SISTEM PENCERNAAN
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan
3.5.1 Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung, protein dan lemak berdasarkan
Tujuan Pembelajaran
3.5.1 Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung, protein dan lemak berdasarkan
Tahukah Kamu?????
Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, terutama kelompok bayi dan balita.
Lily Arsanti Lestari, Dosen Gizi Kesehatan UGM mengatakan bahwa usia 0-2 tahun
merupakan masa tumbuh kembang yang optimal (golden period), sehingga pemenuhan
gizi seimbang harus diperhatikan.
Status gizi balita dapat diukur dengan indeks berat badan per umur (BB/U), tinggi badan
per umur (TB/U) dan berat badan per tinggi badan (BB/TB).
Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan Kementerian Kesehatan
pada tahun 2016, status gizi pada indeks BB/U pada balita 0-59 bulan di Indonesia,
menunjukkan persentase gizi buruk sebesar 3,4%, gizi kurang sebesar 14,4% dan gizi lebih
sebesar 1,5%.
Menurut Lily, banyak faktor yang menyebabkan persoalan gizi buruk dan kurang gizi di
Indonesia diantaranya pola makan dan ketersediaan pangan.
LATAR BELAKANG
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh tenaga
dan energi dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan
menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus dipecah menjadi zat-zat makanan
terlebih dahulu. Zat-zat makanan adalah substansi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses-proses metabolisme. Makanan diubaha menjadi nutrien melalui sistem
pencernaan.
Sistem pencernaan memiliki tiga fungsi utama. Pertama, sistem pencernaan memecah
makanan menjadi molekul yang dapat digunakan oleh tubuh. Kemudian, molekul tersebut diserap
oleh tubuh ke dalam darah dan diangkut ke seluruh tubuh. Akhirnya, sisa-sisa pencernaan
dikeluarkan dari tubuh.
1. Zat-Zat Makanan
Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan
yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan,
dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan
mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi yang diperlukan
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber energi penting karena karbohidrat dapat
dipecah menjadi glukosa yang merupakan bagian penting dalam reaksi kompleks. Setiap
reaksi pemecahan glukosa, akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Fungsi Karbohidrat :
2) Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak sebagai
penyusun lemak, dan asam amino sebagai penyusun protein.
3) Merupakan komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam
pewarisan sifat.
Karbohidrat dapat diperoleh dari padi, jagung, gandum, dan biji-bijian lainnya, sagu,
ketela pohon, ketela rambat, kentang, dan bentul. Dengan demikian cukup banyak
bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat.
b. Protein
Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bagian penting di
dalam plasma sel. Selain sebagai komponen pokok, protein juga tersedia sebagai
cadangan makanan, misalnya pada biji-bijian. Pada hewan dan manusia, protein tidak
dapat disimpan sebagai cadangan makanan.
Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Protein dan senyawa yang
mengandung N akan dikeluarkan (diekskresi) melalui ginjal. Fungsi utama protein di
dalam tubuh adalah sebagai zat pembangun, pembentuk sel yang baru (pada reproduksi
dan pertumbuhan), dan pengganti sel-sel yang rusak. Selain itu, protein juga bermanfaat
untuk pembentukan senyawa lain (lemak, antibodi, karbohidrat, enzim, dan hormon),
menjaga keseimbangan asam dan basa, serta mempertahankan viskositas (kekentalan)
darah.
Protein berasal dari sumber hewani dan tumbuhan (nabati). Protein hewani
terkandung di dalam daging, ikan, telur, susu, dan keju. Protein nabati terutama
diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan gandum.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh
dibanding karbohidrat dan protein. Setiap 1 gram lemak dapat menghasilkan energi ±
9,3 Kalori (9,3 kkal).
3) Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung, lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak.
5) Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).
6) Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan
hormon seks (khusus untuk kolesterol). (Syamsuri, Istamar: 2004)
d. Vitamin
Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah kecil.
Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin melakukan fungsi regulator (pengatur).
Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia. Vitamin juga penting
bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi.
Vitamin harus ada dalam tubuh manusia walaupun dalam jumlah kecil karena
memiliki fungsi khusus dan tidak dapat tergantikan. Seseorang yang kekurangan vitamin
dapat menderita devisiensi atau avitaminosis. Pada umumnya, seseorang menderita
avitaminosis karena cara pengolahan makanan yang dapat mengurangi dan merusak
vitamin. Buah dan sayur yang segar sangat membantu penyediaaan vitamin.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang
larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Karena kelarutannya tersebut maka vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan
di dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
e. Mineral
Beberapa mineral yang berwujud garam atau unsur merupakan komponen vital bagi
tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah.
Contohnya, Fe (besi) sangat berperan dalam pembentukan molekul Hb (hemoglobin)
dan sel darah merah. Mineral juga membantu regulasi fungsi tubuh, seperti
pertumbuhan dan metabolisme. Kekurangan mineral mengakibatkan defisiensi.
Mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg per hari, misalnya Fe (Besi), I (Iodium),
Cu (Tembaga), Co (Kobalt), Mn (Mangan), Zn (seng), Se (selenium), dan F (Fluor).
f. Air
Air sangat esensial untuk melangsungkan kehidupan. Fungsi air adalah sebagai
berikut:
Air masuk ke dalam tubuh antara lain melalui air minum, makanan, buah, sayur, dan
daging. Air dikeluarkan dari dalam tubuh pada waktu bernapas, berkeringat, dan
sebagian dikeluarkan lewat urin dan feses.
a. Pengujian amilum
Bahan makanan yang ingin diketahui kandungan amilumnya ditetesi dengan larutan
Lugol/iodium. Jika menujukkan warna biru sampai hitam, berarti bahan makanan
tersebut positif mengandung amilum.
b. Pengujian gula
Larutan bahan makanan yang akan diuji kandungan gulanya ditetesi dengan Fehling
A dan B. Larutan akan berwarna biru, kemudian jika dipanaskan, maka warna biru pada
larutan yang mengandung gula akan berubah menjadi hijau sampai orange.
Pengujian kandugan gula juga dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi
reagen Benedict. Jika ditetesi dengan reagen Benedict, maka larutan yang mengandung
gula akan berwarna jingga (merah bata).
c. Pengujian protein
Pengujian protein dapat menggunakan reagen Biuret dan reagen Millon Nase.
Larutan makanan yang mengadung protein, jika ditetesi dengan reagen Biuret akan
berwarna ungu. Dan bahan makanan yang diuji dengan menggunakan reagen Millon
Nase akan menggumpal dan berwarna putih. Jika setelah gumpalan tersebut
dipanaskan, dan warnanya menjadi warna merah maka larutan tersebut positif
mengadung protein.
d. Pengujian lemak
Untuk menguji lemak, dapat menggunakan kertas koran. Larutan yang mengandung
lemak, pada pinggir kertas koran nantinya akan tampak buram. Pengujian lemak juga
dapat dilakukan dengan etanol dan air. Jika terbentuk emulsi putih keruh, berarti bahan
makanan tersebut mengadung lemak.
e. Pengujian vitamin C