REVIEW MATERI
oleh
Dita Apsari
NIM C41150250
Dalam hal ini para manajer bertanggung jawab penuh atas bawahannya,
departemen SDM hanya memberikan dukungan dalam hal yang terkait dengan
pengelolaan SDM.
- Tujuan Fungsional
Menjaga kontribusi departemen SDM dalam tingkat yang layak bagi kebutuhan
dan organisasi.
Sumber daya akan terbuang percuma jika SDM tidak direncanakan secara optimal
sesuai kebutuhan organisasi.
- Tujuan Kemasyarakatan
Perencanaan SDM.
Rekrutmen.
Seleksi.
Perencanaan karir.
Penilaian Kerja.
Audit MSDM.
3. Pembinaan.
Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem
organisasi melalui program-program perencana dan penilaian, seperti man power planning,
performance apparaisal, job analytic, job classification dan lain-lain.
4. Recruitment.
Recruitment ini bertujuan untuk memperoleh SDM sesuai klasifikasi kebutuhan
organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan.
5. Melalui Perubahan sistem.
Perubahan sistem memiliki tujuan untuk menyesuaikan sistem dan prosedur organisasi
sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang faktor eksternal.
VII. Perencanaan Strategi MSDM
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Anton M. Moeliono, 1990:859)
Strategi diartikan sebagai siasat perang; ilmu siasat perang; tempat yang baik menurut
siasat perang; rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Lloyd L. Byars dan Leslie W. Rue (2008:3)
“Human resource management (HRM) encompasses those activities designed to provide
for and coordinate the human resource of an organization.”
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) mencakup kegiatan-kegiatan yang dirancang
untuk mengurus dan mengkorrdinasi sumber daya dari suatu organisasi.
William F. Glueck dan Lawrence R. Jauch (1984:5)
“Strategic management is a stream of decisions and actions which leads to the
development of an effective strategy or strategies to help achieve corporate objectives. The
strategic management process is the way in which strategist determine objectives and make
strategies decisions.”
Manajemen strategis merupakan aliran keputusan dan tindakan-tindakan yang membawa
kepada perkembangan strategi-strategi efektif dalam membantu mencapai tujuan-tujuan
perusahaan. Proses manajemen yang strategis adalah cara perencana dalam menentukan tujuan-
tujuan dan membuat keputusan-keputusan yang strategis.
Kesimpulannya, strategi MSDM merupakan suatu pertalian antara manajemen sumber
daya manusia dengan tujuan dan sasaran strategi yang dimaksudkan agar dapat memperbaiki
kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi sehingga dapat mendorong dan membantu
untuk berkreasi, berinovasi, dan lebih fleksibel, Atau dapat juga diartikan sebagai suatu pola
penyebaran SDM yang terencana dan suatu tindakan yang dimaksudkan untuk meyakinkan dan
meningkatkan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya.
#5 Menyusun Strategi
Tahap terakhir merupakan langkah menyusun strategi sehingga dapat memfokuskan pertanyaan
terdahulu dengan pemanfaatan SDM yang benar dan berkualitas.
Tahap ini juga diharapkan dapat menjawab pertanyaan berikut ini:
Program apa yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut?
Perencanaan Sumber Daya Manusia Dilakukan Secara Berkelanjutan
Sesungguhnya proses perencanaan sumber daya manusia tidak pernah berakhir, hal ini perlu
dilakukan secara berkelanjutan. Dengan demikian diperlukan sebuah strategi yang dapat
mendukungnya secara berkesinambungan.
Semakin cepat hal ini dilakukan semakin baik, mengingat jika dibiarkan terlalu lama akan lebih
banyak masalah yang harus diselesaikan sementara sumber dayanya terbatas.
VIII. Penyediaan Staff
Merupakan proses untuk memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah karyawan yang
tepat dengan berbagai keahlian yang memadai untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan
yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk mencapai tujuan organisasi.
Penyediaan staf mencakup:
• Analisis jabatan
• Perencanaan SDM
• Perekrutan dan seleksi
IX. Rekrutmen
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah
orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan
karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya
manusia. Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang
akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang
paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan.
X. Fungsi Rekrutmen Perusahaan
1. Perusahaan buka cabang baru.
2. PHK karyawan.
3. Ada peningkatan produksi.
4. Peningkatan kualitas produk.
5. Karyawan pensiun, sakit, dll.
XI. Alternatif tindakan selain Rekrutmen
1. Alih daya (Out Sourcing)
2. Organisasi pemberi kerja profesional
3. Kerja lembur (Overtime)
XII. Metode-metode Rekrutmen
Sumber Rekrutmen adalah tempat dimana para kandidat yang memenuhi syarat
berada, seperti perguruan-perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan pesaing.
Sumber rekrutmen ada dua yaitu secara internal dan eksternal.
Manajemen Kompensasi :
Proses Pengawasan
Pengawasan (controlling) Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengendalikan pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang, agar proses pekerjaan tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan. Kontrol atau
pengawasan adalah fungsi didalam manajemen fungsional yang harus dilaksanakan oleh setiap
pimpinan semua unit/satuan kerja terhadap pelaksanaan pekerjaan, yang bertujuan agar tidak
terjadi penyimpangan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.
Menurut samsudin mengatakan bahwa pengawasan sumber daya manusia adalah kegiatan
manajemen dalam mengadakan pengamatan terhadap :
1. Sumber daya manusia yang ada didalam organisasi;
2. Sumber daya manusia yang benar-benar dibutuhkan;
3. Pasaran sumber daya manusia yang ada dan memungkinkan;
4. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki dan yang ada dipasaran tenaga kerja;
5. Kemampuan individual dari setiap sumber daya manusia dalam organisasi;
6. Upaya meningkatkan sumber daya manusia dalam organisasi;
7. Semangat kerja sumber daya manusia, dsb.
Pengawasan sebagi salahsatu fungsi manajemen merupakan suatu proses yang tidak
terputus untuk menjaga agar pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang tidak menyimpang dari
aturan yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pengawasan pada hakikatnya harus menegakkan pilar-pilar efesiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas serta sesuai aturan dan tepat sasaran. Pimpinan dalam melakukan pengawasan
terhadap kinerja anggota adalah untuk mengetahui pelaksanaan tugas ataupun pekerjaan yang
dibebankan pada anggotanya.
Samsudin menjelaskan bahwa “dengan memerhatikan beberapa aspek pengawasan
sumber Daya manusia, maka perlu adanya ketentuan-ketentuan stanndar minimaldalam berbagai
aspek sebagai pedoman tolak ukur . tolak ukur semacam ini penting untuk memungkinkan
sasaran-sasaran yang diinginkan pada setiap aspek da[at dicapai dengan baik dan terkendali.”
Pengawasan merupakan fungsi fundamental yang keempat dari fungsi manajemen.
Pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-
penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan.
Pengawasan harus mengusahakan terjadinya hal-hal tertentu maksudnya mencapai tujuan
melalui aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
XVIII. Kepemimpinan
Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan :
Kelebihan:
- Keputusan berdasarkan keputusan anggota
- Tidak ada dominasi dari pemimpin
Kekurangan:
- Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan
bawahannya.
- Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa
petunjuk atau saran-saran dari pemimpin. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan
dan bentrokan.
- Tingkat keberhasilan anggota dan kelompok semata-mata disebabkan karena
kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari
pemimpin.
- Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana
dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
Kelebihan:
- Dalam melaksanalan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat
dan saran dari kelompoknya.
- Ia mempunyai kepercayaan pula pada anggotanya bahwa mereka mempunyai
kesanggupan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab.
- Ia selalu berusaha membangun semangat anggota kelompok dalam menjalankan dan
mengembangkan daya kerjanya dengan cara memupuk rasa kekeluargaan dan
persatuan. Di samping itu, ia juga memberi kesempatan kepada anggota kelompoknya
agar mempunyai kecakapan memimpin dengan jalan mendelegasikan sebagian
kekuasaan dan tanggung jawabnya.
Kekurangan:
- Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak.
- Sulitnya pencapaian kesepakatan.
Ciri gaya kepemimpinan Demokratik:
- Kebebasan pemimpin dan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya sedang dan
saling mengontrol.
- Pemimpin berpendapat tidak dapat melakukan tugasnya dan mengambil keputusan
tanpa para pengikutnya.
- Pengikut tidak dapat melakukan tugasnya tanpa pemimpinnya.
- Penentuan visi, misi, dan strategi organisasi dilakukan bersama pemimpin dan para
pengikutnya dipimpin oleh pemimpin.
- Dalam mengambil keputusan maka pengumpulan informasi mengumpulkan alternatif,
dan memilih untuk melaksanakan pekerjaan bersama-sama dengan pengikutnya.
- Pemimpin dan pengikut secara bersama-sama membuat rencana kegiatan dan
dilaksanakan oleh pengikut di bawah supervisi pemimpin.
- Komunikasi berlangsung secara formal dan informal secara tiga arah, kebawah, atas,
dan menyamping.
Selain itu ada pula empat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah sebagai berikut:
Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan
pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera
diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang
elah ditetapkan dalam rencana.
Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan.
Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan.
Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi,
referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Fungsi memberi motivasi
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan
dihargai oleh pemimpinnya.
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap
anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan
organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan
kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu
menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat
semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.