Dosen Pembimbing :
Oleh :
HERI SAFII
NIM. C41151133
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis
bisa menyelesaikan tugas makalah Dasar Teknologi Hasil Ternak yang berjudul
PENGAMATAN DAN PENGAWETAN TELUR.
Tujuan dari penyusunan makalah dengan judul Pengamatan dan Pengawetan telur
adalah sebagai syarat dan tugas praktikum Dasar Teknologi Hasil Ternak Unggas. Tidak
lupa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan baik materi maupun immateri dalam penulisan makalah ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,
apabila terdapat beberapa hal yang kurang berkenan Penulis mohon maaf. Penulis
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Heri safii
BAB I
PENDAHULUAN
Telur merupakan salah satu produk hewani yang digunakan sebagai bahan pangan
sumber protein, lemak dan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kualitas telur di
tentukan oleh dua faktor penting yaitu: faktor eksternal dan faktor kualitas intenal.
B. Pengawetan telur :
Oleh karena itu perlu diperlakukan secara khusus jika ingin telur bisa disimpan lebih
lama, apalagi bila menginginkan kondisi telur berada dalam keadaan segar. Salah satu upaya
memperpanjang kesegaran telur adalah dengan mengawetannya. Pengawetan telur segar
sangat berguna dalam upaya mengatasi saat-saat harga telur tinggi. Untuk itu dicarilah
upaya pengawetan telur yang mudah, sederhana, dan irit biaya.
1.2. Tujuan :
Mahasiswa dapat mengetahui kualitas eksternal telur.
Mahasiswa dapat mengetahui kualitas internal telur.
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pengawetan telur.
1.3. Manfaat :
Mahasiswa mampu mengetahui tentang kualitas eksternal telur.
Mahasiswa mampu mengetahui tentang kualitas internal telur.
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui bagaimana cara pengawetan
pada telur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi
yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Protein telur memiliki susunan asam
amino esensial yang lengkap, sehingga dijadikan standar untuk menentukan mutu protein
dari bahan lain. Keunggulan telur sebagai produk peternakan yang kaya gizi, juga
merupakan suatu kendala karena termasuk bahan pangan yang mudah rusak (Winarno dan
Koswara,2002). Telur secara umum mengandung komponen utama yang terdiri atas air,
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Perbedaan komposisi kimia antara spesies terutama terletak pada jumlah dan
proporsi zat-zat yang dikandungnya yang dipengaruhi oleh keturunan, makanan dan
lingkungan. Membran vitelin adalah salah satu bagian dari kuning telur yang amat penting
selama proses pengasinan karena mendorong air keluar dari kuning telur dan mencegah air
masuk, mendorong NaCl masuk kedalam kuning telur dan mencegah NaCl keluar
(Romanoff dan Romanoff, 1963).Struktur telur berdasarkan Stadelman dan Cotterill (1995),
memperlihatkan adanya lapisan-lapisan pada telur, sehingga pada telur yang diasinkan,
garam akan masuk secara bertahap dari putih telur ke kuning telur.
Struktur Telur menurut Stadelman dan Cotterill (1995) Bagian kulit telur terdapat
banyak pori-pori dengan bentuk yang tidak beraturan sebagai jalan keluar-masuk atau
pertukaran air, gas dan bakteri ke 6dalam telur. Jumlah pori-pori tersebut bervariasi antara
100-200 lubang/cm2 luas permukaan kulit telur. Pori-pori berukuran sangat kecil sekitar
0,01-0,07 mm2 dan tersebar di seluruh permukaan kulit telur.
Telur unggas berbentuk agak bulat sampai lonjong dengan warna putih, coklat, biru
atau berbintik-bintik . Permukaan kulit telur agak kasar sampai halus. Tiap-tiap jenis telur
mempunyai karakteristik warna , ukuran dan berat tertentu.Telur merupakan bahan pangan
dengan struktur fisik yang khas. Telur tersusun dari kulit ,kantung udara dan isi yang terdiri
dari putih telur dan kuning telur. Kulit telur mempunyai tekstur yang kaku dan cukup kuat
untuk melindungi isi telur dari pengaruh luar. Putih telur dan kuningtelur sebenarnya
dipersiapkan sebagai makanan bagi pertumbuhan embrio.
Pada kulit telur sebelah dalam terdapat dua lapisan membran yang terpisah pada
ujungtelur yang tumpul dan membentuk kantung udara . Kantung udara ini terbentuk segera
setelah telur keluar dari induknya. "selama pertumbuhan embrio, kantung udara dapat
digunakan sebagai sumber oksigen. "struktur putih telur dan kuning telur sebenarnya cukup
komplek. Putih telur sebenarnya tersusun dari tiga lapisan, yaitu lapisan encer, lapisan
kental, dan lapisan encer dalam. Kuning telur dibungkus oleh suatu membran yang disebut
membran sitelina atau membran kuning telur.Kuning telur tersusun dari lapisan gelap
kuning dan lapisan terang Putih secara bergantian.Pada permukaan kuning telur terdapat
blastoderm bintik tempat pertumbuhan awal embrio.Kuning telur diikat oleh kalaza
sehingga kedudukan kuning telur tetap stabil ditengah-tengah, latebra menyebabkan
blastoderm tetap di permukaan sebelah atas kuning telur.Mutu atau kualitas telur utuh
ditentukan berdasarkan kondisi kulit ,kebersihan,keretakan, bentuk dan tekstur
( kekerasan,kantung udara kedalaman ,volume dan posisi, serta isi telur kejernihan
( kebersihan dan ketegaran. Penentuan mutu telur utuh sering dilakukan dengan cara
candling yaitu pengamatan kondisi telur utuh dengan bantuan sumber sinar yang cukup
sebagai latar belakang. )dengan beberapa kelemahan , candling dapat digunakan untuk
mengetahui adanya penyimpangan pada kulit dan isi telur. "selain dapat ditentukan secara
subjektif mutu telur juga dapat ditentukan secara objektif dengan mengukur kedalaman
kantung udara, indeks putih telur albumen, indeks kuning telur, yolk , nilai Z dan Haugh .
Pengukuran indeks putih telur, indeks kuning telur , nilai Z dan Haugh merupakan
pengukuran tidak langsung terhadap ketegaran putih telur atau kuning telur.Pengukuran
ketebalan kulit telur merupakan pengukuran tidak langsung terhadap tekstur atau kekerasan
telur utuh . )dalam penilaian mutu telur, juga sering dilakukan pengukuran porasitaskulit
dan warna kuning telur. Porasitas kulit berhubungan dengan kehilangan berat telur selama
penyimpanan . Pengukuran warna kuning telur sering dilakukan oleh industri-industri
pengolahisi telur. pengukuran ini dapat dilakukan secara subjektif , yaitu dengan
menggunakan standar warna maupun secara objektif menggunakan spektrofotometer.
2.3 Tingkat (grade) dalam telur
Gambar Grade B
Merendam telur dalam air bersih. dapat diberi sedikit detergen atau Natnum
himksida (soda api). Kemudian dicuci bersih sehingga kotoran yang menempel
hilang.
Mencuci telur dengan air hangat suam-suam kuku (sekitar 60%) yang
mengalir. Untuk mempercepat hilangnya kotoran dapat digunakan kain. Setelah
kilit telur bersih, dapat dilakukan pengawetan telur segar dengan metode antara
lain pengemasan keling, perendaman dalam be&agai janis cairan, penutupan
pori-pori kulit telur dan penyimpanan dingin.
Upaya pengawetan telur perlu dilakukan agar daya simpan produk ternak unggas
bisa lebih lama daya simpannya.Telur yang telah disimpan lebih dari 2 minggu sangat
rawan kerusakan. Biasanya telor akan berbau busuk dan tidak bisa dikonsumsi.
Adapun beberapa teknik yang dilakukan dalam pengawetan telur sehingga kualitas
telur tersebut dapat bertahan antara lain :
Metode ini disebut juga metode pemindangan. Karena warna cangkang telur yang
telah diawetkan dengan jambu biji ini berwarna kecoklatan seperti telur pindang. Namun
metode pengawetan dengan daun jambu biji ini terutama untuk telur itik kurang disukai
konsumen karena warnanya yang kurang menarik. Metode ini bisa diterapkan pada telur
unggas yang lain, telur ayam misalnya.
Daya simpan telur dengan cara/ metode seperti ini akan lebih lama. Daya simpannya
bisa mencapai 30 hari atau lebih. kandungan kimia daun jambu biji berupa tanin dapat
mengawetkan telur ayam ras. Tanin akan bereaksi dengan protein yang terdapat dalam kulit
telur yang mempunyai sifat menyerupai kolagen kulit hewan sehingga terjadi proses
penyamakan kulit berupa endapan berwarna coklat yang dapat menutup pori-pori kulit telur
dan kulit telur tersebut menjadi impermeable (tidak dapat tembus) terhadap gas dan udara
dan pengawetan telur ayam ras dengan memanfaatkan daun jambu (Psidium guajava L.)
mempunyai biaya pengolahan yang murah dan mutu telur ayam ras bertahan selama kurang
lebih satu bulan.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat : Jangka sorong, Timbangan, Sendok, Pisau, Cawan petri besar, Mikrometer
sekrup, Pengaris, dan Nampan besar.
2. Bahan : Telur ayam ras, Telur ayam kampung, Telur bebek, Telur puyuh, Daun
jambu biji, Parafin, dan Garam.
A. Pengamatan telur
1. Sifat Fisik Telur
Setiap jenis-jenis telur diamaati warna kekasaran permukaanya. Selanjutnya
diameter dan panjang telur di ukur dengan jangka sorong. Telur utuh ditimbang untuk
mengetahui kisaran beratnya.
2. Struktur Fisik Telur
Pecahkan telur yang sudah ditimbang pada cawan , setelah itu lakukan
pengamatan terhadap lapisan encer dan kental pada putih telur, blastoderm, membran
vitelina dan kalaza. Serta hitung tingkat tinngi rendahnya kuning dan putih telur
mengunakan jangka sorong.
3. Mutu Telur
a) Pemeriksaan isi telur
Telur utuh ditimbang kemudian di pecahkan dan seluruh isinya diletakan
dengan hati-hati pada cawan petri besar/nampan.
Pemeriksaan subyektif
Pengamatan ditunjukan terhadap kondisi putih telur tebal dan kuning
telur ( kebersihan, kejernihan, dan warna ) keseluruhan isi telur.
Pemeriksaan obyektif
Pengukuran terhadap tinggi dan diameter baik putih maupun kuning
telur. Telur segar mempunyai nilai indeks kuning telur, indeks putih
telur dan unit haugh , masing-masing 0,33 sampai 0,50, 0,05 sampai
0,174 dan 75 sampai 100.
B. Pengawetan Telur
a. Prosedur kerja :
1. Ambil masing-masing 1 butir telur dari ke empat sampel, cuci bersih dengan air.
2. Letakan daun jambu dalam panci perebus, tata telur di atasnya, susun berlapis dengan
perbandingan 1 di banding 10.
3. Tambahkan garam secukupnya sampai seluruh telur terendam dan tambahankan
olesan parafin.
4. Rebus hingga matang, angkat dan biarkan hingga beberapa saat ( 2 jam ), untuk
memperoleh warna.
5. Rebus kembali sampai matang.
6. Angkat dan biarkan terendam dalam panci,tiriskan setelah air dingin.
7. Simpan sampai 20 hari lalu amati.
keterangan
Tanda (+) pada warna menandakan semakin pekat warna kuning telur
Tingkat kesukaan :
1 = tidak suka
2 = suka
3 = sangat suka
B. PEMBAHASAN
Telur adalah produk peternakan yang mengandung nilai asam amino esensial yang
dibutuhkan tubuh manusia. Kendati memiliki kandungan gizi tinggi, telur mudah rusak akibat
bakteri, antara lain Salmonella, bahan kimia dari limbah, dan benturan atau gesekan. Telur
segar dengan mutu baik disimpan tidak lebih dari dua minggu. Bila disimpan lebih dari waktu
itu, telur akan rusak..
Kualitas telur ditentukan oleh dua faktor, yakni kualitas luarnya berupa kulit
cangkang dan isi telur. Kualitas luar ini bisa berupa bentuk, warna, tekstur, keutuhan, dan
kebersihan kulit cangkang. Sedangkan yang berkaitan dengan isi telur meliputi kekentalan
putih telur, warna dan posisi telur, serta ada tidaknya noda-noda pada putih dan kuning telur.
