Anda di halaman 1dari 1

TARIAN KECERIAAN DAN KESENANGAN.

Tari Kukila merupakan tarian yang menggambarkan gerak-gerik burung. Baik irama maupun
ragam gerak yang dinamis dan lincah disusun untuk menggambarkan kegesitannya dalam
meluncur, hinggap dan kembali terbang. Tari Kukila adalah satu dari sekian banyak tarian
tradisonal yang gerakannya diambil dari tingkah laku binatang.
Dalam falsafah Jawa, Kukila termasuk ke dalam lima syarat paripurnanya hidup seorang
lelaki, setelah wisma (rumah), wanondya (istri), turangga (kendaraan), dan curiga (senjata).
Kukila dalam falsafah Jawa tersebut berarti burung peliharaan sebagai klangenan atau hobi.
Esensi dari memiliki klangenan bertujuan untuk memberikan kesenangan, membuang penat
dan menyegarkan pikiran pemiliknya. Sejatinya hubungan antara Tari Kukila dan falsafah
Jawa tersebut menunjukan apa yang ingin dicapai oleh tarian tersebut. Rangkaian gerakan
yang ditampilkan tersebut diharapkan dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi yang
menontonnya.
Karena tarian ini bersifat imitasi dari gerakan kukila, penari biasanya menggunakan kostum
menyerupai burung. Sekilas mirip tari merak namun perbedaannya yaitu selendang hijau
yang diikat dibelakang tidak dimekarkan. Sedangkan persamaannya dengan tari merak yaitu
kepala penari dihiasi semacam mahkota berbentuk burung.
Selain kostum, bentuk koreografinya pun diatur sehingga gerakan-gerakan yang dihasilkan
serupa dengan kelincahan burung. Tentunya sesuatu yang bersifat tiruan pasti memiliki hal
yang mendasar dan mesti ada. Pola dasar dari gerakan tarian berdurasi sekitar lima menit ini
antara lain Serisih, Debeg Gejug, Buka Tutup, Putar. Gerakan tersebut dipadukan sedemikian
rupa hingga membentuk koreografi yang manis.
Tarian yang seringkali ditampilkan anak-anak paerempuan ini, biasa ditampilkan dalam
bentuk tunggal. Tetapi tak jarang juga dimainkan secara rampak.

Anda mungkin juga menyukai