Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH TUMBUH KEMBANG ANAK

“Peranan Gizi Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Balita”

Oleh :
Kelompok 4A

1. Ni Putu Setya Puri Cahyani (P07131219002)


2. Komang Adi Yudi Trisna Suputra (P07131219007)
3. Ni Wayan Widya Astuti (P07131219024)
4. Ni Made Diah Kurnia Dewi (P07131219025)
5. Ni Kadek Mita Dwi Adnyani (P07131219026)
6. I Gede Nanda Pranayoga (P07131219027)

Dosen Pembimbing :
I Gusti Agung Ari Widarti, DCN.M.Kes
NIP. 196309211986032002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul " Peranan
Gizi Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Balita ", dapat diselesaikan sesuai
harapan dan tepat waktunya. Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas
semester VI dalam bidang Tumbuh Kembang Anak.
Makalah ini kami susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang ada,
termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Dosen mata kuliah, I Gusti Agung Ari Widarti, DCN.M.Kes yang telah
memberikan bantuan secara moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan
studi, selama penulis menempuh pembelajaran di Poltekkes Kemenkes
Denpasar;
2. Kedua orang tua kami yang telah memfasilitasi, memberi dukungan dan ide-
ide untuk membuat makalah ini.
3. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami selaku penulis menyadari tugas ini jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari
sumber dan pengalaman, sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Kami berharap
semoga tugas makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.

Denpasar, 15 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
MAKALAH TUMBUH KEMBANG ANAK ............................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I ............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 2

1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................................. 2

1.4 MANFAAT PENULISAN .............................................................................. 2

BAB II............................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

2.1 PENGERTIAN DARI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN.......... 3

2.2 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA .............................................. 3

2.3 KURVA PERTUMBUHAN BADAN BALITA ............................................ 4

2.4 ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN BALITA................................................................................... 5

2.5 FUNGSI DARI ZAT-ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN UNTUK


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA ......................................... 9

2.6 PERANAN GIZI PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


BALITA ................................................................................................................... 13

BAB III ........................................................................................................................ 15

DISKUSI KELOMPOK............................................................................................... 15

BAB IV ........................................................................................................................ 22

PENUTUP.................................................................................................................... 22

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 22


ii
3.2 SARAN ......................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kehidupan manusia pada usia 0-6 tahun sering dikenal dengan masa emas
(golden age). Masa tersebut merupakan masa penting dalam kehidupan manusia
dan membutuhkan perhatian yang sangat mendalam. Ini dikarenakan pada masa
tersebut manusia sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan terjadi
dengan pesatnya. Pada masa ini tubuh manusia mengalami pertumbuhan, begitu
juga dengan psikomotorik, mental dan sosial juga mengalami perkembangan
(Rahmi, 2019).
Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti genetik, faktor lingkungan baik lingkungan prenatal maupun lingkungan
postnatal. Dimana faktor yang paling berperan adalah faktor lingkungan terutama
keluarga, karena keluarga adalah lingkungan pertama kali dikenal anak terutama
ibu. Pengetahuan, sikap serta kemampuan ibu untuk bertindak dalam masa kritis
perkembangan anak menjadi faktor yang sangat menentukan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan anak (Insani & Latifah, 2015).
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia yang jika
kekurangan akan menyebabkan efek yang sangat serius seperti kegagalan
pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Akibat
lain adalah terjadinya penurunan produktifitas, menurunnya daya tahan tubuh
terhadap penyakit yang akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian (Ariani,
2017:214) dalam (Endarwati & Komariyah, 2017). Gizi yang dibutuhkan anak usia
dini tidak sama dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan asupan nutrisi lebih
banyak dibandingkan orang dewasa. Pada masa 1-5 tahun (balita) kebutuhan nutrisi
anak menjadi lebih meningkat dari sebelumnya, hal ini dikarenakan pada periode
ini banyak melakukan dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini gizilah yang
memegang peran yang sangat besar pada tubuhnya. Gizi terdapat pada berbagai
jenis makan, oleh karna itu pemberian makanan pada anak yang sedang mengalami
masa pertumbuhan dan perkembangan harus sangat diperhartikan dari segi
kandungan gizinya maupun tingkat keanekaragamannya. (Rahmi, 2019).

