksi (bak spuit)
6. Bengkok
7. Perlak dan alasnya
8. Karet pembendung (torniket)
9. Kartu obat atau catatan pemberian obat
FASE ORIENTASI:
10. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan indentifikasi klien dengan
memeriksa indentitas klien secara cermat, cek program pengobatan
mencakup “ 6 benar ”.
11. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, kaji riwayat
medis dan riwayat alergi terhadap obat yang sama
sebelumnya,berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
12. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada
klien.
13. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
FASE KERJA:
14. Beritahu klien bahwa tindakan segera dimulai
15. Siapkan peralatan dan catatan / kartu obat di dalam ruang pengobatan
atau di kereta obat. Hitung dosis obat yang benar. Lakukan dengan
teliti dan periksa kembali perhitungan.
16. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
17. Siapkan dosis obat yang tepat dari vial atau ampul sesuai kebutuhan
(instruksi dokter). Lakukan dengan langkah yang benar. Ingat 3 cek
pembacaan obat. Bila dalam tabung spuit masih ada udara, maka
udara harus dikeluarkan. Obat yang telah disiapkan diletakkan dalam
bak injeksi.
18. Tentukan vena yang akan dilakukan injeksi. Inspeksi area yang akan
diinjeksi terhadap adanya edema, massa atau nyeri tekan. Hindari area
yang mengalami jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
19. Pasang pengalas dibawah vena yang akan dilakukan injeksi
20. Pasang torniket pada bagian proksimal (bagian atas) dari area yang
akan dilakukan penusukan, hingga vena benar-benar dapat dilihat dan
diraba
21. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik (alkohol). Usap kulit
di atas vena dengan arah lurus searah vena (jangan bolak-balik/ dua
arah)
22. Lepas tutup spuit dari jarum dengan menariknya arah lurus
23. Pegang spuit pada tangan dominan. Lakukan penusukan dengan
lubang jarum (bevel) menghadap keatas, posisi jarum sejajar dengan
vena. Untuk mencegah agar vena tidak bergeser, maka tangan
nondominan menahan vena sampai jarum masuk vena
24. Lakukan aspirasi. Bila terhisap darah (tampak pada spuit), lepaskan
torniket dan dorong obat secara perlahan kedalam vena
25. Setelah obat masuk semua, tarik spuit dan jarum, lakukan penekanan
pada area injeksi dengan swab alkohol
26. Buang spuit pada tempat khusus antitusuk tanpa harus menutup jarum
dengan kapnya atau sebelum dibuang tutup jarum dengan satu tangan
dan letakkan pada bengkok sebelum dibuang di tempat sampah
khusus
27. Ambil pengalas
28. Bantu klien kembali pada posisi semula
FASE TERMINASI:
29. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
30. Beri reinforcement positif.
31. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri kegiatan dengan baik
32. Rapikan dan kembalikan semua peralatan ke tempatnya dan cuci
tangan
33. Dokumentasikan hasil kegiatan: Catat setiap pemberian obat, tulis
inisial dan tanda tangan perawat
JUMLAH TOTAL
Ket: (*): lakukan pemasangan gelang pada pasien baru yang akan rawat inap, lihat SOP
pemasangan gelang identitas
NILAI:
(Skor Total)/66X 100
=..........................