Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEBUTUHAN ENERGI

DISUSUN

O
L
E
H

NURUL ANNISA
PO7131216026

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

BANDA ACEH

2016/2017

Page | 1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

    

Page | 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………….1


KATA PENGANTAR ……………………………………………… …………………......2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………4
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN
I.I Pengertian energi …………………………………………………………………………..5
1.2 Fungsi energi………………………………………………………………………………5
1.3 Sumber energi……………………………………………………..………………………5
1.4 Proses metabolisme energi………………………………………………………...………9
1.5 Menghitung kebutuhan kalori harian……………..……………………………………...11
1.6 Zat makanan yang mengandung energi………………………………………………….13
1.7 Dampak kelebihan energi………………………………………………………………..16
1.8 Dampak kekurangan energy………..……………………………………………………16

BAB III PENUTUP


A. Penutup………………………………. …………………………………………..……... 17
B. Saran ………………………………………………..………………………………….... 17

DAFTAR PUSTAKA ………………………..…………………. …………………………18

Page | 3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,


mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat
berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya
penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor
sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap
kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu,
penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan
menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi
(zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily
Allowance (RDA).

Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti
medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan
mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan
bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh
berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal,
dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani
stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat
dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit,
penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari
pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena
itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan
kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.

1.2  Rumusan Masalah
Manfaat dari permasalahan ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan energi
2. Sebagai tolok ukur keseimbangan nutrisi

1.3  Tujuan Penulisan        
Mampu memahami konsep dasar energi
Mampu menjelaskan pengertian konsep energi

Page | 4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Energi

Secara etimologi kata energi berasal dari bahasa Yunani yakni ‘energia’ (kegiatan
atau aktivitas) yang terdiri dua suku kata yakni en (dalam) dan ergon (kerja).
Sehingga Energi dapat dimaknai sebagai kekuatan dan kemampuan manusia untuk
melakukan sesuatu kegiatan. Namun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan,
banyak para ahli memberikan pengertiannya masing-masing diantaranya adalah :

Sumantoro, mengatakan bahwa energi merupakan kemampuan untuk melakukan


sebuah pekerjaan yang sifatnya mendorong / memindahkan sebuah benda atau objek.

Arif Alfatah dan Muji Lestari, mereka menerangkan bahwa energi merupakan
sesuatu yang amat dibutuhkan oleh tubuh manusia supaya dapat melakukan suatu
pekerjaan bisnis, karena pada kenyataannya, usaha yang dilakukan selalu nampak
perubahan.

Campbell, Reece, dan Mitchell, menurut mereka energi ialah sebuah kemampuan
untuk mengatur ulang materi. Dengan kata lain mereka mengartika energi sebagai
kemampuan atau kapasitas untuk melakukan sebuah pekerjaan.

2. Fungsi Energi

 Sebagai bahan bakar bagi tubuh


 meningkatkan metabolisme
 meningkat sistem kekebalan tubuh
 meningkatkan kekuatan otak
 fisik menjadi lebih kuat dan bersemangat dalam melakukan sesuatu
 Melakukan pekerjaan eksternal
 Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh
 Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.

3. Sumber Energi Tubuh Manusia

Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi Lambung
diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur,kemudian masuk ke usus halus untuk diserap
bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran darah,
menuju ke sistem otot.

Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-
paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru
selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru
berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem

Page | 5
peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk
beroksidasi menghasilkan energi.

Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat
menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan
oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah
digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali
menghasilkan energi kembali.

Bahan makanan yang berupa karbohidrat, lemak, dan protein yang dioksidasi akan
menghasilkan energi. Energi dari karbohidrat, lemak, dan protein semuanya
digunakan untuk membentuk sejumlah besar Adenosine TriPosphate (ATP), dan
selanjutnya ATP tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel.
Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi Adenosine DiPosphate (ADP) akan
menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir
semua langkah reaksi kimia dalam tubuh. Beberapa reaksi kimia yang memerlukan
energi ATP hanya menggunakan beberapa ratus kalori dari 8 kkal yang tersedia,
sehingga sisa energi ini hilang dalam bentuk panas. Beberapa fungsi utama ATP
sebagai sumber energi adalah untuk mensintesis komponen sel yang penting,
kontraksi otot, dan transport aktif untuk melintasi membran sel.

Bila dilihat secara persentase, energi yang menjadi panas sebesar 60% selama
pembentukan ATP, kemudian lebih banyak lagi energi yang menjadi panas sewaktu
dipindahkan dari ATP ke sistem fungsional sel. Sehingga hanya 25% dari seluruh
energi dari makanan yang digunakan oleh sistem fungsional sel.

A. Sumber Energi Dalam Olahraga

Kebutuhan energi pada saat berolahraga dapat dipenuhi melalui sumber-sumber


energi yang tersimpan di dalam tubuh yaitu melalui pembakaran karbohidrat,
pembakaran lemak, serta kontribusi sekitar 5% melalui pemecahan protein. Diantara
ketiganya, simpanan protein bukanlah merupakan sumber energi yang langsung dapat
digunakan oleh tubuh dan protein baru akan terpakai jika simpanan karbohidrat
ataupun lemak tidak lagi mampu untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Penggunaan antara lemak ataupun karbohidrat oleh tubuh sebagai sumber
energi untuk dapat mendukung kerja otot akan ditentukan oleh 2 faktor yaitu
intensitas serta durasi olahraga yang dilakukan.

Pada olahraga intensitas rendah (ą25 VO max) dengan waktu durasi yang panjang
seperti jalan kaki atau lari-lari kecil, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi
yang lebih besar dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat dalam hal produksi
energi tubuh. Namun walaupun lemak akan berfungsi sebagai sumber energi utama
tubuh dalam olahraga dengan intensitas rendah, ketersediaan karbohidrat tetap akan
dibutuhkan oleh tubuh untuk menyempurnakan pembakaran lemak serta untuk
mempertahankan level glukosa darah.

Pada olahraga intensitas moderat-tinggi yang bertenaga seperti sprint atau juga pada
olahraga beregu seperti sepakbola atau bola basket , pembakaran karbohidrat akan

Page | 6
berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dan akan memberikan kontribusi yang
lebih besar dibandingkan dengan pembakaran lemak dalam memproduksi energi di
dalam tubuh. Kontribusi pembakaran karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh
akan meningkat hingga sebesar 100% ketika intensitas olahraga berada pada rentang
70-95% VO max.Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam bentuk glukosa di
dalam tubuh yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi. Terbentuk dari
mokekul glukosa yang saling mengikat dan membentuk molekul yang lebih
kompleks, simpanan glikogen memilik fungsi sebagai sumber energi tidak hanya bagi
kerja otot namun juga merupakan sumber energi bagi sistem pusat syaraf dan otak.

Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama yang
digunakan oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot,glikogen akan
memberikan kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan di dalam hati
glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa hati. Walaupun
memiliki persentase yang lebih kecil namun secara total jaringan otot memiliki
jumlah glikogen 2 kali lebih besar di bandingkan dengan glikogen hati.Pada jaringan
otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan secara langsung
oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga dengan hati yang dapat
mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk memproduksi energi di dalam tubuh.
Selain itu glikogen hati juga mempunyai peranan yang penting dalam menjaga
kesehatan tubuh yaitu berfungsi untuk menjaga level glukosa darah.

Sebagai sumber energi simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh secara
langsung akan mempengaruhi kapasitas/ performa seorang atlet saat menjalani
program latihan ataupun juga saat pertandingan. Secara garis besar hubungan antara
konsumsi karbohidrat, simpanan glikogen dan performa olahraga dapat di simpulkan
sebagai berikut:Konsumsi karbohidrat yang tinggi akan meningkatkan simpanan
glikogen tubuh.Semakin tinggi simpanan glikogen maka kemampuan tubuh untuk
melakukan aktivitas fisik juga akan semakin meningkatLevel simpanan glikogen
tubuh yang rendah menurunkan/membatasi kemampuan atlet untuk mempertahankan
intensitas dan waktu latihannya.Level simpanan glikogen tubuh yang rendah
menyebabkan atlet menjadi cepat lelah jika dibandingkan dengan seorang atlet dengan
simpanan glikogen tinggi.

Konsumsi karbohidrat setelah latihan/pertandingan akan mempercepat penyimpanan


glikogen yang kemudian juga akan mempercepat proses pemulihan(recovery) seorang
atlet.

a.       Protein
Protein merupakan salah satu jenis nutrisi yang mempunyai fungsi penting sebagai
bahan dasar bagi pembentukan jaringan tubuh atau bahan dasar untuk memperbaiki
jaringan-jaringan tubuh yang telah rusak. Selain dari kedua fungsi tersebut, protein
juga akan mempunyai fungsi sebagai bahan pembentuk hormon dan pembentuk enzim
yang akan kemudian juga akan terlibat dalam berbagai proses metabolisme tubuh.
Kebutuhan protein bagi seorang atlet disebutkan berada berada pada rentang 1.2-1.6
gr/kg berat badan per-harinya dan nilai ini berada diatas kebutuhan protein bagi non-
atlet yaitu sebesar 0.6-0.8 gr/kg berat badan.Peningkatkan kebutuhan protein bagi
atlet ini disebabkan oleh karena atlet lebih beresiko untuk mengalami kerusakan
jaringan otot terutama saat menjalani latihan/pertandingan olahraga yang berat. Selain
itu pada olahraga yang bersifat ketahanan (endurance) dengan durasi panjang
sebagian kecil asam amino dari protein juga akan digunakan sebagai sumber energi

Page | 7
terutama saat simpanan glikogen sudah  semakin berkurang. Oleh karena hal-hal
tersebut diatas maka kebutuhkan konsumsi protein seorang atlet dalam kesehariannya
akan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kebutuhan non-atlet.

Pengunaan protein sebagai sumber energi tubuh saat berolahraga biasanya akan
dicegah karena hal tersebut akan menganggu fungsi utamanya sebagai bahan
pembangun tubuh dan fungsiya untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang
rusak. Dan dalam hubungannya dengan laju produksi energi di dalam  tubuh,
pemecahan protein jika dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat maupun lemak
juga hanya akan memberikan kontribusi yang relatif kecil.Pada saat berolahraga
terutama olahraga yang bersifat ketahanan, protein dapat memberikan kontribusi
sebesar 3-5% dalam produksi energi tubuh dan kontribusinya ini dapat mengalami
peningkatan melebihi 5% apabila simpanan glikogen & glukosa darah sudah semakin
berkurang sehingga tidak lagi mampu untuk mendukung kerja otot. Melalui asam
amino yang dilepas oleh otot atau yang berasal dari jaringan-jaringan tubuh lainnya,
liver (hati) melalui proses gluconeogenesis dapat mengkonversi asam amino atau
substrat lainya menjadi glukosa untuk kemudian mengeluarkannya ke dalam aliran
darah agar konsentrasi glukosa darah dapat dipertahankan pada level normal.

Namun pengunaan protein sebagai sumber energi seperti yang telah disebutkan akan
mengurangi fungsi utamanya sebagai bahan pembangun tubuh serta juga fungsinya
untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Selain itu, pembakaran
protein sebagai sumber energi juga akan memperbesar resiko terjadinya dehidrasi
akibat dari adanya produk samping berupa nitrogen yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui urine. Oleh karena itu untuk mencegah pemakaian protein secara
berlebihan sebagai sumber energi saat berolahraga, seorang atlet diharapkan untuk
mengkonsumsi karbohidrat yang cukup agar dapat meningkatkan simpanan glikogen
dan juga dapat menjaga level glukosa darah di dalam tubuh.

b.      Lemak
Di dalam tubuh, lemak dalam bentuk trigliserida akan tersimpan dalam jumlah yang
terbatas pada jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar pada
jaringan adipose. Ketika sedang berolahraga, trigliserida yang tersimpan ini dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty acid / FFA) untuk
kemudian menghasilkan energi.Pada olahraga dengan intensitas rendah sepeti jalan
kaki atau lari-lari kecil, ketika kebutuhan energi rendah dan kecepatan ketersediaan
energi bukanlah merupakan hal yang penting, simpanan lemak akan memberikan
kontribusi yang besar sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Kontribusi simpanan
lemak sebagai sumber energi tubuh baru akan berkurang apabila terjadi peningkatan
intensitas dakam berolahraga.

