TINJAUAN PUSTAKA
A. Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dibedakan antara status gizi kurang, baik, dan
lebih. Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu
Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas, disamping untuk
kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan
karena itu, di Indonesia yang sekarang sedang membangun, faktor gizi disamping
keseimbangan antara pemasukan gizi dan pengeluaran gizi yang terlihat melalui
variable tinggi badan, berat badan dan pertumbuhan. Masalah gizi kurang pada
anak-anak disebabkan oleh berbagai faktor antara lain penyakit infeksi dan asupan
1. Gizi baik
5
5
6
2. Gizi buruk
Gizi buruk atau malnutrisi, adalah keadaan asupan gizi yang inadekuat atau
Perkembangan
a. Asupan Makanan
perkembangan fisik (berat badan dan tinggi badan). Oleh karena itu,
kebiasaan makan yang baik perlu ditanamkan sejak dini. Pola makan
serta porsi makan yang dikonsumsi anak. Kebutuhan dan asupan gizi
b. Zat gizi
Zat gizi merupakan suatu zat dalam makanan yang diperlukan tubuh
yang langsung digunakan oleh tubuh. Fungsi zat gizi yaitu sebagai
7
di dalam tubuh. Berdasarkan jumlah zat gizi yang tubuh dalam jumlah
a) Karbohidrat
Kimia karbohidrat terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan
polialkohol.
gula khusus yang terdapat pada bahan hewani. Disakarida dalam bahan
hanya di temukan pada susu hewan dan air susu ibu (ASI). Dalam
dicerna (amilum dan dekstrin) dan tidak dapat dicerna seperti selulosa,
reseptor hormon
b) Protein
biologis protein atau asam amino minimal yang secara individual dapat
darah, kulit, tulang dan jaringan serta organ-organ tubuh lain. Protein
c) Lemak
kepuasan terhadap makanan. Selain itu fungsi lemak juga sangat esensial
lemak linoleat dan asam lemak alpha linoleat. Lemak merupakan sumber
d) Kalsium
dianjurkan untuk anak umur 1-10 tahun 8000 mg, sedangkan anak yang
e) Zink
rambut, kulit dan testis mengandung banyak zink. Sumber utama seng
10
A. Penilaian Antropometri
sebagai berikut:
atau BB/TB)
(Supariasa.2016).
menurut adalah:
17.0-18.4 : Kurus
18.5-25.0 : Normal
28.1-27.0 : Gemuk
>27.0 :Obesitas
berikut:
12
Tabel 1.Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks IMT/U
Ambang batas
Indeks Kategori Status Gizi
Nilai Z-skor
Indeks Massa Tubuh Sangat kurus -3 SD
menurut Umur
(IMT/U) Anak Umur
5- 18 Tahun
Kurus -3 SD sampai dengan
< -2 SD
Normal -2 SD sampai dengan
1 SD
Gemuk > 1 SD sampai
dengan 2 SD
Obesitas > 2 SD
Sumber: SK Antopometri 2016.
4) Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)
zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif
berdiri pada anak yang sama mesti diukur dengan tehnik pengukuran
1. Gigi
Gigi adalah sebuah alat pencernaan mekanik yang terdapat di bagian mulut
dan terdiri dari dua bagian besar,yaitu mahkota dan akar (drg. Donna
pratiwi.2009).
1. Gigi insisif
2. Gigi kaninus
merobek makanan.
3. Gigi premolar
mengiling makanan.
4. Gigi molar
Disebut juga gigi geraham besar, permukaan gigit lebar dengan tonjolan
Secara umum gigi memiliki fungsi seperti organ-organ keras tubuh yang
lainnya. Berikut beberapa fungsi gigi susu menurut (Ardyan gilang.2011) yaitu:
14
1. Untuk makan dan berbicara, agar nampak bagus karena gigi susu adalah
2. Perangkat gigi susu membantu gigi tetap agar tumbuh sesuai pada
makanan halus.
mulut.
a. Tahap inisiasi
b. Tahap proliferasi
c. Tahap histodiferensiasi
3. Stratum intermediare
4. Ameloblas
d. Tahap morfodiferensiasi
dasar dan ukuran relative dari gigi yang akan datang, susunan
cemental junction yang akan datang, yang member garis luar dari
e. Tahap aposisi
f. Tahap kalsifikasi
3. Tahap Erupsi
Erupsi ialah ketika terjadinya proses munculnya gigi ke arah rongga mulut,
menembus lapisan epitel yang meliputi selaput lendir dan menyebul kedalam
rongga mulut yang dimulai sejak gigi berada di dalam tulang alveolar dan
a. Erupsi dini
buah telah erupsi pada waktunya bayi dilahirkan. Gigi ini mungkin gigi asli
atau gigi supernumerary. Gigi tersebut kemudian akan lepas sebelum gigi
aslinya erupsi. Gigi ini biasanya mempunyai sifat yang khas yaitu mudah
aspirasi maka harus dicabut. Erupsi gigi yang dini umum bagi tipe anak
terjadi bila ada gangguan sistemik dari nutrisi atau endokrin. Mempercepat
pertumbuhan gigi bukan hanya terapi endokrin dan nutrisi saja bisa juga
17
(Itjingningsih,1991).
1. Gigi Susu
Gigi susu disebut juga gigi sulung,gigi primer,gigi bayi atau gigi
a) Gigi susu mulai tumbuh sekitar usia 5 bulan. Makanan yang padat
b) Masa usia balita (1-3 tahun ) dua puluh gigi susu telah ada, di
Pada usia 6 tahun, gigi balita mulai tanggal dan diganti gigi
permanen.
motorik halus pada masa ini sudah membaik, tetapi anak masih
d) Masa usia sekolah (6-12 tahun) Gigi susu diganti dengan gigi
ketiga.
18
1. Gigi Tetap
kecuali pada geraham besar 3 yang muncul diusia 18-25 tahun, setelah
tanggalnya gigi taring dan geraham susu. Munculnya gigi taring dan
geraham kecil, dan geraham besar 2 kira-kira pada usia 14-15 tahun.
gigi atau tepi insisal dari gigi menembus gingival. Gigi yang bererupsi
pertama kali adalah gigi susu, benih gigi susu atau gigi sulung maupun
gigi tetap telah mulai dibentuk ketika bayi berusia 1 ½-2 bulan, dalam
kantongn (follikel). Benih gigi yang berada dalam kantongan itu, baru
mahkotanya saja, akar belum terbentuk. Bila bayi tersebut sudah lahir,
waktu bayi berumur sekitar 6 bulan, maka gigi akan ada yang mulai
lengkaplah gigi sulung itu sebanyak 20 buah, dan gigi sulung tersebut
dari gigi sulung ke gigi tetap ini pun tidak berurutan dari gigi seri
19
Erupsi gigi adalah proses yang bervariasi pada setiap anak. Variasi ini
A.R.L, dkk.2015). Variasi dalam erupsi gigi dapat disebabkan oleh banyak
b. Faktor Ras
gigi permanen. Waktu erupsi gigi orang Eropa dan campuran Amerika
dengan Eropa lebih lambat dari pada waktu erupsi orang Amerika
Inggris, dan Swedia termasuk dalam ras yang sama yaitu Kaukasoid dan
lebih cepat pada ras Afrika hitam dibandingkan dengan ras Kaukasoid,
orang Korea (Mongoloid) sedikit lebih cepat dari pada ras Kaukasia,
dan pada orang Australia pribumi lebih lambat dari pada Kaukasoid
(Soetjiningsih.1995).
22
c. Jenis Kelamin
(Itjingningsih.1991)
d. Faktor Lingkungan
1. Sosial ekonomi
(Sukma .2012)
2. Nutrisi
pada anak-anak dalam waktu yang lama dapat menyebabkan erupsi gigi
tertunda.
e. Faktor Lokal
berlebih, trauma dari benih gigi, mukosa gusi yang menebal, dan gigi
gigi.
Meunurut itjiningsih (1991), gigi yang terpendam adalah gigi yang gagal
gigi disebelahnya pada geligi pada gigi yang sedang berkembang dan berada
biasanya terjadi pada usia anak 9 bulan hingga 2 tahun, dan mengalami
kelainan pada tahap erupsi. Selanjutnya, menurut santoso (2004) gigi yang
sebagai akibat dari kekurangan vitamin A, biasanya terjadi pada anak usia 4-6
vitamin A atau bisa kelebihan flour, terjadi pada tahap aposisi, dan bisa
anak usia 6 bulansampai 2 atau 3 tahun dan mengalami kelainan pada tahap
histodiferensiasi (Suryo,1993)
dan gigi. Hal ini juga berkaitan dengan asupan fozfor. Magnesium juga
kalsium di email gigi. Sedangkan flor berperan dalam proses mineralisasi dan
pengerasan email gigi. Pembentukan struktur gigi yang sehat dan sempurna
didukung oleh gizi yang cukup khususnya protein, kalsium, fosfat, dan
dipengaruhi zat gizi baik secara sistemik, maupun secara lokal. Zat-zat gizi
diperlukan oleh gigi dan jaringan periodonsium pada tahap ini pertumbuhan
gigi, proses ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu Ca, P, F, dan vitamin
D. Kerangka Teori
1. Asupan makanan
Status gizi 2. Zat gizi
3. Penilaian status gizi
Keterangan :
: Yang di teliti
E. Kerangka Konsep
Keragka konsep adalah suatu uraian dan visualisai hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
digunakan untuk penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
F. Definisi oprasional
Definisi Cara
Variable Alat ukur Hasil ukur skala
oprasional ukur
Status Penilaian Penimba Berat Dikategorikan ordin
gizi yang ngan Badan: menjadi: al
anak dilakukan Berat Timbangan 1 = Sangat
berdasarkan Badan injak Kurus < -3 SD
hasil (BB) dan dengan 2 = Kurus -3 SD
penimbangan pengkura ketelitian s.d <-2 SD
Berat Badan n Tinggi 0,1 kg. 3= Normal -2
dan Badan Tinggi SD s.d 1 SD
Pengukuran (TB) Badan: 4= Gemuk .1SD
Tinggi Badan serta Microtoise s.d 2 SD
serta menghitu dengan 5= Obesitas > 2
perhitungan ng Umur ketelitian SD
umur, untuk dan 0,1 cm. (SK
menentukan mengitun Antropometri
IMT/U sesuai g IMT WHO, 2010)
dengan
standar
Antropometri
WHO.
Pertumb Pertumbuhan Melakuk Alat OD Dikatogarikan Nom
uhan gigi an dan kartu menjadi: inal
gigi merupakan pemeriks pemeriksaa 1= jika sudah
permane munculnya aan dan n ada gigi
nt gigi dari melihat permanent
dalam adanya 2= jika belum
jaringan gigi ada gigi
lunak rahang permane permanent
atau gusi nt 1. 1
kearah didalam
rongga mulut rongga
dari posisi mulut.
pertumbuhan
nya dalam
tulang
alveolar.