Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

Di Susun Oleh :
Alfia Puspa Andini 181040500121
Amelia Agustin 181040500095
Heri Lamahdi 181040500
Herliana Fajrini 181040500139
Nadia Damayanti 181040500097
Yuli Sri Oktaviani 181040500120
3C Kesmas

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes KHARISMA PERSADA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Hubungan
Stres dengan Keteraturan Siklus Menstruasi pada Wanit guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan..

Tidaklah akan terwujud dan terlaksana penulisan ini tanpa adanya kebijaksanaan dan
bantuan dari pihak-pihak lain, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan makalah. Ucapan
terima kasih penulis berikan kepada :
1. Ibu Tri Okta Ratnaningtyas, SKM, M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Perencanaan dan
Evaluasi Program Kesehatan.
2. Orang tua yang senantiasa mendukung dan mendoakan.
3. Teman-teman Fakultas Kesehatan Masyarakat.
4. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
adanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam ilmu kesehatan masyarakat.

Pamulang, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................3

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3

1.3 Tujuan.............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Langkah-langkah Perencanaan Program Kesehatan......................................3

BAB III PENUTUP.................................................................................................3

3.1 Kesimpulan....................................................................................................3

3.2 Saran...............................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara
berlebihan di dalam tubuh. Saat ini gizi lebih dan obesitas merupakan epidemik di negara
maju, seperti Inggris, Brasil, Singapura dan dengan cepat berkembang di negara
berkembang, terutama populasi kepulauan Pasifik dan negara Asia tertentu.

Obesitas di Indonesia sudah mulai dirasakan secara nasional dengan semakin


meningginya angka kejadiannya. Selama ini, kegemukan di Indonesia belum menjadi
sorotan karena masih disibukkan masalah anak yang kekurangan gizi. Meskipun obesitas
di Indonesia belum mendapat perhatian khusus, namun kini sudah saatnya Indonesia
mulai melirik masalah obesitas pada anak. Jika dibiarkan, akan mengganggu sumber
daya manusia (SDM) di kemudian hari.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi nasional
obesitas umum pada penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah 31% terdiri dari (laki-laki
13,9%, perempuan 23,8%). Sedangkan prevalensi obesitas pada penduduk usia ≥ 18
tahun adalah 21,8%, dan wilayah di Indonesia yang penduduknya menderita obesitas
paling banyak baik penduduk usia ≥ 15 tahun maupun usia ≥ 18 tahun yaitu di Provinsi
Sulawesi Utara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Obesitas?


2. Apa penyebab timbulnya Obesitas?
3. Apa faktor yang mempengaruhi timbulnya Obesitas ?
4. Apa dampak Obesitas ?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit Obesitas?
6. Bagaimana cara pengukuran Obesitas?
7. Bagaimana langkah-langkah perencanaan program kesehatan untuk mencegah
terjadinya obesitas ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi dari obesitas.
2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya obesitas.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi timbulnya obesitas.
4. Untuk mengetahui dampak dari obesitas.
5. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit obesitas.
6. Untuk mengetahui cara mengukur obesitas.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah perencanaan program kesehatan untuk mencegah
terjadinya obesitas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Obesitas

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan


asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam
waktu lama (WHO,2000).

2.2 Penyebab timbulnya Obesitas

1. Pola makan:
a. Makan berlebihan (porsi besar).
b. Sering makan dan tidak teratur.
c. Sering mengemil (kudapan).
d. Makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat (terburu-buru).
e. Menghindari makan pagi sehingga menambah porsi makan siang dan atau malam.
f. Banyak mengonsumsi makanan gorengan, berlemak, dan manis-manis.
g. Kurang makan sayur dan buah.
2. Pola aktivitas:
a. Sering menonton televisi, bermain komputer, dan games tanpa melakukan
aktivitas lebih dari 2 jam per hari.
b. Kurang latihan fisik.
c. Aktivitas fisik yang dilakukan secara terus menerus kurang dari 30 menit per hari.
d. Kurang gerak (misalnya lebih senang menggunakan kendaraan bermotor daripada
jalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dsb).

2.3 Faktor yang mempengaruhi timbulnya Obesitas

Faktor lain yang berpengaruh terhadap obesitas antara lain: genetik, ketidakseimbangan
hormonal, terapi obat tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan
psikologis (stres), dan kondisi medis lainnya.

