Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

GUA PERBUKITAN SAKULIRANG

Guru Pengumpul : Desy Riyanti, SE

Disusun oleh :

1. Anisa Adelia Ardan X IPA 6/

2. Melisa Putri X IPA 6/

3. Shabrina Budi R. X IPA 6/

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

SMAN 1 CIBITUNG

BEKASI

TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................ I

DAFTAR ISI ............................................................... II

DAFTAR GAMBAR ........................................................ III

KATA PENGANTAR ....................................................... IV

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Metode

II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sejarah

2.2 Definisi Sejarah

2.3 Pembabakan Sejarah

2.4 Manusia Purba di Indonesia

2.5 Gua Perbukitan Sakulirang

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

IV. DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR GAMBAR

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Kami kemudahan sehingga Kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya Kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas akhir dari mata pelajaran Sejarah Indonesia dengan judul “Makalah
Sejarah Indonesia Gua Perbukitan Sakulirang”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Cibitung, 26 November 2019

Tim Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah

Indonesia dari Ibu Desi Riyanti, SE.

1.4 Metode

a. Mencari artikel di internet


b. Buku paket Bahasa Indonesia kurikulum 2016 revisi
c. Tugas Membuat Makalah Kelas 9

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sejarah

Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia (artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh
melalui penelitian"; bahasa Arab: ‫تاريخ‬,tārīkh; bahasa Jerman: geschichte adalah kajian tentang
masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.Dalam bahasa Indonesia,
sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau histori dapat diartikan sebagai
kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan)
silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.Ini adalah istilah umum yang berhubungan
dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi
mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi
seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang
sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis
disebut Prasejarah.

Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk memeriksa
dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola sebab dan
akibat yang menentukan mereka.Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan
kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan
sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.

Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak didukung oleh pihak luar (seperti cerita
seputar Raja Arthur) biasanya diklasifikasikan sebagai warisan budaya atau legenda, karena
mereka tidak mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin sejarah.[10][11]
Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat Barat dianggap sebagai "bapak
sejarah", dan, bersama dengan kontemporer Thucydides, membantu membentuk dasar bagi
studi modern sejarah manusia. Kiprah mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan antara
budaya Herodotus dan Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian atau
pendekatan dalam penulisan sejarah modern. Dalam tradisi Timur, sebuah riwayat negara Chun
Qiu dikenal untuk dikompilasi mulai sejak 722 SM meski teks-teks abad ke-2 SM selamat.

Pengertian sejarah menurut para ahli:

J.V. Bryce

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.

W.H. Walsh

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia.
Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia pada masa
lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.

Patrick Gardiner

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Roeslan Abdulgani

Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara
sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan pada masa lampau
beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil
penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian
dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.

Moh. Yamin

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa
yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Ibnu Khaldun (1332–1406)

Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban
manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.

R. Moh. Ali

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah
sebagai berikut:
a. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di
sekitar kita.
c. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa
dalam kenyataan di sekitar kita.

2.2 Pembabakan Sejarah

A. Pengertian Pembabakan Sejarah

Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu).
Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu
peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu,
sekarang dan masa yang akan datang. Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan
pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi=Pembabakan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:

1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah

2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.

3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah

4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah

B. Dasar Pembabakan Sejarah (Dimensi spasial, temporal dan tematis)

 Spasial

Berkaitan dengan ruang, dalam hal penulisan sejarah berkaitan dengan tempat berlangsungnya
peristiwa sejarah.

 Temporal

Berkaitan dengan waktu, yaitu kapan peristiwa sejarah itu terjadi. Dalam kaitannya dengan
waktu tentu ada awal dan akhir dari suatu peristiwa sejarah.

 Tematis
Berkaitan dengan tema atau topik dari suatu peristiwa sejarah. Sebagai contohnya mengenai
topik sejarah perjuangan kemerdekaan, sejarah pemerintahan orde lama, atau sejarah
pemerintahan orde baru.

C. Macam-macam Pembabakan Sejarah

Pembabakan Sejarah dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Jaman Prasejarah

Pembabakan ini merupakan pembabakan pada jaman manusia belum mengenal tulisan.
Sebagai contohnya akan dijelaskan di bawah ini; Pembabakan Jaman Prasejarah berdasarkan:

a. GEOLOGI , terdiri dari:

 ARKAEKUM

Jaman tertua, zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih
panas, sehingga tidak ada kehidupan.

 PALEOZOIKUM

Jaman primer atau jaman hidup tua, jaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang
muncul pada jaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak
bertulang punggung.

 MESOZOIKUM

Jaman sekunder atau jaman hidup pertengahan. Jaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun.
Pada jaman pertengahan jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar, sehingga pada jaman ini
sering disebut juga dengan jaman reptil. Setelah berakhirnya jaman sekunder ini, maka muncul
kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali
tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan.

· NEOZOIKUM

Jaman hidup baru, jaman ini dibedakan menjadi dua jaman, yaitu:

1. Tersier atau jaman ketiga,

Jaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari jaman ini ditandai dengan
berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primata, contohnya kera.

2. Kuartier atau jaman keempat,


Jaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan jaman terpenting.
Dan jaman ini dibagi lagi menjadi dua jaman yaitu yang disebut dengan jaman Pleistocen dan
Holocen. Jaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan
adanya manusia purba. Jaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu
dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada jaman ini ditandai dengan munculnya manusia
jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.

b. ARKEOLOGI, terdiri dari:

1). Jaman Batu

 Jaman batu tua (Paleolitikum)

Jaman ini berlangsung kurang lebih 600.000 tahun. Perkembangan kebudayaan pada zaman ini
sangat lambat akibatnya keadaan alam yang masih sangat labil dan liar. Alat-alat yang di
gunakan pada zaman ini masih sangat kasar sebab teknik pembuatannya masih sangat
sederhana. Berdasarkan tempat penemuannya, hasi-hasil kebudayaan zaman batu tua di
Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu kebudayaan ngandong dan pacitan. Contoh hasil
kebudayaannyaa:

1). Kebudayaan Ngandong : Kapak Genggam, alat dari tulang, dan alat serpih (flake)

2). Kebudayaan Pacitan : Kapak Gengam, Kapak Perimbas, dan alat serpih

Apabila dilihat dari cara hidupnya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan
tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus..

 Jaman batu tengah (mesolitikum)

Pada jaman batu tengah (mesolitikum), alat-alat batu zaman ini sebagian sudah dihaluskan
terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal. Periode ini juga disebut masa
berburu dan meramu makanan tingkat lanjut. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Sapiens
(manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoide (mayoritas) dan Mongoloide (minoritas).

 Jaman batu baru (Neolitikum)

Perkembangan kebudayaan pada zaman batu muda ini sudah sangat maju daripada zaman-
zaman sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya migrasi secara bergelombang penduduk proto
melayu dari Yunnan, Cina Selatan ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Adanya migrasi ini
membawa kebudayaan kapak persegi. Menurut R. Soekmono, kebudayaan Neolithikum sebagai
dasar kebudayaan Indonesia sekarang. Alat-alat yang digunakan sudah sangat halus
pembuatannya karena mereka sudah mengenal teknik mengasah dan mengupam Periode ini
disebut masa bercocok tanam. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Sapiens dengan ras
Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas). Hasil kebudayaannya antara
lain kapak persegi dan kapak lonjong.

 Jaman Batu Besar ( Megalithikum)

Kebudayaan Megalithikum adalah kebudayaan yang utamanya menghasilkan bangunan-


bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar dan masif. Bangunan Megalithik ini
digunakan sebagai sarana pemujaan dan penghormatan terhadap arwah nenek moyang.
Kebudayaan ini muncul pada zaman Neolithikum dan berkembang luas pada zaman logam.

Hasil-hasil terpenting dari kebudayaan Megalithikum salah satunya adalah Menhir, yaitu tiang
atau tugu batu yang terbuat dari batu tunggal dan ditempatkan pada suatu tempat. Menhir ini
biasanya digunakan sebagai sarana pemujaan arwah nenek moyang, sebagai tempat
memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal dan sebagai tempat menampung
kedatangan roh. Banyak ditemukan di Pasemah, Sumatra Selatan.

2). Jaman Logam

Pada zaman ini penduduk di Nusantara telah mampu mengolah dan melebur logam.
Kepandaian ini diperoleh setelah menerima pengaruh dari kebudayaan Dongson (Vietnam).
Hasil-hasil kebudayaan dari zaman logam berupa nekara, kapak corong, candrasa,bejana
perunggu, arca-arca, gerabah dan benda-benda dari besi.

2. Jaman Sejarah

Pembabakan ini merupakan pembabakan sejarah pada masa manusia sudah mengenal tulisan.
Sebagai contohnya :

“Pembabakan Sejarah Indonesia”

a). Jaman Kuno

1. Kerajaan-kerajaan tertua

Kerajaan-kerajaan tertua di Indonesia antara lain meliputi :

a. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan ini terletak di wilayah Jawa Barat. Sumber Sejarah dari kerajaan ini adalah berupa
prasasti antara lain Prasasti Ciaterum, Kebon Kopi, Jambu, Muara dan Tugu. Sedangkan dari
sumber asing berasal dari berita Cina dari Jaman Dinasti T’ang yang mengatakan bahwa di
Pantai Utara Jawa bagian barat telah ditemukan masyarakat yang telah mendapat pengaruh
Hindu.

b. Kerajaan Holing

Lokasi kerajaan ini hingga kini belum dapat dipastikan letaknya. Salah satu sumber sejarah yang
menyatakan keberadaan kerajaan ini adalah berita Cina yang berasal dari Pendeta I-tsing yang
menyatakan bahwa seorang temannya yang bernama Hui-Ning dengan pembantunya Yuki pergi
ke Holing pada tahun 664/665 M untuk mempelajari agama Buddha.

2. Sriwijaya (dari abad VII sampai abad ke XIII atau XV)

Kerajaan ini terletak dekat dengan selat Malaka. Sumber sejarah mengenai kerajaan ini berasal
dari seumber asing dan sumber dalam negeri. Sumber asing salah satunya adalah berasal dari
berita Arab yang mengatakan bahwa banyak pedagang Arab yang melakukan kegiatan
perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. Sedangkan berita dalam negeri salah satunya adalah Prasasti
Kedukan Bukit 648 M, yang mengatakan bahwa Raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang.

3. Majapahit ( dari abad IV sampai abad XV)

Kerjajaan ini terletak di Jawa Timur, adapun sumber sejarah yang menunjukkan keberadaan
kerajaan ini adalah Prasasti Butak 1294 M, yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah naik
tahta. Prasasti ini memuat peristiwa keruntuhan kerajaan Singasari dan perjuangan Raden
Wijaya dalam mendirikan Kerajaan.

b). Jaman Baru

1. Aceh, Mataram, Makasar, Ternate/Tidore (Sejak Abad XVI)

2. Perlawanan Terhadap Imperalisme Barat (Abad XIX)

Perlawanan terhadap bangsa asing dilakukan ketika terjadi penetrasi dan masuknya bangsa
asing mulai dari Portugis dan bangsa Belanda. Perlawanan terhadap bangsa Portugis sebagai
contohnya dilakukan oleh Sultan Baabdullah di Ternate pada tahun 1575. Pada awalnya Belanda
masuk ke Indonesia melalui perusahaan dangannya yang bernama VOC pada masa hubungan
yang terjalin adalah hubungan perdangaan, namun sejak dibubarkannya VOC pada tahun 1799,
daerah Indonesia diserahkan kepada Pemerintahan Kerajaan Belanda, pada masa ini Belanda
mulai menanamkan politknya untuk menguasai Indonesia. Beberapa bentuk peralwanan
terhadap Belanda adalah sebagai berikut :

 Perlawanan Sultan Nuku di Tidore 1797-1885


 Perlawanan Patimura 1817
 Perang Padri 1821-1837
 Perang Diponegoro 1825-1830

3. Pergerakan Nasional (Abad XX)

Pada era ini muncul kesadaran untuk merebut kemerdekaan melalui gerakan-gerakan
nasionalisme, setalah selama bertahun-tahun dikekang oleh penindasan, pemerasan,
perampokan, pemerkosaan ataas hak hidup secara materiil dan moril. Dengan adanya
kesadaran ini kemudian melahirkan berbagai organisasi pergerakan kebangsaan antara lain :

Budi Utomo (BU)

Organisasin ini didirikan oleh Dr. Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908. Tujuan dari pergerakan BU
adalah menjamin dan mempertahankan kehidupan sebagai suatu bangsa yang terhormat.

Perhimpunan Indonesia

Organisasi ini didirikan oleh para pemuda Indonesia yang berada di negeri Belanda pada tahun
1908. Organisasi ini merupakan oraganisasi yang paling vokal dalam menyuarakan kemerdekaan
Indonesia dengan cara melaksanakan aksi nasional dan percaya pada kekuatan sendiri.

4. Republik Indonesia (Sejak 1945)

Periode ini merupakan periode mendekati kemerdekaan Indonesia. Bermula dengan


terdesaknya kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik, karena Pulau Saipan jatuh ke tangan
Amerika Serikat bulan Juli 1944. hal tersebut merupakan ancaman langsung bagi Jepang,
dengan terdesaknya Japang, maka pada tanggal 9 September 1944 Perdana Menteri Koiso
memberikan janji kemerdekaan untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Kekalahan Jepang
dalam Perang Pasifik makin nampak pada tanggal 1 Maret 1945, dengan dibentuknya BPUPKI.
Pada masa jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu, mengakibatkan terjadinya kekosongan
kekuasaan. Kekosongan ini dimanfaatkan oleh bangsa untuk memeprsiapkan kemerdekaan.
Namun dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua, sehingga
berujung pada peristiwa Rengasdengklok. Namun setelah terjadi kespakatan dan Presiden
dibebaskan dari Rengasdengklok maka dimulai perumusan teks proklamasi di rumah Maeyda.
Proklamasi kemudian dikumandangkan pada 17-08-1945.

5. Reformasi (Sejak 1998)

Gerakan reformasi ini terjadi pada tahun 1998, yang merupakan gerakan pembaharuan dan
perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum. Gerakan
reformasi ini ditujukan kepada Pemerintahan Orde Baru, karena Orde tersebut dinilai tidak
berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang adil makmur dan sejahtera berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Adapun agenda dari reformasi tersebut :

 Adili Soeharto dan Kroni-kroninya


 Amandemen UUD 1945
 Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
 Otonomi daerah yang seluas-luasnya
 Supremasi Hukum
 Pemerintahan yang bersih dari KKN

Melalui gerakan reformasi ini pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10:00 Wib di Istana Negara,
Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri dan menunjuk B.J. Habibe untuk
menggantikannya sebagai presiden.

2.3 Manusia Purba di Indonesia

2.4 Gua Perbukitan Sakulirang

1SHARE

Travelers, gimana ya rasanya berdiri di atas pegunungan karst super besar yang begitu tinggi?
Jawabannya pasti mengagumkan dan kamu merasa sangat kecil. Itulah salah satu ukiran alam
yang telah diciptakan Tuhan ratusan ribu atau bahkan jutaan tahun lalu yang masih bisa
dinikmati hingga sekarang.

Kali ini, Pegipegi mau memperkenalkan Karst Sangkulirang Mangkalihat yang bila dipublikasi
gencar-gencaran secara internasional bisa jadi situs warisan dunia. Simak bareng-bareng, ya.

Karst Sangkulirang Mangkalihat terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Kutai


Timur. Seperti halnya kawasan karst, lokasi dari Sangkulirang Mangkalihat ini pun dikelilingi oleh
dinding-dinding terjal, gua bawah tanah dengan ukiran alam eksotis, serta perbukitan hijau yang
membuat travelers terkagum-kagum. Keindahaan kelompok karst berukuran raksasa ini
membenteng dari Kabupaten Kutai Timur hingga ke Kabupaten Berau.
Lalu, bagaimana untuk bisa mencapai Karst Sangkulirang Mangkalihat? Kalau kamu memulai
perjalanan dari kota Samarinda, waktu tempuh dengan bus atau mobil carteran sekitar 8 – 9
jam dengan melewati jalan bekas perusahaan kayu, tepatnya melewati Sangatta dan Bengalon.

Kawasan ini punya luas mencapai 1,8 juta hektar. Wow, cukup luas ‘kan? Bahkan, area ini punya
kawasan ekosisten inti seluas 550.000 hektar. Sungguh menjadi aset bangsa yang sangat
berharga karena memiliki nilai ekonomi, budaya, sosial, dan ilmiah.

Menurut hasil penelitian, kawasan karst ini memberi informasi tentang jejak manusia purba
yang bisa dilihat dari lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis binatang yang
tergambar jelas pada dinding-dinding gua dan konon telah ada sekitar 10.000 tahun SM.

Di sini juga ditemukan tulang, wadah yang terbuat dari tanah liat, serta alat-alat yang terbuat
dari batu. Masih dari hasil penelitian, diperkirakan penyebaran rumpun manusia purba
Austronesia diawali dari pegunungan karst Sangkulirang. Ini artinya, Karst Sangkulirang
Mangkalihat menjadi titik awal kemunculan manusia purba yang ada di bumi pertiwi.

Ketika dieksplorasi, kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat memiliki beberapa bagian pada
puluhan gua berlorong panjang dengan hiasan ornamen alami beserta stalagtit dan stalagmit
mengagumkan.

Sedangkan flowstone yang terjajar indah memancarkan kristal kalsit yang memukau mata.
Mengeksplorasi gua-gua bawah tanah juga menjadi tantangan sendiri buat para penjejah karena
ketinggian air pada tiap-tiap spot berbeda.

Selain potensi sungai bawah tanah yang bisa dimanfaatkan, kawasan Karst Sangkulirang
Mangkalihat juga punya potensi alam lain yang bisa meningkatkan nilai ekonomi, seperti hutan
kayu dan non kayu, batuan mineral, potensi wisata alam, serta sarang burung walet yang cukup
menjanjikan.
Tidak hanya itu, keanekaragaman hayati begitu berlimpah yang ditawarkan kawasan karst ini
juga sangat kaya karena tempat ini dihuni oleh hewan endemik seperti orangutan.

Di tempat ini terdapat situs berharga, seperti untuk bidang plaeontologi, arkeologi, situs fosil,
struktur geologi-mineral, litologi, serta beragamnya flora dan fauna endemik. Keberadaan gua-
gua, sungai bawah laut, cadangan batu kapur dan bahan semen pun cukup melimpah sehingga
cocok sekali dijadikan spot pariwisata alam.

Karena dunia menyatakan kalau Sangkulirang Mangka lihat menjadi kawasan karst dunia yang
terancam punah, pemerintah daerah setempat pun menetapkan area ini sebagai kawasan
terlindung sehingga kelestariannya senantiasa terjaga dari tangan-tangan nakal yang akan
mengeksplorasi alam karst dengan membabi-buta.

Dengan dilakukan perlindungan secara terorganisir, bukan tidak mungkin kawasan Karst
Sangkulirang Mangkalihat menjadi kawasan warisan dunia yang ada di Kalimantan Timur.

Alam telah memberikan potensi sumber daya alam mengagumkan di Karst Sangkulirang
Mangkalihat. Tugas kita-lah memelihara dan melestarikannya sehingga tidak hanya travelers
Indonesia saja yang bisa menyaksikan kemegahannya, namun juga travelers mancanegara.

Anda mungkin juga menyukai