Anda di halaman 1dari 8

HANDOUT

SISTEM PENCERNAAN

“Nutrisi Pada Manusia dan Uji Makanan”

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)


KELAS VIII
SMP PLUS MA’ARIF NU AL-HIKMAH
CIHAURBEUTI

NSS 202021706147 NPSN 20263194 TERAKREDITASI “A”


Dusun Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis 46262
Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan

dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5.1 Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung, protein dan lemak berdasarkan

perubahan warna yang terjadi melalui uji bahan makanan

4.5.1 Terampil melakukan uji nutrisi makanan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen, peserta didik


diharapkan mampu :

3.5.1 Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung, protein dan lemak berdasarkan

perubahan warna yang terjadi melalui uji bahan makanan

4.5.1 Terampil melakukan uji nutrisi makanan


PETA KONSEP

DIAGRAM GIZI SEIMBANG


Nutrisi dan Kebutuhan Pangan Manusia

Tahukah Kamu?????
Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, terutama kelompok bayi dan balita.
Lily Arsanti Lestari, Dosen Gizi Kesehatan UGM mengatakan bahwa usia 0-2 tahun
merupakan masa tumbuh kembang yang optimal (golden period), sehingga pemenuhan
gizi seimbang harus diperhatikan.
Status gizi balita dapat diukur dengan indeks berat badan per umur (BB/U), tinggi badan
per umur (TB/U) dan berat badan per tinggi badan (BB/TB).
Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan Kementerian Kesehatan
pada tahun 2016, status gizi pada indeks BB/U pada balita 0-59 bulan di Indonesia,
menunjukkan persentase gizi buruk sebesar 3,4%, gizi kurang sebesar 14,4% dan gizi lebih
sebesar 1,5%.
Menurut Lily, banyak faktor yang menyebabkan persoalan gizi buruk dan kurang gizi di
Indonesia diantaranya pola makan dan ketersediaan pangan.

LATAR BELAKANG

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh tenaga
dan energi dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan
menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus dipecah menjadi zat-zat makanan
terlebih dahulu. Zat-zat makanan adalah substansi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses-proses metabolisme. Makanan diubaha menjadi nutrien melalui sistem
pencernaan.
Sistem pencernaan memiliki tiga fungsi utama. Pertama, sistem pencernaan memecah
makanan menjadi molekul yang dapat digunakan oleh tubuh. Kemudian, molekul tersebut diserap
oleh tubuh ke dalam darah dan diangkut ke seluruh tubuh. Akhirnya, sisa-sisa pencernaan
dikeluarkan dari tubuh.
1. Zat-Zat Makanan

Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan
yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan,
dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan
mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.

a. Karbohidrat

Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi yang diperlukan
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber energi penting karena karbohidrat dapat
dipecah menjadi glukosa yang merupakan bagian penting dalam reaksi kompleks. Setiap
reaksi pemecahan glukosa, akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP.

Fungsi Karbohidrat :

1) Sebagai sumber energi utama.

2) Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak sebagai
penyusun lemak, dan asam amino sebagai penyusun protein.

3) Merupakan komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam
pewarisan sifat.

4) Membantu proses berlangsungnya buang air besar.

Karbohidrat dapat diperoleh dari padi, jagung, gandum, dan biji-bijian lainnya, sagu,
ketela pohon, ketela rambat, kentang, dan bentul. Dengan demikian cukup banyak
bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat.

b. Protein

Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bagian penting di
dalam plasma sel. Selain sebagai komponen pokok, protein juga tersedia sebagai
cadangan makanan, misalnya pada biji-bijian. Pada hewan dan manusia, protein tidak
dapat disimpan sebagai cadangan makanan.

Makanan dikatakan mengandung protein lengkap apabila makanan itu mengandung


semua asam amino esensial. Daging dan susu adalah contoh bahan makanan yang
mengandung protein lengkap. Protein yang tidak lengkap adalah protein yang
kekurangan satu atau lebih asam amino esensial, misalnya protein yang berasal dari
tumbuhan (protein nabati).

Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Protein dan senyawa yang
mengandung N akan dikeluarkan (diekskresi) melalui ginjal. Fungsi utama protein di
dalam tubuh adalah sebagai zat pembangun, pembentuk sel yang baru (pada reproduksi
dan pertumbuhan), dan pengganti sel-sel yang rusak. Selain itu, protein juga bermanfaat
untuk pembentukan senyawa lain (lemak, antibodi, karbohidrat, enzim, dan hormon),
menjaga keseimbangan asam dan basa, serta mempertahankan viskositas (kekentalan)
darah.

Protein berasal dari sumber hewani dan tumbuhan (nabati). Protein hewani
terkandung di dalam daging, ikan, telur, susu, dan keju. Protein nabati terutama
diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan gandum.

c. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh
dibanding karbohidrat dan protein. Setiap 1 gram lemak dapat menghasilkan energi ±
9,3 Kalori (9,3 kkal).

Fungsi lemak selain sebagai sumber energi adalah:

1) Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah.

2) Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.

3) Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung, lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak.

4) Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.

5) Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).

6) Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan
hormon seks (khusus untuk kolesterol). (Syamsuri, Istamar: 2004)

Berdasarkan asalnya, bahan makanan yang mengandung lemak dapat


dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati adalah
lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, berbagai tanaman
kacang, dan buah advokad. Lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh
dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.

d. Vitamin

Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah kecil.
Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin melakukan fungsi regulator (pengatur).
Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia. Vitamin juga penting
bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi.

Vitamin harus ada dalam tubuh manusia walaupun dalam jumlah kecil karena
memiliki fungsi khusus dan tidak dapat tergantikan. Seseorang yang kekurangan vitamin
dapat menderita devisiensi atau avitaminosis. Pada umumnya, seseorang menderita
avitaminosis karena cara pengolahan makanan yang dapat mengurangi dan merusak
vitamin. Buah dan sayur yang segar sangat membantu penyediaaan vitamin.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang
larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Karena kelarutannya tersebut maka vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan
di dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.

e. Mineral

Beberapa mineral yang berwujud garam atau unsur merupakan komponen vital bagi
tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah.
Contohnya, Fe (besi) sangat berperan dalam pembentukan molekul Hb (hemoglobin)
dan sel darah merah. Mineral juga membantu regulasi fungsi tubuh, seperti
pertumbuhan dan metabolisme. Kekurangan mineral mengakibatkan defisiensi.

Mineral Ca (kalsium), Na (Natrium), K (Kalium), dan Mg (Magnesium) bersifat basa.


Sedangkan P (Fosfor), Cl (Klorin), dan S (sulfur) bersifat asam. Ketujuh mineral ini
merupakan mineral makro, artinya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg per hari.

Mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg per hari, misalnya Fe (Besi), I (Iodium),
Cu (Tembaga), Co (Kobalt), Mn (Mangan), Zn (seng), Se (selenium), dan F (Fluor).

f. Air

Air sangat esensial untuk melangsungkan kehidupan. Fungsi air adalah sebagai
berikut:

 Mengangkut nutrisi ke berbagai jaringan.

 Mengangkut sisa-sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh.

 Sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh.

Air masuk ke dalam tubuh antara lain melalui air minum, makanan, buah, sayur, dan
daging. Air dikeluarkan dari dalam tubuh pada waktu bernapas, berkeringat, dan
sebagian dikeluarkan lewat urin dan feses.

2. Pengujian Kandungan Gizi Pada Makanan

a. Pengujian amilum

Bahan makanan yang ingin diketahui kandungan amilumnya ditetesi dengan larutan
Lugol/iodium. Jika menujukkan warna biru sampai hitam, berarti bahan makanan
tersebut positif mengandung amilum.

b. Pengujian gula

Larutan bahan makanan yang akan diuji kandungan gulanya ditetesi dengan Fehling
A dan B. Larutan akan berwarna biru, kemudian jika dipanaskan, maka warna biru pada
larutan yang mengandung gula akan berubah menjadi hijau sampai orange.
Pengujian kandugan gula juga dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi
reagen Benedict. Jika ditetesi dengan reagen Benedict, maka larutan yang mengandung
gula akan berwarna jingga (merah bata).

c. Pengujian protein

Pengujian protein dapat menggunakan reagen Biuret dan reagen Millon Nase.
Larutan makanan yang mengadung protein, jika ditetesi dengan reagen Biuret akan
berwarna ungu. Dan bahan makanan yang diuji dengan menggunakan reagen Millon
Nase akan menggumpal dan berwarna putih. Jika setelah gumpalan tersebut
dipanaskan, dan warnanya menjadi warna merah maka larutan tersebut positif
mengadung protein.

d. Pengujian lemak

Untuk menguji lemak, dapat menggunakan kertas koran. Larutan yang mengandung
lemak, pada pinggir kertas koran nantinya akan tampak buram. Pengujian lemak juga
dapat dilakukan dengan etanol dan air. Jika terbentuk emulsi putih keruh, berarti bahan
makanan tersebut mengadung lemak.

e. Pengujian vitamin C

Pengujian kandungan vitamin C dalam bahan makanan dilakukan dengan cara


membandingkannya dengan kadar vitamin C tablet yang telah diketahui.

Anda mungkin juga menyukai