Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“GIZI DAN LINGKUNGAN BIOFISIK”


Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
“Ekologi Pangan dan Gizi”
Dosen Pembimbing : Ns. Eko Prabowo S.kep M,.Kes

Disusun Oleh:
HABIB SYAPUTRA RAHMANSYAH (201320100003)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGI
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Gizi dan Lingkunngan Biofisik” untuk memenuhi tugas di fakultas ilmu
kesehatan Masyarakat Universitas Bakti Indonesia Banyuwamgi.
Penyusunan makalah ini tidak dapat lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Ns. Eko Prabowo S.kep M,.Kes selaku dosen mata kuliah


”Ekologi Pangan dan Gizi”

2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang


membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.


Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Habib Syaputra Rahmansyah

Banyuwangi 9 November 2022

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN BIOFISIK..................................................3
B. MACAM – MACAM LINGKUNGAN BIOFISIK........................................4
C. DAMPAK LINGKUNGAN BIOFISIK TERHADAP KTERSEDIAAN
PANGAN DAN STATUS GIZI MASYARAKAT.............................................7
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Permasalahan lingkungan adalah faktor yang merugikan dari aktivitas


manusia bagi lingkungan biofisik. Enviromentalisme, adalah sebuah gerakan
sosial dan lingkungan yang ada sejak tahun 1960, yang berfokus pada penempatan
masalah lingkungan melalui edukasi, advokasi, serta aktivisme. Masalah
lingkungan saat ini yang mendominasi adalah polusi udara, berubahnya iklim,
permasalahan sampah serta lenyapnya sumber daya alam yang ada. Gerakan
konservasi berusaha memproteksi spesies yang terancam dan memproteksi habitat
alami yang ada nilainya secara ekologis.

Agar tubuh dapat berkembang dengan baik serta kesehatan tetap terjaga,
mengonsumsi makanan penuh gizi dan nutrisi merupakan salah satu caranya.
World Health Organization (WHO) menyebutkan, gizi dan nutrisi sama-sama
memiliki peran yang baik untuk kesehatan tubuh serta pertumbuhan. Gizi adalah
persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun sel-sel
untuk bertahan hidup.

Menurut Soekirman (2000), penyebab kurang gizi secara langsung adalah


konsumsi makanan tidak seimbang dan penyakit infeksi. Di samping konsumsi
makanan dan penyakit infeksi, status gizi juga dipengaruhi oleh sosiodemografi,
sanitasi lingkungan, dan pelayanan kesehatan.

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan


manusia. Di dalam Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3
terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat harus
memenuhi persyaratan, baik kualitas maupun kuantitas. Persyaratan kualitas ini
tertuang di dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 416/1990
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.

1
Air bersih merupakan kebutuhan hidup manusia karena di dalam tubuh kita
60 % membutuhkan air, terutama pada balita, berdasarkan hasil observasi peneliti
lakukan masih banyaknya masyarakat yang tidak mendapatkan sarana air bersih
yang memenuhi syarat kesehatan di mana di lihat dari kondisi lingkungan
terutama pada kondisi tanah yang daerahnya terletak pada rawa yang
menyebabkan air tidak memenuhi syarat secara fisik untuk di di jadikan sebagai
air minum, serta ketersediaan air yang berkurang membuat ibu yang mempunyai
balita kesulitan dalam memberikan air minum yang layak untuk di konsumsi,
masyarakat beranggapan kalau air tersebut tidak menyebabkan terjadinya penyakit
maka masyarakat beranggapan air bersih tersebut layak untuk di konsumsi.

Pada penelitian Andriany F dkk (2017), menyebutkan salah satu contoh


faktor higiene adalah kebiasaan cuci tangan yang juga merupakan faktor risiko
stunting pada tingkat rumah tangga. Mencuci tangan dengan sabun adalah suatu
aktivitas hygiene, yaitu kegiatan membersihkan tangan dengan air mengalir dan
sabun agar bersih dan dapat memutus mata rantai kuman. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia telah menetapkan waktu penting untuk cuci tangan pakai
sabun sehingga menjadi kebiasaan, yaitu sebelum makan, sebelum mengolah dan
menghidangkan makanan, sebelum menyusui, sebelum memberi makan
bayi/balita, sehabis buang air besar/kecil, setelah kontak dengan hewan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Mempelajari hubungan gizi dan lingkungan biofisik


2. Mempelajari dampak lingkungan biofisik terhadap ketersediaan pangan
dan status gizi masyarakat
3. Mempelajari macam – macam lingkungan biofisik

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui hubungan gizi dan lingkungan biofisik


2. Mengetahui dampak lingkungan biofisik terhadap ketersediaan pangan dan
status gizi masyarakat
3. Mengetahui macam – macam lingkungan biofisik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN BIOFISIK

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan


sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik


adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ekologi. Ilmu lingkungan adalah


cabang dari ilmu biologi

3
B. MACAM – MACAM LINGKUNGAN BIOFISIK

Lingkungan Biofisik adalah sebuah mata rantai yang saling berkaitan dan
memberi pengaruh antara yang satu dengan yang lain. Lingkungan Biofisik
terbagi menjadi 2, yaitu lingkungan biologi dan fisik

Macam-Macam Lingkungan Biologi

1. Ras/Suku Bangsa
Pertumbuhan anatomis tubuh juga dipengaruhi oleh ras dan suku bangsa
(bangsa Eropa pertumbuhan anatomis tubuh lebih tinggi daripada bangsa
asia)
2. Jenis Kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit daripada anak perempuan, akan tetapi
sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal ini
terjadi.
3. Usia
Usia paling rawan adalah masa balita, oleh sebab itu pada masa tersebut
balita mudah sakit dan mudah terjadi masalah gizi, disisi lain usia ini
merupakan usia pembentukan kepribadian sehingga butuh perhatian
ekstra.
4. Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbang (tumbuh kembang)
anak dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, oleh karena
itu dibutuhkan kecukupan gizi pada saat masa tumbang ini.
5. Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan keluarga mencakup pada ketersediaan dalam keluarga
dimana seringkali kepentingan budaya dengan kepentingan biologis
anggota-anggota keluarga dan aspek lain juga tidak kalah pentingnya
adalah masalah keamanan pangan yang mencakup pembebasan makanan
dari berbagai racun, fisika, kimia, dan biologis yang kian mengancam
kesehatan manusia.
6. Perawatan Kesehatan

4
Jika anak sakit sebaiknya langsung diperiksakan di pelayanan kesehatan
terdekat, pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap
bulan akan menunjang pada tumbang anak dan mengurangi kesakitan.
Oleh karena itu pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dianjurkan
untuk dilakukan secara menyeluruh mencakup aspek kuratif, preventif,
promotif dan rehabilitatif.
7. Kepekaan Penyakit
Dengan memberikan imunisasi maka diharapkan anak terhindar dari
penyakit-penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian.

Macam-Macam Lingkungan FIsik

Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah

Musim kemarau yang panjang/adanya bencana alam lainnya dapat


berdampak pada tumbuh kembang anak seperti gagal panen yang akan berakibat
banyak anak kurang gizi. Gondok endemik banyak ditemukan pada daerah
pegunungan dimana air tanahnya kurang mengandung yodium.

1. Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peranan dominan dalam penyediaan
lingkungan yang mendukung kesehatan dan tumbang anak.
2. Kebersihan
Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang
peranan penting dalam timbulnya penyakit. Akibat dari kebersihan
lingkungan yang kurang, maka anak akan mudah sakit (diare, kecacingan,
demam berdarah, hepatitis).
3. Polusi Udara
Polusi udara baik yang berasal dari pabrik maupun asap kendaraan
maupun asap rokok dapat berpengaruh terdapat tingginya angka kejadiaan
ISPA (infeksi Saluran Pernafasan Akut) jika anak sering menderita sakit,
maka tumbuh kembangnya pasti akan terganggu.
4. Keadaan rumah, struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan
hunian

5
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak
membahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjamin
kesehatan penghuninya.
5. Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi.

6
C. DAMPAK LINGKUNGAN BIOFISIK TERHADAP KTERSEDIAAN
PANGAN DAN STATUS GIZI MASYARAKAT

Ketersediaan pangan (food availability) yaitu ketersediaan pangan dalam


jumlah yang cukup aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu Negara baik
yang berasal dari produksi sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan
pangan (Adriani dan Wirjatmadi, 2012). Faktor penyebab terjadinya rawan
produksi maupun rawan cadangan pangan yaitu (FKM UI, 2010):

1. Bencana alam (banjir, longsor, kekeringan)


2. Gangguan hama
3. Pencemaran lingkungan
4. Terbatasnya sarana prasarana
5. Pertambahan penduduk Rawan produksi/cadangan makanan akan
mengganggu ketersediaan pangan, baik itu ditingkat keluarga, masyarakat
maupun wilayah/daerah.

Dari faktor penyebab diatas, merupakan dampak yang diakibatkan oleh


lingkungan fisik. Penanganan gizi sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa
dalam menciptakan SDM yang sehat, cerdas dan produktif.

Lingkungan biofisik yang tidak memadai akan berdampak terhadap


ketersediaan pangan yang serta merta akan berdampak pada status gizi masyarakat
di wilayah tersebut. Status gizi merupakan suatu keadaan tubuh akibat interaksi
antara asupan energi dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan
kesehatan tubuh. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui penilaian
konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif (Supariasa,
2001). Dari penjelasan lingkungan biofisik diatas, status gizi dapat disebabkan
oleh faktor penyebab langsung dan tidak langsung. Lingkungan biofisik yang
menjadi penyebab tidak langsung permasalahan gizi adalah ketahanan pangan,
perawatan kesehatan, dan sanitasi, sedangkan yang menjadi penyebab langsung
yaitu kepekaan penyakit dan gizi.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan


sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut.

Lingkungan Biofisik adalah sebuah mata rantai yang saling berkaitan dan
memberi pengaruh antara yang satu dengan yang lain. Lingkungan Biofisik
terbagi menjadi 2, yaitu lingkungan biologi dan fisik.

Faktor penyebab terjadinya rawan produksi maupun rawan cadangan


pangan yaitu (FKM UI, 2010): Bencana alam (banjir, longsor, kekeringan),
Gangguan hama, Pencemaran lingkungan, Terbatasnya sarana prasarana,
Pertambahan penduduk Rawan produksi/cadangan makanan akan mengganggu
ketersediaan pangan, baik itu ditingkat keluarga, masyarakat maupun
wilayah/daerah.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang
apa itu lingkungan biofisik serta dapat kita amalkan kedalam kehidupan kita
sehari – hari.

8
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, , & Merryana,. (n.d.). Pengantar gizi masyarakat. ISBN 978-602-9413-
22-9. OCLC 900608122.

Adriany, F., Hayana, H., , Nurhapipa, N., , & Septiani, W., & Sari, N. P. . (2021).
Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Pengetahuan dengan Kejadian
Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Rambah. Jurnal Kesehatan
Global, 4(1), 17-25.

Almatsier, Sunita. (2002). Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia Pustaka Utama.
ISBN 978-979-655-686-1.

Anda mungkin juga menyukai