Pada saat terjadinya peningkatan intensitas olahraga yang juga akan meningkatkan
kebutuhan energi, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang lebih kecil
jika dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi
di dalam tubuh. Walaupun pembakaran lemak ini memberikan kontribusi yang lebih
kecil jika dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat saat intensitas olahraga
meningkat, namun kuantitas lemak yang terbakar tetap akan lebih besar jika
dibandingkan saat berolahraga dengan intensitas rendah.Pada saat berolahraga
kompetitif dengan intensitas tinggi, pengunaan lemak sebagai sumber energi tubuh
akibat dari mulai berkurangnya simpanan glikogen otot dapat menyebabkan tubuh
terasa lelah sehingga secara perlahan intensitas olahraga akan  menurun. Hal ini

Page | 8
disebabkan karena produksi energi melalui pembakaran lemak berjalan lebih lambat
jika dibandingkan dengan laju produksi energi melalui pembakaran karbohidrat
walaupun pembakaran lemak akan menghasilkan energi yang lebih besar (9kkal/gr)
jika dibandingan dengan pembakaran karbohidrat (4 kkal/gr). Perlu juga untuk
diketahui bahwa jaringan adipose dapat menghasilkan asam lemak bebas dalam
jumlah yang tidak terbatas, sehingga kelelahan serta penurunan performa yang terjadi
pada saat berolahraga tidak akan disebabkan oleh penurunan simpanan lemak tubuh.

c.       Karbohidrat
Karbohidrat merupakan nutrisi sumber energi yang tidak hanya berfungsi untuk
mendukung aktivitas fisik seperti berolahraga namun karbohidrat juga merupakan
sumber energi utama bagi sitem pusat syaraf termasuk otak. Di dalam tubuh,
karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia dapat tersimpan di dalam hati dan otot
sebagai simpanan energi dalam bentuk glikogen. Total karbohidrat yang dapat
tersimpan di dalam tubuh orang dewasa kurang lebih sebesar 500 gr atau mampu
untuk menghasilkan energi sebesar 2000 kkal. Di dalam tubuh manusia, sekitar 80%
dari karbohidrat ini akan tersimpan sebagai glikogen di dalam otot, 18-22% akan
tersimpan sebagai glikogen di dalam hati dan sisanya akan bersirkulasi di dalam aliran
darah dalam bentuk glukosa.

Pada saat berolahraga terutama olahraga dengan intensitas moderat-tinggi, kebutuhan


energi bagi tubuh dapat terpenuhi melalui simpanan glikogen, terutama glikogen otot
serta melalui simpanan glukosa yang terdapat di dalam aliran darah (blood glucose)
dimana ketersediaan glukosa di dalam aliran darah ini dapat dibantu oleh glikogen
hati agar levelnya tetap berada pada keadaan normal. Proses pembakaran 1 gram
karbohidrat akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun nilai ini relatif lebih
kecil jika dibandingkan dengan energi hasil pembakaran lemak, namun proses
metabolisme energi karbohidrat akan mampu untuk menghasilkan ATP (molekul
dasar pembentuk energi) dengan kuantitas yang lebih besar serta dengan laju yang
lebih cepat jika dibandingkan dengan pembakaran lemak.

4. Proses Metabolisme Energi Dalam Tubuh

Metabolisme Energi

Metaboliesme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di di dalam


organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme)molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas
tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur
metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di dalam
organisme. Metabolisme selmencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan


penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat
baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia
akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan
sebagai salah satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh.
Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu

Page | 9
molekul D-Glukosa dan L-Glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk glukosa
ini adalah posisi gugus hidrogen (-H) dan alkohol (–OH) dalam struktur molekulnya.
Glukosa yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat dimanfaatkan oleh
sistim tumbuh-tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia hanya dapat
memanfaatkan DGlukosa. Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah diserap oleh
usus halus kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah.
Di dalam tubuh, glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam
otot & hati namun juga dapat tersimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa
darah (blood glucose). Di dalam tubuh selain akan berperan sebagai bahan baker bagi
proses metabolisme, glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi utama bagi
kerja otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh, glukosa
kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP (adenosine
triphosphate) yang merupakan molukel molekul dasar penghasil energi di dalam
tubuh. Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 50—75% dari
total kebutuhan energi tubuh. Untuk dapat menghasilkan energi, proses
metabolisme glukosa akan berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui
proses anaerobik dan proses aerobik. Proses metabolisme secara anaerobic akan
berlangsung di dalam sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme
anaerobik akan berjalan dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam
mitochondria dengan kehadiran Oksigen (O ).

Termal efek makanan.

Dibutuhkan energi untuk metabolisme makanan. Misalnya, karbohidrat dan lemak


memiliki efek Termis dari sekitar 5% protein sesudah itu adalah sekitar 30%. Ini
Berarti Bahwa, 100 kilojoule dari metaboliseme Karbohidrat , 5 kilojoule diperlukan,
meninggalkan tubuh dengan 95 kilojoule energi yang berguna. Sebagai perbandingan,
100 kilojoule Protein Metabolisme, 30 kilojoule diperlukan, meninggalkan tubuh
dengan 70 kilojoule.

Rata-rata untuk orang agak aktif, sekitar 60% dari total Pengeluaran energi harian
tubuh adalah karena istirahat metabolisme, sekitar 32% dari energi tubuh berasal dari
Belanja aktivitas fisik dan lain 8% berasal dari efek Termis.

Menggunakan angka yang diberikan RMR atas, ini berarti bahwa jumlah tingkat
metabolisme anak itu adalah sekitar 11.000 kilojoule per hari dan gadis itu adalah
9.200 kilojoule per hari.

Page | 10
Proses Metabolisme Energi dalam Tubuh

5. Menghitung Kebutuhan Kalori Harian


Mengukur Energi Makanan
Energi di berbagai macam makanan jumlah energinya tidak sama, padahal manusia
harus mendapatkan sejumlah energi tertentu dari makanan. Energi ini diperlukan
terutama untuk mempertahankan proses kerja tubuh dan menjalankan kegiatan-
kegiatan fisik. Untuk mengukur atau menentukan banyaknya energi yang dihasilkan
makanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Langsung
Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan oleh makanan dengan
menggunakan alat yang disebut bomb calorimeter. Dengan menggunakan alat tersebut
akan dapat ditentukan atau di ukur sejumlah kalori (untuk energi) yang dihasilkan zat
makanan. Satu kalori adalah merupakan banyaknya panas yang digunakan untuk
menaikan suhu 1 liter air sebanyak 1oC.
Secara Tidak Langsung
Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan oleh makanan atau
bahan makanan melalui unsur penguraian kimiawi (analisa), dengan menentukan
terlebih dulu jumlah karbohidrat, lemak, dan proteinnya. 

Sebuah cara yang relatif sederhana Menentukan AKE adalah dengan menggunakan
persamaan Dikenal sebagai persamaan Mifflin St. Jeor. Hal ini didasarkan adalah
berat badan (W), tinggi (h), umur (a) dan seks.

Meskipun tidak mengambil etnis atau Jumlah jaringan lemak untuk bersandar jaringan
masih prediktif yang baik.

Rumusnya adalah:
Laki-laki: RMR= (10 X W) + (6,25 x h) – (5 x a) + 5
Wanita: RMR = (X W 10) + (6,25 x h) – (5 x a) – 161

Page | 11
Untuk seorang remaja dari berat badan 60kg, tinggi 165cm, umur 14 tahun:

RMR

= (10 x 60) + (6,25 x 165) – (5 x 14) + 5

= 1,031.25 + 600-70 + 5

X = 4.18 sampai 1,566.25 kalori untuk mengkonversi kilojoule

= 6,546.9kJ per hari

Menghitung kebutuhan energy juga bisa dilakukan dengan metode atau cara sebagai
berikut:

Dengan kasus : seorang remaja dengan berat badan 42 kg, tinggi 150, dan aktivitas
40.

 Berat Badan Ideal


TB = 150 cm
BBI = ( TB-100)
150-100
50 kg

 Status Gizi
BB
IMT =
( TB ) 2
42
¿
(1.50 ) 2
= 18,66 kg/m2
Keterangan : Normal

 BMR = 1 x 24 x BBI
= 1 x 24 x 50
= 1200 kkal

40
 Aktivitas ¿ x 1200
100
= 1680 kkal

12
 SDA ¿ x 1680
100
= 201, 6 kkal

Page | 12
 TEE = 1680 x 201,6 = 1881,6 kkal

6. Zat Makanan Yang Mengandung Banyak Energi

 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun oleh unsur-unsur karbon. Bahan
makanan yang banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung, kentang,
gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan
sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat sama dengan 4 kilo kalori).

 Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga
mengandung unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak protein,
antara lain:
1. protein hewani, misalnya daging, ikan, telur, susu, dan keju.
2. protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.

 Lemak
Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak
adalah menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan
menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap
berbahaya bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang menunjukkan
hubungan antara kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya
konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah. Penyakit jantung koroner terjadi
bila pembuluh darah tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang
secara bertahap menumpuk di dinding arteri.

7. Makanan Yang Meningkatkan Energi

DAFTAR KANDUNGAN KALORI

Berikut adalah contoh kandungan kalori dalam makanan sehari-hari, di ambil dari
perbagai sumber di internet dan buku-buku.

1.      Snack

No
Nama Jumlah Jumlah kalori Ket.
.
1. Kroket (1 buah) 68 Kalori -
2. Lemper (1 buah) 95 Kalori -
3. Chicken nugget (6 buah) 250 Kalori -
4. Mie bakso (1 Piring) 400 Kalori -
5. Lumpia goreng (1 buah) 94Kalori -

Page | 13
2.      Minuman

No
Nama Jumlah Jumlah kalori Ket.
.
1. Teh Manis (1 gelas) 70 Kalori -
2. Kopi Instan (1 cangkir) 75 Kalori -
3. Es Krim Cokelat (1buah) 270 Kalori -
4. Soda (1 kaleng) 145 Kalori -
5. Es Cendol (1 gelas) 275 kalori -

3.      Makanan

No
Nama Jumlah Jumlah kalori Ket.
.
1. Nasi Putih (1 piring) 242 Kalori -
2. Kari Ayam (1 porsi) 460 Kalori -
3. Nasi Putih (1 piring) 242 Kalori -
4. Ketoprak (1 porsi) 153 kalori -
5. Bihun Goreng (200 gr) 308 kalori -

4.      Lauk-pauk

No
Nama Jumlah Jumlah kalori Ket.
.
1. Telur (1 buah) 70Kalori -
2. Sate Kambing (3 tusuk) 353Kalori -
3. Tenggiri Bakar (1ekor) 129Kalori -
4. Ayam Goreng (100 gr) 338kalori -
5. fried chicken (1 potong) 118 kalori -
 

5.  Buah-buahan

No
Nama Jumlah Jumlah kalori Ket.
.
1. Pisang ½ buah 109 kalori -
2. Tomat 1 buah 80 kalori -
3. Longan 2 butir 75 kalori -
4. Leci 5 ½ butir 67 kalori -
5. Anggur 12 butir 60 kalori -

Page | 14
 Pisang
Pisang merupakan karbohidrat sederhana, namun dapat menjadi sumber energi instan.
Karena itu, pisang sangat baik digunakan sebagai makanan pemulihan setelah
berolahraga. Pisang juga merupakan sumber kalium yang sangat baik, sebab
kurangnya kadar kalium dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan fisik.
Sedangkan gula yang terdapat di dalam pisang, dapat dengan cepat dicerna dan
diubah menjadi energi bagi tubuh Anda.

 Kacang-Kacangan (Lentil)
Kacang-kacangan harus menjadi bagian pokok dari pola makan harian Anda. Kacang-
kacangan kaya akan asam amino, protein, mineral dan vitamin, dan dapat
menggantikan nasi atau pasta dalam hampir semua resep makanan. Kacang-kacangan
juga kaya akan serat yang membuat Anda merasa kenyang dan menjaga kadar glukosa
untuk tidak naik ke tingkat yang lebih tinggi. Tingkatkan energi dalam salad makan
siang Anda dengan menambah secangkir red kidney-beans atau kacang garbanzo yang
dimasak.

 Oatmeal (Havermut)
Oatmeal adalah salah satu makanan utama yang meningkatkan energi. Tanpa mentega
dan gula merah, oatmeal adalah karbohidrat kompleks yang baik. Oatmeal membantu
mengendalikan kadar glukosa darah dan juga menjaga perut agar merasa kenyang
untuk waktu yang lama. Selain itu, oatmeal mengandung vitamin B, yang dikenal
dapat meningkatkan tingkat energi tubuh. Karena itu, oatmeal tentu akan menambah
lebih banyak energi untuk keseharian Anda. Waktu yang optimal untuk makan
oatmeal adalah sebelum jam 11 pagi.

 Telur
Salah satu makanan yang banyak diremehkan orang sebagai sumber energi utama
adalah telur. Telur kaya akan protein, asam amino dan asam lemak esensial omega –
3. Ketiga kandungan telur tersebut sangat penting untuk pertumbuhan otot, sistem
kekebalan tubuh yang kuat, kekuatan otak dan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Telur juga merupakan salah satu makanan teratas yang memberikan energi tinggi
karena mengandung lebih dari 10 nutrisi penting yang esensial untuk tubuh Anda

 Kenari (Walnuts)
Kenari adalah salah satu sumber protein nabati terbaik. Kenari biasanya dibilang
sebagai “makanan otak”. Hal ini bukan hanya karena tampilan kulit kenari yang
keriput,  tetapi juga karena konsentrasi lemak esensial omega – 3 yang lebih tinggi.
Segenggam kenari dalam pola makan harian Anda akan meningkatkan tingkat energi
Anda. Kenari juga merupakan sumber serat yang baik, kalsium pembentuk tulang, dan
beberapa nutrisi penting lain yang dibutuhkan tubuh Anda untuk berfungsi secara
efektif dan memiliki jumlah energi yang banyak.

 Dark Chocolate
Sumber energi tidak harus terasa hambar dan terlihat kurang menarik, karena banyak
sumber energi mempunyai rasa yang manis. Salah satu sumber energi yang luar biasa
tersebut adalah dark chocolate. Dark chocolate mengandung anti-oksidan yang baik
untuk kesehatan jantung. Selain itu, dark chocolate juga mengandung kafein, yaitu zat
stimulan yang membantu menjaga tubuh tetap waspada dan meningkatkan

Page | 15
metabolisme. Jika Anda memilih dark chocolate sebagai sumber energi, maka
pastikan untuk menggunakandark chocolate organik karena produk tersebut bebas
susu. Sebaiknya konsumsi dark chocolate dalam jumlah sedang untuk hasil terbaik.

 Air Kelapa
Walau air kelapa bukan makanan padat, namun merupakan salah satu sumber energi
yang berharga dan paling murah. Air kelapa sering dikenal sebagai “minuman energi
alami”. Air kelapa penuh dengan vitamin dan mineral penting, seperti kalium beserta
dengan asam laurat. Kalium memasok tubuh dengan nutrisi dan elektrolit yang
diperlukan tubuh. Sedangkan asam laurat berguna dalam mempercepat proses
metabolisme seseorang dan memberikan dorongan energi. Selain itu, air kelapa juga
mengandung gula, lemak serta konten sodium yang rendah.

 Yogurt
Yogurt adalah suguhan yang lezat dan mengisi perut yang saat ini tersedia dalam
berbagai rasa. Sebaiknya Anda mencoba makan yogurt rendah lemak dibandingkan
makanan yang tinggi gula untuk makanan penutup. Yogurt mengandung kalsium,
vitamin B-12 dan protein, yang semua itu cukup baik untuk kesehatan tubuh Anda.
Nutrisi yogurt juga dapat dikonversi langsung menjadi energi.

 Smoothies/Shakes Hijau
Dapatkan energi dari segelas jus sayuran hijau, yogurt pisang, apel dan digabungkan
dengan beberapa buah lain yang Anda suka. Kale dan bayam merupakan sayuran
favorit untuk dibuat smoothies hijau, karena rasa sayur tersebut dapat ditutupi atau
dilengkapi dengan rasa buah-buahan.

8. Dampak Kekurangan Energi

Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi
yang dikeluarkan. Tubuh akan mengalami keseimbangan energi negativif. Akibatnya,
berat badan kurang dari berat badan seharusnya (ideal), bila terjadi pada bayi dan
anak-anak itu akan menghambat pertumbuhan dan pada orang dewasa yang akan
menyebabkan penurunan berat badan dan kerusakan jaringan tubuh. Gejala yang
ditimbulkan pada anak adalah kurang perhatian, gelisah, lemah, cengeng, kurang
bersemangat dan penurunan daya tahan terhadap penyakit infeksi. Akibatnya barat
badan bayi itu dinamakan marasmus dan bila disertai kekurangan protein
kwashiorkor.

9. Dampak Kelebihan Energi

Kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang
dikeluarkan. Kelebihan energi ini akn diubah menjadi lemak tubuh. Akibatnya, terjadi
berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan bisa disebabkan oleh kebanyakan
makan, dalam hal kabrohidrat, lemak maupun protein, tetapi juga karena kurang
bergerak. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan
risiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit
jantung koroner, penyakit kanker, dan dapat memperpendek harapan hidup.

Page | 16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam Perhitungan jumlah kalori dalam makanan dan yang dibutuhkan oleh tubuh.

1. Apabila anda makan terlalu sedikit namun banyak melakukan aktivitas dan olahraga
yang melebihi kandungan kalori makanan yang diasup tersebut, maka berat badan
anda akan turun karena lemak tubuh akan digunakan sebagai ganti untuk
menghasilkan energi.
2. Apabila jumlah kalori yang anda makan setiap hari sama dengan jumlah kalori yang
anda keluarkan, maka berat badan anda akan sama.
3. Apabila anda makan banyak makanan dengan jumlah kalori yang lebih banyak dari
kebutuhan kalori anda, dengan kata lain, dengan makan banyak makanan dengan
kandungan kalori tinggi namun kurang gerak atau olahraga, maka berat badan anda
akan naik. Hal ini disebabkan karena sisa kalori yang tidak digunakan akan disimpan
tubuh dalam bentuk lemak.
B. SARAN

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk


diupayakan.Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan
dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup
bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa
setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat immune tubuh yang
menurun.

Page | 17
DAFTAR PUSTAKA

hedisasrawan.blogspot.com/2014/07/pengertian-energi-artikel-lengkap.html

www.artikelsiana.com/2014/09/pengertian-energi-bentuk-bentuk-Energi-contoh.html

https://rivokempoel.wordpress.com/2010/04/01/sumber-energi-tubuh-manusia/

http://soimudin.blogspot.co.id/2012/07/tenaga-energi-dalam-tubuh-manusia.html

https://rismanismail2.wordpress.com/2011/08/21/metabolisme-energi/

http://www.popsci.com/environment/article/2009-01/harvesting-energy-humans

http://litagitari.blogspot.co.id/2013/12/metabolisme-energi.html

https://www.boundless.com/physics/textbooks/boundless-physics-textbook/work-and-energy-
6/power-65/humans-work-energy-and-power-287-6037/

http://kliksma.com/2015/04/proses-metabolisme-energi-dalam-tubuh.html

dokita.co/blog/9-makanan-yang-meningkatkan-energi-anda-dan-membuat-anda-aktif/

 Sreeranjit,C. V. K. and Lal, J. J., Glucose : Properties and Analysis. In Encyclopedia of Food
Sciences & Nutrition, 2nd Edition, Caballero, B. Trugo, L.C., & Finglas, P.M.,Eds,.
Academic Press. 2003.

Page | 18
Page | 19
Page | 20

Anda mungkin juga menyukai