PENDAHULUAN
A. Definisi Telur
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan
susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam, bebek,
burung puyuh dan angsa. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan
antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti
ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga
digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan
makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan
mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur (Mietha, 2008)
Telur yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia umumnya adalah telur ayam, telur
puyuh, dan telur itik. Bobot dan ukuran telur itik rata-rata lebih besar dari telur ayam, namun
karena baunya yang amis, telur itik jarang dikonsumsi jika dibandingkan dengan telur ayam.
Sebagai usaha untuk mengurangi bau amis tersebut maka telur itik diolah menjadi telur asin,
hal ini memungkinkan karena telur itik memiliki pori-pori telur yang besar. Pori-pori ini
menguntungkan saat proses pengasinan karena garam bisa lebih terabsorbsi kedalam telur
bila dibandingkan dengan telur lainnya (Marssy, 2007). 2
Harga telur di Indonesia relatif murah. Kondisi tersebut cukup kuat untuk dijadikan alasan
mengapa telur sangat digemari oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai pengganti protein
yang murah. Kebutuhan gizi terutama protein dalam kehidupan masyarakat memegang
peranan penting bagi tercapainya status kesehatan yang memadai. Untuk mencapai hal
tersebut telur merupakan salah satu produk pilihan yang cukup murah dan mudah didapat dan
selalu tersedia setiap saat tanpa mengenal musim (Medhy, 2008).
http://erepo.unud.ac.id/9292/2/60e0a5295ce2c891441f281d416c6ad7.pdf
http://permathic.blogspot.com/2013/12/kandungan-gizi-dan-manfaat-telur-bagi.html
Telur segar yang baik adalah yang kondisi luarnya baik, bentuk kulit baik dan cukup
tebal, tidak cacat (retak atau pecah), tekstur permukaan dan warnanya bagus serta bersih, jika
diteropong rongga udaranya kecil, kuning telur ditengah, dan tidak terdapat bercak atau noda
darah. Kondisi telur dapat diketahui dengan peneropongan menggunakan bantuan sinar atau
merendamnya dalam air bersih (Haryoto, 1996). Telur merupakan salah satu bahan pangan
yang paling lengkap gizinya.Selain itu, bahan pangan ini juga bersifat serba guna karena
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Komposisinya terdiri dari 11% kulit telur,
58% putih telur, dan 31% kuning telur. Kandungan gizi terdiri dari protein 6,3 gram,
karbohidrat 0,6 gram, lemak 5 gram, vitamin dan mineral di dalam 50 gram telur (Sudaryani,
2003).
Berikut ini merupakan contoh telur dari berbagai macam ternak unggas
1.Telur ayam kampung, mempunyai berat sekitar 45 - 50 gram/butir. Seekor induk ayam
kampung mampu menghasilkan rata-rata 200 butir telur per ekor per tahun. Bentuknya
lonjong, ukurannya lebih kecil dari telur ayam negeri. Warnanya putih agak kecoklatan.
Warna kuning telurnya lebih pekat daripada telur ayam negeri.
2.Telur ayam negeri (ayam ras), telur ini tergolong jenis telur yang paling sering dan banyak
di konsumsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia karena harganya yang
terjangkau, ukurannya lebih besar dan mudah di dapat daripada telur ayam kampung maupun
itik. Menurut Hadiwiyoto (1983) telur ayam ras tergolong telur yang mempunyai ukuran
besar yakni mempunyai berat 55-65 gram per butir. Warna kulit telur ayam ras biasanya
coklat tetapi ada sedikit yang berwarna putih. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Budiman dan Rukmiasih (2007) sifat fungsional telur ayam ras tergolong baik dan optimum
jika digunakan sebagai bahan baku atau campuran dalam pembuatan olahan pangan daripada
jenis telur itik maupun telur puyuh sehingga pemanfaatan telur ayam ras pada pengolahan
produk pangan sangatlah luas.
3.Telur puyuh mempunyai ukuran yang kecil dengan berat 15 – 20 gram/butir, warna
kulitnya bercak-bercak hitam kecoklatan. Memiliki kulit kerabang yang tipis, dilapisi lapisan
kulit atau membran yang alot, sehingga mudah robek.
4.Telur bebek memiliki ukuran lebih besar dari telur ayam. Beratnya sekitar 55 – 75 gram
/butir. Kulitnya berwarna hijau kebiruan, meskipun ada yang berwarna putih. Selain itu,
kulitnya lebih tebal dibandingkan dengan telur ayam. Pemakainnya terbatas, karena berbau
amis.
5.Telur angsa memiliki berat kurang lebih 155 gram/butir, bentuknya lonjong dan besar serta
memiliki warna kulit yang putih
6.Telur burung onta memiliki berat mencapai 1,4 kg dengan panjang 15 cm dan lebar 13 cm,
20-24 kali berat telur ayam. Cangkangnya sangat tebal, diperlukan bantuan palu untuk
memecahnya.
http://www.ilmuternak.com/2015/03/macam-macam-telur-unggas.html
D. Fungsi Telur
Telur sebenarnya memegang peranan penting dalam membuat sebuah kue yang berhasil.
Untuk lebih jelasnya mari simak bersama ulasan fungsi telur dalam membuat kue berikut ini.
Peran telur dalam memang terhitung penting. Yaitu dapat bertindak sebagai agen mengikat.
Agen mengikat disini berasal dari protein dalam telur yang membuatnya mengikat bahan.
Telur yang dicampur dalam adonan akan membantu mengatur struktur kue, cookies, karamel,
dan makanan lainnya.
Koagulasi
Fungsi telur selanjutnya adalah koagulasi. Koagulasi adalah ketika telur berubah dari cairan
bening ke putih dalam wajan saat dimasak, itu contoh koagulasi. Proses ini adalah proses di
mana molekul protein dalam telur dikonversi dari cairan ke padat. Telur digumpalkan
menjadi bahan mengikat dan membantu mengentalkan saus.
Aerasi
Kemudian fungsi telur dalam resep membuat kue yang selanjutnya ada Aerasi. Aerasi
merupakan proses yang memaksa udara melalui larutan cair atau kental dan untuk
menciptakan lebih banyak volume. Sebuah putih telur mengandung sekitar 90% air dan 10%
protein. Jadi, ketika seseorang mengocok putih telur, akan memasukkan gelembung udara
pada busa yang dapat meningkatkan volume dan kepadatan makanan. Putih telur kocok dapat
memiliki volume yang berukuran 8x lebih besar dari aslinya. Putih telur dengan suhu kamar
akan menghasilkan volume busa yang paling baik dan stabil. Menambahkan asam (cream of
tartar, cuka, jus lemon) akan membantu memperkuat dan menstabilkan busa.
Rasa dan Warna
Kemudian fungsi telur yang berikutnya adalah dapat memberikan rasa dan tekstur pada
makanan. Hal tersebut dapat terjadi karena telur mengandung lemak. Kandungan lemak
dalam kuning telur menambahkan kekayaan rasa saat makanan dipanggang. Protein dalam
telur yang bisa membuatnya menjadi cokelat saat terkena panas. Jadi, resep membuat kue
telah memberikan cara membuat kue yang benar.
Emulsifikasi
Lalu fungsi telur selanjutnya dalam membuat kue adalah Emulsi. Emulsi adalah campuran
dari dua cairan yang tidak bisa tercampur secara alami. Minyak dan air adalah contoh yang
paling umum. Telur bisa mengurangi ketegangan permukaan, mengemulsi, dan menciptakan
tekstur halus yang bisa Anda temukan pada saus dan salad dressing.
Lapisan
Dan fungsi telur yang terakhir adalah dapat digunakan sebagai pelapis untuk kue dan roti.
Telur juga menambah kelembapan dan mencegah kerak kering pada kue dan roti. Telur
digunakan untuk melapisi makanan dan juga membuat warna kecokelatan saat dimasak. Telur
memiliki kelekatan yang memungkinkan untuk digunakan sebagai perekat dua buah adonan
atau untuk membuat permukaan makanan lengket, sehingga memudahkan bahan lain yang
ditabur akan menempel.
Dengan pentingnya fungsi telur, tak heran jika di setiap resep membuat kue memberikan
keterangan untuk menambah telur ketika membuat kue. Jadi, cara membuat kue yang tertera
di setiap resep tentu sudah ada planning ke depannya akan jadi seperti apa.
http://www.inspirasibaking.com/fungsi-telur-dalam-memasak-kue/
Pada umumya telur memiliki bagian-bagian yang sama seperti pada gambar di bawah ini:
1. Cangkang Telur berfungi sebagai pelindung utama telur. Bagian ini memiliki pori-
pori untuk keluar-masuknya udara.
2. Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur. Pada salah satu
ujung telur, selaput ini tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga
udara.
3. Rongga udara berfungsi sumber oksigen bagi embrio.
4. Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru.
5. Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio.
6. Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan dan sebagai
cadangan makanan dan air.
7. Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada
tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
http://mopindonesia.blogspot.com/2012/04/bagian-bagian-telur-dan-fungsinya.html
BAB II
PEMBAHASAN
1. Struktur telur
Telur memiliki struktur yang khusus, karena di dalamnya terkandung zat gizi yang
disediakan bagi perkembangan sel telur yang telah dibuahi menjadi seekor
ayam.Bagian esensial dari telur adalah albumen (putih telur), yang mengandung
banyak air dan berfungsi sebagai peredam getaran. Secara bersama-sama albumen dan
yolk (kuning telur) merupakan cadangan makanan yang siap digunakan oleh embrio.
Telur dibungkus dilapisi oleh kerabang yang berfungsi sebagai pelindung terhadap
gangguan fisik, tetapi juga mampu berfungsi untuk pertukaran gas untuk respirasi
(pernafasan). Telur ayam berdasar beratnya terbagi atas albumen 56% sampai dengan
61%, yolk 27% sampai dengan 32% dan kerabang 89% sampai dengan 11%.
2. Warna telur
Kualitas cangkang telur dipengaruhi oleh ketebalan cangkang dan keporositasan yang
berfungsi untuk mengatur pertukaran O2, CO2, dan uap air. Semakin tipis cangkang
telur maka kehilangan air (moisture loss) semakin tinggi. Tekstur cangkang yang baik
adalah tidak terdapat bintik-bintik hitam dan spot berwana pucat, sehingga warnanya
seragam. Ukuran telur dipengaruhi oleh umur unggas, stress, nutrisi dan kualitas air
pakan. Semakin kecil ukuran telur cangkangnya lebih kuat (karena persebaran
kalsium pada cangkang).
3. Emulsifikasi
4. Kemampuan Berbusa
Buih adalah bentuk dispersi koloida gas dalam cairan. Apabila putih telur dikocok
maka gelembung udara akan terperangkap dalam albumen cair dan membentuk busa.
Semakin banyak udara yang terperangkap, busa yang terbentuk semakin kaku dan
kehilangan sifat alirnya. Kestabilan buih ditentukan oleh kandungan ovomusin
(bagian dari komponen putih telur).
Koagulasi merupakan sifat koloid yang bereaksi membentuk gumpalan zat dari cair
menjadi semi padat. Reaksi koagulasi koloid bergabung dengan partikel-partikel
koloid secara bersama membentuk zat dengan massa yang lebih besar. Koagulasi pada
telur ditandai dengan kelarutan atau berubahnya bentuk cairan (sol) menjadi padat
(gel). Perubahan struktur molekul ini dapat disebabkan oleh pengaruh panas,
mekanik, asam, basa, garam, dan perekasi garam lain seperti urea. Koagulasi karena
pengaruh panas disebabkan pemanasan pada suhu 60-70 0C. Sifat koagulasi ini
dimiliki oleh putih dan kuning telur.
6. Kontrol Kristalisasi
B. Sifat Fisik Telur Ayam (Buras dan Ras), Telur Bebek, dan Telur Puyuh
2. Ukuran telur ayam kampung lebih kecil dari telur ayam ras
4. Warna dari telur ini yaitu putih agak kecoklatan serta ada yang berwarna hitam
bercak-bercak putih.
3. Bentuknya bulat agak lonjong dengan salah satu ujungnya runcing dan satunya
lagi agak bulat.
c. Telur Bebek
1. Ukuran telur bebek lebih besar dari telur ayam dan bentuknya bulat lonjong.
1. Telur puyuh berukuran kecil, sepertiga dari telur ayam.kulit kerabangnya tipis,
dilapisi lapisan kulit atau membran yang alot, sehingga mudah robek. Tebal kulit
cangkang 0,20 mm, sedangkan tebal membran kulit telur 0,06 mmdengan berat ±10-
12 g/butir,
3. Pada telur puyuh, kuning telur 32% dari putih telur 47,5% dari berat seluruh telur.
http://nurrezqiamaliah.blogspot.com/2015/12/makalah-sifat-fisik-telur-ayam-
ras.html
Secara keseluruhan kualitas sebutir telur tergantung pada kualitas isi telur dan kulit telur.
Selain itu, berat telur juga menjadi salah satu faktor yang ikut menentukan kualitasnya.
Ruang Udara
Telur yang segar memiliki ruang udara yang lebih kecil dibandingkan telur yang sudah lama.
Di luar negeri, kualitas telur dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran kedalaman ruang
udaranya.
Berikut ini pembagian kualitas telur berdasarkan ukuran kedalaman ruang udaranya.
Kuning Telur
Telur yang segar memiliki kuning telur yang tidak cacat, bersih, dan tidak terdapat pembuluh
darah. Selain itu, di dalam kuning telur tidak terdapat bercak daging atau bercak darah.
Putih Telur
Putih telur dari telur yang segar adalah tebal dan diikat kuat oleh chalaza. Untuk telur kualitas
AA, putih telur harus bebas dari titik daging atau tidak darah.
Kualitas Telur
AA A B
Bagian
Telur
1. kulit telur – bersih- tidak – bersih- tidak retak – terang, ada sedikit
retak noda- tidak retak
-bentuk normal
– bentuk normal -bentuk kadang-
kadang tidak normal
2. ruang udara – 0,3 cm atau lebih -0,5 cm atau lebih – lebih dari 0,5 cm
kecil kecil
Kualitas telur sebelah luar ditentukan oleh kondisi kulit telurnya. Berikut ini beberapa
parameter yang dapat dijadikan ukuran untuk menentukan kualitas telur sebelah luar.
Kualitas telur semakin baik jika kulit telur dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran apa
pun.
Kondisi kulit telur dapat dilihat dari tekstur dan kehalusannya. Kualitas telur akan semakin
baik jika tekstur kulitnya halus dan keadaan kulit telurnya utuh serta tidak retak.
Warna kulit
Warna kulit telur ayam ras ada dua, yaitu putih dan coklat. Perbedaan warna kulit tersebut
disebabkan adanya pigmen cephorpyrin yang terdapat pada permukaan kulit telur yang
berwarna coklat relative tebal dibandingkan yang kulit telur yang berwarna putih. Tebal kulit
telur yang berwarna coklat rata-rata 0,51 mm, sedangkan tebal kulit telur yang berwarna
putih rata-rata 0,44 mm. oleh karenanya, kualitas telur yang berwarna coklat lebih baik
dibandingkan telur yang berwarna putih. Dalam penyimpanan, telur yang berkulit coklat
lebih awet dibandingkan telur yang berwarna putih.
Bentuk telur
Bentuk telur yang baik adalah proporsional, tidak berbenjol-benjol, tidak terlalu lonjong, dan
juga tidak terlalu bulat.
Berat telur
Kualitas telur secara keseluruhan ditentukan oleh kualitas isi telur dan kualitas kulit telur.
Oleh karennya, penentuan kualitas telur dilakukan pada kedua bagian telur tersebut.
Untuk menentukan kualitas isi telur dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu peneropongan
dan pengukuran dengan micrometer dalam satuan haugh unit.
Peneropongan
Pada prinsipnya, peneropongan merupakan pemeriksaan telur dengan cahaya. Bagi pembeli,
peneropongan ini berguna untuk menghindari agar tidak tertipu membeli telur yang telah
dierami.
Haugh unit
Haugh unit merupakan satuan yang digunakan untuk mengetahui kesegaran isi telur, terutama
bagian putih telur. Untuk mengukurnya, telur harus dipecah lalu ketebalan putih telur diukur
dengan alat micrometer. Telur yang segar biasanya memiliki putih telur yang tebal. Biasanya
haugh unit dapat ditentukan dengan menggunakan tebal konversi. Semakin tinggi nilai haugh
unit suatu telur menunjukkan bahwa kualitas telur semakin baik.
Penentuan kualitas telur berdasarkan haugh unit menurut standar United State Departement
of Agriculture (USDA) adalah sebagai berikut:
Kecerahan kuning telur merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
menentukan kualitas telur. Untuk menentukan kualitas kuning telur dapat digunakan ala
troche yolk colour fan. Berdasarkan pengukuran dengan alat tersebut maka warna kuning
telur yang baik berada pada kisaran angka 9-12.
Kualitas kulit telur dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu dengan
Specific gravity
Cara ini hanya dapat dilakukan pada telur-telur segar atau telur dengan kantung udara kecil.
Penentuan kualitas telur dengan cara ini dibutuhkan alat berupa keranjang, ember dan larutan
garam.
Perbandingan air dan garam yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai spesific gravity
tertentu
Air Garam Specific gravity
(liter) (gram)
3 276 1,060
3 298 1,065
3 320 1,070
3 342 1,075
3 365 1,080
3 390 1,085
3 414 1,090
3 438 1,095
3 462 1,100
Peneropongan.
Selain untuk mengetahui kualitas isi telur, peneropongan dapat pula digunakan untuk
membantu mengetahui kualitas kulit telur. Cara ini terutama digunakan untuk mengetahui
retak halus yang tidak dapat dilihat secara jelas dengan mata biasa.
https://rismanismail2.wordpress.com/2011/08/05/kualitas-dan-kelas-telur/
Pengawetan telur dapat dilakukan dengan cara menutup pori-pori kulit telur atau mengatur
kelembaban dan kecepatan aliran udara dalam ruangan penyimpanan. Penutupan pori-pori
kulit telur dapat dilakukan dengan menggunakan larutan kapur, parafin, minyak nabati atau
minyak sayur, air kaca (water glass), dicelupkan dan lain-lain. Sedangkan pengaturan
kecepatan dan kelembaban udara dapat dilakukan dengan penyimpanan di ruangan
khusus.Metode-metode yang digunakan dalam pengawetan telur segar antara lain:
A. Pengawetan Telur Dengan Waterglass (Na Silikat). Waterglass atau air kaca adalah larutan
natrium silikat (Na2SiO4), berbentuk cairan kental, tidak berwarna, tidak berbau, dan jernih
seperti kaca. Larutan ini dapat dibuat dengan melarutkan 100gr natrium silikat ke dalam
900ml akuades. Kemudian dapat digunakan untuk merendam telur. Proses pengawetan terjadi
dengan terbentuknya endapan silikat pada permukaan kerabang telur dengan endapan silikat
tersebut berfungsi untuk menutupi pori-pori telur. Cara pengawetannya : 1). Sediakan larutan
Na Silikat dengan konsentrasi 5% ; 2). Masukan telur ke dalam larutan, kemudian tutup rapat
selama satu bulan ; 3). Setelah itu telur segera dikeluarkan dan ditiriskan kemudian dapat
disimpan. Pengawetan cara ini tidak mempengaruhi rasa maupun bau pada telur. Tahan
disimpan selama 30 -45 hari.
B. Pengawetan Telur Dengan Larutan Kapur. Larutan kapur akan bereaksi dengan udara
membentuk lapisan tipis kalsium karbonat (CaC3) di atas permukaan cairan perendam.
Selanjutnya kalsium karbonat akan mengendap di permukaan telur membentuk lapisan tipis
yang menutup pori-pori. Pori-pori yang tertutup akan mencegah penguapan dan masuknya
mikroba ke dalam telur. Daya pengawet air kapur karena memiliki sifat basa, sehingga
mencegah tumbuhnya mikroba. Kapur juga menyebabkan kenaikan pH pada permukaan kulit
telur yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Cara pengawetannya yaitu : 1). Siapkan
larutan kapur dengan ½ kg kapur dan 2 ½ liter air, kemudian diendapkan ; 2). Pisahkan
bagian bening, lalu tambahkan 125 gr garam ; 3). Masukan telur sebanyak 100 butir ke dalam
larutan tersebut, kemudian tutup rapat-rapat untuk mencegah penguapan selama 2 minggu ;
4). Seteleh itu telur diangkat dan ditiriskan. Pengawetan dengan cara ini, tidak mempengaruhi
rasa dan kualitas telur serta tahan disimpan sampai 2 bulan.
C. Pengawetan Telur Dengan Minyak Kelapa. Minyak kelapa juga bisa dijadikan bahan
memperlama penyimpanan telur tanpa merubah warna, rasa, dan aroma telur tersebut.
Pengawetan dengan minyak kelapa pada prinsipnya sama dengan pengawetan dengan larutan
kapur dan waterglass. Pertama-tama kelapa dikupas dan diparut. Selanjutnya parutannya
diremas-remas sambil ditambah air secukupnya. Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu
kemudian direbus selama kurang lebih 3 jam. Setelah menjadi minyak, pisahkan minyak
tersebut dari ampasnya. Kemudian masukan setiap telur ke dalam minyak kelapa kemudian
tiriskan. Setelah itu, telur diletaklan di rak telur untuk disimpan. Pengawetan dengan cara ini,
tidak mempengaruhi rasa, bau maupun kualitas telur serta tahan disimpan sampai 2 bulan.
D. Pengawetan Telur Dengan Daun Jambu Biji.Pengawetan dengan daun jambu biji
menyebabkan kulit terlur berubah warnanya menjadi coklat. Berikut teknik pengawetan
dengan daun jambu biji : 1). Siapkan daun jambu biji yang sudah tua sebanyak kurang lebih 5
kg dan jemur sampai kering ; 2). Siapkan larutan kapur dengan perbandingan 1 kg kapur : 16
liter air ; 3). Masukan telur itik sebanyak 100 butir ke dalam larutan kapur tadi selama 7 hari ;
4). Pada hari ke-enam (6) persiapan larutan daun jambu biji, dengan cara merebus sebanyak
½ kg dalam 11 liter air kemudian larutan tersebut didiamkan selama 1 malam dan hari
berikutnya larutan disaring sampai diperoleh larutan daun jambu biji ; 5). Pindahkan telur
dari dalam larutan kapur ke dalam larutan jambu biji dan rendam selama 8 hari, setelah itu
angkat dan tiriskan kemudian simpan di rak telur. Daya simpan telur dengan cara/ metode
seperti ini akan lebih lama. Daya simpannya bisa mencapai 30 hari atau lebih. Kandungan
kimia daun jambu biji berupa tanin dapat mengawetkan telur ayam ras. Tanin akan bereaksi
dengan protein yang terdapat dalam kulit telur yang mempunyai sifat menyerupai kolagen
kulit hewan sehingga terjadi proses penyamakan kulit berupa endapan berwarna coklat yang
dapat menutup pori-pori kulit telur dan kulit telur tersebut menjadi impermeable (tidak dapat
tembus) terhadap gas dan udara .
E. Pengawetan Telur Dengan Larutan Garam Jenuh. Cara pengawetan dengan larutan garam
jenuh dapat dilakukan dengan menggunakan : 1).100 butir telur itik atau telur ayam yang
sudah dibersihkan ; 2). 250 – 400 gram garam dapur (NaCl) ; 3). 1 liter air. Cara
pengewetannya pertama-tama buat larutan garam dengan mencampurkan 240 – 400 gram
garam dapur ke dalam 1 liter air (konsentrasi 25 – 40%). Selanjutnya rendam telur ke dalam
larutan selama 2 hingga 3 minggu. Setelh itu telur diangkat dari larutan dan letakkan pada
Egg Tray. Hasil dari penggaraman ini didapat telur asin yang kualitasnya dapat bertahan
selama 8 minggu.
F. Pengawetan Telur Dengan Kulit Akasia. Cara pengawetannya yaitu pertama-tama 240
gram kulit akasia kering ditumbuh dan dimasak dalam 30 liter air selama 1 jam. Kemudian
air disaring lalu larutan tersebut didiamkan. Selanjutnya masukkan telur-telur ke dalam
larutan sampai seluruh permukaan terendam dan simpan pada kamar dingin. Dengan
mempergunakan sekstrak kulit akasia sebanyak 0,5% dalam air dapat dipertahankan kualitas
telur sampai dua bulan.
http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/9352/pengawetan-telur-
bagian-i
http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/TEKNOLOGI-
PENGOLAHAN-TELUR.pdf