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut.
1.2.1 Apakah pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan?
1.2.2 Bagaimanakah pemantauan dari pertumbuhan balita?
1.2.3 Bagaimanakah kurva dari pertumbuhan badan balita?
1.2.4 Apa sajakah zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan balita?
1.2.5 Bagaimanakah fungsi dari zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan balita?
1.2.6 Bagaimanakah peranan gizi pada pertumbuhan dan perkembangan balita?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui mengenai pengertian dari pertumbuhan dan
perkembangan
1.3.2 Untuk mengetahui mengenai pemantauan dari pertumbuhan balita
1.3.3 Untuk mengetahui mengenai kurva dari pertumbuhan badan balita
1.3.4 Untuk mengetahui mengenai zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan balita
1.3.5 Untuk mengetahui mengenai fungsi dari zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan balita
1.3.6 Untuk mengetahui mengenai peranan gizi pada pertumbuhan dan
perkembangan balita

1.4 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1.1.1 Dapat mengetahui mengenai peranan gizi pada pertumbuhan dan
perkembangan balita;
1.1.2 Dapat memahami mengenai peranan gizi pada pertumbuhan dan
perkembangan balita;
1.1.3 Dapat dijadikan acuan untuk penulisan makalah yang berkaitan dengan
peranan gizi pada pertumbuhan dan perkembangan balita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DARI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Pertumbuhan adalah setiap perubahan tubuh yang dihubungkan dengan
bertambahnya ukuran-ukuran tubuh secara fisik dan struktural, baik secara lokal
maupun keseluruhan. Pertumbuhan anak mengikuti pola alami/kodrati setiap fase
pertumbuhan. karena pertambahan jumlah ukuran sel tubuh. Bersifat kuantitatif dan
dapat diketahui dengan melakukan pengukuran antropometri. Pertumbuhan
ditandai dengan bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh seperti bertambah
besarnya organ, berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala dan indikator
antropometri lainnya.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi
tubuh anak yang lebih kompleks. Oleh karena itu, akan terjadi diferensiasi sel
jadngan tubuh, organ-organ dan sistem organ untuk mencapai yang optimal secara
bertahap. Ditandai oleh bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dan dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif. (Sukmawati, 1994).

2.2 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA


Sejak anak lahir, pertumbuhan badan adalah perubahan yang dapat mudah
terlihat. Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, jumlah sel,
dan jaringan pembentuk tubuh lainnya. pertumbuhan sendiri dapat diukur dengan
mengukur tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Masa pertumbuhan tercepat
seorang anak yaitu pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) yang dinilai
sejak awal kehamilan hingga pada ulamg tahun kedua si anak (Sukmawati, 1994).
Parameter untuk mengukur kemajuan pertumbuhan yang biasa digunakan
yaitu berat dan tinggi badan (Asmuni 1979:47 dalam (Sukmawati, 1994).
Pentingnya pemantauan pertumbuhan pada balita ini dimaksudkan untuk memantau
apakah pertumbuhan sesuai dengan umur balita. Jika tiap organ tubuh diukur
beratnya, maka kemajuan atau pola pertumbuhannya akan berbeda-beda. Ada organ
yang menunjukkan permulaan pertumbuhan sangat dini dan ada pula yang mulainya
dengan terlambat. Pada umumnya, organ yang dalam kehidupan anak diperlukan

3
sangat dini, akan mulai pertumbuhannya sangat dini pula dan berlangsung sangat
cepat untu mencapai bentuk dewasanya pada umur yang relatif masih muda.

2.3 KURVA PERTUMBUHAN BADAN BALITA

Menurut corbin (1980:7) perbedaan tinggi badan, berat dan usia untuk anak
laki-laki dan perembuan seperti gambar diatas. Praktisnya pertumbuhan seorang
anak akan berhenti setelah mencapai umur dewasa (16 atau 17 tahun) karena sudah
sangat lambat. Tubuh sudah tidak banyak lagi menambah bahan baru kepada sel
atau jaringan, tetapi hanya menggantikan bahan-bahan yang telah rusak atau sudah
terpakai (Sukmawati, 1994).
Pentingnya mendapat zat gizi sesuai dengan kebutuhan yang harus terpenuhi
akan membuat pertumbuhan dan perkembangan anak akan berjalan lancar,
termasuk pertumbuhan sel otak. Pertumbuhan sel otak yang maksimal sangat
dibutuhhkan dimana merupakan potensi dan kemampuan intelegensi yang dimiliki
seorang anak. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi anak-anak pada dasarnya sama,
yakni untuk mencukupi kebutuhannya. Pemenuhan nutrisi yang baik, akan
membantu mencegah terjadinya penyakit yang akut maupun kronik, disamping
menopang perkembangan dan kemampuan fisik dan mental anak (Sukmawati,
1994).

4
2.4 ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN BALITA
A. KEBUTUHAN GIZI MASA BALITA
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi menjadi
: anak usia 6-11 bulan dengan rata-rata berat badan 9,0 kg dan tinggi badan 72
cm; anak usia 1-3 tahun dengan rata-rata berat badan 13,0 kg dan tinggi badan
92 cm; dan anak usia 4-6 tahun dengan rata-rata berat badan 19,0 kg dan tinggi
badan 113 cm (Haines et al., 2019).
Tabel Angka Kecukupan Gizi Anak

Lemak
Kelompok BB TB E P (g) KH Serat Air

umur (kg) (cm) (kkal) (g) Omega Omega (g) (g) (ml)
Total
3 6
6-11 9 72 800 15 35 0.5 4.4 105 11 600
bulan
1-3 tahun 13 92 1350 20 45 0.7 7 215 19 1150
4- 6 tahun 19 113 1400 25 50 0.9 10 220 20 1650
Sumber: Angka Kecukupan Gizi, 2019.

1) Energi
Kebutuhan energi anak secara perorangan didasarkan pada kebutuhan
energi untuk metabolisme basal, kecepatan pertumbuhan, dan aktivitas.
Energi untuk metabolisme basa bervariasi sesuai jumlah dan komposisi
jaringan tubuh yang aktif secara metabolik bervariasi sesuai umur dan
gender. Aktifitas fisik memerlukan energi di luar kebutuhan untuk
metabolisme basal. Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot
tubuh dan sistem penunjangnya. Selama aktifitas fisik, otot membutuhkan
energi di luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung dan paru-
paru memerlukan tambahan energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan
oksigen ke seluruh tubuh dan untuk mengeluarkan sisa dari tubuh (Haines
et al., 2019).
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber
lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji- bijian. Setelah

5
itu bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi- padian, umbi-umbian,
dan gula murni. Semua makanan yang dibuat dari dan dengan bahan
makanan tersebut merupakan sumber energi. Energi merupakan
kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja yang diperoleh dari zat-zat
gizi penghasil energi. Berdasarkan hasil Angka Kecukupan Gizi (2019),
angka kecukupan energi untuk anak usia 6-11 bulan adalah sebesar
800kkal/orang/hari, anak berusia 1-3 tahun adalah sebesar
1350kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6 tahun adalah
sebesar 1400kkal/orang/hari (Haines et al., 2019).

2) Karbohidrat
Karbohidrat-zat tepung / pati-gula adalah makanan yang dapat
memenuhi kebutuhan energi, energi yang terbentuk dapat digunakan untuk
melakukan gerakan-gerakan tubuh baik yang disadari maupun yang tidak
disadari misal, gerakan jantung, pernapasan, usus, dan organ-organ lain
dalam tubuh. Pangan sumber karbohidrat misalnya serealia, biji-bijian, gula,
buah-buahan, umumnya menyumbang paling sedikit 50% atau separuh
kebutuhan energi keseluruhan. Anjuran konsumsi karbohidrat menurut
Angka Kecukupan Gizi (2019) sehari bagi anak usia 6-11 bulan sebesar
105gram, anak usia 1-3 tahun sebesar 215 gram, dan untuk usia anak 4-6
tahun sebesar 220 gram (Haines et al., 2019).

3) Protein
Kebutuhan protein anak termasuk untuk pemeliharaan jaringan.
Perubahan komposisi tubuh, dan pembentukan jaringan baru. Selama
pertumbuhan, kadar protein tubuh meningkat dari 14,6% pada umur satu
tahun menjadi 18-19% pada umur empat tahun, yang sama dengan kadar
protein orang dewasa. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan diperkirakan
berkisar antara 1-4 g/kg penambahan jaringan tubuh (Haines et al., 2019).
Protein diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan
jaringan tubuh, serta membuat enzim pencernaan dari zat kekebalan yang
bekerja untuk melindungi tubuh balita. Protein bermanfaat sebagai
presekutor untuk meurotransmitter demi perkembangan otak yang baik

6
nantinya. Kebutuhan protein menurut Angka Kecukupan Gizi (2019), untuk
anak usia 6-11 bulan sebesar 15 gram, anak usia 1-3 tahun sebesar 20 gram,
dan anak usia 4-6 bulan sebesar 25 gram. Penilaian terhadap asupan protein
anak harus didasarkan pada (Haines et al., 2019) :
- kecukupan untuk pertumbuhan
- mutu protein yang dimakan
- kombinasi makanan dengan kandungan asam amino esensial yang
saling melengkapi bila dimakan bersama
- kecukupan asupan vitamin, mineral, dan energi.

4) Lemak
Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yang cukup
tinggi. Balita membutuhkan lebih banyak lemak dibandingkan orang
dewasa karena tubuh mereka menggunakan energi yang lebih secara
proporsional selama masa pertumbuhan dan perkembangan mereka. Angka
kecukupan lemak untuk anak usia 6-11 bulan sebesar 35 gram, usia 1-3
tahun sebesar 45 gram, dan anak usia 4-6 tahun sebesar 50 gram (Haines et
al., 2019).

5) Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak
dipecah dalam usus kecil dan penting untuk mencegah sembelit, serta
gangguan usus lainnya. Serat dapat membuat perut anak menjadi cept penuh
dan terasa kenyang, menyisakan ruang untuk makanan lainnya sehingga
sebaiknya tidak diberikan secara berlebih. Kecukupan serat untuk anak usia
6-11 bulan sebesar 11 gram/hari, anak usia 1-3 tahun adalah 19 gram/hari,
sedangkan anak 4-6 tahun adalah 20 g/hari gram (Haines et al., 2019).

6) Vitamin dan Mineral


Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat kecil untuk beberapa proses penting yang dilakukan di dalam
tubuh. Fungsi vitamin adalah untuk membantu proses metabolisme, yang
berarti kebutuhannya ditentukan oleh asupan energi, karbohidrat, protein,

7
dan lemak. Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
berbagai fungsi. Mineral penting untuk proses tumbuh kembang secara
normal (Haines et al., 2019).
Kekurangan konsumsi terlihat pada laju pertumbuhan yang lambat,
mineralisasi tulang yang tidak cukup, cadangan besi yang kurang, dan
anemia (Haines et al., 2019). Vitamin untuk balita berfungsi sebagai (Maiti
& Bidinger, 1981) :
- Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagai
pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata
- Vitamin B1 berfungsi untuk metabolism karbohidrat, keseimbangan
air dalam tubuh dan membantu penyerapan zat lemak dalam usus
- Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf
mata dan enzim, dan berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel
- Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatansel-sel darah merah dan
dalam proses pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf
- Vitamin C berfungsi sebagai aktifator macam-macam fermen
perombak protein dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi dalam
sel, penting dalam pembentukan trombosit
- Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor, dan Bersama
kelenjar anak gondok memperbesar penyerapan kapur dan fosfor
dari usus dan mempengaruhi kerja kelenjar endokrin
- Vitamin E berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil serta
mencegah keguguran dan diperlukan pada saat sel sedah membelah
- Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protombin yang berarti
penting dalam proses pembekuan darah

Adapun kebutuhan gizi mineral mikro yang lebih dibutuhkan saat


usia balita adalah :
- Zat besi (Fe)
Zat besi memiliki peranan dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi.
Zat besi berperan sebagai gugus fungsional dari berbagai enzim
dalam siklus krebs dan pembawa electron dalam sitokrom, sebagai
transportasi oksigen dalam darah, dan sebagainya.

8
- Yodium
Yodium berfungsi mengatur pertumbuhan dan perkembangan,
berperan dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A,
sintesis protein, dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna,
berperan dalam sintesis kolesterol darah.
- Zink
Zink beperan dalam proses metabolisme, diantaranya :
a. Berperan dalam proses metabolism asam nukleat dan sintesis
protein;
b. Berperan dalam pertumbuhan sel dan replikasi sel;
c. Mematangkan fungsi organ reproduksi, penglihatan, kekebalan
tubuh, pengecapan, dan selera makan;
Menurut seorang ahli gizi bernama Marzuki Iskandar, STP.,
MTP., kunci asupan zat gizi yang baik adalah makanan yang sehat dan
bervariasi sehingga anak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan
dengan komposisi yang terdiri atas 55-67% karbohidrat, 20-30% lemak,
dan 13-15% protein untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang optimal (Maiti & Bidinger,
1981).

2.5 FUNGSI DARI ZAT-ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN UNTUK


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA
A. KARBOHIDRAT
Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau
zat gula yang tersusun dari unsur karbon (C). Hidrogen (H), dan oksigen (O).
Di dalam tubuh hidrat arang akan dibakar untuk menghasilkan tenaga atau
panas. Satu gram hidrat arang akan menghasilkan empat kalori. Menurut
besarnya molekul hidrat arang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Rizqie Aulia, 2001: 6) dalam (L,
2012). Menurut Sunita Almatsier (2009: 42) fungsi dari karbohidrat antara lain:
- Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
- Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida pada
disakarida.

9
- Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
- Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan
keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat. Bahan-
bahan ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan
mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidak
seimbangan natrium dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh menurun.
- Membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltic usus dan
memberi bentuk pada faeses.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 9) dalam (L, 2012) dalam tubuh
manusia karbohidrat bermanfaat untuk berbagai keperluan, antara lain :
- Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak : 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori.
- Pembentuk cadangan sumber energi: kelebihan karbohidrat dalam tubuh
akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
- Memberi rasa kenyang : karbohidrat mempunyai volume yang besar dengan
adanya selulosa sehingga memberikan rasa kenyang.

B. PROTEIN
Diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua jaringan di dalam
tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein
pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus,
perkembangan seks dan metabolisme. Disamping itu, protein berguna untuk
melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan
terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh. Selain
fungsi tersebut, menurut Joko Pekik (2006: 15) dalam (L, 2012) protein juga
berfungsi sebagai :
- Membangun sel tubuh
- Mengganti sel tubuh
- Membuat air susu, enzim dan hormone

10
- Membuat protein darah
- Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
- Pemberi kalori

Menurut Sunita Almatsier (2009: 96-97) dalam (L, 2012) fungsi protein
yaitu :
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.
- Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti tiroid,
insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai enzim.
- Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga
kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar
sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).
- Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu
bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.
- Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.
- Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
- Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kalori/g protein.

C. LEMAK
Fungsi lemak menurut Sunita Almatsier (2009: 60) dalam (L, 2012)
antara lain :
- Lemak meupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9 kalori
untuk setiap gram, yaitu 2,5 kali besar 17 energi yang dihasilkan oleh
karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.
- Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat, dan linolinat.
- Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu transportasi dan absorpsi
vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
- Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein
tidak digunakan sebagai sumber energi.
- Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi asam
lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak

11
memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi tekstur
yang disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan.
- Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
- Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan
mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi
juga dalam memelihara suhu tubuh.
- Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi organ tubuh
seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut tetap di
tempatnya dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 12)dalam (L, 2012), dalam tubuh lemak
bermanfaat untuk :
- Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
- Melarutkam vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.
- Memperlama rasa kenyang.

D. SERAT
Menurut Sechneeman (1986) dalam (Kusharto, 2006), serat makanan
menghasilkan sejumlah reaksi fisiologis yang tergantung pada sifat-sifat fisik
dan kimia dari masing-masing sumber serat tersebut. Reaksi-reaksi ini meliputi
meningkatkan massa feses, menurunkan kadar kolestrol plasma dan
menurunkan respon organic glisemik dari makanan. Pengukapan peranan serat
makanan bagi kesehatan manusia telah menjadikan produk ini semakin banyak
dimanfaatkan sebagai pencampur berbagai jenis makanan, minuman dan
bahkan produk diet khusus pelangsing tubuh (Le Marie, 1985) dalam (Kusharto,
2006).
Beberapa ahli pangan telah mengungkapkan manfaat fungional dan
nutrisional yang diperoleh dengan menggunakan serat makanan. Serat makanan
yang larut (soluble fiber) cocok untuk digunakan dalam makanan-makanan cair
seperti minuman, sup dan pudding, sedangkan serat makanan yang tidak larut
(insoble fiber) biasanya digunakan dalam makanan-makanan padat dan produk
panggangan (Andon, 1987) dalam (Kusharto, 2006).
Menurut Andon (1987) dalam (Kusharto, 2006), serat larut telah banyak
digunakan sebagai bahan tambahan dan sebagai senyawa pengental seperti pati,

12
tepung, gula, lemak dan minyak, teutama sebagai pengganti pati. Subsitusi pati
dengan serat larut ini tidak hanya meningkatkan kadar serat produk akhir tetapi
juga menurunkan kandungan kalori makanan, misalnya : produk-produk
minuman diet saat ini yang menggunakan serat larut untuk menggantikan
kekentalan yang hilang akibat penggantian gula pasir dalam formula.
Fungsi serat adalah mencegah sembelit dan memperlancar buang air
besat. Fungsi konvensional ini rupanya kurang memuaskan para ahli. Mereka
meneliti kembali, apa cuma begitu fungsi serat makanan ini? Ternyata
penelitian yang dilakukan itu mampu menaikkan “ngengsi” serat makanan yang
sering diabaikan ini. Para ahli itu menemukan, bahwa serat makanan memiliki
banyak manfaat lain : mencegah dan menyembuhkan kanker usus besar (colon
cancer) dan luka serta benjolan dalam usus besar (diverticulitis), juga dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah (perchlolesterolemia) (Kusharto,
2006).

E. VITAMIN DAN MINERAL


Setiap vitamin mempunyai fungsi khusus, beberapa vitamin dapat
berperan secara bersama-sama dalam fungsi tubuh, misalnya memacu dan
memelihara pertumbuhan, reproduksi, kesehatan dan kekuatan tubuh, stabilitas
sistem saraf, selera makan yang normal, pencernaan dan penggunaan zat-zat
makanan (L, 2012).
Secara umum fungsi mineral bagi tubuh adalah sebagai berikut :
- Menyediakan bahan sebagai bahan komponen penyusun tulang dan gigi.
- Membantu fungsional organ: memelihara irama jantung, kontraksi otot,
konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa.
- Memelihara keteraturan metabolisme seluler

2.6 PERANAN GIZI PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


BALITA
A. PERKEMBANGAN OTAK
Konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
perubahan metabolisme otak. Hal ini mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, hingga dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
13
pertumbuhan badan dan membuat manusia bertubuh kerdil dan diikuti oleh
ukuran otak yang berkurang dan berdapat pada kecerdasaan anak. Pertubuhan
otak dan sel saraf berlangsung sangat cepat sejak dari janin hingga bayi
dilahirkan kedunia dan menjadi bayi.
Umunya gangguan masalah gizi dialami oleh anak usia dini dan membawa
dampak hingga masa selanjutnya. Sehingga ini mengakibatkan anak akan sulit
untuk memiliki konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat lemas/lelat secara
mental, tidak berprestasi dalam belajar, dan memiliki motivasi belajar yang
rendah. Ditinjau dari segi struktur dan funsinga otak manusia merupakan
jaringan yang paling sempurna. Namun kinerja otak akan sangat dipengaruhi
oleh asupan nutrisi yang berasa dari makan yang dikonsumsi. Daya kerja otak
dikendalikan oleh neurotransmiliter yang terdapat pada otak dan sekresi
neurotransmiliter dan akan terjadi jika adanya ransangan (Rahmi, 2019).

B. PERKEMBANGAN MOTORIK
Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan
menyebabkan keterlambatan pada perkembangan motori yang meliputi
perkembangan emosi dan tingkah laku.nanak yang mengalami gangguan
tersebut biasanya akan menarik diri kelompok, apatis, pasif dan akan sulit untuk
berkonsentrasi, dan mengakibatkann perkembangan kogniti anak akan
terhambat. Hakikatnya pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
merupakan suatu yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak. Dalam hal pemberian asupan makan sesuai dengan kebutuhan,
lingkungan, dan interasi anak dengan orang tua juga memberikan pengaruh
yang sangat baik. Tanpa adanya jalinan emosional dan kasih sayang makan
pertumbuhan anak tidak akan optimal. Oleh sesba itu perlu diterapkanya pola
asah, asih, dan asuh (Rahmi, 2019).

14
BAB III
DISKUSI KELOMPOK

Untuk diskusi tanya jawab, dibagi menjadi 2 (dua) sesi. Setiap 1 (satu) sesi diberikan
kesempatan kepada tiga orang penanya untuk menyampaikan pertanyaannya. Berikut
merupakan notulensi hasil diskusi sesi tanya jawab.

SESI 1
NAMA
NAMA PENANYA PERTANYAAN PENJAWAB JAWABAN
(PENYAJI)
Ni Made Cika Pada ppt disebutkan Komang Adi Yudi Jika balita tersebut sudah
Lestari Putri bahwa peranan gizi pada Trisna Suputra mengalami kekurangan
(P07131219020) pertumbuhan dan (P07131219007) nutrisi dan terjadi
perkembangan balita gangguan pada
sangat berpengaruh, salah perkembangan motorik
satunya pada kemudian orang tua
perkembangan motorik. memperbaiki pola
Dimana apabila konsumsi balita, maka
kandungan nutrisi dalam kemungkinan besar
tubuh balita tidak kondisi gangguan
terpenuhi makan akan perkembangan motorik
terjadi beberapa tersebut bisa diatasi.
gangguan kesehatan. Nah karena, pertumbuhan dan
pertanyaannya adalah jika perkembangan balita
balita tersebut sudah sebagian besar
mengalami kekurangan dipengaruhi oleh pola
nutrisi dan terjadi konsumsi dan asupan
gangguan pada nutrisinya.
perkembangan motorik
kemudian orang tua Penanganan anak yang
memperbaiki pola mengalami kekurangan
konsumsi balita, apakah gizi haruslah dengan

15
kondisi gangguan perhatian khusus
perkembangan motorik mengingat tumbuh
tersebut bisa diatasi kembang anak yang
hanya dengan perbaikan terganggu.
pola konsumsi saja?
Memberikan banyak
makanan yang
mengandung cukup tinggi
kalori, serat, mineral,
protein dan vitamin dapat
membantu anak
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkannya.
Selain itu mengatur pola
makan yang baik seperti
memperbanyak
memberikan asupan
makanan juga sangat
bagus untuk
mengembalikan kondisi
anak.
Namun selain itu tentu
ada hal-hal pendukung
untuk pertubuhan dan
perkembangan balita,
yautu :
- Mendampingi
perkembangan sang
anak.

- Setelah memberikan pola


makan yang baik untuk
anak maka proses

16
terakhir adalah selalu
memantau
perkembangan atau
mendampingi tumbuh
kembang sang anak
secara intensif.
- Jika orang tua tidak
mempunyai waktu yang
banyak untuk merawat
sang balita, maka dapat
menggunakan layanan
home care perawat anak
yang secara khusus
melakukan perawatan
dan pendampingan
kepada anak secara
profesional.
I Gusti Ayu Dian Apa saja akibat jika anak Ni Made Diah Umunya gangguan
Paramestyani usia dini mengalami Kurnia Dewi masalah gizi dialami oleh
(P07131219018) gangguan masalah gizi? (P07131219025) anak usia dini dan
membawa
dampak hingga masa
selanjutnya. Sehingga ini
mengakibatkan anak akan
sulit
untuk memiliki
konsentrasi, anak akan
mejadi lebih cepat
lemas/lelat secara
mental, tidak berprestasi
dalam belajar, dan
memiliki motivasi belajar
yang rendah.

17
Ni Putu Trisna Saat ini banyak berita di Ni Kadek Mita Probiotik yang diberikan
Widyanthi sosial media yang Dwi Adnyani secara teratur mampu
(P07131219001) mengatakan bahwa balita (P07131219026) mencegah serangan
disarankan untuk bakteri, memperkuat
mengonsumsi minuman sistem imun tubuh, serta
probiotik untuk menunjang
menghindari terjadinya perkembangan tubuh
infeksi kuman pada anak. Umumnya,
pencernaan anak dan juga probiotik yang
diklaim sebagai minuman ditambahkan ke dalam
yang kaya zat gizi. Salah susu dinonaktifkan atau
satunya yaitu yakult yang jadi dorman untuk
merupakan minuman sementara waktu. Ketika
susu fermentasi. Menurut diminum oleh anak, baru
kalian, apakah minuman bakteri probiotik tersebut
probiotik aman akan hidup dan aktif lagi
dikonsumsi untuk balita? menjalankan tugasnya. Di
samping itu, kebanyakan
produk susu bubuk
dengan kandungan
probiotik biasanya
menganjurkan untuk
diseduh dengan air
hangat, bukan air yang
benar-benar panas.
Alasannya karena air
panas justru bisa
mematikan probiotik
yang seharusnya hidup.

18
SESI 2
NAMA
NAMA PENANYA PERTANYAAN PENJAWAB JAWABAN
(PENYAJI)
Kadek Ayu Peranan gizi pada Ni Wayan Widya Agar anak tidak
Purnamasi DD. pertumbuhan dan Astuti mengalami masalah gizi
(P07131219035) perkembangan balita ada (P07131219024) maka sebagai ahli gizi
dua tadi disebutkan yaitu harus melalukan
perkembangan otak dan penyuluhan dan
perkembangan motorik, intervensi kepada orang
jadi jika pada masa tua balita, dimana orang
pertumbuhan dan tua harus berusaha keras
perkembangan balita itu untuk memenuhi nutrisi
tidak mendapatkan yang seimbang. Masa
asupan nutrisi yg cukup pertumbuhan anak sangat
maka balita akan bergantung kepada apa
mengalami masalah gizi yang ia makan. oleh
menurut kalian apa harus sebab itu ahli gizi harus
kita lakukan sebagai ahli merekomendasikan
gizi dalam mencegah hal- makanan yang baik
hal yg disebutkan tadi kepada orang tua untuk
terjadi pada balita? diberikan kepada balita
yang yaitu :
- Pemberian asi ekslusif
- Memberikan mpasi
lengkap dengan buah
dan sayur dalam setiap
menu makanan.
- Memberikan makanan
yang mempunyai
sumber kabohidrat,
seperti kentang, roti,
nasi dan sereal.

19
- Memberikan makanan
yang mempunyai
sumber protein,
seperti daging, telur,
ikan dan kacang-
kacangan.
- Memberikan pmt
dengan asupan
vitamin dari susu dan
produk turunannya.
Luh Kadek Ayu Perkembangan motorik I Gede Nanda Apabila kandungan
Maetri Antari anak yang terganggu Pranayoga nutrisi dalam tubuh tidak
(P07131219019) tentunya dapat (P07131219027) terpenuhi maka akan
mengakibatkan menyebabkan
perubahan tingkah laku keterlambatan pada
pd anak sprti menarik diri perkembangan motori
dari kelompok, bersikap yang meliputi
apatis, pasif, dan sulit perkembangan emosi dan
berkonsentrasi serta tingkah laku.nanak yang
mengakibatkan mengalami gangguan
perkembangan kognitif tersebut biasanya akan
juga menjadi terhambat. menarik diri kelompok,
Sebagai seorang ahli, apatis, pasif dan akan
seberapa pentingkah sulit untuk
asupan nutrisi bagi berkonsentrasi, dan
perkembangan motorik mengakibatkann
anak? perkembangan kogniti
anak akan terhambat.
Hakikatnya pemenuhan
asupan nutrisi sesuai
dengan kebutuhan
merupakan suatu yang
sangat penting untuk

20
pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Dalam hal pemberian
asupan makan sesuai
dengan kebutuhan,
lingkungan, dan interasi
anak dengan orang tua
juga memberikan
pengaruh yang sangat
baik. Tanpa adanya
jalinan emosional dan
kasih sayang makan
pertumbuhan anak tidak
akan optimal. Oleh sesba
itu perlu diterapkanya
pola asah, asih, dan asuh
Made Maya Adinda Dalam memenuhi Ni Putu Setya Puri Tidak semua jenis
Silviana kebutuhan gizi balita Cahyani karbohidrat bisa diberikan

(P07131219032) dalam proses tumbuh (P07131219002) kepada balita seperti contoh


jenis karbihidrat yaitu
kembang khususnya zat
sorbitol, fruktosa, dan
gizi karbohidrat, apakah
glukosa yang tinggi yang
semua jenis karbohidrat
biasanya terdapat dalam
seperti sorbitol fruktosa,
buah apel dan pir. Jenis
laktosa dan lain-lainnya
karbohidrat yang tidak
bisa diberikan kepada dapat diserap bayi
balita dalam membantu difermentasi di dalam usus
proses pertumbuhan dan bagiaj bawah yang
perkembangan? menyebabkan diare, sakit
perut hingga muntah.
Dengan kejadian hal
tersebut maka dapat
memperlambat proses
pertumbuhan dan
perkembangan balita

21
BAB IV
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Gizi merupakan factor yang sangat penting bagi tumbuh dan kembang anak.
Gizi didapatkan melalui makanan yang dikonsusi sehari-hari. Anak yang terpenuhi
nutrisinya akantumbuh menjadi manusia yang berkualitas. Asupan nutrisi harus
diperhatikan sejak anak masih dalam kandungan melalui ibunya. Salah satu cara
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak adalah dengan memberikan makanan
yang beragam.
Potensi yang dimiliki anak dapat dikembangkan jika anak sehat secara fisik
maupun mental. Perawatan kesehatan pada anak usia dini diawali dengan
pemberian makanan yang memiliki kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
tubuhnya serta beragam dan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah menanam
hidup bersih. Anak yang alergi terhadap suatu jenis makanan maka dapat digantikan
dengan makanan yang lain yang memiliki kandungan nutrisi yang sama agar
kebutuhan akan nutrisi tetap terpenuhi. Jika nutrisi balita terpenuhi maka
pertumbuhan dan perkembangannya akan optimal.

3.2 SARAN
Optimalnya pertumbuhan dan perkembangan balita tidak akan pernah lepas dari
factor nutrisi atau gizi yang diperlukannya. Diharapkan ibu dari balita beserta
keluarganya mampu untuk memantau kebutuhan gizi yang diperlukan oleh si balita
secara maksimal dan optimal guna untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan balita yang diharapkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Endarwati, S., & Komariyah, S. (2017). Hubungan Status GizidanPerkembangan Anak


Usia 1-3 Tahun di Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1), 77–81.
Haines, Goleman, D., Boyatzis, R., & Mckee, A. (2019). Kebutuhan Gizi Masa Balita.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Insani, W. N., & Latifah, T. N. (2015). Nutritional Status Of Children with Growth and
Development of Children Ages 0-2 Years in Puskesmas Tomo Sumedang District
2013. Ijemc, 2(1), 40–45.
Kusharto, C. M. (2006). Serat Makanan Dan Kesehatan. Jurnal Gizi Dan Pangan,
1(November), 45–54.
L, S. (2012). Keadaan Status Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.
Lumbung Pustaka UNY, 10–40.
Maiti, & Bidinger. (1981). Masalah Gizi pada Balita. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Rahmi, P. (2019). Peran Nutrisi Bagi Tumbuh dan Kembang Anak Usia Dini. Jurnal
UIN Ar-Raniry, 5(1).
Sukmawati, R. (1994). PENGARUH GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK. November, 139–153.

23

Anda mungkin juga menyukai