Anda di halaman 1dari 8

Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan

Volume: XX No.X. MM, YY; pp. xx-xx http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/


P-ISSN: 1411-4585 E-ISSN: 2549-6743
DOI: xxxx
Submitted: YY-MM-DD; Rivised: YY-MM-DD; Accepted: YY-MM-DD

EFEKTIVITAS PENERIMAAN PESERTA DIDIK


MENGGUNAKAN SISTEM ZONASI DALAM
MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH
Muhamad Rudi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Padang
e-mail: ruditk12@gmail.com

Abstrak

Penerimaan Peserta Didik Baru pada tahun ajaran 2017/2018


memunculkan berbagai kritik. Regulasi yang ada tidak memberikan
kemudahan akses bagi calon peserta didik untuk memilih sekolah. Tulisan ini
menyoroti sistem zonasi yang diharapkan dapat mendekatkan peserta didik
dengan sekolah. Akan tetapi, mekanisme ini dikhawatirkan menjadi ancaman
baru bagi peningkatan kualitas akademik karena tidak ada penyaringan
peserta didik dalam suatu rombongan belajar. Akibatnya peserta didik yang
berprestasi dapat belajar dengan peserta didik yang kurang berprestasi
sehingga rentan menurunkan kualitas peserta didik berprestasi. Selain itu,
disparitas antarsekolah yang masih tinggi membuat banyak sekolah masih
belum dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Oleh karena itu, sistem
zonasi masih perlu dikaji ulang agar tidak merugikan peserta didik.

Keywords: Peserta didik, Sistem zonasi, Pendidikan

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan menjadi kebutuhan mendasar pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
bagi manusia dalam mengembangkan dan dengan pokok kalimat utama “mencerdaskan
melanjutkan kehidupannya. Masyarakat akan kehidupan bangsa”. Kalimat ini bermakna
memilih sekolah dalam rangka pemenuhan bahwa Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan pendidikan sesuai dengan keinginan tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia untuk
dan kekuatan serta kualitas sekolah yang mencerdaskan kehidupan Bangsa ke arah yang
tersedia. Mutusebuah sekolah ditentukan oleh lebih baik. Konsep Pendidikan nasional dalam
mutu lulusan yang dihasilkan. Demikian juga Undang-Undang no.20 tahun 2003 tentang
mutu lulusan sangat ditentukan oleh mutu Sistem Pendidikan nasional dengan tegas
penyelenggaraan yang sesuai atau melebihi dinyatakan bahwa “ Pendidikan nasional
standar proses yang ada. Mutu pendidikan di bertujuan mengembangkan kemampuan dan
sekolah merupakan pilar penting dalam membentuk watak serta peradaban bangsa
mewujudkan pendidikan yang bermutu dan yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
berkualitas. kehidupan bangsa, untuk berkembangnya
konsep Pendidikan di Indonesia secara potensi peserta didik agar menjadi manusia
konstitusional telah dirumuskan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

1
Author1, Author2 2

Maha Esa, berakhlak mulia , sehat berilmu, negara yang demokratis dan bertanggung
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga jawab.
Berdasarkan landasan konstitusional baru. Dengan persyaratan tertentu pengadaan
diatas, menunjukan bahwa Pendidikan nasional siswa baru ini harus dilakukan secara
merupakan akar dari pembangunan kualitas terorganisir dan terencana secara sistematis
sumber daya manusia. Menciptakan sumber sedemikian rupa, sehingga perekrutan terhadap
daya manusia yang berkualitas perlu calon peserta didik baru memenuhi kriteria
mempunyai layanan Pendidikan yang baik yang disiapkan oleh sebuah lembaga
pula. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan penerimaan calon peserta
pendidikan secara nasional di setiap satuan didik diharapkan tidak hanya semata-mata
pendidikan, diarahkan pada upaya menerima dan menolak peserta didik, tetapi
terselenggaranya layanan pendidikan kepada jauh ke depan untuk mengetahui tingkat
masyarakat yang salah satunya adalah kecerdasan peserta didik. Dengan tingkat
penerimaan peserta didik baru (PPDB). kecerdasan tersebut dapat membantu dalam
Penerimaan peserta didik baru merupakan menentukan proses pembinaan dan bahkan
salah satu kegiatan penting yang diadakan oleh untuk dapat menentukan target dan arah
sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta, pendidikan di masa depan.
karena dengan masuknya siswa baru pada Seleksi penerimaan peserta didik harus
sebuah sekolah akan membawa dampak positif dipahami sebagai sebuah proses mendapatkan
bagi sekolah tersebut sehingga kegiatan belajar peserta didik yang unggul. Sehingga dalam
mengajar dapatterus berjalan dengan proses kegiatan ini lembaga pendidikan harus
maksimal. merecanakan secara matang, agar tujuan
Penerimaan siswa baru merupakan suatu dilaksanakannya seleksi tercapai dan dilakkan
aktivitas yang dilakukan pertama-tama di secara efektif dan efesien. Tujuan dari setiap
dalam suatu lembaga pendidikan.Yang program seleksi adalah untuk mengedentifikasi
tentunya dilakukan melalui proses para pelamar yang memiliki skor tinggi pada
penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak berbagai aspek yang diukur, yang bertujuan
lembaga pendidikan kepada calon peserta didik
untuk menilai pengetahuan, suatu sekolah, kesalahan dalam penerimaan
keterampilan, kemampuan, atau karakteristik peserta didik baru dapat menentukan sukses
lain yang penting untuk menjalankan suatu tidaknya usaha pendidikan di sekolah yang
pekerjaan dengan baik. bersangkutan.
Pada prakteknya, pelaksanaan Seiring dengan perkembangan ilmu
penerimaan peserta didik baru tidak terlepas pengetahuan dan tekhnologi menjadikan
dari berbagai permasalahan, seperti kasus kegiatan manusia menjadi lebih praktis. PPDB
pungutan uang, penyimpangan prosedur dan yang dulunya offline sekarang ditambah
panitian yang tidak kompeten dengan online, selain itu salah satu kriteria
Mohammad Imam Ardhi dalam jurnalnya yang harus di lakukan oleh sekolah negeri
berpendapa tbahwa sistem rekrutmen peserta adalah menerima peserta didik dengan
didik baru menempati posisi yang sangat urgen mempertimbangkan jarak mereka dengan
dalam menentukan kualitas peserta didik sekolah. Pelaksanaan PPDB dengan sistem
sesuai dengan standar lembaga pendidikan, zonasi ini berdasarkan Permendikbud. Dalam
dimana apabila dalam proses rekrutmen terjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
banyak penyimpangan akan berdampak kepada (Permendikbud) No. 17 Tahun 2017 tentang
tidak terpenuhinya kualitas peserta didik sesuai Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman
dengan standar yang telah ditetapkan. Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Penerimaan peserta didik baru merupakan Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,
gerbang awal yang harus dilalui peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk
dan lembaga pendidikan di dalam penyaringan Lain yang Sederajat yang mengatur tentang
obyek-obyek pendidikan. Peristiwa ini penting sistem zonasi tepatnya dalam pasal 15 sampai
bagi lembaga pendidikan, karena merupakan pasal 17.Pemerintah melalui Menteri
titik awal yang menentukan kelancaran tugas Pendidikan dan kebudayaan mengatur tentang

Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan


Open Access Journal; http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/
Vol xx No x (Tahun) 3

segala yang berhubungan dengan PPDB dari Menengah Atas atau sederajat. PPDB tahun ini
tingkat Taman Kanak-kanak sampai Sekolah berbeda dengan tahun sebelumnya yang
awalnya seleksi secara akademik baik khususnya dalam hal kualitas. Dampak
menggunakan nem maupun Tes sekarang ini bagi peserta didik tentunya merasa kesulitan
lebih memprioritaskan jarak atau zona tempat untuk menerima pelajaran yang di sampaikan
tinggal peserta didik dengan sekolah. Tahun oleh guru dikelas, guru juga tidak bisa secara
2017/2018 Kemendikbud menerapkan sistem intensif membantu peserta didik secara
PPDB dengan cara sistem Zonasi. Alasan individu ketika pembelajaran sedang
Mendikbud mengeluarkan kebijakan ini antara berlangsung.
lain adalah untuk pemerataan pendidikan serta Sistem zonasi ini masih banyak
meminimalkan jarak tempuh antara sekolah kekurangannya, kekurangannya seperti kurang
dengan rumah sesuai dengan program yang adanya transparansi kepada masyarakat,
dicanangkan oleh presiden Indonesia bapak kurang terpenuhinya pagu setiap sekolah, input
Joko Widodo. Dengan adanya sistem Zonasi yang masuk juga terbatas dan tidak
ini diharapkan semua peserta didik baik yang membutuhkan seleksi.
ekonomi menengah kebawah maupun atas Permasalahan inilah yang menjadikan
dapat merasakan pendidikan dengan layak dan Kepada semua pihak harus pro aktif untuk
tidak ada diskriminasi dalam menerima siswa menyelesaikan masalah ini. Selain itu
pintar dengan siswa yang kurang pintar. Sistem penerapan kebijakan ini masih perlu adanya
ini juga diharapkan mampu menghapuskan revisi karena masih banyak dampak negative
kesan yang ada dimasyarakat tentang sekolah yang timbul dilapangan, misalnya kurangnya
favorit dan sekolah yang standar. kuota peserta didik, adanya kecemburuan
Hal ini berbanding terbalik dengan sosial baik dari peserta didik maupun dari
kenyataan di lapangan, masih banyak orang tua orang tua. Pihak Sekolah tentunya harus
dan peserta didik yang masih mencari sekolah memiliki strategi-strategi khusus yang akan ia
yang favorit meskipun jarang yang di tempuh terapkan untuk tetap menjaga agar kualitas
relatif jauh. Akibatnya sekolah yang dengan sekolah tersebut tetap unggul meskipun input
kualitas kurang baik menjadi kekurangan yang di dapat kurang memadai karena tidak
peserta didik, selain itu kualitas input peserta adanya seleksi, selain itu harus adanya promosi
didik juga sisa seleksi dari sekolah yang favorit lebih untuk meningkatkan animo masyarakat
tentunya ini menjadi permasalahan tersendiri terhadap sekolah.
bagi sekolah yang standar. Selain itu sekolah B. PERMASALAHAN
dengan kualitas baik mau tidak mau harus
a. Bagaimana strategi
menerima peserta didik yang kurang dari
persyaratan, tentunya ini akan menghambat rekrutmen terhadap peserta
sekolah dalam pembelajaran dan yang jelas didik.?
juga menyulitkan peserta didik karena ia akan b. Apa saja faktor pendukung dan
lamban dalam penerimaan materi yang akan penghambat terlaksananya
berimbas pada masa depannya. kebijakan tata cara penerimaan
Dampak sistem zonasi ini baik bagi peserta didik baru (PPDB)
peserta didiknya sendiri maupun bagi sekolah menggunakan sistem zonasi.?

C. KAJIAN TEORITIS DAN akademis calon siswa untuk memasuki


PEMBAHASAN jenjang pendidikan setingkat lebih
tinggi.Penerimaan murid baru
PPDB adalah salah satu merupakan salah satu kegiatan yang
kegiatan tahapan yang harus dilalui pertama dilakukan, biasanya dengan
oleh setiap siswa yang melanjutkan ke mengadakan seleksi bagi calon
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. murid.Penerimaan siswa baru
PPDB adalah singkatan dari merupakan peristiwa penting bagi suatu
penerimaan peserta didik baru yang sekolah, karena peristiwa ini
artinya proses seleksi administrasi dan merupakan titik awal yang menentukan

Judul…)
Author1, Author2 4

kelancaran tugas suatu sekolah.Dengan Strategi seleksi penerimaan


demikian dapat disimpulkan bahwa peserta didik di lembaga pendidikan
penerimaan peserta didik baru merupakan upaya dalam mencari dan
merupakan suatu kegiatan yang mendapatkan peserta didik yang
dilakukan pihak sekolah setiap tahun dianggap layak untuk mengikuti proses
ajaran baru, yaitu menerima peserta pembelajaran dan telah melewati
didik yang sebelumnya berada di berbagai macam proses tes atau ujian di
sekolah dasar, kemudian mendaftar di lembaga pendidikan tersebut.
sekolah jenjang berikutnya
Pada penerimaan peserta didik
SISTEM ZONASI adalah lembaga pendidikan menyeleksi para
sebuah sistem pengaturan proses peserta didik yang memiliki
penerimaan siswa baru sesuai dengan kemampuan dan kualitas diantara para
wilayah tempat tinggal. Sistem tersebut pendaftar menggunakan cara-cara yang
diatur dalam Permendikbud Nomor 14 telah ditentukan. Karena dengan
Tahun 2018 dan ditujukan agar tak ada mendapatkan input yang berkualitas
sekolah-sekolah yang dianggap sekolah tentunyamembantu proses
favorit dan non-favorit. Sistem tersebut pembelajaran yang efektif dan efesien
meraih kritikan karena beberapa murid sehingga lulusan yang dihasilkan oleh
malah diterima di sekolah yang lembaga pendidikan tersebut juga
memiliki jarak yang lebih jauh berkualitas, serta mampu bersaing
ketimbang sekolah terdekat. dengan lulusan lembaga pendidikan
lain. Hal ini juga berfungsi untuk
Strategi adalah sekumpulan menarik minat masyarakat terhadap
pilihan kritis untuk perencanaan dan lembaga sehingga jumlah calon peserta
penerapan serangkaian rencana didik semakin banyak yang mendaftar,
tindakan dan alokasi sumber daya yang maka peluang untuk mendapatkan
penting dalam mencapai tujan dasar peserta didik yang berkualitas semakin
dan sasaran dengan memperhatikan besar, hal ini juga berpengaruh pada
keunggulan komperatif dan sinergis peningkatan mutu lembaga pendidikan.
yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, Oleh karena itu, strategi dalam
cakupan dan perspektif jangka panjang penerimaan peserta didik dimaksudkan
keseluruhan yang ideal dan individu di sini adalah lebih menunjukkan pada
atau organisasi. cara yang digunakan lembaga untuk
mendapatkan para calon peserta didik
Strategi juga bisa dipahami yang berkualitas. Dimana terdapat dua
sebagai segala cara dan daya untuk macam strategi atau cara dalam
menghadapi sasaran tertentu agar merekrut peserta, yaitu:
memperoleh hasil yang diharapkan a. Strategi Promosi
secara maksimal.Berdasarkan Strategi promosi adalah
penelitian Mazzarol, Geofrey N. Soutar penerimaan peserta didik
dalam jurnalnya “Push-Pull” Factors yang sebelumnya tanpa
Influencing International Student menggunakan seleksi.
Destination Choice:”Much attention is Mereka yang mendaftar
devoted to recruit students by way of sebagai peserta didik
good variety of cultural factors and disuatu sekolah diterima
student talent”.32Dalam jurnal tersebut semua begitu saja. Karena
disebutkan bahwa banyak perhatian itu, mereka yang mendaftar
yang dicurahkan untuk merekrut menjadi peserta didik tidak
peserta didik dengan beragam cara baik ada yang ditolak.
dari factor kebudayaan dan bakat Strategi promosi ini,
peserta didik. secara umum berlaku pada

Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan


Open Access Journal; http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/
Vol xx No x (Tahun) 5

sekolah-skolah yang minat dan


pendaftarnya kurang dari kemampuan
jatah atau daya tampung (PMDK)
yang ditentukan. dilakukan
b. Strategi Seleksi dengan cara
Seleksi Strategi ini mengamati
digolongkan dengan secara
menjadi tiga macam: menyeluruh
1. Seleksi terhadap prestasi
berdasarkan peserta didik
daftar nilai epta pada sekolah
murni (DANEM) sebelumnya.
atau ujian Prertasi tersebut
nasional (UN). diamati melalui
Pada masa buku raport
sekarang ini di semester pertama
sekolah-sekolah sampai dengan
lanjutanbaik semester
lanjutan pertama terakhir. Cara ini
maupun tingkat umumnya lebih
atas sudah memberi
menggunakan kesempatan
sistem DANEM. besar kepada
Dengan peserta didik
demikian, unggulan di
peserta didik suatu sekolah.
yang akan Mereka yang
diterima nilai raportnya
dirangking cenderung baik
DANEMnya. sejak semester
Mereka yang awal, memiliki
berada pada kesempatan
rangking yang untuk diterima;
telah ditentukan sebaliknya
akan diterima di mereka yang
sekolah tersebut. nilai raportnya
Pada sistem jelek,
demikian, kesempatannya
sekolah sedikit untuk
sebelumnya diterima.
menentukan 3. Seleksi
beberapa daya Berdasarkan Tes
tampung sekolah Masuk.
2. Seleksi Seleksi
berdasarkan dengan tes
penelusuran masuk adalah
minat dan bahwa mereka
kemampuan yang mendaftar
(PMDK). disuatu sekolah
Seleksi terlebih dahulu
dengan diwajibkan
penelurusan menyelesaikan

Judul…)
Author1, Author2 6

serangkaian tidak padat penduduk, sehingga tidak


tugas yang dapat memenuhi kuota. Di sisi lain,
berupa soal-soal sekolah yang mengutamakan nilai juga
tes. Jika yang mendapat protes dari masyarakat
bersangkutan sekitar yang anaknya tersisihkan karena
dapat tidak dapat bersaing dengan calon
menyelesaikan peserta didik yang nilainya lebih tinggi.
suatu tugas
berdasarkan Penyebab Permasalahan
kriteria tertentu
yang telah
Zonasi
Menurut penulis, berbagai
ditentukan maka
kendala dala;m pelaksanaan zonasi ini
akan diterima.
disebabkan oleh:
Sebaliknya jika
mereka tidak
1. Belum Cukup Sosialisasi
dapat
Masih belum optimalnya sosialisasi
menyelesaikan
PPDB menjadi kendala pelaksanaannya.
tugas
Sosialisasi dilakukan kepada camat, lurah,
berdasarkan
kepala sekolah serta tokoh
kriteria tertentu
masyarakat, namun ternyata belum
yang telah
cukup menjangkau orang tua. Beberapa
ditentukan, yang
sekolah yang mengutamakan sistem
bersangkutan
zonasi mendorong orang tua untuk
tidak diterima
memanipulasi data jarak rumah,
sebagai peserta
mencoba jual beli kursi sekolah favorit,
didik
dan menggunakan kepemilikan KIP
dan KIS agar dapat diterima sekolah.
Pada pelaksanaan seleksi PPDB
2. Kendala Teknis
ada sekolah yang mengutamakan
Masih adanya permasalahan teknis
zonasi dan ada yang mengutamakan
terutama pada tahap seleksi daring
nilai. Ketentuan mengenai zonasi
disebabkan banyaknya yang mengakses
dicantumkan dalam Pasal 15 sampai
server PPDB sehingga terjadi
dengan Pasal 17 Permendikbud
gangguan. Pemerintah tampak belum
17/2017 di mana sekolah wajib
siap menghadapi potensi masalah ini.
menerima paling sedikit 90% peserta
Ketersediaan sumber daya manusia
didik yang berdomisili pada radius
sebagai operator dalam penanganan
zona terdekat dari sekolah. Keterangan
permasalahan teknis PPDB juga
domisili ini dibuktikan dengan kartu
terbatas. Sementara itu, tidak semua
keluarga yang diterbitkan paling lambat
orang tua tanggap teknologi sehingga
6 bulan sebelum pelaksanaan
dapat memonitor perkembangan seleksi
PPDB.Zonasi dapat menyebabkan
daring.
calon peserta didik yang bernilai tinggi
3. Kapasitas tidak Mencukupi
tidak dapat diterima di sekolah yang
Permasalahan utama adalah
diinginkan karena berdomisili jauh dari
tidak sebandingnya
sekolah tersebut. Calon peserta didik
kuota kursi sekolah yang dituju
merasa kesulitan untuk masuk ke
dengan jumlah calon peserta didik.
sekolah terbaik karena berada di zona
Dalam data statistik pendidikan dasar
yang berbeda yang padat populasinya,
dan menengah 2016/2017 juga
sehingga terpaksa mendaftar ke sekolah
tergambar bahwa semakin tinggi
di zona terdekatnya yang mutunya
jenjang pendidikan, semakin sedikit
kurang baik. Sebaliknya, banyak
jumlah peserta didik yang diterima.
sekolah favorit yang berada di lokasi

Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan


Open Access Journal; http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/
Vol xx No x (Tahun) 7

Kuota rombongan belajar (rombel) Keuntungan dan


sekolah menengah hanya 31% dari
Kekurangan Sistem Zonasi
rombel sekolah dasar. Jumlah lulusan
Sistem zonasi yang diterapkan
SD pada tahun 2016/2017 sebanyak
menimbulkan 2 kondisi:
4.400.533, sedangkan kursi yang
1. anak yang tinggal di dekat
disediakan sekolah menengah hanya
sekolah mempunyai peluang
3.463.103. Ketidakseimbangan jumlah
lebih besar untuk diterima,
ini menyebabkan kompetisi mengincar
meskipun nilai US/MBD-nya
kursi di sekolah negeri menjadi lebih
tidak memenuhi standar;
ketat dan tidak semua calon peserta
2. sekolah yang mengutamakan
didik dapat ditampung sekolah yang
pelamar yang memiliki nilai
terdekat dengan domisilinya.
US/MBD sehingga mereka
yang kurang nilainya meskipun
4. Masih Tingginya Disparitas
tinggal di sekitar sekolah tidak
Kualitas Antar sekolah Pada
dapat diterima. Akibatnya calon
kenyataannya,
peserta didik yang kurang
disparitaskualitas antarsekolah
nilainya harus melamar di
masih menjadi tugas rumah
sekolah swasta atau sekolah
Kemendikbud yang harus dibenahi agar
negeri lain yang lebih jauh dari
semua sekolah layak. Menurut
tempat tinggalnya.
Kemendikbud, pada tahun ajaran
2016/2017 ada 601.393 ruang kelas SD
Sistem zonasi akan menguntungkan
yang rusak ringan atau setara dengan
calon peserta didik yang tinggal dekat
57,32% dari keseluruhan jumlah ruang
dengan sekolah. Hal ini sesuai dengan
kelas SD di Indonesia; 69.551 ruang
cita-cita Menteri Muhadjir agar
kelas rusak sedang (6,63%); 58.269
mengurangi waktu tempuh peserta
rusak berat (5,55%); dan 49.875 rusak
didik ke sekolah. Mekipun tidak
total (4,75%). Untuk tingkat SMP
berprestasi, calon peserta didik dapat
hanya 28,73% ruang kelas yang baik
melanjutkan pendidikan di sekolah
dan layak digunakan, yaitu sejumlah
yang terdekat dengan domisilinya.
99.853 ruang. Sisanya 247.739 ruang
Disisi lain, sistem zonasi membuat
mengalami rusak ringan, sedang, berat
calon peserta didik yang berprestasi
atau total.Selain sarana dan prasarana,
didorong untuk mendaftar pada sekolah
sumber daya manusia sekolah, baik
yang terdekat, meskipun bukan sekolah
kepala sekolah,tenaga pendidik dan
dengan kualitas terbaik. Hal ini
tenaga kependidikan juga dituntut
merupakan harapan Menteri Muhadjir
menciptakan lingkungan kondusif bagi
agar dapat menghapus sekolah favorit,
pembelajaran. Pada kenyataannya, baru
semua sekolah sama dengan
49% guru yang sudah mendapatkan
fasilitasnya. Padahal,pemerintah belum
sertifikasi. Angka ini menunjukkan
mampu menghapus disparitas kualitas
masih belum tercapainya standar
antarsekolah, sehingga pasti ada
kualitas yang diharapkan di setiap
sekolah dengan sumber daya yang lebih
sekolah
dibandingkan sekolah lain.
Dampak Psikososial Sistem Hal ini akan memengaruhi proses
pembelajaran peserta didik. Penelitian
Zonasi menemukan bahwa prestasi peserta
Sistem zonasi menyebabkan
didik tidak hanya bergantung pada
berkumpulnya peserta didik dengan
dirinya saja, tapi juga lingkungan
kemampuan yang beragam dalam satu
pembelajaran. Rimm (1997, dalam
sekolah, bahkan satu kelas. Mereka
Hoover-Schultz, 2005) menyatakan
yang tidak berprestasi dan yang
bahwa peserta didik dapat mengalami
berprestasi dapat menjadi satu rombel.
kurang berprestasi (underachievement),

Judul…)
Author1, Author2 8

yaitu ketimpangan antara performa didik, maka faktor lingkungan dan


akademik di sekolah dan indeks personal di atas perlu dikelola dengan
kemampuan anak. Jika anak tidak baik.
bekerja sesuai dengan kemampuannya
di sekolah, maka mereka menjadi
kurang berprestasi. Kurang berprestasi
merupakan salah satu dari masalah
kesulitan belajar, selain learning D. KESIMPULAN DAN SARAN
disorder; learning disfunction; slow Pelaksanaan mekanisme zonasi dalam
learner, dan learning disabilities. PPDB menimbulkan berbagai permasalahan
Gallagher (1991) dan Rimm (1997), dalam pelaksanaannya. Beberapa hal yang
menemukan ada 2 faktor yang menjadi kendala adalah masih belum
menyebabkan kurang prestasi ini: tersosialisasikan, terkendala faktor tenis,
faktor lingkungan (sekolah) dan faktor kapasitas sekolah tidak mencukupi dan masih
personal (keluarga). Faktor-faktor tingginya disparitas kualitas
lingkungan muncul dari sekolah dan antarsekolah.Sistem zonasi yang digunakan
teman sebaya. Sekolah yang tidak dalam penyaringan peserta didik ditujukan
mendukung iklim intelektual, berfokus untuk mempermudah akses ke sekolah.
pada atletik dan status sosial semata Namun, dikhawatirkan menyebabkan
dapat berkontribusi pada kurang pengacakan peserta didik dengan variasi
prestasi (Rimm, 1995). Pengaruh rekan kemampuan belajar. Dengan adanya sistem
sebaya juga menjadi signifikan yang zonasi, rombongan belajar akan terdiri dari
memaksa murid potensial menghalangi peserta didik berprestasi dan tidak berprestasi,
prestasinya (Reis & McCoach, 2000). yang dapat cenderung memengaruhi prestasi
Bernd (1999) mengutip sebuah mereka yang sudah baik karena merasa tidak
penelitian yang mengukur nilai dan perlu untuk mengejar prestasi lebih baik dari
perilaku murid menemukan bahwa temannya. Standar kelas pun menjadi rendah.
murid semakin mirip dengan teman- Sebaiknya peserta didik yang berprestasi
temannya pada penghujung tahun dikelompokkan dengan yang setara agar
ajaran, dibandingkan ketika pertama termotivasi untuk semakin meningkatkan
kali masuk sekolah. Murid yang prestasinya.Untuk itu, sistem zonasi perlu
berprestasi cenderung menurun dikaji ulang agar tidak merugikan peserta
prestasinya jika berteman dengan murid didik.
yang berprestasi buruk. Oleh karena
itu, untuk mendukung prestasi peserta
E. DAFTAR PUSTAKA
Mohammad Imam Ardhi,Evaluasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru
Sistem Real Time Online Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta,Volume8 Nomor1, Maret
2015
Gallagher, J. J. (1991). Personal patterns of underachievement. Journal for the
Education of the Gifted, 14, 221-233.
Hoover-Schultz, B. (2005). GIFTED UNDERACHIEVEMENT: Oxymoron or
educational enigma? Gifted Child Today, 28(2), 46-49. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/203258945?accountid=185286, diakses 24 Juli 2017.

Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan


Open Access Journal; http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai