Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA PRA ISLAM

“Sejarah dan Kebudayaan”

Dosen pengampu : Dra. Hj. HASNANI, M.Hum

Disusun oleh :

Kelompok 1

SAKINAH 18.1400.029

FARHAN 19.1400.013

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE TAHUN 2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia
nikmatNya sehingga kita dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul
“Sejarah dan kebudayaan” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sejarah indonesia pra islam oleh Dosen Dra. Hj. HASNANI, M.Hum
Dan alhamdulillah Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya meskipun sedikit
mengalami kesulitan, dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih juga kepada pihak yang telah menbantu dalam meneyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada teman-teman yg sudah membantu, Demikian apa yang bisa kami
sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.

Pinrang, september 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian dan ruang lingkup Sejarah ..............................................................

2. Pengertian dan ruang lingkup Kebudayaan …....................................................

BAB III PENUTUP


Kesimpulan......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah,


maupun cerita yang benar – benar telah terjadi di masa lampau dan peristiwa – peristiwa
tersebut mempunyai keterkaitan antara satu dan yang lainya.

             Dilihat dari perkembangan sejarah di wilayah kita sekarang ini, para penerus kurang
memahami arti pentingnya sejarah, karena jika tanpa sejarah, masa lalu hanya akan
digunakan untuk kepentingan praktiknya saja. Dan tidak lama lagi kita akan menjadi terputus
dari berbagai pengalaman kehidupan manusia pada masa lampau.

            Adapun fungsi dari mempelajari sejarah yaitu, membawa dan mengajarkan
kebijaksanaan ataupun kerifan – kearifan (fungsi edukatif), memberikan nspirasi attau ilham
(fungsi inspiratif), serta berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu kejujuran atau
ketrampilan tertentu (fungsi instruktif), dan jga memberikan rasa kesenangan maupun
keindahan (fungsi rekreasi)

Sejarah adalah bagian dari kehidupan yang tidak boleh dilupakan. Sejarah adalah hal
yang penting dan harus selalu tercatat dengan baik. Dengan belajar dari sejarah, kita bisa
memahami bagaimana perjuangan orang-orang terdahulu untuk mencapai sebuah tujuan. Tak
hanya itu, mempelajari sejarah juga sangat penting dilakukan karena memiliki sederet
manfaat. Sebelum memahami apa saja manfaat dari mempelajari sejarah, mari kita ulas apa
itu sejarah dalam artikel ini.

            Mengingat bahwa ilmu sejarah dipandang perlu bahkan penting untuk dipelajari,
karena ilmu sejarah memiliki banyak hubungan dengan ilmu – ilmu social lainya. Diantara
hubungan – hubungan itu adalah hubungan sejarah dengan sosiologi, antropologi, hubungan
antropologi budaya dengan sejarah, hubungan sejarah dengan psikologi, hubungan sejarah
dengan geografi, hubungan sejarah dengan ekonomi, dan hubungan sejarah dengan ilmu
politik

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Indonesia merupakan salah satu
Negara yang mempunyai banyak keanekaragaman budaya yang sangat menarik dan unik.
Dalam era modernisasi sekarang ini, tidak sedikit penduduk Indonesia yang menganut budaya
asing dan melupakan budaya sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan ruang lingkup sejarah