Kualitas isi telur tanpa perlakuan khusus tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang
lama. Dalam suhu yang tidak sesuai, telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih
dari dua minggu. Kerusakan ini biasanya ditandai dengan kocaknya isi telur dan bila dipecah
isinya tidak mengumpul lagi..
Telur segar yang baik ditandai oleh bentuk kulitnya yang bagus, cukup tebal, tidak
cacat (retak), warnanya bersih, rongga udara dalam telur kecil, posisi kuning telur di tengah-
tengah, dan tidak terdapat bercak atau noda darah.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan telur atau penurunan kuallitas
telur antara lain dibiarkan atau disimpan di udara terbuka melebihi waktu kesegaran, pernah
jatuh atau terantuk benda kasar sehingga menyebabkan cangkang telur retak, terserang
penyakit, pernah dierami akan tetapi tidak sampai pada tahap penetasan, dan terendam cairan
cukup lama. Selai itu, Kerusakan juga terjadi dikarenakan keluarnya gas karbon dioksida
dari telur sehingga menaikkan derajat keasaman produk tersebut.
Ciri-ciri Dari Kerusakan Telur, Telur yang mengalami penurunan kualitas ditandai
dengan adanya perubahan-perubahan antara lain isi telur yang semula terbagi dua (kuning
telur dan putih telur) serta kentalberubah menjadi cair atau tercampur, timbul bau busuk, bila
diguncang berbunyi, timbul keretakan atau pecah pada kulit luarnya, dan biladimasukkan
dalam air maka akan mengapung atau melayang dipermukaan telur.
Telur yang tenggelam hingga dibawah dasar menunjukkan bahwa kondisi telur masih
bagus. Apabila telur yang digoyangkan kemudian terasa ada sesuatu atau benda yang
didalamnya maka telur itu sudah di eramni beberapa waktu dan telah terbentuk janin di
dalamnya.
Telur unggas berbentuk agak bulat sampai lonjong dengan warna putih, coklat, biru
atau berbintik-bintik . Permukaan kulit telur agak kasar sampai halus. Tiap-tiap jenis telur
mempunyai karakteristik warna , ukuran dan berat tertentu.Telur merupakan bahan pangan
dengan struktur fisik yang khas. Telur tersusun dari kulit ,kantung udara dan isi yang terdiri
dari putih telur dan kuning telur. Kulit telur mempunyai tekstur yang kaku dan cukup kuat
untuk melindungi isi telur dari pengaruh luar. Putih telur dan kuningtelur sebenarnya
dipersiapkan sebagai makanan bagi pertumbuhan embrio.
Pada kulit telur sebelah dalam terdapat dua lapisan membran yang terpisah pada
ujungtelur yang tumpul dan membentuk kantung udara . Kantung udara ini terbentuk segera
setelah telur keluar dari induknya. "selama pertumbuhan embrio, kantung udara dapat
digunakan sebagai sumber oksigen. "struktur putih telur dan kuning telur sebenarnya cukup
komplek. Putih telur sebenarnya tersusun dari tiga lapisan, yaitu lapisan encer, lapisan kental,
dan lapisan encer dalam. Kuning telur dibungkus oleh suatu membran yang disebut membran
sitelina atau membran kuning telur.Kuning telur tersusun dari lapisan gelap kuning dan
lapisan terang Putih secara bergantian.Pada permukaan kuning telur terdapat blastoderm
bintik tempat pertumbuhan awal embrio.Kuning telur diikat oleh kalaza sehingga kedudukan
kuning telur tetap stabil ditengah-tengah, latebra menyebabkan blastoderm tetap di
permukaan sebelah atas kuning telur.Mutu atau kualitas telur utuh ditentukan berdasarkan
kondisi kulit ,kebersihan,keretakan, bentuk dan tekstur ( kekerasan,kantung udara
kedalaman ,volume dan posisi, serta isi telur kejernihan ( kebersihan dan ketegaran.
Penentuan mutu telur utuh sering dilakukan dengan cara candling yaitu pengamatan kondisi
telur utuh dengan bantuan sumber sinar yang cukup sebagai latar belakang. )dengan beberapa
kelemahan , candling dapat digunakan untuk mengetahui adanya penyimpangan pada kulit
dan isi telur. "selain dapat ditentukan secara subjektif mutu telur juga dapat ditentukan secara
objektif dengan mengukur kedalaman kantung udara, indeks putih telur albumen, indeks
kuning telur, yolk , nilai Z dan Haugh .
Pengukuran indeks putih telur, indeks kuning telur , nilai Z dan Haugh merupakan
pengukuran tidak langsung terhadap ketegaran putih telur atau kuning telur.Pengukuran
ketebalan kulit telur merupakan pengukuran tidak langsung terhadap tekstur atau kekerasan
telur utuh . )dalam penilaian mutu telur, juga sering dilakukan pengukuran porasitaskulit dan
warna kuning telur. Porasitas kulit berhubungan dengan kehilangan berat telur selama
penyimpanan . Pengukuran warna kuning telur sering dilakukan oleh industri-industri
pengolahisi telur. pengukuran ini dapat dilakukan secara subjektif , yaitu dengan
menggunakan standar warna maupun secara objektif menggunakan spektrofotometer.
Pengawetan telur dapat dilakukan dengan penurunan suhu, yakni memasukkan dalam
lemari es pada suhu lima 5 derajat Celsius. Cara ini membuat telur tahan sampai 30 hari.
Pengawetan lain dengan menggunakan minyak sayur atau lilin encer yang dioleskan pada
telur. Pengawetan cara ini dapat membuat telur tahan satu sampai dua bulan. Telur juga dapat
diawetkan dengan cara pengasinan, antara lain memasukkan cairan pengawet garam
menggunakan jarum suntik ke dalam telur. Lubang lalu ditutup dengan selotip atau lilin dan
selanjutnya direbus. Telur ini hanya tahan 3 sampai 4 hari. Cara pengasinan lainnya adalah
merendam dalam campuran air dan garam selama lima sampai 10 hari. Telur yang diawetkan
dengan cara ini bertahan seminggu.
Sebelum dilakukan prosedur pengawetan, penting diperhatikan kebenihan kualita
telur. Hal ini karena meskipun mutunya sangat baik, tetapi jika kuliinya kotor. telur diringgap
berrnutu rendah atau tidak dipilih pembeli. Pembersihan kulit telur dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a. Merendam telur dalam air bersih. dapat diberi sedikit detergen atau Natnum
himksida (soda api). Kemudian dicuci bersih sehingga kotoran yang menempel
hilang.
b. Mencuci telur dengan air hangat suam-suam kuku (sekitar 60%) yang mengalir.
Untuk mempercepat hilangnya kotoran dapat digunakan kain.Setelah kilit telur
bersih, dapat dilakukan pengawetan telur segar dengan metode antara lain
pengemasan keling, perendaman dalam berbagai janis cairan, penutupan pori-pori
kulit telur dan penyimpanan dingin.
c. Upaya pengawetan telur perlu dilakukan agar daya simpan produk ternak unggas bisa
lebih lama daya simpannya.Telur yang telah disimpan lebih dari 2 minggu sangat
rawan kerusakan. Biasanya telor akan berbau busuk dan tidak bisa dikonsumsi.
Adapun beberapa teknik yang dilakukan dalam pengawetan telur sehingga kualitas telur
tersebut dapat bertahan antara lain :
KESIMPULAN
Telur merupakan salah satu produk hewani yang digunakan sebagai bahan pangan
sumber protein, lemak dan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kualitas telur
di tentukan oleh dua faktor penting yaitu: faktor eksternal dan faktor kualitas intenal.
Pengawet merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan guna mencegah atau
menghambat tumbuhnya jamur, bakteri, atau jasad renik. Dengan begitu proses
fermentasi (pembusukan), pengasaman atau penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat
dicegah sehingga daya simpannya relatif lebih panjang. Selain itu pengawetan dapat
menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan, mempertahankan mutu,
menghindarkan terjadinya keracunan, sehingga dapat mempermudah penanganan dan
penyimpanan.
Adapun beberapa teknik yang dilakukan dalam pengawetan telur sehingga kualitas telur
tersebut dapat bertahan antara lain :
a. Metode pengawetan dengan daun jambu biji.
b. Metode pengawetan dengan minyak kelapa.
c. Metode pengawetan dengan parafin.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA