Anda di halaman 1dari 17

RESUME JURNAL NASIONAL

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT


DEGENERATIF

Di Indonesia saat ini terjadi transisi diperbaiki yang ditandai dengan degeneratif
epidemiologi yang menyebabkan terjadinya (kemunduran fungsi) sel dan organ tubuh yang
pergeseran pola penyakit, yaitu adanya dipengaruhi gaya hidup (Notoatmojo, 2007).
peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit Manifestasi klinis dari degeneratif sel dapat
degeneratif adalah penyakit tidak menular menyerang semua organ tubuh. Manifestasi
yang berlangsung kronis karena kemunduran pada sistem musculoskeletal bisa berupa
fungsi organ tubuh akibat proses penuaan, osteoporosis. Manifestasi pada sistem
seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, neurosensori berupa prebiop maupun katarak
kegemukan dan lainnya (Handajani et al., senilis. Manifestasi pada sistem endokrin bisa
2010). Beberapa jenis penyakit degeneratif berupa diabetes mellitus. Pada sistem
menjadi peringkat 10 besar penyakit tidak kardiovaskular dapat menyebabkan penyakit
menular yang menyebabkan masyarakat jantung koroner, acute miocard infarc. Pada
Indonesia harus berobat rawat jalan atau rawat sistem saraf manifestasi klinis degeneratif sel
inap di beberapa rumah sakit. Terdapat tiga dapat berupa demensia, parkinson, delirium,
jenis penyakit degeneratif yang paling banyak stroke, transien iskemik attack (TIA). Selain
diderita oleh masyarakat Indonesia. Pada tahun itu degeneratif selluler dapat menyebabkan
2009 sebesar 2,43% masyarakat harus dirawat terjadinya benigna prostat hyperplasia (BPH)
inap, karena penyakit jantung dan tahun 2010 (Sutrisna, 2013).
sebesar 2,71%. Sedangkan pada tahun 2009
masyarakat yang berobat di rawat jalan Penyebab terjadinya penyakit
menderita hipertensi sebesar 2,44% dan tahun degeneratif menurut teori genetika, teori tear
2010 sebesar 2,36%, sedangkan masyarakat and wear,serta teori crosslink penyebab
yang menderita penyakit diabetes mellitus dan terjadinya penyakit degeneratif diawali
dirawat inap tahun 2009 sebesar 3,93% dan peningkatan akumulasi sampah metabolik
tahun 2010 sebesar 3,81% (Kemenkes, 2013). dalam sel yang berakibat pada gangguan
Untuk mengatasi masalah penyakit sintesis DNA. Gangguan ini dapat
degeneratif, pemerintah Indonesia menetapkan menyebabkan resiko mutasi sel, degenerasi sel
kebijakan dalam upaya peningkatan pelayanan dan kerusakan sel. Menurut teori lingkungan
kesehatan. diawali kebiasaan yang tidak sehat seperti
merokok, mengkonsumsi minuman alkohol,
Penyakit degeneratif menyebabkan kematian pola makan yang tidak sehat, aktifitas fisik
terbesar di dunia, bahkan di Indonesia terjadi yang kurang, dan pencemaran lingkungan
peningkatan penyakit kronis degeneratif tiap (radikal). Obat tradisional telah diterima secara
tahunnya (Handajani et al., 2010). Terdapat luas di negara-negara yang tergolong
beberapa teori tentang proses timbulnya berpenghasilan rendah sampai sedang. Bahkan
penyakit degeneratif, diantaranya adalah teori di beberapa negara berkembang obat
genetika, teori tear and wear, teori crosslink, tradisional telah dimanfaatkan dalam
teori lingkungan dan teori radikal bebas pelayanan kesehatan terutama dalam
(Sutrisna, 2013). Penyakit degeneratif pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam
merupakan penyakit yang sulit untuk
Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang dengan daya antioksidan terbesar terdapat
kesehatan disebutkan bahwa obat tradisional pada ekstrak akar dengan konsentrasi 0,25%
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa sebesar 79,37%, ekstrak kulit batang dengan
bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan konsentrasi 0,5% memiliki daya antioksidan
sarian (galenik), dapat digunakan secara turun 75,93%, dan ekstrak daun memiliki daya
temurun untuk pengobatan. Beberapa jenis antioksidan sebesar 76,63%, sedangkan
tanaman obat yang dimanfaatkan oleh vitamin E memiliki daya antioksidan 75,37%
masyarakat Indonesia, antara lain: kunyit, (Wardatun, 2011). Selain itu terdapat salah
temu lawak, kencur, jahe, lengkuas, salam, satu tumbuhan obat tradisional Indonesia
pace, pyanghong, kumis kucing, soka, yakni Sirih (Piper betle L.). sirih merupakan
belimbing, sirih, meniran, kecubung, tumbuhan merambat dengan bentuk daun
kemlandingan, kangkung lumut, kunir putih, menyerupai jantung dan berwarna hijau.
kayu manis, pegagan, alang-alang, dan tapak Minyak atsiri yang terkandung dalam sirih
dara putih (Syarif et al., 2011). Masyarakat dimanfaatkan masyarakat suku Madura
secara turun temurun telah memanfaatkan tepatnya di kota Sumenep untuk obat anti
keunggulan tanaman obat untuk mengobati jamur, anti bakteri, dan anti oksidan, yang
penyakit degeneratif. Selain tumbuhan tersebut dapat menyembuhkan penyakit asam urat,
tumbuhan obat tradisional Indonesia yang jantung, nyeri otot dan persendian, serta stroke
memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah (Ningtias et al., 2014). Tumbuhan lain adalah
sambiloto (Andrographis paniculata Ness.). binahong. penelitian Fitriyah et al., (2013)
Pengujian antioksidan dari ekstrak etanol akar, menyatakan tanaman binahong (Anredera
kulit batang dan daun sambiloto dilakukan cordifolia) adalah tanaman obat potensial yang
mengunakan metode Linoleat- Tiosianat dapat mengatasi berbagai jenis penyakit.
dengan vitamin E sebagai kontrol positif. Bagian tanaman binahong yang bermanfaat
Warna yang terbentuk diukur secara sebagai obat pada umumnya adalah daun
spektrofotometri pada  479 nm. Tiga ekstrak

Tradisi Masyarakat dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat di


Pekarangan

Penanaman tanaman obat yang biasanya tanaman obat. Jenis tanaman obat yang ada di
merupakan tanaman rempah bumbu dan Saung Wira cukup lengkap, tapi karena
digunakan sebagai obat sakit ringan dapat dilanda banjir, beberapa jenis tanaman
dilakukan segera oleh warga tanpa harus direlokasi. Pengelola Saung Wira adalah
menunggu tenaga kesehatan professional. seorang insinyur pertanian, tingkat pendidikan
Tetapi, ada juga warga masyarakat yang lulusan Strata 2 (S2) dari Universitas Texas
membudidayakan tanam- an obat keluarga dan juga seorang purna bakti pegawai negeri.
sebagai sumber peng- hasilan. Bahkan ada Beliau mendirikan dan membina Kelompok
yang menggunakan bunga dari tanaman obat Wanita Tani (KWT) serta sering
sebagai bagian dari sesaji dalam upacara dan mensosialisasikan cara pemakaian serta
sembahyang di daerah Bali. Di desa memberi bibit tanaman obat kepada
Banjarwaru Kabupaten Bogor, terdapat Saung masyarakat. Selain itu, di salah satu posyandu
Wira dengan luas sekitar satu hektar yang dekat Saung Wira terdapat TOGA yang
terdiri dari kumpulan pohon-pohon seperti dikelola oleh seorang kader dan digunakan
aneka jenis bambu dan tanaman lain termasuk oleh warga sekitar yang membutuhkan. Desa
lainnya yang menjadi lokasi tempat penelitian adalah untuk menyiapkan tanaman yang
di Kabupaten Bogor adalah desa Bendungan. digunakan sebagai obat, untuk pengobatan
Di desa Bendungan ada rumah sehat yang sendiri maupun untuk keperluan sakit
dimiliki oleh sepasang suami istri yang semula mendadak, misalnya kalau sakit terjadi pada
tinggal di kota. Di Desa Bedungan suami istri malam hari, sebagai pertolongan pertama
ini hidup bahagia menikmati masa purna bakti. sebelum berobat ke dokter. Penggunaan
Di sekeliling rumah mereka terdapat kebun tanaman obat ini tidak perlu mengeluarkan
dengan banyak jenis tanaman yang tertata rapi biaya, mengingat tanaman tersebut tersedia di
termasuk tanaman obat. Rumah mereka juga pekarangan rumah. Upaya ini sangat
di- gunakan sebagai posyandu dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat saat mereka tidak
diikutkan dalam lomba desa. Pada umumnya, mempunyai biaya. Disamping itu sebagian
yang menanam TOGA adalah ibu-ibu dengan masyarakat di desa tidak mau berobat ke
pengetahuan yang diperoleh secara turun dokter.Tanaman obat juga dapat dijual kepada
temurun khususnya dari ibu mereka. Banyak masyarakat, sehingga dapat untuk menambah
juga masyarakat yang tidak menanam tetapi penghasilan. Dari segi keamanannya tanaman
hanya meng-gunakan tanaman obat yang obat ini diberikan sebagai obat tanpa
didapat dari tetangganya. Ada juga yang penambahan bahan kimia, misalnya buah
menanam dengan inisiatif sendiri setelah mengkudu, mahkota dewa dan lain-lain
mendapat informasi dari kader atau tokoh ma- tanaman obat.
syarakat. Tujuan menanam TOGA antara lain
Judul: Tanaman Obat yang Purin dapat berasal dari makan, konversi asam
nukleat pada jaringan menjadi purin
Berefek Sebagai Antigout
nukleotida dan sintesis de novo dari basis
Abstrak: Gout adalah keadaan penumpukan purin (Dipiro et al., 2012). Gout merupakan
kristal yang berasal dari gangguan penyakit yang mempengaruhi lebih dari 1%
metabolisme asam urat di dalam sendi, orang dewasa di dunia. Penyakit ini umumnya
jaringan periartikular, tulang dan organ lebih banyak menyerang pada pria (Ar’ev AL
lainnya. Pasien yang menderita gout akan et al., 2012). Di negara swedia barat, pada
memiliki resiko dari kardiovaskular yang tahun 2005 hingga 2012 prevalensi gout
sangat tinggi, sehingga perlu strategi meningkat pada populasi yang berusia 20
pencegahan yang optimal. Prevalensi asam tahun ke atas berkisar 1,8% dan kejadiannya
urat di Indonesia terjadi pada usia di bawah 34 sekitar 190 kasus per 100.000 orang per tahun
tahun yaitu sebesar 32%. Sejak zaman dahulu (Dehlin et al., 2016). Prevalensi asam urat di
masyarakat Indonesia mengenal dan Indonesia terjadi pada usia di bawah 34 tahun
menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai yaitu sebesar 32% (Pratiwi, 2013).
salah satu upaya menanggulangi berbagai
masalah kesehatan. Review bertujuan untuk Metode penelitian: Pada review artikel ini
membahas tanaman yang terkait dengan gout digunakan literatur online dan offline.
yang digunakan untuk mengurangi dan Literatur online didapat dari jurnal publikasi
mencegah terjadinya gout berdasarkan lokal maupun internasional yang diperoleh
literatur. Pada review artikel ini digunakan dari penyedia jurnal di internet. Literatur
literatur online dan offline. Literatur online offline yang digunakan yaitu buku dan e-book
didapat dari jurnal publikasi lokal maupun
internasional yang diperoleh dari penyedia
Hail dan Pembahasan: Tanaman sirsak
kini telah menyebar ke seluruh pelosok di
jurnal di internet. Literatur offline yang
indonesia. Umumnya, tanaman ini ditanam
digunakan yaitu buku dan e-book. Gout dapat
dipekarangan rumah (Sunarjono, 2005). Daun
diatasi dengan bahan alam yaitu Sirsak
dari Annona muricata dilengkapi dengan
(Annonna muricata Linn.), Mahkota Dewa
kanopi terbuka dan bulat dengan warna hijau
(Phaleria macrocarpa), Suruhan (Peperomia
tua atau gelap dengan ukuran daun yang
pellucida), Kulit Manggis (Garcinia
berukuran besar. Daun sirsak (Annonna
mangostana L.) Daun Tempuyung (Sonchus
muricata Linn.) mempunyai kandungan tannin,
arvensis) dan Daun Salam (Syzygium
resin, dan alkaloid yang mungkin mampu
polyanthum).
mengatasi nyeri sendi. pada penyakit gout.
Pendahuluan: Gout adalah keadaan Sifat antioksidan yang terdapat pada daun
penumpukan kristal yang berasal dari Annonna muricata dapat mengurangi
gangguan metabolisme asam urat di dalam terbentuknya asam urat melalui penghambatan
sendi, jaringan periartikular, tulang dan organ produksi enzim xantin oksidase (Shabella,
lainnya (Salgal & Agrawal, 2015). Gout 2011; Gustomi & Fenny, 2016). Senyawa aktif
berupa produk akhir dari degradasi purin. yang teridentifikasi adalah 2,3-dihidro-
Peningkatan purin ini dapat terjadi akibat benzofuran; tetradekana; 1,4,4a,5,6,7,8,8a-
produksi yang berlebih atau kurang matang. oktahidroisokuinolin-3-etoksi; 4- hidroksi-
3,5,6-trimetil-4-(3-oxo-1-butenil)-2 oleh masyarakat Indonesia (Notoatmodjo,
sikloheksena-1-on dengan bantuan 2007). Tumbuhan obat adalah pemanfaatan
kromatografi gas-spektroskopi massa kgBB keanekaragaman hayati yang ada di sekitar
(Artini et al., 2012). Ekstrak etanol daun kita, baik tumbuhan yang dibudidayakan
Annona muricata dapat menurunkan sejajar atapun tumbuhan liar. Sejak nenek moyang,
dengan kontrol dengan menghambat Xantine tumbuhan sudah digunakan sebagai obat
Oxidase lebih dari 200 µg/ml (Sunarni et al., tradisional. Perlu diingat bahwa biaya
2015). Rebusan daun Annonna muricata pengobatan yang tidak dapat dijangkau oleh
dengan dosis 1 gelas atau setara 200 cc air 2 x semua orang, maka tumbuhan obat merupakan
perhari selama 7 hari pada responden yang salah satu alternatif yang terjangkau bagi
menderita gout arthritis mengalami penurunan masyarakat (Bangun, 2012).
pada pemeriksaan asam urat (Gustomi &
Fenny, 2016). Hasil uji secara in vivo fraksi n- Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah
butanol ekstrak daun Annonna muricata mengetahui jenis tumbuhan yang digunakan
mampu menurunkan kadar asam urat pada sebagai obat tradisional di daerah Eks-
tikus putih jantan galur wistar dengan dosis Karisidenan Surakarta. Mengklasifikasikan
200 mg/kgBB (Artini et al., 2012). jenis-jenis tumbuhan tersebut berdasarkan
bagian yang digunakan, cara pengolahan,
sumber, dan kegunaannya.

Judul: Jenis Tumbuhan yang Metode Penelitian: Metode yang dilakukan


Digunakan sebagai Obat Tradisional adalah wawancara semi terstruktur dan
dokumentasi di daerah eks-karisidenan
Di Daerah Eks- Karesidenan
Surakarta. Pelaksanaan penelitian terdiri dari
Surakarta survei pendahuluan yang mencakup perijinan,
kegiatan penelitian, penentuan responden,
Pendahuluan: Etnobotani adalah studi serta mendapatkan data monografi kota dan
yang mempelajari hubungan antara tumbuhan kabupaten eks-karesidenan Surakarta yang
dengan manusia, mempelajari bagaimana cara mencangkup Kota Surakarta, Kabupaten
pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
sehari-hari. Etnobotani merupakan bentuk Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten
deskriptif dari pengetahuan botani yang Klaten. Pengumpulan data etnobotani yang
dimiliki masyarakat di daerah tertentu. terdiri dari wawancara semi terstruktur dan
Pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan dokumentasi. Kriteria responden dalam
tradisional merupakan salah satu kajian penelitian ini yaitu masyarakat Kota Surakarta,
etnobotani. Obat tradisional merupakan Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo,
warisan budaya bangsa yang perlu untuk Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen,
dilestarikan dan dikembangkan guna Kabupaten Klaten yang berjenis kelamin
menunjang kesehatan. Obat tradisional sangat perempuan dan masih memiliki pengetahuan
besar peranannya dalam pelayanan kesehatan tentang tumbuhan berkhasiat obat yang dapat
masyarakat di Indonesia, maka dari itu obat diolah menjadi jamu. Rata-rata responden
tradisional berpotensi untuk dikembangkan. berprofesi sebagai penjual jamu. Responden
Indonesia memiliki banyak tanaman obat- Kabupaten Karanganyar berprofesi sebagai
obatan karena Indonesia memiliki Pegawai Laboratorium Balai Besar Penelitian
keanekaragaman hayati terbesar kedua setelah dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Negara Brazil. Meskipun banyak tanaman Tradisional (B2P2TOOT). Wawancara bersifat
yang dapat digunakan sebagai bahan obat semi terstruktur yang telah menyiapkan daftar
tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal inti dari pertanyaan. Selebihnya, peneliti
melontarkan pertanyaan menyesuaikan alur rimpang dari temu-temuan (temuireng dan
pembicaraan dari responden tetapi dengan temumangga) seringkali digunakan sebagai
batasan-batasan tertentu yang dapat menjawab racikan jamu untuk mencegah liver, hipertensi,
inti pertanyaan. Dokumentasi dapat berupa dan hepatitis, selain itu juga ditemukan
bukti spesimen, foto, dan rekaman. penggunaan alang-alang dan kayu secang
Dokumentasi berupa foto mencakup semua sebagai obat masuk angin.
kegiatan penelitian dan foto spesimen.
Dokumentasi bukti spesimen dipilih
berdasarkan keterwakilan suatu spesies, pada
bukti spesimen diberikan catatan khusus.
Judul: PEMANFAATAN JENIS
Dokumentasi berupa rekaman mengenai TUMBUHAN SEBAGAI OBAT
percakapan peneliti dengan responden. TRADISIONAL BERBASIS
ETHNOMEDICAL KNOWLEDGE
Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ke 7 wilayah Eks- PADA MASYARAKAT SUKU
Karisidenan Surakarta menggunakan MANDOBO
tumbuhan-tumbuhan yang umum dikenal
masyarakat sebagai bahan obat tradisional atau ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk
racikan jamu. Tanaman yang umumnya mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang
digunakan di ke 7 wilayah antara lain: kencur dimanfaatkan sebagai sumber alternatif obat
yang ditumbuk dan dilarutkan pada air panas berbasis pengetahuan lokal masyarakat suku
sebagai penawar pahit, kunir yang ditumbuk Mandobo di Kampung Sokanggo. Metode
dan dilarutkan di air panas digunakan untuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melancarkan menstruasi, temulawak yang metode desktiptif dengan teknik wawancara
ditumbuk dan diberi air gula kemudian direbus kepada responden yang dipilih. Hasil
dan disaring disaring digunakan untuk penelitian menunjukkan bahwa
mencegah penyakit liver, daun sirih yang ketergantungan masyarakat terhadap
direbus digunakan untuk mengobat sariawan. tumbuhan obat cukup tinggi dengan
Tidak semua tanaman yang digunakan ke 7 dimanfatakannya 25 jenis tumbuhan dari 20
wilayah tersebut sama, beberapa penggunaan famili yang meliputi jenis rumput, perdu, liana
tanaman juga hanya ditemukan di daerah dan pohon. Famili yang sering dimanfaatkan
tertentu. Contoh tanaman yang hanya antara lain Zingiberaceae, Moraceae,
digunakan di daerah tertentu antara lain: di Lamiacea. Bagian daun menjadi bagian utama
Desa Belikurip, Wonogiri ditemukan dari tumbuhan yang sering dimanfaatkan yakni
penggunaan daun kelor sebagai obat gatal dan sebanyak 12 spesies. Sementara cara
daun jati cina untuk melancarkan BAB. Di pengolahan yang umum digunakan adalah
Dusun Pandanan, Soropatren, Klaten melalui perebusan. Proses pemanfaatan
ditemukan penggunaan air degan untuk tumbuhan hutan dalam komunitas masyarakat
penawar racun. Di Nepan, Boyolali masih suku Sokanggo sangat efektif dalam
banyak penduduk yang membudidayakan dan menyembuhkan penyakit-penyakit umum yang
menggunakan kayu manis sebagai obat diderita di dalam komunitas mereka
kolesterol. Di Dalangan, Sukoharjo
PENDAHULUAN: Paradigma kesehatan saat
penggunaan daun katuk untuk melancarkan
ini adalah ‘back to nature’ dengan penggunaan
ASI. Di Tawangmangu, Karanganyar sangat
bahanbahan alami sebagai pilihan untuk
terkenal dengan pemanfaatan cengkeh sebagai
mengatasi masala-masalah kesehatan.
penghangat tubuh. Di daerah Jebres, Kota
Masyarakat menyadari bahaya jangka panjang
Surakarta ditemukan penggunaan daun
yang timbul sebagai akibat mengkonsumsi
beluntas untuk mengatasi bau bau badan,
obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia. HASIL DAN PEMBAHASAN: Pemanfaatan
Disisi lain sejarah menyatakan bahwa sebelum tumbuhan sebagai obat tradisional telah lama
ilmu kedokteran dan peralatan berkembang, dilakukan oleh masyarakat suku Mandobo di
manusia sudah berusaha mencari Kampung Sokanggo. Pada umumnya
penyembuhan penyakit dengan memanfaatkan masyarakat suku Mandobo yang mengenal
bahan-bahan alam yang ada disekitarnya, jenis tubuhan obat berusia paling tua berumur
berupa akarakaran, daun-daunan, serta bagian 54 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dan
tumbuhan yang lainnya. Pemanfaatan bagian observasi lapang diketahui 25 jenis tumbuhan
tumbuhan obat telah berlangsung secara turun- obat dari 20 famili yang terdiri dari berbagai
temurun sehingga melahirkan pengetahun etnis tingkatan (rumput, pohon, perdu, herba liana
tertentu terhadap obat-obat tradisional (Muller dan terna) yang dimanfaatkan oleh suku
2005). Dalam upaya mencapai hidup sehat, Mandobo di Kampung Sokanggo Distrik
pemerintah menyelenggarakan upaya Mandobo sebagai obat tradisional. Jenis
kesehatan dengan melibatkan peran aktif tumbuhan obat yang diperoleh dari hutan,
masyarakat. Salah satu kegiatan adalah kebun dan juga pekarangan rumah baik yang
pengobatan tradisional. Kegiatan ini sekaligus di introduksi dari hutan atau tumbuh secara
membantu meringankan beban pemerintah liar. Jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan
dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat sebagai obat tradisional oleh masyarakat suku
(Wowor dkk. 2016). Pengobatan tradisional Mandobo Distrik Mandobo dapat dilihat pada
secara langsung atau tidak langsung tabel 1. Secara botanis, famili dari jenis
berhubungan dengan upaya pemanfaatan dan tumbuhan obat yang paling banyak
pelestarian sumberdaya hayati, khusus dimanfaatkan oleh suku Mandobo berturut-
tumbuhan obat. Pengetahuan tentang turut adalah Zingiberaceae, Moraceae,
pemanfaatan tumbuhan dapat diperoleh dari Lamiacea. Sementara dari jenis tumbuhan obat
pemanfaatan individu yang diwariskan dari paling banyak merupakan habitus pohon dan
generasi ke generasi sehingga menjadi dijumpai disekitar pekarangan rumah. Bagian
pengetahuan penduduk lokal dalam tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan
mengidentifikasi tumbuhan tumbuhan obat obat oleh masyarakat suku Mandobo kampung
dari hutan secara alami. Sokanggo terdiri dari getah, kulit batang, daun
dan buah. Cara mengolah tumbuhan sebagai
METODE PENELITIAN: Penelitian ini di bahan obat berdasarkan pengetahuan
laksanakan di Kampung Sokanggo Distrik masyarakat dibagi menjadi dua, yakni secara
Mandobo Kabupaten Boven Digoel selama 2 langsung dan melalui proses pengolahan.
minggu mulai pada tgl 17 s/d 29 Juli tahun Secara langsung biasanya ketika ditemukan
2014. Subyek dalam penelitian ini adalah langsung dapat dimakan dan bagian yang
masyarakt suku Mandobo yang memanfaatkan biasanya dapat dimakan secara langsung ialah
tumbuhan sebagai bahan obat-obatan. Obyek bagian pucuk, tunas muda, dan umbi. Namun
yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis sebagian besar dilakukan melalui proses
tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan memasak seperti direbus, dipanaskan di atas
obatan- obatan tradisional oleh suku Mandobo api, ditumbuk, dan dihancurkan. Masyarakat
di kampung Sokanggo Distrik Mandobo suku Mandobo banyak memanfaatkan
kabupaten Boven Digoel. Penelitian ini tumbuhan dengan cara direbus dan dipanaskan
menggunakan metode deskripsi dengan teknik di atas api. Berdasarkan informasi yang
observasi lapang dan wawancara semi diperoleh dari responden, diketahui bahwa
stuktural,. Metode yang digunakan yaitu berbagai jenis tumbuhan yang dimanfaatkan
penentuan responden, variabel pengamatan, sebagai alternatif obat untuk menyembuhkan
pengolahan dan analisis data. beberapa penyakit seperti batuk, malaria,
diare, serampah, penyakit kulit dan luka bakar,
sengat dan terbelah. Dari klasifikasi penyakit telah berkembang namun jumlah masyarakat
yang disebutkan tersebut, dominan tipe yang memanfaatkan pengobatan tradisional
penyakit yang umum diderita adalah jenis tetap tinggi. Menurut survei sosial ekonomi
batuk dimana terdapat 4 jenis tumbuhan yang nasional tahun 2001 sebanyak 57,7%
dapat dikonsumsi untuk meredahkan penyakit penduduk Indonesia melakukan pengobatan
batuk dan terglolong paling umum. sendiri tanpa bantuan medis, 31,2%
diantaranya menggunakan tanaman obat
tradisional dan 9,8% memilih cara pengobatan
tradisional lainnya. Indonesia memiliki budaya
pengobatan tradisional termasuk penggunaan
tanaman obat sejak dulu dan telah dilestarikan
secara turun-temurun. Namun dengan adanya
modernisasi budaya dapat menyebabkan
hilangnya pengetahuan tradisional yang
dimiliki oleh masyarakat (Bodeker, 2000
dalam Novitasiah,2013).

JUDUL: METODE PENELITIAN: Jenis penelitian ini


KAJIANPEMANFAATANTANAMANSEBA adalah penelitian deskriptif dengan metode
GAIOBATTRADISIONAL yang digunakan adalah metode kualitatif.
DIDESATOLAIKECAMATANTORUEKAB Penelitian ini dilaksanakan di desa Tolai
UPATENPARIGIMOUTONG Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong
yang dilaksanakan pada bulan
ABSTRAK: Penelitian inibertujuan untuk JunisampaiNovember2016.
memperoleh informasi tentang jenis-jenis
tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat Variabel (objek) penelitian ini adalah
tradisional dan cara pemanfaatannya oleh pemanfaatan tanaman obat yang dilakukan
masyarakat serta kelayakannya sebagai oleh masyarakat yang ada di Desa Tolai.
mediainformasi bagi masyarakat.Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua
inimerupakan penelitian deskriptif jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat
menggunakan metode wawancara dengan oleh masyarakat Desa Tolai, sedangkan
pengambilan data menggunakan teknik jelajah sampel dalam penelitian ini adalah semua jenis
dan observasi. Hasil penelitian ditemukan 53 tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat
jenis dari 29 famili yang dimanfaatkan sebagai untuk mengobati penyakit yang diderita
obat tradisional. Bagian dari tanaman obat olehmasyarakat.
yang dimanfaatkan yaitu akar, umbi, rimpang,
HASIL DAN PEMBAHASAN: Jenis tanaman
ranting, batang, daun, bunga, biji dan buah
yang berhasil diidentifikasi di desa Tolai
dengan dengan cara pengolahan yang
sebanyak 53 jenis dari 29 famili, seluruhnya
bervariasi seperti : dijemur, ditumbuk,
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat
diremas, diparut, diseduh, direbus,
tradisional dan yang paling banyak
dipanggang, digoreng, dikunyah, diteteskan,
dimanfaatkan adalah dari famili Zingiberaceae
digosokan, diperas, dioleskan, dimakan dan
yaitu sebanyak 9 jenis. Pemanfaatan tanaman
diminum langsung. Sebaiknya dilakukan
sebagai obat tradisional didesa Tolai dilakukan
penelitian yang lebih lanjut mengenai potensi,
dengan cara bervariasi seperti: direbus,
habitus, dan kandunganzatkimiapadatanaman
ditumbuk, diremas, dipanggang, digoreng,
yangbisamengobatisuatujenispenyakit
dijemur, dioleskan, dikunyah, diteteskan,
PENDAHULUAN: Indonesia sebagai negara digosokan, diseduh, diparut, diperas serta
yang memiliki pelayanan kesehatan modern dimakandandiminumlangsung.
keanekaragaman tumbuhan obat-obatan dapat
menunjangadanya ketersediaan obat-obat
JUDUL: EKSPLORASI JENIS DAN memiliki kearifan tersendiri dalam
PEMANFA ATAN TUMBUHAN OBAT memanfaatkan berbagai tanaman berkhasiat
PADA MASYARAKAT SUKU MUNA DI obat. Permukiman kota Wuna merupakan
PERMUKIMAN KOTA WUNA pusat Kerajaan Muna masa lalu, dimana
INVENTORY budaya dan kearifan lokal lainnya masih
dipertahankan termasuk pemanfaatan tanaman
ABSTRAK: Selama ini sudah banyak jenis
obat. Pemanfaatan tumbuhan obat untuk
tumbuhan yang dimanfaatkan oleh suku Muna
mengobati berbagai penyakit yang diderita
di Kota Wuna. Permasalahannya adalah bahwa
oleh masyarakat setempat telah dipertahankan
sampai saat ini belum ada identifikasi yang
secara turun-temurun. Pengetahuan tersebut
jelas tentang nama-nama jenis tumbuhan
telah lama dimilikidan dimanfaatkan oleh
tersebut secara ilmiah.Tujuan penelitian ini
masyarakat setempat. Permasalahnnya adalah
adalahuntuk mengetahui jumlah dan jenis
bahwa dari aspek taksonominya
tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh suku
Muna di Permukiman Kota Wuna, khasiat dan TUJUAN: untuk mengidentifikasi jenis,
organ tumbuhan yang dimanfaatkan.Penelitian khasiat, dan cara pemanfaatan tumbuhan obat
ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga oleh suku Muna di Pemukiman Kota Wuna.
November 2013, bertempat di Pemukiman Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Kota Wuna Kecamatan Tongkuno Kabupaten memberikan informasi bagi masyarakat
Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian Indonesia tentang jenis-jenis tumbuhan obat
ini menggunakan metode survey dan yang dimanfaatkan oleh suku Muna yang
wawancara. Identifikas jenis tumbuhan obat mungkin bisa dimanfaatkan di daerah lain.
dilakukan dengan mencocokkan ciri-ciri yang Lebih lanjut hasil penelitian ini diharapkan
ada dengan gambar yang mengacu pada buku dapat dimanfaatkan sebagai referensi
identifikasi tumbuhan.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat 34 koleksi METODE PENELITIAN: Kerangka teoristis,
tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat variabel penelitian, prosedur pengumpulan
tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat data
di Pemukiman Kota Wuna. Dari 34 jenis yang
dimanfaatkan tersebut, 31 koleksi telah HASIL DAN PEMBAHASAN: Terdapat 34
teridentifikasi nama ilmiahnya dan 3 koleksi koleksi tumbuhan yang berkhasi at sebagai
tidak dapat diidentifikasi nama ilmiahnya. obat tradisional yang dimanfaatkan oleh
masyarakat suku Muna. Dari 34 yang
PENDAHULUAN: Menurut WHO, hingga 65 dimanfaatkan 31 koleksi telah teridentifikasi
% dari penduduk negara maju dan 80 % nama ilmiahnya dan 3 koleksi tidak dapat
penduduk negara berkembang telah teridentifikasi nama ilmiahnya. Organ
menggunakan obat herbal. Perkembangan obat tumbuhan yang digunakan sebagai obat
herbal semakin pesat dengan pemasok terbesar meliputi seluruh bagian organ tumbuhan atau
adalah Cina, Eropa, dan Amerika Serikat. Di hanya salah satu bagian organ saja (akar,
Afrika, presentase populasi yang batang, daun, bunga, buah dan biji). Dari
menggunakan obat-obat herbal mencapai 60- keseluruhan jenis tumbuhan yang dikoleksi
90 %, di Australia sekitar 40-50 %, Eropa 40- dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan 22
80 %, Amerika 40 %, Kanada 50 % jenis penyakit.
(Sinambela, J.M., 2003). Tumbuhan obat
tradisional merupakan ramuan bahan alam JUDUL: Etnobotani Tumbuhan Obat
yang secara tradisional telah digunakan untuk Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan
pengobatan berdasarkan pengalaman dan
Sumowono Kabupaten Semarang Jawa getah (3 jenis) dan akar (2 jenis). Berdasarkan
Tengah pengolahannya tumbuhan obat dibagi
menjadi 4, yaitu dimanfaatkan dalam bentuk
PENDAHULUAN: Penelitian di Indonesia segar (18 jenis), direbus (13 jenis), dikeringkan
mengenai pemanfaatan tumbuhan obat juga (4 jenis) dan dilayukan/dibakar (2 jenis)
berkembang pesat. Adanya kesadaran untuk
back to nature, termasuk bidang kesehatan,
mendorong penggunaan tumbuhan obat. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa di sekitar
Taman Nasional Bukit Barisan, Riau, terdapat
78 jenis tumbuhan obat, baik dari tumbuhan
berbunga atau paku-pakuan yang digunakan
oleh masyarakat sekitar (Setyowati dan
Wardah 2007). Masyarakat adat Kampung
Dukuh, Garut Jawa Barat, menggunakan 137
jenis tumbuhan sebagai tumbuhan obat
(Santhyami 2010). Masyarakat lokal Suku
Muna, memanfaatkan 61 jenis tumbuhan
obat (Windadri et al .2006). Selain itu,
penduduk Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara,
memanfaatkan 73 jenis tanaman sebagai obat
tradisional (Rahayu et al. 2006). Masyarakat
Desa Keseneng Kec. Sumowono Kab.
Semarang adalah salah satu contoh
masyarakat di Indonesia yang masih
memanfaatkan tumbuhan obat sebagai obat
tradisional. Mereka memiliki pengetahuan
tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai
bahan obat tradisional dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

METODE PENELITIAN: Penelitian ini


menggunakan dua tahap.Tahap pertama
adalah penggalian potensi masyarakat Desa
Keseneng sebagai tempat penelitian
etnobotani. Tahap ini menggunakan metode
observasi partisipatif moderat dan wawancara
terbuka. Tahap kedua yaitu pengumpulan
data tumbuhan obat.

HASIL DAN PEMBAHASAN: Tumbuhan obat di


desa Keseneng dapat mengobati 15 kelompok
penyakit dengan bagian tumbuhan obat yang
digunakan yaitu rimpang (7 jenis), semua
bagian tumbuhan (3 jenis), batang (3 jenis),
buah (7 jenis), daun (10 jenis), biji (1 jenis),
JURNAL INTERNASIONAL

Tinjauan spesies Ginseng di berbagai daerah sebagai ramuan multiguna dalam


pengobatan tradisional Tiongkok, herbologi modern, dan ilmu farmakologis

Ginseng adalah ramuan Cina paling sintesis karbohidrat, lipid, RNA, dan
terkenal di seluruh dunia, dan telah protein. Lebih klinis penelitian diperlukan
menjadi salah satu yang paling banyak untuk mengungkap berbagai zat dan
ramuan dihargai di Cina. Pengobatan efeknya pada ginseng yang berkontribusi
tradisional Cina sebagai elemen penting untuk kesehatan masyarakat.
dari alternatif dan pengobatan
Untuk pengobatan Tiongkok, dan
komplementer, maju selama ribuan tahun
khususnya, TCM, untuk menjadi lebih
dengan pengaturannya yang khas terapi,
terintegrasi ke dalam praktik medis di
teori diagnostik dan di negara-negara
Barat, ada kebutuhan untuk
Asia, khususnya Cina. Di sebagian besar
menjembatani banyak konseptual dan
dunia, terutama negara-negara barat,
perbedaan praktis antara pengobatan
Ginseng telah banyak digunakan dalam
barat dan Pengobatan Tiongkok. Di antara
beberapa dekade terakhir dan telah
spesies ginseng, Korea ginseng (P.
menjadi terkenal karena fungsinya yang
ginseng), ginseng Cina (P. notoginseng),
penting dalam mengobati dan mencegah
dan ginseng Amerika (P. quinquefolius)
banyak penyakit.
adalah yang terbanyak umum di seluruh
Panax ginseng terdiri dari sejumlah dunia. Budidaya Ginseng (CG), Ginseng
konstituen aktif, seperti ginsenosides, zat Budidaya Gunung (MCG), dan Gunung Liar
nitrogen, karbohidrat, fitosterol, asam Ginseng (MWG) adalah tiga kategori
organik, minyak esensial, asam amino, ginseng. Kerdil ginseng (P. trifolius) adalah
peptidoglikan, berulang, mengandung jenis ginseng lain di Kanada.
senyawa nitrogen, asam lemak, vitamin,
Ginseng Siberia, E. senticosus juga
mineral dan senyawa fenolik lainnya.
umum lainnya ginseng di Amerika Serikat.
Ginsenosides diklasifikasikan menjadi dua
Ginseng Brasil (P. glomerata Spreng.
kelompok utama yang dikenal sebagai
Pedersen, Amaranthaceae), adalah a
protopanaxadiol (PPD) dan
tanaman obat sebagian besar digunakan
protopanaxatriol (PPT). Aktivitas
sebagai ramuan adaptogenik. Meskipun,
farmakologis ekstrak ginseng berpengaruh
budidaya ginseng dilakukan di lapangan di
pada sentral sistem saraf, tindakan
Asia dan Eropa, upaya ini berskala kecil
antipsikotik, efek penenang, perlindungan
dan tidak berdampak signifikan pada
dari tukak stres, peningkatan motilitas
pasokan struktur pasar.
gastrointestinal, tindakan anti-kelelahan,
efek endokrinologis, peningkatan perilaku Inilah tumbuhan obat serbaguna
seksual, percepatan metabolisme, atau sumber unik dari berbagai jenis bahan
kimia senyawa, yang bertanggung jawab Pinaceae seperti Pinus sibirica.
atas berbagai senyawa aktivitas pabrik. Penggunaan tradisional bagian udara
Saat skenario publik berubah terhadap tanaman ini menyarankan agar mereka
penggunaan produk tanaman yang tidak menggunakan aktivitas antimikroba.
beracun Tanaman Obat Tradisional Asia, Misalnya, A. fruticulosa digunakan untuk
perkembangan obat modern dari P. melawan tuberculosis, beberapa spesies
ginseng harus diutamakan pengendalian Achillea digunakan untuk penyembuhan
berbagai penyakit luka) dan beberapa spesies Artemisia
alami antiseptic. Juniperus sabina
digunakan untuk mengobati diar- rhoea
Komposisi kimia dan aktivitas sementara J. sibirica digunakan untuk
melawan infeksi saluran kemih dan ginjal,
antijamur minyak esensial dari
pneumonia dan disentri P. sibirica
tanaman obat Kazakhstan
digunakan untuk mengobati hati dan
Flora Kazakhstan kaya akan ginjal gangguan .Aktivitas antijamur dari
tanaman aromatik (Sampietro et al. 2016). minyak yang dihasilkan oleh tanaman ini
Ini termasuk AsteraceaeNspesies seperti sebagian besar masih belum dijelajahi.
Ajania fruticulosa, Artemisia terrae-albae Sebagai bagian dari pencarian sistematis
dan Achillea Nobilis, tumbuhan Lamiaceae antijamur tanaman, tujuan dari pekerjaan
seperti Hyssopus ambiguus, semak ini adalah untuk menetapkan komposisi
Cupressaceae seperti Juniperus Sabina kimiawi minyak esensial yang diekstrak
dan Juniperus sibirica, dan pohon dari daun spesies asli dari

Kazakhstan dan aktivitas antijamurnya terhadap ekstrak Punica granatum dan


melawan strain toksigenik Fusarium dan Tabebuia avellanedae. Konsentrasi
Aspergillus. hambat minimum (MIC) dari ekstrak total
dan dari fraksi tambahan dari tanaman ini
ditentukan dengan menggunakan galur
Aktivitas in vitro tanaman obat methicillin-resistant (MRSA) dan -sensitive
(MSSA) S. aureus, termasuk isolat dari
Brazil, terjadi secara alami
PFGE klon A, yang lazim di Brazil dan dua
naftoquinon dan analognya, strain referensi ATCC.
melawan resisten methicillin
Campuran dari ellagitannins yang
Staphylococcus aureus
diisolasi dari P. granatum dan dua
Empat belas ekstrak dari tanaman naphthoquinones yang diisolasi dari T.
obat tradisional Brasil yang digunakan avellanedae menunjukkan aktivitas
untuk mengobati penyakit menular antibakteri terhadap semua strain S.
digunakan untuk mencari potensi aktivitas aureus yang diuji.
antimikroba terhadap bakteri Furanonaphthoquinones semi-sintetik
multiresisten yang penting secara medis. (FNQs) menunjukkan MIC lebih rendah
Strain Staphylococcus aureus rentan daripada yang ditunjukkan oleh
naphthoquinones alami. Hasil penelitian peranan yang penting dalam
menunjukkan bahwa produk alami ini pemuliharaan kepelbagaian biologi.
dapat menjadi kandidat potensial yang
Ketergantungan Shaiji pada
efektif untuk pengembangan strategi baru
tanaman untuk perawatan kesehatan
untuk mengobati infeksi MRSA.
menunjukkan pola tertentu eksploitasi
sumber daya hutan. Saat ada masalah
tentang konservasi keanekaragaman
PENGGUNAAN TANAMAN DALAM hayati Di seluruh dunia, komunitas ini
PERAWATAN KESEHATAN menggunakan tumbuhan untuk
TRADISIONAL PRAKTEK KOMUNITAS perawatan kesehatan mereka secara
SHAIJI DI SELATAN BANGLADESH berkelanjutan. Mereka membudidayakan
tanaman yang sepertinya langka dan
Penggunaan tumbuh-tumbuhan akhirnya telah mengembangkan
dalam penjagaan kesihatan tradisional arboretum untuk melestarikan tanaman.
komuniti Shaiji di barat daya Bangladesh. Untuk pemahaman yang lengkap dari
Shaiji, satu komuniti beragama dan pengetahuan pengobatan tradisional
beradat di barat daya Bangladesh Komunitas Shaiji, analisis kimiawi masing-
mempunyai sistem perubatan asli masing bagian tanaman harus dikerjakan.
menggunakan tumbuh-tumbuhan Ini dapat memberikan petunjuk untuk
tempatan. Sebanyak 36 individu di temu pengobatan bahkan non- penyakit yang
bual menggunakan borang soal selidik. bisa disembuhkan. Selain itu generasi
Shaiji hidup di kawasan pedalaman dan muda harus termotivasi untuk
berdekatan habitat berbelukar untuk memperoleh tradisional ini pengetahuan
bertafakur dan menjalankan aktiviti pengobatan.
keagamaan yang lain. Mereka bergantung
sepenuhnya kepada ubat-ubatan herba
untuk merawat berbagai-bagai penyakit
Tanaman obat yang digunakan oleh
daripada demam selesema biasa ke
penyakit kencing manis.
praktisi pengobatan tradisional
Memandangkan pengetahuan asli ini dalam pengobatan tuberkulosis dan
diturunkan secara mulut dari satu penyakit terkait di Uganda
generasi ke satu generasi, besar
Tuberkulosis (TB) tetap menjadi
kemungkinan pengetahuan ini akan hilang
salah satu penyakit yang paling sulit
dengan masa. Sebanyak 47 spesies
dikendalikan di dunia hari ini. Munculnya
tumbuh-tumbuhan digunakan oleh Shaiji
jenis yang resistan terhadap obat telah
sebagai ubat. Mereka banyak
membuat pengobatan yang sebelumnya
menggunakan daun, sama ada dimakan
efektif dan terjangkau kurang efektif. Hal
atau luaran. Mereka menggunakan
ini membuat pencarian obat baru dari
spesies tumbuh-tumbuhan secara lestari
obat tradisional lokal menjadi mendesak.
dan menanam sesetengah tumbuh-
Itu
tumbuhan. Oleh itu, mereka memainkan
Tujuan khusus dari penelitian ini mana yang digunakan untuk mengobati
adalah untuk (1) mengidentifikasi jenis TB. Ada kebutuhan untuk menyaring
tumbuhan yang digunakan dalam spesies yang disebutkan untuk
pengobatan TB, yaitu tumbuhan metode menentukan mana yang manjur dan
penyiapan dan pemberian, (2) dokumen aman. Teknologi pengolahan,
pengenalan TB, dan (3) dokumen obat pengemasan dan pengawetan obat
praktek pengolahan dan pengemasan oleh tradisional untuk pengobatan TB sangat
praktisi pengobatan tradisional (TMP). mendasar dan perlu ditingkatkan.

Metode: Kami mewawancarai 32 TMP tampaknya memainkan peran


TMP dari Kabupaten Kamuli, Kisoro dan penting dalam perawatan kesehatan
Nakapiripirit dengan dipandu primer pengiriman dan ini memberikan
pembenaran lebih lanjut untuk upaya
Hasil: Kami mendokumentasikan
pemerintah Uganda yang sedang
88 spesies tanaman yang digunakan untuk
berlangsung untuk mengintegrasikan
mengobati TB. Tujuh di antaranya,
sistem pengobatan allopathic dan
Eucalyptus spp., Warburgia salutaris (G.
tradisional.
Bertol.) Chiov., Ocimum suaveWilld.,
Zanthoxylum chalybeum Engl.,
Momordica foetida Schum., Persea
americana Mill. dan Acacia hockii De Wild. Sebuah studi etnobotani tanaman
disebutkan oleh tiga atau lebih TMP. yang digunakan untuk pengobatan
luka di Eastern Cape, Afrika Selatan
Obat-obatan kebanyakan
disiapkan sebagai campuran atau kadang Orang-orang di Provinsi Eastern
sebagai preparat tunggal dalam bentuk Cape, Afrika Selatan, masih sangat
sediaan decoctions dan infus. Mereka bergantung pada jamu tradisional obat
diberikan secara oral dalam dosis variabel untuk pengobatan berbagai penyakit dan
selama periode waktu yang berbeda- penyakit. Ini termasuk penggunaan
beda. TMP melakukannya tidak tahu cara tumbuhan untuk pengobatan luka.
mengawetkan obat dan mengemasnya Informasi yang dikumpulkan dari dukun,
dalam botol air bekas. Hampir semua TMP Sangomas, menemukan 38 spesies
menyebutkan tanda-tanda terpenting tumbuhan yang dimanfaatkan untuk
untuk mengenali TB. Mereka juga tahu pengobatan luka di Provinsi.
bahwa TBC itu menular penyakit
menyebar melalui kebersihan yang buruk Tanaman ini termasuk dalam 26
dan kepadatan penduduk. famili di antaranya Asteraceae,
Asphodelaceae dan Solanaceae adalah
Pengetahuan dan praktik lokal yang paling terwakili. Penggunaan daun
dalam mengobati TB ada di kabupaten tanaman sebagai tapal dan infus adalah
yang disurvei. Pengetahuan ini mungkin yang paling umum kategori sediaan
tidak sempurna dan TMP tampaknya herbal. Dalam semua kasus, pengobatan
masih bereksperimen dengan spesies luka melibatkan aplikasi luar jamu obat.
Tanaman obat selalu memainkan peran Tanaman Aronia: Tinjauan
penting peran tant dalam terapi dalam Penggunaan Tradisional, Aktivitas
kesehatan tradisional sistem perawatan di
Biologis, dan Perspektif untuk
Afrika Selatan. Diperkirakan antara 12 dan
15 juta orang Afrika Selatan masih
Pengobatan Modern
menggunakan pengobatan tradisional dari Genus Aronia (famili Rosaceae.
sebanyak 700 indige- nous spesies Subfamili Maloideae) mencakup dua
tumbuhan. spesies semak asli Amerika Utara: Aronia
Provinsi Eastern Cape sangat terkenal melanocarpa (Michx.) All. (chokeberry
untuk kekayaan spesies tumbuhan. hitam) dan Aronia arbutifolia (L.) Pers.
Penduduk asli Provinsi ini memiliki sejarah (chokeberry merah). Buah A. melanocarpa
panjang penggunaan tumbuhan secara tradisional digunakan oleh
tradisional untuk pengobatan berbagai penduduk asli Amerika Potawatomi untuk
penyakit dan penyakit termasuk ing menyembuhkan masuk angin. Di paruh
kegunaan tumbuhan untuk pengobatan pertama abad ke-20. Kultivar chokeberry
luka hitam diperkenalkan ke Uni Soviet dan
negara-negara Eropa lainnya,
Di masyarakat pedesaan, timbul luka menghasilkan buah-buahan yang
akibat memar, luka dan goresan, antara digunakan oleh industri makanan.
lain adalah terkadang tidak diobati pada
tahap awal. Ini adalah umum terutama di Saat ini, digunakan terutama
kalangan anak-anak. Di sebagian besar untuk produksi jus, selai, dan anggur,
kasus luka seperti itu menjadi septik dan serta tanaman hias. Di antara zat lainnya,
meradang sebelum mereka dibawa ke buah A. melanocarpa mengandung
perhatian orang tua, yang mungkin akan antosianin dan prosianidin, yang memiliki
mengobati luka tersebut di a cara potensi antioksidan yang kuat. Berbagai
tradisional menggunakan bahan tanaman aktivitas yang meningkatkan kesehatan -
atau mencari nasihat dari seorang dukun. yaitu, antioksidan, antimutagenik,
Bahkan banyak juga yang dewasa jauh antikanker, pelindung jantung.
dari klinik dan rumah sakit sering merawat hepatoprotektif. gastroprotektif,
luka menggunakan tanaman atau mencari antidiabetes, anti-inflamasi, antibakteri,
bantuan dukun. Meski herbal sukses tak antivirus, radioprotektif, dan
diragukan lagi kedokteran di Provinsi, ilmu imunomodulator - telah dibuktikan untuk
dan ex ekstrak chokeberry hitam oleh penelitian
in vitro dan in vivo.

Review yang disajikan merangkum


informasi mengenai botani, budidaya,
komposisi kimia, dan aktivitas
farmakologis tanaman Armia.
Komposisi kimiawi pembanding
daun beberapa tumbuhan obat
Review tentang beberapa tanaman
antidiabetes: Azadirachta indica,
obat tradisional India dengan
Vernonia amygdalina dan
aktivitas antioksidan
Gongronema latifolium
Banyak penelitian telah dilakukan
Sebagai bagian dari investigasi untuk mengidentifi kasisenyawa
mekanisme antidiabetik dari beberapa antioksidan dengan farmakologis aktivitas
tanaman obat asli, the proksimat, vitamin dan toksisitas terbatas. Dalam konteks ini,
dan unsur mineral dan komposisi fitokimia etnofarmakologi merupakan yang paling
Azadirachta indica, Vernonia amygdalina penting cara tant mungkin untuk
dan Gongronema latifolium ditentukan menemukan yang menarik dan molekul
secara kuantitatif dengan menggunakan yang sangat membantu. Fitokimia Analisis
standar metode dan perbandingan. Dari 3 rasayana telah mengungkapkan sejumlah
tumbuhan G. latifolium memiliki besar senyawa termasuk asam tanat,
kandungan protein kasar dan lemak flavonoid, tokoferol, kurkumin, askorbat,
tertinggi (p <0,05) Namun komposisi serat karotenoid, polifenol, dll. yang telah
terendah, sedangkan A. terbukti memiliki sifat antioksidan yang
indica dengan kandungan serat kuat
tertinggi memiliki protein kasar terendah Herbal olahan campuran
komposisi. Lemak dan abu terendah pada tradisional India obat mungkin memiliki
V. amygdalina. Juga G. latifolium aktivitas antioksidan yang timbul dari
menunjukkan komposisi tertinggi (p kandungan tumbuhannya dengan
<0,05) kandungan vitamin A, E dan niasin antioksidan prinsip, yang bertindak
dibandingkan A. indica dan V. amygdalina. mungkin dengan cara yang sinergis.
A. indica dan V. amygdalina memiliki Hipotesis ini seiring dengan kurangnya
komposisi vitamin C dan riboflavin yang toksisitas dapat menjadi penting untuk
lebih tinggi (p <0,05). Flavonoid, saponin tahan penggunaannya di masa lalu
dan polifenol secara signifikan dominan (p maupun saat ini
<0,05) di V. amygdalina relatif terhadap A.
indica dan G. latifolium, sedangkan
alkaloid dan HCN tertinggi (p <0,05) pada
A. indica.

Namun, G. latifolium
memilikikomposisi tanin tertinggi diantara
ketiga tumbuhan tersebut. Tampaknya
ada pelengkap biokimia dalam daun Skrining untuk aktivitas anti mikroba
tanaman ini yang dapat menyebabkan dan fitokimia konstituen dari
hipoglikemik yang dilaporkan dantindakan beberapa tanaman obat Nigeria
antihiperglikemik.
Penggunaan tanaman obat di ke kemungkinan sintesis obat yang lebih
Nigeria dan negara lain Afrika hitam manjur dengan toksisitas yang berkurang.
berasal dari beberapa abad yang lalu
Itu cara kerja tanaman yang
(Ojinnaka, 1998). Tanaman obat
menghasilkan terapi efek juga dapat
digunakan oleh orang-orangbudaya kuno,
diteliti lebih baik jika aktif bahan dicirikan.
tanpa pengetahuan aktif merekabahan.
Dalam makalah ini, hasil dari potensi
Praktik umum mengambil minyak
tanaman yang siap dimanfaatkan oleh
mentahekstrak secara oral sarat dengan
perusahaan komunitas untuk tujuan
bahaya seperti ekstraknya mengandung
kuratif di Afrika tropis adalah dibahas
beberapa konstituen beracun. Selalu ada-
(Cordell, 1981; Michael, 1990; Daiziel,
meningkatkan kebutuhan untuk
1955; Pamploma-Roger, 1999).
membatasi obat klinis toksik .

Informasi tentang bahan aktif dan


tindakan kuratif tanaman obat didapat
dengan diperkenalkannya Metode ilmiah
Eropa (Herborn, 1998). Informasi dalam
bentuk praktik cerita rakyat menunjukkan
bahwa,suku aborigin menggunakan
banyak bahan tanaman untuk
penyembuhan tujuan, jauh sebelum
penaklukan oleh orang Eropa.

Banyak tanaman obat yang


dilaporkan datang pengawasan, mengarah
ke ekstraksi dan karakterisasi bahan aktif
mereka. Tanaman ditemukan sebagai
sumbernya banyak senyawa kimia, yang
sebagian besar berperan berbagai
kegunaannya oleh manusia. Yang
terpenting dari ini Senyawa alkaloid,
terpenoid, steroid fenol, glikosida dan
tanin .

Karakterisasi ekstrak tumbuhan


obat adalah diperlukan, karena banyak
manfaatnya bagi sains dan masyarakat.
Informasi yang diperoleh, membuat
farmakologi studi gical mungkin. Ini juga
memungkinkan terkait struktur studi
aktivitas yang akan dilakukan, mengarah

Anda mungkin juga menyukai