2.4 Dampak Obesitas

CDC (2015) memaparkan bahwa orang yang mengalami obesitas memiliki dampak
kesehatan yang berbeda dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal
atau sehat. Obesitas berisiko lebih tinggi terhadap banyak penyakit serius dan kondisi
kesehatan, seperti berbagai macam penyebab kematian (mortalitas). Penyakit yang dapat
diderita oleh penderita obesitas seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol LDL
tinggi, kolesterol HDL rendah, atau kadar trigliserida yang tinggi (dyslipidemia), diabetes
mellitus tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit kantong empedu, osteoartritis
(kerusakan tulang rawan 14 dan tulang dalam sendi), apnea tidur dan masalah
pernapasan, beberapa kanker (endometrium, payudara, usus besar, ginjal, kantong
empedu, dan hati), kualitas hidup yang rendah, penyakit mental seperti depresi klinis,
kecemasan, dan gangguan mental lainnya, nyeri tubuh dan kesulitan dengan fungsi fisik
(CDC, 2015).

2.5 Pencegahan penyakit Obesitas

1. Pola makan

a. Mengonsumsi makanan beraneka ragam, idealnya setiap kali makan terdiri dari 4
kelompok hidangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah).
b. Mengutamakan konsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti
kelompok padi-padian dan umbi-umbian yaitu 3 – 8 porsi per hari tergantung
kepada kebutuhan.
c. Mengonsumsi makanan sumber protein hewani dan nabati masing-masing 2 – 3
porsi per hari, seperti ikan, tahu, tempe, dsb.
d. Mengonsumsi sayur 3 – 5 porsi per hari dan buah 2 – 3 porsi per hari.
e. Membatasi konsumsi lemak, minyak, gula, dan alkohol.
f. Membiasakan pola makan teratur yaitu terdiri dari 3 kali makan utama (pagi, siang,
malam) dan 1 – 2 kali makan selingan.
g. Porsi makan malam lebih sedikit dibandingkan makan pagi dan siang.

2. Pola aktivitas

a. Meningkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam per hari.


b. Membatasi aktivitas, seperti menonton televisi, bermain komputer, dan games.
c. Membatasi tidur yang berlebihan.
d. Melakukan latihan fisik minimal 2 – 3 kali seminggu dengan waktu 30 – 50 menit
per kali latihan.
e. Latihan fisik dianjurkan bersifat aerobik, seperti jalan cepat, lari, senam aerobik,
dan treatmil.

2.6 Pengukuran Obesitas

Pengukuran IMT ini tidak berlaku terhadap ibu hamil, atlit, dan penimbunan

cairan yang tidak normal di kaki dan perut. Batas aman lingkar perut untuk pria

adalah 90 cm dan wanita adalah 80 cm. Diagnosis obesitas dapat ditegakkan melalui

penilaian secara langsung dengan menggunakan metode antropometri. Antropometri


adalah ukuran tubuh manusia. Antropometri berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi

(Supariasa, 2014). Metode antropometri yang dapat digunakan untuk mengukur

obesitas diantaranya Indeks Massa Tubuh (IMT), skinfold thickness (SKF), rasio

lingkar pinggang pinggul (RLPP), bioelectrical impedence analysis (BIA) (Sudargo

dkk., 2014).

Obesitas pada orang dewasa diukur menggunakan IMT. IMT adalah


pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen tubuh sesuai dengan
standar normal atau ideal. Pengukuran IMT dengan cara membandingkan antara
2
berat badan (kg) dengan tinggi badan (m ). Berat badan diukur dengan timbangan
berat badan sedangkan tinggi badan diukur dengan microtoise. Rumus mencari IMT
sebagai berikut:

11
Kategori status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat dilihat pada

Tabel 2.1

Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) Menurut Kriteria Asia Pasifik


Rasio lingkar pinggang dan pinggul pada laki-laki normalnya adalah <1 dan pada
wanita normalnya adalah <0,8.

2.7 Langkah-langkah perencanaan program kesehatan untuk mencegah terjadinya


obesitas

1. Analisis Situasi
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari lembaga Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 tentang penyakit tidak menular, status
gizi, penyakit menular, kesehatan jiwa, dan lain-lain maka dapat diketahui
masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia.
2. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisis situasi, diketahui angka penyakit tidak menular
di Indonesia cukup tinggi. Oleh sebab itu dilakukan survey kesehatan
sehingga didapatkan penyakit tidak menular yang sering terjadi di
masyarakat, yaitu stunting, obesitas, hipertensi, dan diabetes.
3. Perumusan Masalah
a. Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang pola hidup
sehat?
b. Bagaimana pola hidup sehat masyarakat sekitar?
4. Menetapkan Prioritas Masalah
Berdasarkan data yang lengkap dikumpulkan dan dilakukan analisa, maka
cara yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah adalah dengan
melakukan dengan melakukan penilaian. Nilai skor antara 1 (tidak
penting) sampai 5 (sangat penting) untuk setiap kriteria yang sesuai.
Variabel yang digunakan antara lain yang berdasarkan besarnya
masalah/Prevalence (P), beratnya masalah/Severity (S), kenaikan besarnya
masalah/Rate of Increase (RI), derajat keinginan masyarakat yang tidak
terpenuhi/Degree of Unmet Need (DU), keuntungan yang diperoleh
masyarakat atas terselesaikannya masalah/Social Benefit (SB), kepedulian
masyarakat/Public Concern (PB), sumber daya manusia yang
tersedia/Resources Availability (R), dan teknologi yang memungkinkan
untuk membantu pelaksanaan program/Technical Feasibility (T). Adapun
masalah yang terindetifikasi adalah stunting, obesitas dan diabetes melitus.

No PARAMETER MASALAH

Stunting Hipertensi Obesitas Diabetes


1 Prevalence 5 4 5 5
2 Severity 4 4 5 3
Rate of
3 3 3 3 5
increase
Degree of
4 4 4 5 3
unmet neet
5 Social Benefit 5 4 5 3
6 Public Concern 3 3 5 3
Tehnical
7 5 3 4 1
Feasibility
Resources
8 5 3 5 2
Availability
JUMLAH 34 28 37 25
PERINGKAT 2 3 1 4
5. A

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan


yang menjadi prioritas yaitu Obesitas.

5.Analisis Penyebab Masalah

a. metode : RCA (Root Cause Analysist), yaitu teknik untuk


mengidentifikasi asal mula masalah.

b. proses :

1) menentukan masalah : kejadian obesitas

2) kumpulkan data : Riskesdas

3) identifikasi faktor penyebab yang mungkin : lingkungan, pengaruh


obat-obatan tertentu, psikologis, dan ketidak seimbangan hormon.

4) identifikasi penyebab akar : pola hidup yang tidak sehat dan genetik
5) merekomendasikan solusi : merubah pola hidup yang tidak sehat
menjadi sehat.

6. Menetapkan Tujuan

Untuk menurunkan angka obesitas di Indonesia

7. Menyusun Rencana Kegiatan

a. melakukan survei terlebih dahulu.

b. menyelenggarakan promosi kesehatan.

c. melakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali.

8. Menetapkan Sasaran

a. sasaran langsung : remaja yang terkena obesitas dan remaja yang


berisiko terkena obesitas

b. sasaran tidak langsung : keluarga dan fasilitas kesehatan

9. Jadwal Pelaksanaan

Hari Jadwal
Pertama Observasi
Kedua Pengambilan Data
Ketiga Pengambilan Data dan
Penyuluhan
Keempat Penyuluhan
10. Organisasi dan staf

Program ini akan dilaksanakan oleh para mahasiswa jurusan


kesehatan masyarakat dibawah bimbingan dosen pembimbing dan
pengawasan oleh puskesmas setempat.

1. Dosen Pembimbing : Ibu Okta Tri Ratnaningtyas, SKM,


M.Kes

2. Ketua : Amelia Agustin


3. Wakil : Alfia Puspa Andini

4. Sekretaris : Yuli Sri Oktaviani


5. Bendahara : Nadia Damayanti
6. Seksi Konsumsi : Herliana Fajrini
7. Seksi Dokumentasi : Heri Lamahdi

11. Anggaran dan kegiatan

1. Biaya personalia
2. Biaya operasianal
3. Biaya sarana dan fasilitas
4. Biaya penilaian

12. Monitoring dan Evaluasi


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai