Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sebagai makhluk ekonomi kita harus terus mencari peluang dalam


memanfaatkan sumber daya sekitar dan sumber daya yang kita miliki,
terutama untuk menciptakan peluang keuntungan usaha dan memperoleh
laba. Dalam dunia sesungguhnya, memperoleh gelar pendidikan tinggi
tidak menjamin pekerjaan dan kehidupan layak , sehingga kita harus
berusaha mencari peluang dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
Oleh karena itu melalui matakuliah Kewirausahaan kami belajar untuk
melihat peluang pasar, dan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
yang siap dijual.

Dalam melaksanakan tugas kewirausahaan kami kelompok enam (6)


membuat suatu variasi produk dari bahan mentah tempe dan produk jadi
Oreo. Bahan mentah tempe kami olah menjadi keripik tempe dan Produk
jadi oreo kami olah lagi menjadi ore goreng.

Sebagai mahasiswa fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi kami


menerapkan ilmu kami melalui praktek lapangan seperti pembuatan
produk, yang didasarkan oleh modal awal, dan menjual produk ke
masyarakat sekitar, mahasiswa, dan perkantoran. Dari modal awal kami
berharap untuk mendapatkan keuntungan dan memperoleh laba yang
besar. Kami juga menyiapkan Laporan Keuangan sesuai dengan hasil yang
kami dapat melalui penjualan produk.

2. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan yang diharapkan berdasarkan latar


belakang tersebut adalah:

1. Melihat peluang usaha sesuai selera masyarakat.


2. Melatih kemampuan seorang akuntan masa depan untuk
membuat Laporan Keuangan yang sesuai standar

3. Manfaat

Selama melakukan praktek kewirausahaan satu bulan ini, penulis


memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana selera masyarakat terhadap suatu


produk.
2. Melatih mental jiwa wirausaha.
3. Mengasah kembali kemampuan dalam membuat Laporan
Keuangan.
BAB 2

ANALISIS SWOT DAN ANALISIS 4P

A. Analisis Swot
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus
dilakukan terlebih dahulu adalah mengukur kemampuan kita terhadap
lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis SWOT:
1. Strenght (Kekuatan)
Kekuatan dari produk ini adalah:
a.) Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat.
b.) Produk-produk yang terdiri dari beberapa macam bentuk dan
rasa (Keripik Tempe).
c.) Bahan produk yang terjamin dan higienis.
d). Penuh gizi protein karena bahan dasar dari tempe (Keripik
tempe).
e). Termasuk produk murah dibanding produk lain.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk ini adalah:
a.) Tidak tahan lama.
b.) Produk yang dihasilkan mudah ditiru.
c). Produk kurang awet/ tahan lama
d). Pembuatan yang lama
e). Keripik kurang renyah karena kemasan yang belum sempurna.
f). Biaya bahan baku yang mahal (Oreo Goreng)
3. Opportunity (Peluang)
Ada jasa pengiriman langsung(delivery)
4. Threath (Ancaman)
Adanya pesaing yang menjual makanan-makanan ringan seperti ini
dengan harga yang murah.

B. Analisis 4P
1. Product(Produk)
Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi
sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang
kami pasarkan adalah keripik tempe dan oreo goreng.
2. Price(Harga)
Harga perbungkus kerte adalah 5000,- dan oreo goreng adalah
6000,- karena harga ini sangat terjangkau dan relatif murah.
3. Promotion(Promosi)
Dalam melakukan promosi produk ini dengan menyebarkan melalui
media sosial dan komunikasi, kami memberikan jasa pengiriman
kepada pelanggan ”kerte dan oreng” yang meminta layanan jasa
pengiriman juga bisa diterima.
4. Place(Tempat)
Tempat dan lokasi pemasaran yang kami pilih adalah di kawasan
perkuliahan Universitas Bengkulu, mengingat terbatasnya waktu
untuk melakukan pemasaran di luar kampus. Kami juga mengambil
produk kami di lingkungan rumah, saudara-saudara(keluarga), dan
teman-teman diluar lingkungan unib. Kami juga mencoba menjual
produk kami di lingkungan perusahaan dan acara festival tabot
agar lebih dikenal oleh umum. Jadi, sasaran produk kami untuk
semua kalangan.

BAB 3

DESKRIPSI PRODUK

A. Keripik Tempe
Tempe adalah salah satu makanan yang berbahan baku dari kedelai
dan ragi yang difermentasikan. Yang kita tahu, tempe adalah salah satu
makanan favorit masyarakat Indonesia yang mengandung protein tinggi
sehingga menyehatkan tubuh. Semua kalangan masyarakat Indonesia
menyukai tempe. Banyak variasi dalam mengolah tempe hingga bisa
disantap. Kelompok kami (kelompok 6) membuat salah satu variasi tempe
menjadi keripik tempe. Keripik tempe adalah makanan yang terbuat
dari tempe yang diiris tipis kemudian digoreng dengan menggunakan
tepung yang telah dibumbui dengan aneka rasa (original, jagung bakar,
balado, jagung manis, pedas).

B. Oreo Goreng

Biskuit oreo tidak hanya nikmat dijadikan santapan begitu saja.


Biskuit Oreo juga bisa diolah menjadi oreo goreng. Oreo goreng adalah
variasi pengolahan dari biskuit oreo yang kami variasikan dengan adonan
yang dibalurkan pada oreo lalu digoreng. Adonan tersebut terdiri dari
tepung terigu, susu, mentega, telur dan baking powder. Sehingga, oreo
goreng banyak mengandung karbohidrat, protein dan kalsium di
dalamnya yang berguna bagi tubuh.

BAB 4
STRUKTUR ORGANISASI

A. Struktur Organisasi Usaha

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi-bagi,


dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal (Stephen P. Robbins,
2008). Di dalam usaha Oreo Goreng dan Keripik Tempe ini kami tidak
memiliki struktur yang terlalu formal. Karena kami semua sebagai
pengelola juga dapat berperan sebagai bagian produksi, pemasaran, dan
distribusi. Di dalam usaha ini juga spesialisasi kerjanya tidak terlalu tinggi,
sehingga setiap anggota dapat berganti-ganti peran ketika dibutuhkan.

P
e
P n P
e g r
m D i o
e
s tl
a o d
s r il u
a
b
a k
r u s i
a s i
n

B. Struktur Pemilik Modal

Modal usaha terdiri dari modal sendiri yang berasal dari setiap
anggota kelompok usaha Keripik Tempe dan Oreo Goreng seperti
tercantum pada tabel di bawah ini.

No Nama Modal
1 Agustian Ridwan Rp 25.000
2 Shanti Yohana Rp 25.000
3 Nova Widasari Rp 25.000
4 Sella Gusti Pratiwi Rp 25.000
5 Ade Mentari Rp 25.000
6 Stefani Siahaan Rp 25.000
TOTAL Rp 150.000

BAB 5
PROSES PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
A. Proses Produksi
1. Alat dan bahan yang digunakan

a. Alat

Keripik tempe dan Oreo Goreng :

1. Wajan 3. Spatula 5. Sendok 7. Piring

2. Baskom kecil 4. Kompor 6. Nampan 8. Penyaring MInyak

b. Bahan

Keripik tempe:

1. Tempe 5. Ketumbar ½ sendok makan

2. Bawang putih 3 siung 6. Garam

3. Air mineral 7. Kapur Sirih

4. Tepung beras 250gram 8. Santan kelapa 400 ml

Oreo Goreng:

1. Oreo 4. Telur(satu buah)

2. Tepung terigu 200gram 5. Mentega cair 2 sendok

3. Susu 200ml 6. Baking Powder

2. Proses pengelolahan

Cara membuat keripik tempe :


1. Langkah pertama irislah tempe kedelai tipis-tipis.
2. Siapkan bumbu-bumbu. Haluskan 3 siung bawang putih,
ketumbar ½ sendok makan dan garam secukupnya.
3. Sediakan tepung beras 250 gram, santan kelapa 400ml, kapur
sirih secukupnya dan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan tadi
kemudian tambahkan sedikit air, lalu aduk rata dalam sebuah
wadah sehingga menjadi adonan yang agak cair.
4. Celupkan tempe kedelai yang telah di iris ke dalam adonan tadi
kemudian di goreng dalam minyak yang telah dipanaskan diatas api
sedang hingga kering dan renyah.
5. Setelah keripik dingin barulah disimpan dalam wadah yang
tertutup agar tetap renyah.
6. Kemudian barulah campur keripik tempe yang sudah dingin
dengan berbagai varian rasa sesuai pesanan pelanggan.

Cara membuat oreo goreng:


1. Sediakan alat dan bahan
2. Sebelum mulai memasak, letakkan oreo di dalam lemari es
sekitar 3 jam

3. Kemudian campur tepung terigu 200gram, 1 telur, baking powder


secukupnya, mentega cair 2 sendok dan susu cair 200ml. Aduk
hingga rata sampai adonan mengembang.

4. Lalu, masukkan Oreo dalam adonan hingga semua bagian


tertutup.

5. Setelah itu, goreng dalam minyak panas dengan api sedang.


Angkat jika sudah berwarna kuning keemasan.

6. Kemudian dinginkan sejenak, setelah itu dikemas dalam kotak


packing, lalu taburkan secukupnya gula halus dan keju parut di
atasnya.

B. Distribusi

Tempat dan lokasi pemasaran yang tim penyusun pilih adalah di


kawasan perkuliahan Universitas Bengkulu, lingkungan tempat
tinggal, perkantoran, mengingat terbatasnya waktu untuk
melakukan pemasaran di luar kampus. Namun, melalui media
komunikasi dan sosial media, tim penyusun memberikan jasa
pengiriman kepada pelanggan “Keripik Tempe dan Oreo Goreng”
yang meminta layanan jasa pengiriman.

BAB 6

LAPORAN KEUANGAN

A. Laporan Biaya Produksi

1. Keripik Tempe
 Data Pembelian dan Pengeluaran
25 oktober 2014
Tempe Rp 10.000
Bawang putih ¼ Rp 5.000
Ketumbar Rp 2.000
Santan Rp 4.000
Bubuk cabe Rp 6.000
Bubuk jagung manis Rp 6.000
Bubuk Barbeque Rp 6.000
Minyak goreng 1 liter Rp 14.000
Plastik packing Rp 4.000
Kapur sirih Rp 2.000
Tepung beras Rp 7.000
Rp
TOTAL
66.000
26 Oktober 2014
Tepung beras @ 2 bks Rp 14.000
Beli tempe Rp 50.000
Kresek Rp 8.000
Plastik packing Rp 8.000
Lilin Rp 1.000
minyak goreng 1 liter Rp 13.000
bumbu perasa dll Rp 22.000
TOTAL Rp 116.000
27 Oktober 2014
Beli tempe Rp 25.000
Lilin + gas Rp 18.000
Bensin Rp 15.000
Rp
TOTAL 58.000
30 Oktober 2014
Tempe Rp 30.000
tepung beras Rp 6.000
bumbu perasa 2 bks Rp 12.000
minyak goreng 1 liter Rp 13.000
Rp
TOTAL 61.000
01 Nopember 2014
Tepung beras 2 bungkus Rp 12.000
Tempe Rp 60.000
bumbu aneka rasa (2bks) Rp 12.000
plastik packing Rp 10.000
minyak goreng 1 liter Rp 13.000
Santan Rp 3.000
TOTAL Rp 110.000
09 Nopember 2014
Tempe Rp 25.000
ketumbar Rp 1.000
minyak goreng 1 ltr Rp 13.000
santan Rp 1.000
bubuk cabe Rp 6.000
Bubuk perasa(2 bks) Rp 12.000
Rp
TOTAL 58.000
TOTAL PENGELUARAN
KESELURUHAN Rp 469.000

 Data Penjualan

25 Oktober 2014
10 Bungkus @
5000
Total 50000
26 Oktober 2014
37 bungkus @
5000
18500
Total 0
27 Oktober 2014
10 Bungkus @
5000
Total 50000
28 Oktober 2014
10 bungkus @ 5000
Total 50000
31 Oktober 2014
17 bungkus @ 5000
Total 85000
3 November 2014
40 bungkus @ 5000
20000
Total 0
5 November 2014
15 bungkus @ 5000
Total 75000
10 November 2014
16 bungkus @ 5000
Total 80000
TOTAL 77500
PENJUALAN 0

2. Oreo Goreng

 Data Pembelian dan Pengeluaran

25 Oktober 2014
Gula halus Rp4.000
Margarin Rp6.000
Kotak packing (50ktk) Rp12.500
Keju Rp19.000
Oreo 3 kotak besar Rp19.500
minyak 1 liter Rp13.000
susu kotak 2 Rp7.500
Kresek Rp4.000
Baking powder Rp7.000
telur 2 butir Rp3.000
tepung terigu 1 kg Rp8.000
TOTAL Rp103.500
26 Oktober 2014
tepung terigu 1 kg Rp8.000
oreo 2 pack Rp34.000
Keju Rp18.000
Margarin Rp6.000
susu kotak 4 Rp12.000
telur 1/2 karpet Rp15.500
TOTAL Rp93.500
27 Oktober 2014
oreo 8@1500 Rp12.000
Kotak packing Rp10.000
oreo 1 pack Rp17.000
susu kotak 4 Rp12.000
tepung terigu 2 kg Rp16.000
margarin 2 Rp12.000
TOTAL Rp79.000
30 Oktober 2014
oreo 2 pack Rp32.000
susu 4 kotak Rp12.000
TOTAL Rp44.000
31 Oktober 2014
Kotak packing Rp8.500
Oreo 2 pack Rp32.000
Susu 5 kotak Rp15.000
Keju Rp17.000
tepung terigu 2 kg Rp16.000
Oreo 2 pack Rp32.000
telur 1/2 karpet Rp15.500
TOTAL Rp136.000
01 Nopember 2014
Oreo+margarin Rp23.000
Keju Rp17.000
TOTAL Rp40.000
09 Nopember 2014
Beli oreo+susu Rp19.000
Isi necis Rp1.000
Bensin Rp15.000
TOTAL Rp35.000
TOTAL PENGELUARAN
KESELURUHAN Rp531.000

 Data Penjualan

25 Oktober 2014
10 kotak @ 6000
Total 60000
26 Oktober 2014
17 kotak @ 6000
10200
Total 0
27 Oktober 2014
15 kotak @ 6000
Total 90000
28 Oktober 2014
5 kotak @ 6000
Total 30000
31 Oktober 2014
39 kotak @ 6000
23400
Total 0
1 November 2014
13 kotak @ 6000
Total 78000
3 November 2014
17 kotak @ 6000
10200
Total 0
5 november 2014
6 kotak @ 6000
Total 36000
10 November 2014
24 kotak @ 6000
14400
Total 0
TOTAL 87600
PENJUALAN 0

B. Laporan Harga Pokok Produksi


 Data Pembelian Bahan Baku

Rp
Gula halus 4.000
Rp
Mentega 30.000
Rp
Keju 71.000
Minyak Rp
Goreng 79.000
Rp
Oreo 211.500
Baking Rp
powder 7.000
Rp
Susu cair 61.500
Rp
Tepung terigu 48.000
Rp
Telur 34.000
Rp
Tempe 200.000
Rp
Bawang putih 5.000
Ketumbar Rp
3.000
Rp
Santan 8.000
Rp
Bubuk perasa 82.000
Rp
Kapur sirih 2.000
Rp
Tepung beras 39.000
Rp
TOTAL 885.000

 Data Persediaan Bahan Baku

Baking Rp
powder 1.000
Rp
Gandum 2.000
Rp
Mentega 2.000
Rp
Telur 5.000
Rp
Tepung beras 10.000
Rp
Bumbu perasa 15.000
Rp
TOTAL 35.000

 Biaya Overhead

Rp
Kotak packing 31.000
Rp
Isi staples 1.000
Plastik Rp
packing 22.000
Rp
Lilin 2.000
Gas Rp
17.000
Rp
TOTAL 73.000

Laporan Harga Pokok Produksi

Bahan Baku
Pembelian ( Kerte + Rp
Oreng ) 1.000.000
Dikurangi Persediaan Rp
Akhir 35.000
Bahan Baku yang
digunakan Rp 965.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 40.000
Overhead Rp 73.000
Total Biaya Manufaktur Rp 1.078.000
Harga Pokok Produksi Rp 1.078.000

 Laporan Harga Pokok Penjualan

Laporan Harga Pokok Penjualan

Bahan Baku
Pembelian ( Kerte + Rp
Oreng ) 885.000
Dikurangi Persediaan Rp
Akhir 35.000
Bahan Baku yang digunakan Rp 850.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 40.000
Overhead Rp 73.000
Total Biaya Manufaktur Rp 963.000
Harga Pokok Produksi Rp 963.000

Harga Pokok Penjualan Rp 963.000

 Harga Jual Untuk 1 bungkus keripik tempe (Kerte)

Rp
Tempe 50.000
Rp
Bawang putih 2.000
Rp
Ketumbar 500
Rp
Santan 1.000
Rp
Bubuk perasa 6.000
Rp
Minyak 1 liter 13.000
Rp
Kapus sirih 500
Rp
Tepung beras 9.000
Plastik Rp
packing 5.500
Rp
Total 87.500

 Harga per bungkus Rp 87.500 : 38 bungkus = Rp 2300/bungkus


 Harga jual = Rp 2.300 + 117% dari harga pokok
= Rp 2.300 + Rp 2.691
= Rp 4.991 => Rp 5.000 / bungkus
 Harga jual untuk 1 kotak Oreo Goreng

Gula halus Rp
1.000
Rp
Mentega 1.000
Tempat Rp
packing 3.000
Rp
Telur 2.500
Rp
Oreo 17.000
Rp
Susu cair 6.000
Rp
Minyak 1/4 4.000
Baking Rp
powder 500
Rp
Keju 6.000
Rp
Total 41.000

 Harga per kotak Rp 41.000 : 12 kotak = Rp 3.500 / kotak


 Harga jual = Rp 3.500 + 71% dari harga pokok
= Rp 3.500 + Rp 2.485
= Rp 4.991 => Rp 6.000 / kotak
C. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi


Pendapatan Penjualan ( Kerte + Rp
Oreng ) 1.651.000
Rp
Beban Pokok penjualan 963.000
Rp
Laba Kotor 688.000
Beban Operasi
:
Beban
Penjualan
Beban Rp
transportasi 30.000

Beban Administrasi
Beban
Perlengkapan :
Rp
Kantong kresek 12.000

Total Beban Operasi Rp 42.000


Laba Bersih Rp 644.000

D. Neraca

Aset
Kas Rp150.000

Ekuitas
Ekuitas Rp150.000
BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Dalam menjalankan usaha Keripik Tempe dan Oreo Goreng kami


banyak mendapatkan pengalaman bagaimana menjadi seorang
wirausaha. Belajar untuk bekerja sama dengan teman satu kelompok dan
orang lain, belajar mengolah sumber daya baik itu modal, bahan jadi
menjadi bahan yang siap untuk di jual, belajar menangani kendala yang
kami hadapi. Dari kendala yang telah kami hadapi, itu tidak menjadi
penghalang untuk usaha ini. Tetapi membuat kami menjadi termotivasi
dan terdorong untuk menjadi seorang wirausaha yang lebih baik dan
sukses.

Kami melakukan promosi ke berbagai kalangan, seperti lingkungan


tempat tinggal, kampus Universitas Bengkulu, perkantoran dan promosi
melalui media social. Kami melakukan promosi selama masa penjualan,
dan kami juga melakukan delivery order dengan lingkup yang bisa
dijangkau.

Kendala-kendala yang kami rasakan selama melakukan usaha ini


adalah tidak tahan lama, produk yang dihasilkan mudah ditiru. produk
kurang awet/ tahan lama, pembuatan yang lama, keripik kurang renyah
karena kemasan yang belum sempurna, biaya bahan baku yang mahal
(Oreo Goreng). Sedangkan kelebihan produk kami adalah menjual produk
untuk semua kalangan masyarakat, produk-produk yang terdiri dari
beberapa macam bentuk dan rasa (Keripik Tempe), bahan produk yang
terjamin dan higienis, penuh gizi protein karena bahan dasar dari tempe
(Keripik tempe), dan termasuk produk murah dibanding produk lain.

Dari hasil penjualan keripik tempe kami mendapat keuntungan


bersih sebesar Rp dan dari hasil penjualan oreo goreng kami
mendapatkan bersih sebesar Rp dari modal awal Rp 25.000,- per orang.
Hasil yang kami dapat sudah sesuai dengan ekspetasi yang kami
harapkan.

LAPORAN
KEGIATAN USAHA

(KERTE DAN ORENG)

Diajukan untuk memenuhi tugas Kewirausahaan yang dibimbing


oleh Ibu Nila Aprila, SE., M.Si., Ak.,CA.

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Sella Gusti Pratiwi (C1C013002)
2. Stefani Siahaan (C1C013014)
3. Ade Mentari (C1C013018)
4. Nova Widasari (C1C013046)
5. Agustian Riduan O.H (C1C013062)
6. Shanti Yohana (C1C013067)

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU

2015

Anda mungkin juga menyukai