PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya dalam menjaga kesehatan adalah melalui pola konsumsi
makanan yang memenuhi kandungan gizi . Semua orang memerlukan
kandungan gizi yang terkandung dalam berbagai macam olahan sayur. Hampir
seluruh penduduk Indonesia (97,29 persen)mengkonsumsi sayur (BPS,
2016). Sayur Diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin,mineral dan serat dalam
mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi seimbang untuk
kesehatan yang optimal. Sebagian vitamin dan mineral yang terdapat dalam sayur
mempunyai fungsi sebagai antioksidan sehingga dapat mengurangi kejadian
penyakit tidak Menular terkait gizi , sebagai dampak dari kelebihan atau
kekurangan gizi (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
B. RUMUSAN MASALAH
1. apa arti dari gizi tersebut
2. bagaimana cara menjaga gizi seimbang
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
definisi zat gizi adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh organisme
untuk mempertahankan kegiatan metabolisme tubuhnya. Kegiatan metabolisme
pada manusia dan hewan lainnya termasuk penyediaan energi, pertumbuhan,
pembaruan jaringan, dan reproduksi. Beberapa bahan kimia yang berperan sebagai
zat gizi adalah karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin dan mineral. Bahan
kimia seperti serat makanan dan metabolit sekunder tanaman merupakan bagian
dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan sebagai zat gizi.
zat gizi adalah senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk fungsi
fisiologis normal. Definisi yang luas ini mencakup senyawa yang digunakan
langsung untuk produksi energi yang membantu dalam metabolisme (koenzim),
untuk membangun struktur tubuh atau untuk membantu dalam sel tertentu. Suatu
zat gizi sangat penting untuk organisme dalam kelangsungan siklus hidup dan
terlibat dalam fungsi organism.
dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, mineral dan vitamin.
1) karbohidrat
Karbobidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi gula, pati dan serat. Gula
dan pati memasok energi berupa glukosa, yaitu sumber energi utama untuk sel-sel
darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta dan janin. Glukosa dapat pula
disimpan dalam bentuk glikogen dalam hati dan otot, atau diubah menjadi lemak
tubuh ketika energi dalam tubuh berlebih. Gula tergolong jenis karbohidrat yang
cepat dicerna dan diserap dalam aliran darah sehingga dapat langsung digunakan
tubuh sebagai energi. Pati termasuk jenis karbohidrat yang lama dicerna dan
diserap darah, karena perlu dipecah dulu oleh enzim pencernaan menjadi gula,
sebelum dapat digunakan tubuh sebagai energi, tetapi ada beberapa jenis pati yang
tahan terhadap enzim pencernaan. Sementara serat adalah jenis karbobidrat yang
tidak dapat dicerna, sebab tidak dapat dipecah oleh enzim pencernaan, sehingga
relatif utuh ketika melewati usus besar. Serat membantu memberikan perasaan
kenyang, penting untuk mendorong buang air besar yang sehat, dan menurunkan
risiko penyakit jantung koroner.
2) protein
Protein merupakan komponen struktur utama seluruh sel tubuh dan berfungsi
sebagai enzim, hormon, dan molekul-molekul penting lain. Protein dikenal
sebagai zat gizi yang unik sebab menyediakan asam-asam amino esensial untuk
membangun sel-sel tubuh maupun sumber energi. Karena menyediakan "bahan
baku" untuk membangun tubuh, protein disebut zat pembangun.
protein terbentuk dari asam-asam amino dan bila asam-asam amino
tersebut tidak berada dalam keseimbangan yang tepat, kemampuan tubuh untuk
menggunakan protein akan terpengaruh. Jika asam-asam amino yang dibutuhkan
untuk sintesis protein terbatas, tubuh dapat memecah protein tubuh untuk
memperoleh asam-asam amino yang dibutuhkan. Kekurangan protein
memengaruhi seluruh organ dan terutama selama tumbuh kembang sehingga
asupan protein kualitas tinggi yang memadai untuk kesehatan.
lemak merupakan zat gizi makro, yang mencakup asam lemak dan
trigliserida. Lemak adalah zat gizi yang padat energi (9 kkal per gram) sehingga
lemak penting untuk menjaga keseimbangan energi dan berat badan. Lemak
menyediakan medium untuk penyerapan vitamin-vitamin larut lemak (vitamin a,
d, e, k). Di dalam makanan, lemak berfungsi sebagai pelezat makanan sehingga
orang cenderung lebih menyukai makanan berlemak. Tubuh manusia tidak dapat
membuat asam lemak omega-6 dan omega-3 sehingga asam lemak ini adalah zat
yang esensial.
4) vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen
dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Jenis nutrien ini
merupakan zat-zat organik yang dalam kecil ditemukan pada berbagai macam
makanan. Vitamin tidak dapat digunakan untuk rnenghasilkan energi.
5) mineral
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga
merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan
pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik
memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar sistem
metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Oleh karenanya,
aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dan yang
masuk ke dalam tubuh.
4) mempertahankan dan memantau berat badan normal
Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi
di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal, yaitu berat badan
yang sesuai untuk tinggi badannya. Indikator tersebut dikenal dengan indeks.
Masa tubuh (imt). Oleh karena itu, pemantauan bb normal merupakan hal yang
harus menjadi bagian dari ‘pola hidup’ dengan ‘gizi seimbang’, sehingga dapat
mencegah penyimpangan bb dari bb normal, dan apabila terjadi penyimpangan
dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.
BAB III
KESIMPULAN
Seperti yang kita ketahui sumber utama energi berasal dari zat gizi. Energi
yang diperlukan tubuh untuk mengerjakan pekerjaan merupakan tambahan
terhadap energi metabolisme basal. Bila tubuh seseorang kekurangan energi maka
kemampuan fisiknya untuk melakukan aktivitas kerja akan berkurang sehingga
produktivitas kerja akan menurun. Pekerja perlu mendapatkan asupan gizi yang
cukup dan sesuai dengan jenis atau beban pekerjaan yang dilakukannya.
Kekurangan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-hari
akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti: pertahanan tubuh terhadap
penyakit menjadi menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan
menjadi kurus, muka pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi
lamban dan apatis dan lain sebagainya. Dalam keadaan yang demikian itu tidak
bisa diharapkan tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal.
Daftar Pustaka
Dewi,A.S.T.,Suciptawati,N.L.P.,&Srinadi,I.G.A.M.PENGELOMPOKAN
SAYURAN BERDASARKAN KEMIRIPAN KANDUNGAN GIZI.