1. Pengertian Sejarah

kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia (dlbaca: istoria) yang
berarti ilmu atau orang pandai. Namun, dalam penggunaanya oleh filsuf terkenal dari yunani
Adstoteles, historia berlari suatu pertelaan sisternatis mengenai seperangkat gejala alam,
entah susunan kronologi yang merupakan factor atau tidak di dalam pertelaan penggunaan
itu, meskipun jarang, namun nyatanya masih tetap hidup. Kemudian dalam bahasa Inggris
menjadi history, yang berarti masa lalu manusia.akan tetapi seiring dengan
perkembanganzaman, kata lain yang sama artinya yaitu scicntia lebih sering dipergunakan
untuk rnenyebutkan pertelaan sistemais non kronologis mengenai gejala alam, sedangkan
kata istoria biasanya diperuntukan bagi pertelaan mengenai gejala gejala ( terutama yang
berhubungan dengan manusia) dalam urutan kronologis.
Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah dalam bahasa jerman Geschichte
yang berarti sudah terjadi. Bila dibandingkan, arli kata sejarah dalam bahasa inggris dan
bahasa jerman, acapkali dijumpai di dalam ucapan - ucapanya yang terlalu sering dipakai
seperli "semua sejarah rnengajarkan sesuatu" atau "pelajaran - pelajaran sejarah". Salah satu
perkataan Sunnal dan Haas ( 1993:78) pernah menyebut bahwa "History is a ctu'onological
study that interprets and gives meaning to events and applies systhematic rnethods to
discover the truth. Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari
ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu
sosial, terutama bila rnenyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah
mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Ilmu
sejarah dapat dibagi menjadi krouologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
Moh. Yamin pernah berkata bahwa Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas
hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan. Sedangkan
menurut J.V Brice Sejarah adalah cararan-earatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan
dan diperbuat oleh manusia.
Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1952, sejarah disebutkan
memiliki 3 arti yaitu :
1.  Menurut kesusastraan lama : silsilah, atau asal - usul
2. Kejadian dan Peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lampau
3. Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar – benar
terjadi pada masa lampau.

Sedangkan Moh.Ali dalam bukunya 'Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia" (1963) mendefi
nisikan sej arah sebagai :
l.   Jurnlah perubahan - perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan - perubahan, kejadian, dan peristiwa dalam kenyataan sekitar
kita.
3.  Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan - perubahan kejadian dan pelistiwa dalam
kenyataan sekitar kita.

Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa
yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan
untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Apabila kita ambil peristiwa masa
lampau saja, itu belum berarli sejarah. Karena, sejarah.

Manfaat dari mempelajari sejarah antara lain dapat memberikan inspirasi untuk
melakukan atau mengambil suatu keputusan. Tak hanya itu, latar sejarah juga dapat menjadi
sumber inspirasi dari karya seni seperti film, lukisan atau buku. Tak hanya itu, dari
mempelajari sejarah juga kita dapat memahami bagaimana jasa orang-orang yang telah
berkorban untuk mencapai suatu tujuan, contohnya kemerdekaan Indonesia.

Seperti apa yang telah dikemukakan oleh presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno


saat pidato proklamasi. Jangan lupakan sejarah menjadi salah satu hal penting yang harus
ditanamkan oleh tiap-tiap orang di muka bumi ini. Bagaimana tidak, sejarah yang menjadi
bagian hidup kita juga harus terus dikenang agar kita dapat terus berkembang dan tidak
melakukan kesalahan yang terjadi di masa lampau.

akan mengandung arti bila peristiwa masa lampau atau faktanya diberi cerita dan
ceritanya harus disusun dengan menggunakan persyaratan ilmiah.

Dan menurut beberapa ahli lain, pengertian sejarah ialah:


1. Dr. R. Ruslan Abdul Gani : Sejarah adalah merupakan cabang ilmu pengetahuan
yang meneliti dan menyelidiki secara sistematic perkembangan masyarakat serta
manusia di masa lampau beserta kejadian-kejadian.
2. Prof. Dr. H. Muh. Yamin  :  Sejarah  adalah  suatu ilmu pengetahuan yang
disusun atas hasil penyelidikan bberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan
bahan kenyataan ( fakta-fakta ).
3. Patrick Gardiner : Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari apa yang
telah diperbuat manusia.
4. W.H. Walsh : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang menitik beratkan
pada pencatatan yang berarti dan  penting bagi manusia.
5. JV. Bryce : Sejarah adalah catatan dari apa yang dipikirkan, dikatakan, dan
diperbuat oleh manusia.
6. R. Moh. Ali : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang menitik beratkan
pada pencatatan yang berarti dan penting bagi manusia.Peristiwa sejarah itu
mencakup segala hal yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan
dialami oleh manusia (Kuntowijoyo, 1995,17)
Sejarah mengandung beberapa unsur penting di dalamnya, diantaranya :
1. Ruang, yaitu tempat dimana terjadinya suatu kejadian yang menjadi bukti sejarah
yang nyata.
2. Waktu, yaitu unsur sejarah yang berkaitan dengan waktu terjadinya peristiwa
bersejarah dan dapat menjelaskan kronologis dalam kajian sejarah.
3. Manusia, yaitu unsur terpenting dalam sejarah karena setiap peristiwa sejarah sangat
berkaitan dengan manusia.

Terdapat dua jenis cara penulisan sejarah


      1)      Sejarah Naratif
a. Uraian logis mengenai suatu proses perkembangan terjadinya peristiwa berdasarkan
common sense (akal sehat), imajinasi, ketrampilan ekspresi, bahas dan pengetahuan
fakt.
b. Proses terjadinya peristiwa secara genesis (dari awal – akhir)
c. Keterangan mengenai sebab – sebanya (kausalitas) secara deskriptif
d. Ditulis tanpa memakai teori dan metodologi.

      2)      Sejarah Ilmiah / Analisis


       Kriteria utama sejarah ini adalah mengkaji dan menyajikan suatu kejadian di
masa lampau dengan menerangkan sebab – sebanya yang bersumber pada kondisi lingkungan
peristiwa (kondisional) dan konteks social – budaya (kontekstual). Namun, pelukisan sejarah
ilmiah yang pada giliranya bertujuan memberikan makna dan penjelasan tentang factor –
factor terjadinya suatu peristiwa tersebut dapat dilakukan secara implicit di dalam deskripsi
dengan ebrdasarkan konsep dan teori yang relevan (Kartodirdjo, 1992:3).
Dengan demikian Sejarah dapat dimasukkan dalam suatu ilmu tersendiri. Karena memenuhi
persyaratan sebagai ilmu, yakni sebagai berikut :

a. Metode yang efisien. Sejarah yang mempunyai metode tersendiri dalam rangka
pencarian dan penelitiannya, yakni dalam pengumpulan sumber, mengadakan
penelitian sumber, penafsiran data serta penyajian data dalam bentuk cerita sejarah.
b. Obyek yang definitive : Ruang lingkup sejarah adalah apa yang telah diperbuat oleh
manusia di masa lampau.
c. Formulasi dan kebenaran : Bahwa apa yang disajikan dalam cerita sejarah
( historiografi ), diusahakan sejauh nungkin menjauhi peristiwanya, untuk itu
dilakukan analisa data secara ilmiah.
d. Penyusunan yang sistematis : Dalam usaha mulai dari langkah pertama sampai
akhir dilakukan secara teratur dan sistematis. Jadi, Sejarah benar-benar dapat
dimasukkan dalam ilmu tersendiri.
Dengan demikian penelitian sejarah mempunyai arti bahwa tahab penulisan sejarah
( historiografi), bukan hanya sekesar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian,
melainkan juga menyampaikan peristiwa, pikiran, dan emosi melalui interpretasi sejarah
berdasarkan fakta-fakta hasil penelitian. Tetapi dalam menuliskan hasil penelitian, sejarawan
atau peneliti harus sadar bahwa tulisan itu tidak hanya untuk kepentingannya tetapi juga
dibaca orang lain.

Untuk itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya. Penyajian penelitian
sejarah dalam bentuk tulisan bukan hanya sekesar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil
penelitian, melainkan juga menyampaikan peristiwa, pikiran, dan emosi melalui interpretasi
sejarah berdasarkan fakta-fakta hasil penelitian ( melalui kririk dan mempertimbangkan
intrepretasi subyektif dan obyektibnya.

Dalam menuliskan hasil penelitian, sejarawan atau peneliti harus sadar bahwa tulisan
itu tidak hanya untuk kepentingannya tetapi juga dibaca orang lain. Untuk itu perlu
dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya dalam penyajian penelitian sejarah
dalam bentuk tulisan ( historiografi ).
2. Ruang Lingkup Sejarah

Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan
penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis
sejarah dalam lingk-up umum, kebanyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi
masingmasing. Beberapa clari mereka sepakat untuk membagi peranan kedudukan sejarah
menjadi 3 kelompok besar yaitu; sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah
sebagai cerita (ismaun, 1993:277)

1. Sejarah sebagai peristiwa


Adalah sesuatu yang terjadi pacla manusia cli masa larnpau. Pengerlian
manusia di masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah.
Pengerlian sejarah sebagai peristiwa sebenarnya memiliki makna yang sangat luas dan
beraneka ragam. Namun, keluasan dan keanekaragaman tersebut sama dengan
luasnya kon-rpleksitas kehidupan manusia. Sejarah sebagai peristiwa selingjuga
disebut sejarah sebagai kenyataan dan sejarah sebagai objektif (ismaun, 1993 :279).
Artinya, peristiwa - peristiwa tersebut benar benar terjacli dan didukung oleh evedensi
- evidensi yang menguatkan seperti berupa peninggalan (relics atau remains). Dan
catatan - catatan (r'ecords) (lucey,1 984:27). Selain itu, dapat pula peristiwa itu
diketahui dari sumber - sumber yang bersifat lisan yang si sampaikan dali mulut ke
mulut.

2. Sejarah sebagai ilmu


Dalam pengertianya, kita mengenal definisi sejarah yang bermacam - macarn,
baik yang menyangkut persoalan persoalan. Sejarah sebagai bagian dari ilmu social,
sejarah sebagai bagian dari ihnu hurnaniola, lnaupun yang berkernbang di sekitar
makna dan hakikat yang terkandung dalam sejarah.
Bury (teggar-t, 1960:36) secara tegas menyatakan history is science no less,
and tnore. Sejarah adalah ilmu Pendapat pollard (ismaun, I953:282)menyatakan
history is both a science and afi, because it lequire scientific analysis of matrealis and
an arlhistic scientist of the result. Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam
sejarah pun memiliki batang tubuh keilmuan ( the body of knowledge), metodologi
yang spesifik. Sejarahpun memiliki struktur keilmuan tersendiri. Baikdalam fakta,
konsep, maupun generalisasiya (bank, 1971:2Il-219; sjamsudin, 1996:7-I9).

3. Sejarah sebagai cerita


Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan
pendapat seseorang, rnemori, kesan atau taf'siran manusia terhadap suatu peristiwa
yang terjadi pada masa lampau. Disebut sejarah sebagai subyek yang arlinya sejarah
tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini
sejarawan mempunyai peran sebagai "The Man Behind the Gr.m", artinya mereka
menlusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa)
namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
Ada banyak cara untuk memilah ihformasi dalam sejarah, antara lain:
. Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
. Berdasarkan wilayah (geografis).
. Berdasarkan negara (nasional).
. Beldasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
. Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).

Dilihat dari ruang lingkupnya yang begitu luas, bila dibagi lagi menjadi satu
pembahasan yang tematik, maka akan muncul belasan cakupan sejarah, diantaranya:

1. Sejarah Sosial
Berdasarkan buku pengantar ilmu sosial, karangan bapak Dadang
(2008). Pengertian sejarah social dibuat oleh Trevelyn dalam bukuna English
Social History, A Survey of Six Centuries (1942). Ia berpendapat bahwa sejarah
social adalah sejarah tanpa nuansa politik.
Lain lagi yang dikatakan oleh Robert J Bezucha (1972:x), menurutnya
sejarah social itu ialah sejarah budaya yang mengkaji kehidupan sehari – hari
anggota – anggota masyarakat dari lapisan yang berbeda – beda dan dari periode
yang berbeda – beda pula.
Menurut Hobsbawm (1972:2) di dalam sejarah social itu diakui sejarah dari orang –
orang miskin atau kelas bawah; gerakan – gerakan sosial; berbagai kegiatan manusia, seperti
tingkah laku, adat istiadat, kehidupan sehari – hari; sejarah social dalam hubunganya dengan
sejarah ekonomi.
2. Sejarah Ekonomi
Sebenarnya sejarah ekonomi ini lebih merupakan perpaduan dari dua
disiplin ilmu, seperti namanya yaitu ilmu sejarah dan ilmu ekonomi. Sejarah
ekonomi mulai dianggap sebagai bidang studi tersendiri dimulai dengan
dibentuknya Economic History Society pada tahun 1926, dan jurnalnya yang
begitu terkenal “Economic History Review” yang mulai terbita pada tahun 1927.
Selain itu dibentuknya “National Beureu of Economic Research” pada tahun
1920.
3. Sejarah Kebudayaan
Agak sulit untuk menjelaskan secara spesifik apa itu sejarah kebudayaan,
mengingat arti kebudayaan itu sendiri sangat luas. Hal ini tentu saja sangat
berseberangan dengan apa yang kita pelajari di tingkat sekolah, dimana ruang
lingkup sejarah kebudayaan itu lebih berkisar pada bidang arkeologi, sesuatu
yang berkaitan dengan kepercayaan, seni – bangunan, seni sastra, seni pahat, dll.
Namun, dalam gaya baru, pengertian sejarah kebudayaan menjadi lebih luas,
aspek – aspek seperti gaya hidup, etika, etiket pergaulan, kehidupan keluarga
sehari – hari, pendidikan, berbagai adat istiadat, upacara adat, siklus kehidupan
dsb (Kartodirdjo, 1992:195).
4. Sejarah Demografi
Sebenarnya sejarah demografi sudah ada sejak dulu, ketika John Graunt
mempublikasikan “Natural and Political Observations made upon the bills
Mortality” (1662).
5. Sejarah Politik
Dalam sejarah lama, sejarah politik memiliki kedudukan yang dominan
dalam historiografi barat. Akibatnya, timbul tradisi yang kokoh bahwa sejarah
konvensional adalah sejarah politik (Kartodirdjo, 1992:46). Karakteristik utama
dalam sejarah konvensional adalah bersifat deskriptif – naratif. Dalam hal itu,
proses politik diungkapkan melalui satu dimensi politik belaka. Dalam sejarah
politik gaya lama, biasanya mengutamakan diplomasi dan peranan – tokoh –
tokoh besar serta pahlawan – pahlawan yang berpengaruh besar.
Berbeda dengan sejarah politik gaya baru yang sifatnya multidimensional, karena
sejarah politik dibuat lebih menarik, mengingat eksplanasinya lebih luas, mendalam, dan
tidak terjebak dalam determinisme historis (Kartodirdjo, 1992:49). Cakupan analisisnya pun
lebih luas, karena struktur kekuasaan, kepemimpinan, para elite, otoritas, budaya politik,
proses mobilisasi, jarinan – jarinan politik dalam hubunganya dengan system – system dan
proses social, ekonomi, dan sebagainya pun turut dibahas.
6. Sejarah Kebudayaan Rakyat
Sebenarnya agak sulit untuk membedakan sejarah kebudayaan dengan
sejarah kebudayaan rakyat atau the history of popular culture. Kesulitan itu
secara teoritik tidak membedakan secara eksplisit antar “kebudayaan atas”
dengan “kebudayaan Bawah”. Namun secara realitas – empiric, perbedaan ini
tampak bukan dalam struktur, melainkan praksisnya.
7. Sejarah Intelektual
Secara filosofis hubungan sejarah dengan intelektual lebih erat dengan
aliran fenomenologi yang mengkaji tentang fenomena – fenomena atau apa saja
yang tampak. Dalam suatu fakta sejarah, ragamnya dapat berupa artifact
(benda), socifact (hubungan social), dan mentifact (kejiwaan). Namun, perlu
dicatat disini, bahwa tidak semua bentuk kesadaran meninggalkan bekas.
Banyak sekali peninggalan – pennggalan yang ikut musnah terbawa sampai ke
liang lahat. Disinilah sejarawan dituntut keahlianya untuk dapat merekam
kesadaran tersebut yang menyangkut dengan alam pikiran manusia masa lalu
yang menjadi pusat perhatian sejarah intelektual. Karena, alam pikiran itu
sendiri memiliki struktur yang bertahan lama dan dapat direkam.
8. Sejarah Keluarga
Sebagaisuatu bidang riset, sejarah keluarga (family history) mulai
muncul pada tahun 1950-an sebagai bagian tumbuhnya minat terhadap sejarah
ekonomi dan sejarah social (wall, 2000:340-341). Dimana para ahli sejarah
mencari informasi mengenai keluarga dari berbagai sumber, mulai dari
dokumen – dokumen legal, catatan kasus – kasus pengadilan, sejarah nama –
nama keluarga, lukisan lama, naskah perjanjian, dan berbagai penggalian
arkeologis di lokasi – lokasi milik pribadi, maupun milik public untuk
mengungkap cikal bakal kehidupan keluarganya (Gotain, 1978; Rawson, 1906;
Gardner, 1985).
9. Sejarah Etnis
Pada umumya sejarah etnis (etnohistory) ditulis untuk merekonstruksi
sejrah dari kelompok – kelompok etnis sejak sebelum datangnya bangsa eropa
sampai dengan interaksi mereka dengan orang – orang eropa. Sejarah etnis
tersebut mulai digunakan secara umum oleh pakar antropologi, arkeologi, dan
sejarawan sejak tahun 1940-an (Sjamsuddin, 1996:215). Contoh sejarah etnis
adalah sejarah etnis Aztec, maya, aborigin, dan maori.
Adapun ruang lingkup sejarah etnis ini mencakup kajian – kajian yang meliputi aspek
– aspek social, ekonomi, kebudayaan, kepercayaan masyarakat, interaksi dalam lingkungan
masyarakat atau kelompok, kekerabatan, perubahan – perubahan social – budaya, migrasi,
dsb. Untuk menyusun sejarah etnis yang baik, diperlukan suatu pembahasan yang bersifat
interdisipliner untuk mengungkap secara mendalam dari berbagai aspek kehidupan.
10. Sejarah Psikologi dan Psikologi Histori
Mungkin benar tulisan peter burke dalam “History and Social Theory”
yang menyebtkan bahwa sampai sekarang ini peranan psikologi masih agak
marginal dalam historiografi, dan alasanya banyak yang menyandarkan pada
relasi psikologi dan sejarah (Burke, 2001:170).
11. Sejarah Pendidikan
Sejarah pendidikan memiliki substansi yang luas, baik yang menyangkut
tradisi dan pemikiran – pemikiran berharga dari para pemimpin besar
pendidikan, system pendidikan, dan pendidikan dalam hubunganya dengan
sejumlah elemen – elemen penting dan problematic, khususnya dalam
perubahan social yang menyangktu aliran – aliran. Yaitu, perenialisme,
esensialisme, rekonstruksionisme, konstruksionisme, dan progresifisme.
Pendekatan pembelajaranya dapat menyangkut tentang psikologi belajar
behaviorisme gestalt, humanism, kognitifisme, bahkan sampai psikologi belajar
kecerdasan majemuk gardner.
12. Sejarah Medis
Penulisan sejarah medis dilator belakangi oleh kebutuhan para dokter
yang menyadari pemahaman tradisi – tradisi pengobatan yang berbeda – beda
pada masa lalu.

B. Pengertian dan Ruang lingkup Kebudayaan


1. Pengertian Kebudayaan

Pengertian kebudayaan secara etimologis Pengertian kebudayaan secara etimologis adalah


pengertian kebudayaan didasarkan atas asal kata kebudayaan, yakni dengan cara menjabarkan makna
kebudayaan dan asal katanya dalam sejarah penggunaannya.

1. Koentjaraningrat (dalam Pengantar Antropologi) Kebudayaan berasal dari kata


budhayah yang merupakan bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Berdasarkan asal kata ini kebudayaan dimengerti sebagai hal yang bersangkutan
dengan akal.

2. Haji Agus Salim (dalam Endang Saefuddin Ansari, Agama dan Kebudayaan),
Kebudayaan di dalam bahasa Jawa diucapkan kabudayan, dan merupakan
persatuan antara budi dan daya. Kebudayaan merupakan kata yang sejiwa, tidak
dipisah-pisah. Budi sendiri mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham,
pendapat, ikhtiar, serta perasaan. Daya berarti tenaga, kekuatan dan kesanggupan.
Kebudayaan oleh karenanya berarti himpunan segala usaha dan daya upaya yang
dikerjakan dengan menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu
dengan tujuan mencari kesempurnaan.

3. M.M. Djojodiguno (dalam Asas-asas Sosiologi) Kebudayaan merupakan bentuk


rimbang dan kata budaya. Budaya merupakan mufrad dan budi yang berarti
kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam jiwa manusia, yang membedakan
manusia dengan hewan.

4. Ki Hajar Dewantara (dalam Masalah Kebudayaan) Kebudayaan berarti buah budi


manusia, yaitu hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu
alam dan jaman (kodrat dan masyarakat).

Pengertian kebudayaan secara semantis Pendekatan kata kebudayaan secara


semantis merupakan usaha memahami kata kebuclayaan didasarkan pada penggunaannya
di masyarakat dan sesuai dengan sejarah pemakaiannya. Biasanya masyarakat tertentu
mempunyai penekanan tertentu terhadap penggunaan suatu kata tertentu. Di bawah ini
beberapa pendekatan terhadap kata kebudayaan secara semantis.

1. Pada masyarakat Yunani Kuno Kebudayaan diungkapkan dengan istilah paidea


yang berarti pendidikan. Pada mulanya dimaksudkan sebagai usaha mendidik para
pemuda. Setelah itu berkembang dalam pengertian isi pendidikan, cita-cita hidup
yang diwariskan secara turun-temurun dan dianggap mewakili intisari pandangan
hidup mereka. Pada waktu sekarang, kata yang berarti kebudayaan berbunyi
politeuma atau politik. Pengertiannya bergeser dan makna pendidikan menjadi
bermakna pada konteks kenegaraan. Sebagai kesimpulan, kebudayaan semula
diartikan sebagai usaha memperbaiki hidup manusia dengan pendidikan, dan
akhirnya berarti suatu usaha yang menyangkut kepentingan seluruh masyarakat
dalam rangka membentuk hidup yang lebih baik.

2. Pada masyarakat Romawi Kebudayaan diungkapkan dengan kata cultura yang


berarti mencurahkan perhatian atau menggemari. Orang Romawi sangat mengenal
istilah Cultura Del, yang berarti kebaktian kepada Tuhan dan agriculture, yang
berarti memelihara tanah. Hal ini menunjukkan bahwa dua hal yang sangat prinsip
dan berharga dalam kehidupan orang Romawi adalah membangun negara dengan
cara beribadat dan bertani. Di samping hal tersebut di atas, masih ada istilah
humanitas. Humanitas diartikan dengan perikemanusiaan. Sepadan dengan
pengertian ini, humaniora dalam pendidikan berarti pelajaran yang menginginkan
terwujudnya nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karenanya, kebudayaan diarahkan
untuk mempertinggi derajat kemanusiaan. Pengertian ini sangat berbeda dengan
sejarah kebudayaan Barat modem yang menekankan pada perkembangan ilmu dan
teknologi untuk menguasai dunia materiil. Kebudayaan dalam arti ini bahkan
sering menyebabkan manusia terasing dan kemanusiaannya sendiri. Kebudayaan
dalam pengertian humaniora adalah untuk mengembangkan nilai-nilai manusiawi
yang paling fundamental.

3. Pada masyarakat India Kebudayaan dikenal dengan istilah sarvodaya, yaitu


keseluruhan hasil usaha manusia untuk mencapai perkembangan integral dan
seimbang. Persepsi ini pada dasarnya merupakan orientasi yang melihat segala
sesuatu sebagai suatu kesatuan total. Kebudayaan India ditekankan pada usaha
menciptakan harmoni dalam kehidupan manusia, masyarakat, dan dunia meskipun
di dalamnya tetap terdapat suatu tingkatan nilai.
4. Pada masyarakat Arab Gambaran kebudayaan dimunculkan dalam beberapa
istilah
a. hadarat, menekankan pada aspek pengolahan dan penyempumaan.
b. muruwah, berarti humanisme kesukuan.
c. tamaddan dan madanniyah, mendekati arti sivilisasi, yaitu menyebut
seluruh sejarah kebudayaan muslim.
d. thagafa, kebudayaan diartikan pada perkembangan ilmu, penekanan aspek
intelegensi.
e. umran badawi (kebudayaan primitif) dan umran hadari (kebudayaan
modern - high culture).
Berdasarkan peristilahan di atas dapat dikatakan bahwa pada
dasarnya kebudayaan merupakan penjelmaan nilai-nilai manusiawi.
Konsep kebudayaan Islam (atau Arab) pada hakikatnya menekankan pada
peranan akal dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini mirip dengan
konsep budaya modern (umran hadari - high cullure) yang menekankan
pada pengembangan ilmu dan teknologi modem. Meskipun demikian,
konsep kebudayaan pada hakikatnya didasarkan atas budi manusia.

5. Pada masyarakat Indonesia Di Indonesia, penggunaan kata kebudayaan


ditekankan pada aspek budi sebagai dasar kebudayaan. Dengan daya budinya
manusia merealisasikan kualitas dirinya ke tingkat yang Iebih manusiawi.
Pendapat-pendapat mengenai perealisasian budi daya manusia ini datang dari
berbagai ahli. Pada dasarnya mereka menekankan pada pengembangan kreativitas
budi daya manusia lengkap dengan segala kemapuannya menapaki sejarah
perkembangan di masa datang. Berdasarkan pemakaian kata kebudayaan dari
berbagai masyarakat ditunjukkan bahwa pada dasarnya kebudayaan berbicara
mengenai sifat-sifat dasar manusiawi, yaitu bagaimana manusia mengembangkan
bakat akal budinya dalam menghadapi kehidupannya.

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam
bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan:


1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat
istiadat, budayadaerah dan budaya nasional

Manfaat kebudayaan yang berikutnya adalah untuk memperkuat atau menumbuhkan


sikap nasionalisme masyarakat terhadap bangsanya. Kebudayaan akan memberikan rasa cinta
terhadap tanah air yang sangat kuat.

Terlebih jika kebudayaan yang dimiliki sangat menarik dan patut untuk dilestarikan.
Masyarakat akan lebih mencintai bangsanya dengan begini dunia akan melihat bahwa bangsa
tersebut adalah bangsa yang menarik karena bisa menghargai citra dari bangsanya sendiri.

Manfaat dari kebudayaan yang berikutnya sangat berkaitan erat dengan kemajuan
ekonomi di suatu bangsa. Bangsa yang menghargai dan memelihara budayanya dengan baik
akan mendapatkan sorotan dari mata dunia sebagai negara yang menarik dan akan
menguatkan daya tarik negara tersebut.

Pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli

1. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala


sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
2. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
3. Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-
lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat.
4. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
5. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.

2. Ruang Lingkup Kebudayaan

Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kedua masalah pokok
itu adalah :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah


kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.

Unsur-unsur kebudayaan
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: alat-
alat teknologi,sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan politik.
2. 2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:   sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya, organisasi ekonomi, alat-alat dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama), organisasi kekuatan (politik).
3. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal
categories of culture) yaitu: bahasa,sistem pengetahuan, sistem tekhnologi dan
peralatan, sistem kesenian, sistem mata pencarian hidup, sistem religi, sistem
kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan.
Unsur-unsur (Ruang lingkup) kebudayaan yang bersifat universal
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa
lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah
merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
Abadi = Peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
Unik = Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk
kedua kalinya.
Penting = Peristiwa sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa
secara umum pengertian sejarah adalah sebagai berikut.
a). Peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial.
b). Cerita, kisah, atau cacatan tentang peristiwa – peristiwa yang terjadi pada masa lampau
yang disusun berdasarkan peninggalan – peninggalan atau sumber-sumber sejarah.
c). Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai banyak keanekaragaman
budaya yang sangat menarik dan unik. Dalam era modernisasi sekarang ini, tidak sedikit
penduduk Indonesia yang menganut budaya asing dan melupakan budaya sendiri.
Perkembangan teknologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara
perlahan telah menghancurkan kebudayaan daerah. Rendahnya Kebudayaan merupakan
kekayaan suatu bangsa. Semakin banyak macam kebudayaan itu semakin kaya bangsa
itu. Untuk itu pemahaman akan budayaa harus ditanamkan sejak dini, agar para generasi
muda dapat berdiri sendiri dan melindungi budaya bangsa dari bahaya pihak luar.

DAFTAR PUSTAKA
http://wwwilmuduniaku.blogspot.com/2016/11/makalah-pengertian-sejarah.html?m=1
http://www.rajanembak.com/2011/07/kumpulan-pengertian-sejarah-menurut.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_sejarah_menurut_para_ahli_info231.html
http://www.freewebs.com/rinanditya/pengertiansejarah.htm
https://id.scribd.com/doc/60324918/Makalah-Pengertian-Sejarah
https://citraapuspaa.wordpress.com/2013/12/13/makalah-tentang-pengertian-sejarah/
http://www.rifalnurkholiq.com/2015/09/makalah-pengantar-ilmu-sejarah_0.html
https://www.anekamakalah.com/2013/03/makalah-pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html?
m=1
http://pinterpinterku.blogspot.com/2016/01/makalah-kebudayaan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai